Langkah Taktis Menjawab “Mengapa Kami Harus Merekrut Anda?” dalam Interview

Langkah Taktis Menjawab “Mengapa Kami Harus Merekrut Anda?” dalam Interview
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 11 August, 2023
Share

Meski sudah berulang kali melewati proses interview, rupanya tak jarang masih ada yang kesulitan untuk menjawab pertanyaan “seram,” seperti “Mengapa kami harus merekrut Anda?” Jika dilihat sekilas, pertanyaan tersebut memang cukup lazim. Akan tetapi, salah menjawabnya justru akan menggagalkan proses rekrutmen yang tengah berlangsung. 

Dalam artikel ini akan dijelaskan apa saja persiapan yang harus kamu lakukan dan bagaimana menjawab pertanyaan menjebak itu dengan efektif. Untuk lebih jelasnya, simak terus artikel berikut! 

Memahami pertanyaan

Memahami pertanyaan

Selama proses interview, semua pertanyaan yang dilontarkan ada tujuannya. Begitu juga dengan jawaban yang kamu utarakan, semuanya akan berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan yang kamu peroleh dari keseluruhan proses rekrutmen. 

Melalui pertanyaan seperti “Mengapa perusahaan harus memilih Anda?” ada kemungkinan besar kamu mendapatkan kesempatan untuk: 

  • Melakukan upaya promosi diri dan kualitas yang dimiliki.
  • Menyebutkan kelebihan yang menjadikan kamu berbeda dengan kandidat lain. 
  • Menunjukkan kesamaan visi dan misi dengan perusahaan yang dilamar. 
  • Menunjukkan rasa percaya diri dan juga tekad kamu saat menjawab pertanyaan. 
  • Memberikan perekrut gambaran seputar keterampilan problem-solving

Informasi yang kamu berikan lewat surat lamaran,  resume, atau portofolio hanya akan memberikan gambaran dua dimensi. Perekrut tidak dapat menggali pengetahuan mereka seputar kepribadian dan kemampuan kamu jika tidak pernah bertemu langsung.  

Pasalnya, dalam kasus yang wajar, segala kualifikasi yang tertulis pada dokumen lamaran kerja akan berkaitan erat dengan wujud nyata dan cara pembawaan diri kamu. Berikut beberapa contohnya. 

  1. Apabila kamu membanggakan skill di resume, belum tentu hal tersebut tercermin saat interview. Bisa jadi, audiens yang kamu temui berbeda dari yang perusahaan harapkan, sehingga skill tadi berbeda artinya dan sia-sia.
  2. Sebaliknya, jika kamu melamar sebagai penulis dengan portofolio berisi artikel seputar beauty tips sedangkan kamu melamar untuk bekerja di media berita, bukan berarti kamu akan langsung ditolak. Jika jurnalistik adalah passion yang kamu miliki dan kamu benar-benar paham tentang proses dan tekniknya, bukan hal yang tidak mungkin kamu bisa diterima untuk posisi itu. Resume kamu tidak semata-mata menggambarkan potensi keseluruhan diri kamu.

Di setiap hubungan profesional, ada sentuhan terakhir atau momen sealing the deal. Jika kontrak kerja adalah sentuhan akhir dari proses rekrutmen secara menyeluruh, maka pertanyaan mengapa kamu adalah kandidat yang tepat merupakan sentuhan akhir dari tahapan wawancara.

Sentuhan akhir ini menandakan sesi atau kesempatan perkenalan diri sudah selesai dan perekrut sudah bisa memberikan penilaian yang berujung kamu diterima atau ditolak. Jadi, pastikan untuk memiliki jawaban yang tepat untuk pertanyaan yang satu ini. 

Pentingnya perekrut melontarkan pertanyaan ini

Dilansir dari CNN, Steven Rothberg, CEO dan pemilik platform College Recruiter, menyatakan bahwa “apabila kandidat tidak tahu apa yang perusahaan cari, mereka tidak akan bisa menyampaikan mengapa mereka paling berkualifikasi untuk posisi ini [dibandingkan yang lain].” 

Rothberg memberikan gambaran bahwa sudah sewajarnya kandidat mengenal perusahaan, pekerjaan yang digeluti perusahaan, serta nilai-nilainya. Pemahaman ini akan membantu kamu menyamakan visi dan misimu dengan visi dan misi perusahaan. 

Namun, Rothberg juga memiliki poin lain. Menurutnya, memahami ekspektasi perusahaan dari jauh sebelum interview dapat membantu kandidat untuk mengantisipasi pertanyaan apa pun dan tidak terhalang dalam mengomunikasikan maksudnya. Dengan begitu, jawaban kandidat akan relevan bagi perusahaan. 

Jadi, bisa disimpulkan, kamu perlu mempertimbangkan jawaban dari pertanyaan ini agar mereka mengetahui secara objektif mengapa perusahaan harus memilih kamu. Bagaimanapun juga, pertanyaan ini membuka moment of truth, dan jika dilewati dengan kebohongan, suatu saat nanti ketidakcocokan kedua belah pihak akan dirasakan meskipun kamu sudah diterima. 

Apa yang perekrut cari dari jawabanmu

Faktanya, jika telah diundang untuk interview, kamu sudah hampir pasti memiliki kualifikasi untuk pekerjaan tersebut, setidaknya dari informasi yang telah diperoleh perekrut. Namun, seperti yang telah dijelaskan tadi, perekrut perlu melihat wujud di balik resume yang kamu tulis. Nah, umumnya, yang mereka ingin lakukan adalah sebagai berikut. 

  • Menilai apakah kamu cocok untuk posisi yang ditawarkan 
    Kecocokan ini bisa dilihat dari caramu berbicara secara profesional dan personal, preferensimu saat bekerja, dan lain sebagainya. Perusahaan ingin karyawan yang bisa langsung membaur dengan mereka. Artinya, cara bekerja serta visi dan misi pun seharusnya bisa sesuai. Memiliki budaya bekerja yang sama adalah nilai yang penting. 
  • Melihat antusiasme kamu terhadap perusahaan 
    Segala yang ada di resume dan juga surat lamaran pekerjaan hanyalah tulisan. Meskipun kamu menjelaskan betapa antusiasnya kamu untuk bergabung, interview jelas menjadi kesempatan yang lebih cocok bagi perekrut untuk benar-benar mengetahui itu.

    ⁠Dengan berhadapan langsung dengan kamu sebagai kandidat, perekrut akan bisa melihat ekspresi kamu secara otentik. Mereka akan menjadi lebih yakin kalau kamu melamar kerja untuk bergabung di organisasi mereka, bukan hanya untuk bekerja dan mencari uang.
  • Melihat proses problem-solving pada saat menjawab
    Bukan lagi rahasia umum bahwa pertanyaan mengapa perusahaan  harus merekrut kamu merupakan pertanyaan yang menantang untuk membuktikan diri dan nilai kamu. Dalam social exchange theory, kamu berada di posisi di mana kamu menimbang jawaban kamu dan nilai positif serta negatif yang diucapkan dapat memberi nilai plus di hadapan perekrut. Sebisa mungkin, bentuklah narasi dengan outcome atau hasil akhir yang menggambarkan diri kamu secara baik.

Mengidentifikasi apa yang perekrut ingin dengar dan ketahui

Mengidentifikasi apa yang perekrut ingin dengar dan ketahui

Perekrut akan melihat nilai kamu. Akan tetapi, jika dirasa tidak sesuai, mereka percaya bahwa kamu hanya tidak cocok dengan perusahaan, bukan kualitas kamu sebagai individu.

Selain bahasa tubuh (body language) yang terbuka dan tidak defensif, bersikap ramah, menunjukkan ketertarikan, dan termotivasi, perekrut  ingin melihat hal-hal berikut ini.

  • Unique selling points (USP) yang kamu miliki
    Pastikan diri kamu berbeda dari kandidat lain. Pasalnya, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perekrut telah melakukan interview dengan banyak kandidat dan perusahaan telah memiliki karyawan yang datang dan pergi. Jadikan diri kamu “top of mind” atau sulit dilupakan selama proses interview berlangsung.
  • Kamu memiliki nilai tambah bagi perusahaan
    Jadi,Upayakan untuk menentukan nilai lewat riset seputar apa yang perusahaan lakukan di dunia bisnis. Dari situ, buat garis merah antara mereka sebagai perusahaan dan diri kamu sebagai individu. Jelaskan bagaimana menggabungkan kedua garis tersebut akan dapat bermanfaat bagi kedua belah pihak, terutama perusahaan.

Mempersiapkan jawaban

Mempersiapkan jawaban

Langkah berikutnya yang dapat kamu pikirkan adalah melakukan analisis dan pembuatan strategi, yang dapat dilakukan melalui cara pandang marketing. Bayangkan perusahaan yang sedang kamu lamar merupakan “konsumen” dan kamu adalah “produk” yang dijual. Dalam konteks ini, semua pelamar kerja yang akan melalui interview merupakan “kompetitor.”

Maka dari itu, kamu perlu melakukan riset, menganalisis nilai dan tujuan perusahaan, serta kebutuhan mereka atau persyaratan pekerjaan. Dengan begitu, kamu akan dapat memoles nilai jual unik (unique selling points) kamuJadikan diri kamu berbeda di antara kompetitor.  Apa saja yang perlu dilakukan?

Lakukan riset seputar perusahaan dan posisi

Agar dapat menjawab pertanyaan “Mengapa kami harus merekrut Anda?” secara meyakinkan, kamu perlu mengumpulkan berbagai informasi seputar perusahaan dan perekrut.

  • Cari tahu budaya perusahaan yang sudah terbangun.
  • Pahami tanggung jawab pekerjaan.

Pastikan untuk mencari tahu via internet karena banyaknya informasi yang berharga yang tersedia, seperti dari situs atau akun media sosial resmi perusahaan. Ditambah lagi, jika kamu memiliki kenalan yang bekerja di perusahaan tersebut atau memiliki posisi yang serupa, hubungi mereka untuk berbincang agar memperoleh informasi dan pemahaman yang lebih baik tentang organisasinya.

Kamu akan memperoleh manfaat yang besar dari pemahaman yang komprehensif seputar industri yang ingin kamu tekuni. Upayakan untuk terus menerima informasi terkait tren, acaradan berita yang bisa menambah pengetahuan yang bermanfaat mengenai “preferensi konsumen” dan permintaan pasar.

Sekali lagi, ingatlah bahwa perusahaan bukan hanya mencari kandidat yang memiliki keterampilan yang diperlukan. Mereka mencari seseorang yang pas untuk bergabung ke dalam organisasi dan mendukung perkembangannya.

Maka dari itu, jangan hanya menunjukkan kemampuan teknis kamu saja, tetapi juga kecocokan kamu dengan budaya dan nilai perusahaan. Garis bawahi kualitas kamu yang unik dan pengalaman apa pun yang menjadikan kamu sosok yang sempurna yang mampu memberikan energi dan kontribusi bagi proses pertumbuhan bisnis perusahaan.

Dengan menunjukkan pemahaman tentang kebutuhan perusahaan dan menyelaraskan diri dengan tujuan mereka, kamu akan dapat memosisikan diri sebagai kandidat ideal yang mereka cari.

Evaluasi keterampilan dan pengalaman kamu

Kini, kamu telah mempelajari perusahaannya. Sekarang, lihat dan pelajari dirimu sendiri. Lihatlah area di mana produk dan konsumen dapat bersinggungan:

  • Ketahui pencapaian dan kekuatanmu
  • Cocokkan dengan prasyarat kerja

Kamu memang telah memasukkan informasi ini dalam resumemu. Akan tetapi, untuk hasil yang semakin baik, kamu perlu mencari tahu lebih lanjut. Temukan hubunganmu dengan perusahaan dengan mencari poin-poin kemiripanmu dengan mereka, seperti hard skill dan juga soft skill kamu.

Melakukan evaluasi ulang dan menambah keterampilan akan membawamu ke langkah selanjutnya.

Kembangkan nilai jual unik 

Seperti yang dijelaskan tadi, perekrut ingin mengetahui sesuatu yang unik dari kamu. Nilai jual kamu merupakan kombinasi dari pengetahuan, keterampilan, kekuatan, dan pengalaman yang bisa disesuaikan dengan posisi yang dicari perusahaan.

Tujuan utamanya adalah untuk membedakanmu dengan kompetitor, sehingga kamu terlihat menarik bagi customer, yang dalam kasus ini adalah perekrut.

  • Fokus pada hal-hal yang membedakan kamu dengan pencari kerja lainnya.
  • Buatlah poin-poin nilai jual yang mudah diingat dan to the point.

Ingatlah bahwa kamu harus bisa membuktikan USP diri dengan fakta. Apabila resume kamu mencakup kualitas bahwa kamu seorang yang ambisius, serius, dan overachiever, kamu dapat berkata seperti:

“Dalam 10 tahun pengalaman saya di penjualan, saya selalu melampaui target penjualan. Saya secara konsisten berada di antara lima karyawan terbaik di perusahaan di tempat saya bekerja. Saya memenangkan Piala Employee of the Year pada konferensi penjualan tahun lalu. Jika Anda merekrut saya, saya akan bekerja keras untuk membuat perusahaan Anda lebih berkembang lagi.”

Kamu dapat memasukkan tujuan karier di resume kamu secara padat dan jelas. Memiliki tujuan karier dan berkesinambungan dengan apa yang kamu katakan saat interview akan membantumu terlihat mencolok. Contohnya adalah sebagai berikut ini:

“Saya adalah Koordinator Acara yang siap untuk meningkatkan reputasi perusahaan Anda. Apa pun proyek yang diberikan, saya pastikan dapat selesai secara efektif dan efisien untuk membuahkan hasil yang sesuai target. Dalam proyek yang pernah saya tangani, yakni perayaan 50 tahun perusahaan, saya harus mengoordinasi kesuksesan program ini. Saya mampu melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari  manajemen perusahaan, penulis, seniman, video editor, penanggung jawab properti, dan pengisi acara. Dari pengalaman itu, saya mampu mewujudkan kerja sama tim yang baik di bawah koordinasi saya.”

Membentuk poin nilai jual memang terlihat sulit. Namun bila sudah menemukan apa yang membuatmu unik, kamu dapat membedakan diri kamu dari banyaknya kandidat lain di mata perekrut.

Menyusun jawaban

Menyusun jawaban

Langkah awal membantumu memahami pertanyaannya. Selanjutnya adalah melakukan riset dan mempersiapkan diri menjawab pertanyaannya. Sekarang, saatnya untuk menyusun atau menuliskan jawabannya. Susunlah jawaban kamu di dokumen online atau tulis di kertas untuk melihat apakah itu adalah jawaban terbaik dari pertanyaan terkait “Mengapa kami harus merekrut Anda?”

Coba berlatih membaca jawaban-jawaban tersebut di depan cermin. Bayangkan jika kamu seorang interviewer. Apakah jawabanmu akan menunjukkan keseriusanmu terhadap pekerjaan yang kamu lamar? Jika tidak, teruslah menyusun jawaban yang lebih baik.

Spesifik dan relevan

Jangan bertele-tele dalam menjawab pertanyaan. Pastikan kamu menghargai waktu para pewawancara. Tiga puluh menit yang dihabiskan dengan penuh rasa kecewa jelas bukan alasan mengapa mereka merekrutmu.

Buatlah "elevator pitch" atau narasi singkat selama 30 detik yang menarik. Cara promosi diri efektif ini dapat membantu kamu melakukan presentasi dalam waktu singkat, layaknya kita sedang naik dalam satu lift dengan interviewer. Berikut contohnya:

“Selamat pagi, saya Nadya. Saya memiliki Magister Kesusastraan untuk melengkapi ilmu yang saya peroleh di program Sastra Inggris. Saya memiliki banyak pengalaman dan jejaring profesional yang saya dapatkan setelah lima tahun menjadi staf PR dan saya pun telah aktif di bidang seni dan komunitas Sastra Indonesia selama 12 tahun. Dengan pemahaman yang cukup mendalam di bidang ini, saya yakin saya bisa mengisi posisi sebagai Creative Manager di perusahaan Anda.”

Untuk memaksimalkan persiapan kamu sebelum interview, upayakan untuk benar-benar fokus dalam mengemukakan jawaban untuk menghindari pernyataan yang rancu. Namun, jika kamu sudah menerapkan langkah satu dan langkah dua, maka besar kemungkinan kamu bisa lebih siap memberikan jawaban yang runut, jelas, dan tidak bertele-tele. 

Kini, sangat penting bagi kamu untuk menekankan poin kuat di mana kamu dan perusahaan memiliki kesamaan. Garis bawahi area penting ini untuk menunjukkan kecocokan dan nilai yang kamu miliki terhadap perusahaan.

  • Susun jawaban sesuai dengan perusahaan dan posisi.
  • Berikan contoh untuk menunjukkan keterampilanmu.

Jika kamu telah melakukan riset dan analisis, kini semuanya sudah ada di pikiranmu. Mulailah dengan membicarakan nilai jual dan jelaskan hal-hal yang bisa kamu tawarkan. Kemudian, gunakan metode STAR (Situation-Task-Action-Result). Metode STAR ini akan membantumu menyusun jawaban dari kejadian nyata. Nantinya, kamu akan dapat memberikan gambaran yang meyakinkan dari kondisi tertentu di mana kamu menunjukkan kinerja yang baik.

Tunjukkan antusiasme dan ketertarikan

Tidak perlu ragu. Kamu bisa menunjukkan raut muka senang ketika berada di ruangan interview dan bertemu dengan orang-orang yang berpotensi menjadi kolegamu. Mereka telah meluangkan waktunya yang berharga. Maka dari itu, tidak ada salahnya untuk menunjukkan betapa inginnya kamu berada di ruangan tersebut:

  • Jelaskan mengapa kamu ingin bekerja untuk perusahaan
  • Jelaskan antusiasme terhadap perusahaan

Ambil setiap kesempatan untuk menghubungkanmu dengan perusahaan. Dengan begitu, akan semakin jelas bahwa tidak ada talent yang lebih cocok selain dirimu.

Baca juga: Apa Itu Email Setelah Interview? Ini Manfaat dan Cara Penulisannya!

Buatlah jawaban yang ringkas dan padat

Upayakan agar semua kata-kata yang kamu utarakan memiliki arti. Jawaban dari “Mengapa kami harus merekrut Anda?” merupakan salah satu pertanyaan paling penting dalam proses interview. Maka dari itu, pastikan hal tersebut berjalan lancar dengan menerapkan kedua hal berikut:

  • Hindari basa-basi dan memberikan detail berlebihan
  • Tetaplah menyampaikan pesan yang jelas dan terarah

Latihan menjawab pertanyaan

Setelah memastikan kalau apa yang kamu tulis di langkah ketiga merupakan jawaban terbaikmu, langkah selanjutnya adalah latihan mengucapkannya hingga terdengar natural keluar dari mulutmu. Ingat, interviewer mendengarkan jawabanmu, bukan membacanya. 

Maka dari itu, hindari terdengar seperti robot yang tidak mampu menunjukkan emosi, terdengar palsu, atau menyampaikan pesan layaknya membaca teks. Selain itu, upayakan sekuat tenaga agar suaramu terdengar baik, pelafalan setiap kata juga benar, dan nadamu meyakinkan.

Berlatihlah di depan cermin atau rekam dirimu menggunakan smartphone untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki sebelum interview nanti.

Fokuslah pada penyampaian pesan yang jelas, tulus, dan penuh semangat. Dengan berlatih dan memperbaiki jawaban lisanmu, kamu dapat meningkatkan presentasi secara keseluruhan dan meninggalkan kesan positif pada interviewer.

Latih responsmu

Latihan sangatlah penting dan kunci menuju kesempurnaan. Aktor, presiden, bahkan Steve Jobs meluangkan waktunya untuk terus melatih kemampuan presentasinya.

Jadi, untuk proses interview penting selanjutnya, kamu tidak punya alasan untuk tidak meluangkan waktu untuk latihan dan mempertajam kemampuanmu. Ingat, usaha keras tidak akan mengkhianati hasil! Karena itu, pastikan dua hal ini.

  • Latihan dengan teman atau keluarga
  • Lakukan latihan interview untuk mempertajam jawabanmu

Persiapkan diri untuk pertanyaan lanjutan

Saat proses interview pekerjaan, sangat penting bagi kamu untuk mengingat bahwa interview bukan hanya sesi tanya jawab, melainkan kesempatan untuk mengobrol antara kamu dan interviewer. Semakin lancar proses berjalannya obrolan, semakin besar peluang kamu untuk memberikan jawaban yang menarik perhatian perekrut.

Pasalnya, hal ini akan berujung pada pertanyaan lanjutan yang bisa menggali kualitas diri lebih dalam. Maka dari itu, sangat penting bagi kamu untuk mempersiapkan respons yang efektif dan juga jawaban-jawaban yang tepat.

  • Antisipasi pertanyaan lanjutan yang mungkin muncul.
  • Latihlah untuk mengembangkan poin utamamu.

Ketika proses interview tiba-tiba menjadi dinamis, dengan pertanyaan tambahan dan juga obrolan yang lancar, maka dapat dipastikan interview kamu berlangsung dengan baik. Artinya, interviewer makin tertarik dan ingin mengetahui lebih jauh mengenai dirimu.

Saatnya menjawab pertanyaan

Bahkan setelah kamu memperoleh kepercayaan diri dengan apa yang akan kamu katakan, jangan berhenti berlatih. Kali ini, catat berbagai poin yang ada di bawah ini. Lakukan latihan di depan cermin untuk memperhatikan ekspresi wajah dan gerakan mata. Setelah mencapai persiapan kelima dan terakhir, dapat dikatakan kamu sudah menguasai semua langkah dan siap menghadapi proses interview.

Apa yang akan kamu hadapi selanjutnya adalah proses interview sebenarnya.

Tetap percaya diri dan otentik

  • Jaga postur tubuh dan kontak mata
  • Bicara dengan penuh keyakinan dan juga ketulusan

Adaptasikan diri dengan reaksi interviewer

  • Perhatikan baik-baik respons interviewer 
  • Siapkan diri untuk mengubah jawabanmu, jika memang diperlukan

Tetap jujur. Tetap sopan. Tetap tenang. Tetap fleksibel. Tetap jadi dirimu. Tetap jadi yang terbaik. 

Berbagai kesalahan umum yang harus dihindari

Terlalu normatif

Apabila kamu terlalu “normatif” atau biasa-biasa saja, kamu berisiko tidak tampil lebih baik dari kompetitor. Maka dari itu, jauhi pernyataan yang umum,klise, atau buzzwords yang kamu harapkan akan didengar oleh perekrut.

Kemungkinan besar, kata-kata ini sudah sangat sering digunakan di industri yang akan kamu masuki. Bayangkan betapa banyaknya talent yang menyebutkan kata-kata tersebut. Bisa jadi jawabanmu malah disandingkan dengan jawaban mereka dan hal ini menjadi bumerang dari segala upayamu.

Nah, sebaliknya, berilah jawaban yang sangat spesifik terkait posisi di perusahaan yang kamu lamar. Gabungkanlah pengetahuanmu yang didasari oleh pengalaman dengan ekspektasi yang perekrut cari. Pupuk terus rasa ingin tahumu tentang segala hal yang dapat kamu pelajari. Jangan ragu untuk membuat teorimu sendiri. Tapi ingat untuk tetap humble atau rendah hati, ya!

Baca juga: 4 Cara Cepat Dapat Kerja, Fresh Graduate Wajib Merapat!

Lupa menyebutkan pencapaian

Rendah hati memanglah baik. Tapi jangan sampai berada di titik minder di mana kamu tidak percaya diri dan tidak mampu menunjukkan pencapaianmu. Pamerkan pencapaianmu dan proyek-proyek sukses yang pernah kamu tangani karena hal-hal tersebut bisa membantu meyakinkan interviewer untuk merekrut kamu. Tapi gunakan tutur yang lembut, hindari penyampaian yang arogan, serta gunakan data kuantitatif jika memang ada.

Hanya fokus pada diri sendiri

Jangan terlalu fokus pada dirimu sendiri. Nilai jual yang sudah kamu jabarkan hanyalah untuk menyatukanmu dengan perusahaan yang mungkin hanya berlaku saat perkenalan. Kamu harus ingat untuk memenuhi keingintahuan mereka tentang dirimu melalui jawaban dan penjelasanmu.

Jelaskan kepada mereka bagaimana kamu dapat berkontribusi bagi kesuksesan perusahaan. Ingatlah bahwa kamu melamar pekerjaan kepada perusahaan dan perusahaan tersebut sedang mencari karyawan yang mampu membantu mereka mencapai tujuannya.

Baca juga: Lagi Mencari Kerja? Ini Mitos dan Fakta Seputar Rekrutmen!

Semakin yakin menghadapi interview kerja dengan JobStreet

Menemukan jawaban terbaik untuk pertanyaan “Mengapa kami harus merekrut Anda?” memanglah sebuah tantangan. Tapi pastikan untuk menghadapinya dengan pikiran yang jernih, persiapan wawancara yang mantap, riset yang menyeluruh, menulis respons secara kreatif, dan luangkan waktu untuk terus berlatih hingga segalanya terasa mudah. 

Persiapan untuk pertanyaan ini bisa jadi malah membuat pertanyaan lain yang dilontarkan perekrut jadi lebih mudah dijawab.

Intinya, jawaban yang dipersiapkan secara matang akan berujung pada proses interview yang mudah dan kesuksesan. Lalu, menariknya lagi, semakin banyak jawaban interview yang kamu siapkan, semakin mudah dan lancar berbagai macam interview yang kamu jalani. 

Kalau sudah siap, jangan tunggu lebih lama lagi untuk buat atau perbarui profil JobStreet Indonesia. Kamu dapat melakukannya melalui aplikasi JobStreet di Google Play Store atau Apple App Store

Untuk tips seputar interview dan persiapan karier yang lebih baik, jangan lupa untuk menyambangi Tips Karier kami. Semoga sukses ya!

FAQs

  1. Berapa lama waktu ideal menjawab pertanyaan, “Mengapa kami harus merekrut Anda?”
    Sebenarnya, waktu menjawabnya sangat variatif. Hal ini tergantung pada sedalam apa jawaban yang diekspektasikan perekrut. Untuk pertanyaan sederhana, jawablah selama 30 hingga 90 detik dengan percaya diri.

    ⁠Namun, untuk pertanyaan yang lebih rumit (misalnya yang berhubungan dengan pengetahuan kamu tentang industri), kamu mungkin membutuhkan 2 hingga 4 menit. Umumnya, perekrut menghargai kandidat yang bijak dengan waktunya sebelum membangun opininya.

    ⁠Tetapi sebagai catatan penting, 5 menit merupakan waktu yang terlalu lama untuk menjawab pertanyaan ini dan bisa banyak memakan waktu interview.
  2. Bagaimana jika tidak memiliki banyak pengalaman di bidang yang dilamar?
    Kamu perlu menunjukkan bagaimana keterampilan yang dimiliki dari bidang lain masih bisa bermanfaat. Inilah keterampilan yang disebut transferable skills dan penting untuk dimiliki demi kesuksesanmu selama berkarier.

    ⁠Kemudian, ada baiknya untuk menunjukkan antusiasme kamu terhadap bidang baru ini. Bisa jadi, antusiasme yang kamu tunjukkan mampu meyakinkan mereka bahwa kamu tidak akan kehilangan minat dengan cepat saat mulai kerja nantinya.
  3. Bagaimana cara menampilkan soft skill yang dimiliki saat interview?
    Soft skills kamu seharusnya terlihat jelas dari cara kamu menjawab pertanyaan, bukan hanya dalam jawaban itu sendiri. Tunjukkan antusiasme kamu saat mengutarakan hal ini.

    ⁠Demonstrasikan keterampilan problem-solving yang kamu miliki dengan memberikan deskripsi yang detail tentang bagaimana kamu menyelesaikan tugas. Jangan lupa, tunjukkan kalau kamu mampu berkolaborasi dan merupakan team player dengan sesekali menggunakan kata “kami” untuk memperjelas pentingnya kolaborasi dalam kesuksesan organisasi atau proyek.
  4. Haruskah lebih fokus pada pencapaian masa lalu atau potensi di masa depan?
    Kedua pencapaian penting untuk kamu sampaikan dan keduanya memiliki manfaat masing-masing. Kamu dapat menggunakan pencapaian masa lalu untuk memperkuat klaim atau janji yang sudah kamu buat selama interview tentang potensimu di masa depan.
  5. Bagaimana jika pewawancara tidak menanyakan pertanyaan ini secara langsung?
    Sangat mungkin pewawancara tidak menggunakan kata-kata "mengapa kami harus merekrut Anda?", tetapi mereka mungkin malah mengajukan pertanyaan lain yang memiliki arti yang sama.

    ⁠Seperti: “Apa yang bisa meyakinkan kami untuk merekrut Anda?”, “Mengapa perusahaan harus memilih Anda?”, atau “Mengapa Anda percaya perusahaan ini cocok untuk Anda?” dan masih banyak lagi.
  6. Bagaimana cara mengatasi career gap dalam riwayat kerja?
    Kamu tidak sendirian dalam hal kesenjangan riwayat kerja. Pandemi membawa imbas yang signifikan dan menyebabkan banyak pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia. Jadi, PHK tidak lagi menjadi bendera merah (red flag) seperti dulu. Sebutkan alasan yang valid mengapa kamu tidak bekerja, seperti menjadi pengasuh anggota keluarga, misalnya.

    ⁠Lalu, jika kamu beralih ke dunia korporat dari yang sebelumnya memiliki usaha sendiri (self-employed), berbicara tentang pencapaian individual kamu juga sangat penting. Anggaplah dirimu bagaikan bisnis.

    ⁠Namun, jika pengalaman kerjamu selalu menjadi karyawan, pastikan untuk menggunakan career gap untuk mengembangkan keterampilan, seperti yang ditawarkan Program Kartu Prakerja atau sertifikasi dari Google Garage. Nanti, gunakan kesempatan interview untuk menjelaskan seputar keterampilan tambahan yang kamu pelajari selama periode tersebut.
  7. Apakah tepat untuk membahas ekspektasi gaji dalam jawaban ini?
    Ketika ditanya alasan mengapa perusahaan harus merekrutmu, jangan pindah fokus ke hal-hal yang bersifat materiel. Meski bekerja pada ujungnya memang untuk mencari uang, menjawab pertanyaan seperti “saya ingin berada di organisasi sukses yang mampu memberikan kompensasi atas usaha keras saya.”

    ⁠Perlu diingat, perusahaan yang sehat tidak akan bersikap tidak adil. Umumnya mereka akan memberi gaji sesuai dengan kontribusi dan nilai yang kamu tawarkan. Jadi, topik seputar gaji tidak ada relevansinya dengan pertanyaan ini.

    ⁠Nanti, kamu akan memiliki sesi, baik saat interview itu atau sesi terpisah via telepon yang menanyakan ekspektasi gaji. Nah, di situlah kamu dapat melakukan negosiasi gaji. Lebih baik kamu menunggu mereka untuk menyebutkan angkanya terlebih dulu.
  8. Bagaimana cara agar tetap percaya diri jika saya merasa gugup selama wawancara?
    Merasa gugup selama interview kerja adalah hal yang umum, bahkan jika kamu telah mempersiapkan dirimu dengan baik untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut.

    ⁠Tetapi jika kamu masih merasa gugup bahkan saat wawancara dimulai, cobalah menggunakan beberapa cara untuk meredakan gugupmu, seperti latihan bernapas atau utarakan kegugupanmu kepada interviewer.

More from this category: Interview pekerjaan

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Jelajahi topik terkait

Pilih bidang minat untuk menelusuri karier terkait.

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.