Meski sudah berulang kali melewati proses interview, rupanya tak jarang masih ada yang kesulitan untuk menjawab pertanyaan “seram,” seperti “Mengapa kami harus merekrut Anda?” Jika dilihat sekilas, pertanyaan tersebut memang cukup lazim. Akan tetapi, salah menjawabnya justru akan menggagalkan proses rekrutmen yang tengah berlangsung.
Dalam artikel ini akan dijelaskan apa saja persiapan yang harus kamu lakukan dan bagaimana menjawab pertanyaan menjebak itu dengan efektif. Untuk lebih jelasnya, simak terus artikel berikut!
Selama proses interview, semua pertanyaan yang dilontarkan ada tujuannya. Begitu juga dengan jawaban yang kamu utarakan, semuanya akan berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan yang kamu peroleh dari keseluruhan proses rekrutmen.
Melalui pertanyaan seperti “Mengapa perusahaan harus memilih Anda?” ada kemungkinan besar kamu mendapatkan kesempatan untuk:
Informasi yang kamu berikan lewat surat lamaran, resume, atau portofolio hanya akan memberikan gambaran dua dimensi. Perekrut tidak dapat menggali pengetahuan mereka seputar kepribadian dan kemampuan kamu jika tidak pernah bertemu langsung.
Pasalnya, dalam kasus yang wajar, segala kualifikasi yang tertulis pada dokumen lamaran kerja akan berkaitan erat dengan wujud nyata dan cara pembawaan diri kamu. Berikut beberapa contohnya.
Di setiap hubungan profesional, ada sentuhan terakhir atau momen sealing the deal. Jika kontrak kerja adalah sentuhan akhir dari proses rekrutmen secara menyeluruh, maka pertanyaan mengapa kamu adalah kandidat yang tepat merupakan sentuhan akhir dari tahapan wawancara.
Sentuhan akhir ini menandakan sesi atau kesempatan perkenalan diri sudah selesai dan perekrut sudah bisa memberikan penilaian yang berujung kamu diterima atau ditolak. Jadi, pastikan untuk memiliki jawaban yang tepat untuk pertanyaan yang satu ini.
Dilansir dari CNN, Steven Rothberg, CEO dan pemilik platform College Recruiter, menyatakan bahwa “apabila kandidat tidak tahu apa yang perusahaan cari, mereka tidak akan bisa menyampaikan mengapa mereka paling berkualifikasi untuk posisi ini [dibandingkan yang lain].”
Rothberg memberikan gambaran bahwa sudah sewajarnya kandidat mengenal perusahaan, pekerjaan yang digeluti perusahaan, serta nilai-nilainya. Pemahaman ini akan membantu kamu menyamakan visi dan misimu dengan visi dan misi perusahaan.
Namun, Rothberg juga memiliki poin lain. Menurutnya, memahami ekspektasi perusahaan dari jauh sebelum interview dapat membantu kandidat untuk mengantisipasi pertanyaan apa pun dan tidak terhalang dalam mengomunikasikan maksudnya. Dengan begitu, jawaban kandidat akan relevan bagi perusahaan.
Jadi, bisa disimpulkan, kamu perlu mempertimbangkan jawaban dari pertanyaan ini agar mereka mengetahui secara objektif mengapa perusahaan harus memilih kamu. Bagaimanapun juga, pertanyaan ini membuka moment of truth, dan jika dilewati dengan kebohongan, suatu saat nanti ketidakcocokan kedua belah pihak akan dirasakan meskipun kamu sudah diterima.
Faktanya, jika telah diundang untuk interview, kamu sudah hampir pasti memiliki kualifikasi untuk pekerjaan tersebut, setidaknya dari informasi yang telah diperoleh perekrut. Namun, seperti yang telah dijelaskan tadi, perekrut perlu melihat wujud di balik resume yang kamu tulis. Nah, umumnya, yang mereka ingin lakukan adalah sebagai berikut.
Perekrut akan melihat nilai kamu. Akan tetapi, jika dirasa tidak sesuai, mereka percaya bahwa kamu hanya tidak cocok dengan perusahaan, bukan kualitas kamu sebagai individu.
Selain bahasa tubuh (body language) yang terbuka dan tidak defensif, bersikap ramah, menunjukkan ketertarikan, dan termotivasi, perekrut ingin melihat hal-hal berikut ini.
Langkah berikutnya yang dapat kamu pikirkan adalah melakukan analisis dan pembuatan strategi, yang dapat dilakukan melalui cara pandang marketing. Bayangkan perusahaan yang sedang kamu lamar merupakan “konsumen” dan kamu adalah “produk” yang dijual. Dalam konteks ini, semua pelamar kerja yang akan melalui interview merupakan “kompetitor.”
Maka dari itu, kamu perlu melakukan riset, menganalisis nilai dan tujuan perusahaan, serta kebutuhan mereka atau persyaratan pekerjaan. Dengan begitu, kamu akan dapat memoles nilai jual unik (unique selling points) kamu. Jadikan diri kamu berbeda di antara kompetitor. Apa saja yang perlu dilakukan?
Agar dapat menjawab pertanyaan “Mengapa kami harus merekrut Anda?” secara meyakinkan, kamu perlu mengumpulkan berbagai informasi seputar perusahaan dan perekrut.
Pastikan untuk mencari tahu via internet karena banyaknya informasi yang berharga yang tersedia, seperti dari situs atau akun media sosial resmi perusahaan. Ditambah lagi, jika kamu memiliki kenalan yang bekerja di perusahaan tersebut atau memiliki posisi yang serupa, hubungi mereka untuk berbincang agar memperoleh informasi dan pemahaman yang lebih baik tentang organisasinya.
Kamu akan memperoleh manfaat yang besar dari pemahaman yang komprehensif seputar industri yang ingin kamu tekuni. Upayakan untuk terus menerima informasi terkait tren, acara, dan berita yang bisa menambah pengetahuan yang bermanfaat mengenai “preferensi konsumen” dan permintaan pasar.
Sekali lagi, ingatlah bahwa perusahaan bukan hanya mencari kandidat yang memiliki keterampilan yang diperlukan. Mereka mencari seseorang yang pas untuk bergabung ke dalam organisasi dan mendukung perkembangannya.
Maka dari itu, jangan hanya menunjukkan kemampuan teknis kamu saja, tetapi juga kecocokan kamu dengan budaya dan nilai perusahaan. Garis bawahi kualitas kamu yang unik dan pengalaman apa pun yang menjadikan kamu sosok yang sempurna yang mampu memberikan energi dan kontribusi bagi proses pertumbuhan bisnis perusahaan.
Dengan menunjukkan pemahaman tentang kebutuhan perusahaan dan menyelaraskan diri dengan tujuan mereka, kamu akan dapat memosisikan diri sebagai kandidat ideal yang mereka cari.
Kini, kamu telah mempelajari perusahaannya. Sekarang, lihat dan pelajari dirimu sendiri. Lihatlah area di mana produk dan konsumen dapat bersinggungan:
Kamu memang telah memasukkan informasi ini dalam resumemu. Akan tetapi, untuk hasil yang semakin baik, kamu perlu mencari tahu lebih lanjut. Temukan hubunganmu dengan perusahaan dengan mencari poin-poin kemiripanmu dengan mereka, seperti hard skill dan juga soft skill kamu.
Melakukan evaluasi ulang dan menambah keterampilan akan membawamu ke langkah selanjutnya.
Seperti yang dijelaskan tadi, perekrut ingin mengetahui sesuatu yang unik dari kamu. Nilai jual kamu merupakan kombinasi dari pengetahuan, keterampilan, kekuatan, dan pengalaman yang bisa disesuaikan dengan posisi yang dicari perusahaan.
Tujuan utamanya adalah untuk membedakanmu dengan kompetitor, sehingga kamu terlihat menarik bagi customer, yang dalam kasus ini adalah perekrut.
Ingatlah bahwa kamu harus bisa membuktikan USP diri dengan fakta. Apabila resume kamu mencakup kualitas bahwa kamu seorang yang ambisius, serius, dan overachiever, kamu dapat berkata seperti:
“Dalam 10 tahun pengalaman saya di penjualan, saya selalu melampaui target penjualan. Saya secara konsisten berada di antara lima karyawan terbaik di perusahaan di tempat saya bekerja. Saya memenangkan Piala Employee of the Year pada konferensi penjualan tahun lalu. Jika Anda merekrut saya, saya akan bekerja keras untuk membuat perusahaan Anda lebih berkembang lagi.” |
Kamu dapat memasukkan tujuan karier di resume kamu secara padat dan jelas. Memiliki tujuan karier dan berkesinambungan dengan apa yang kamu katakan saat interview akan membantumu terlihat mencolok. Contohnya adalah sebagai berikut ini:
“Saya adalah Koordinator Acara yang siap untuk meningkatkan reputasi perusahaan Anda. Apa pun proyek yang diberikan, saya pastikan dapat selesai secara efektif dan efisien untuk membuahkan hasil yang sesuai target. Dalam proyek yang pernah saya tangani, yakni perayaan 50 tahun perusahaan, saya harus mengoordinasi kesuksesan program ini. Saya mampu melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari manajemen perusahaan, penulis, seniman, video editor, penanggung jawab properti, dan pengisi acara. Dari pengalaman itu, saya mampu mewujudkan kerja sama tim yang baik di bawah koordinasi saya.” |
Membentuk poin nilai jual memang terlihat sulit. Namun bila sudah menemukan apa yang membuatmu unik, kamu dapat membedakan diri kamu dari banyaknya kandidat lain di mata perekrut.
Langkah awal membantumu memahami pertanyaannya. Selanjutnya adalah melakukan riset dan mempersiapkan diri menjawab pertanyaannya. Sekarang, saatnya untuk menyusun atau menuliskan jawabannya. Susunlah jawaban kamu di dokumen online atau tulis di kertas untuk melihat apakah itu adalah jawaban terbaik dari pertanyaan terkait “Mengapa kami harus merekrut Anda?”
Coba berlatih membaca jawaban-jawaban tersebut di depan cermin. Bayangkan jika kamu seorang interviewer. Apakah jawabanmu akan menunjukkan keseriusanmu terhadap pekerjaan yang kamu lamar? Jika tidak, teruslah menyusun jawaban yang lebih baik.
Jangan bertele-tele dalam menjawab pertanyaan. Pastikan kamu menghargai waktu para pewawancara. Tiga puluh menit yang dihabiskan dengan penuh rasa kecewa jelas bukan alasan mengapa mereka merekrutmu.
Buatlah "elevator pitch" atau narasi singkat selama 30 detik yang menarik. Cara promosi diri efektif ini dapat membantu kamu melakukan presentasi dalam waktu singkat, layaknya kita sedang naik dalam satu lift dengan interviewer. Berikut contohnya:
“Selamat pagi, saya Nadya. Saya memiliki Magister Kesusastraan untuk melengkapi ilmu yang saya peroleh di program Sastra Inggris. Saya memiliki banyak pengalaman dan jejaring profesional yang saya dapatkan setelah lima tahun menjadi staf PR dan saya pun telah aktif di bidang seni dan komunitas Sastra Indonesia selama 12 tahun. Dengan pemahaman yang cukup mendalam di bidang ini, saya yakin saya bisa mengisi posisi sebagai Creative Manager di perusahaan Anda.” |
Untuk memaksimalkan persiapan kamu sebelum interview, upayakan untuk benar-benar fokus dalam mengemukakan jawaban untuk menghindari pernyataan yang rancu. Namun, jika kamu sudah menerapkan langkah satu dan langkah dua, maka besar kemungkinan kamu bisa lebih siap memberikan jawaban yang runut, jelas, dan tidak bertele-tele.
Kini, sangat penting bagi kamu untuk menekankan poin kuat di mana kamu dan perusahaan memiliki kesamaan. Garis bawahi area penting ini untuk menunjukkan kecocokan dan nilai yang kamu miliki terhadap perusahaan.
Jika kamu telah melakukan riset dan analisis, kini semuanya sudah ada di pikiranmu. Mulailah dengan membicarakan nilai jual dan jelaskan hal-hal yang bisa kamu tawarkan. Kemudian, gunakan metode STAR (Situation-Task-Action-Result). Metode STAR ini akan membantumu menyusun jawaban dari kejadian nyata. Nantinya, kamu akan dapat memberikan gambaran yang meyakinkan dari kondisi tertentu di mana kamu menunjukkan kinerja yang baik.
Tidak perlu ragu. Kamu bisa menunjukkan raut muka senang ketika berada di ruangan interview dan bertemu dengan orang-orang yang berpotensi menjadi kolegamu. Mereka telah meluangkan waktunya yang berharga. Maka dari itu, tidak ada salahnya untuk menunjukkan betapa inginnya kamu berada di ruangan tersebut:
Ambil setiap kesempatan untuk menghubungkanmu dengan perusahaan. Dengan begitu, akan semakin jelas bahwa tidak ada talent yang lebih cocok selain dirimu.
Baca juga: Apa Itu Email Setelah Interview? Ini Manfaat dan Cara Penulisannya!
Upayakan agar semua kata-kata yang kamu utarakan memiliki arti. Jawaban dari “Mengapa kami harus merekrut Anda?” merupakan salah satu pertanyaan paling penting dalam proses interview. Maka dari itu, pastikan hal tersebut berjalan lancar dengan menerapkan kedua hal berikut:
Setelah memastikan kalau apa yang kamu tulis di langkah ketiga merupakan jawaban terbaikmu, langkah selanjutnya adalah latihan mengucapkannya hingga terdengar natural keluar dari mulutmu. Ingat, interviewer mendengarkan jawabanmu, bukan membacanya.
Maka dari itu, hindari terdengar seperti robot yang tidak mampu menunjukkan emosi, terdengar palsu, atau menyampaikan pesan layaknya membaca teks. Selain itu, upayakan sekuat tenaga agar suaramu terdengar baik, pelafalan setiap kata juga benar, dan nadamu meyakinkan.
Berlatihlah di depan cermin atau rekam dirimu menggunakan smartphone untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki sebelum interview nanti.
Fokuslah pada penyampaian pesan yang jelas, tulus, dan penuh semangat. Dengan berlatih dan memperbaiki jawaban lisanmu, kamu dapat meningkatkan presentasi secara keseluruhan dan meninggalkan kesan positif pada interviewer.
Latihan sangatlah penting dan kunci menuju kesempurnaan. Aktor, presiden, bahkan Steve Jobs meluangkan waktunya untuk terus melatih kemampuan presentasinya.
Jadi, untuk proses interview penting selanjutnya, kamu tidak punya alasan untuk tidak meluangkan waktu untuk latihan dan mempertajam kemampuanmu. Ingat, usaha keras tidak akan mengkhianati hasil! Karena itu, pastikan dua hal ini.
Saat proses interview pekerjaan, sangat penting bagi kamu untuk mengingat bahwa interview bukan hanya sesi tanya jawab, melainkan kesempatan untuk mengobrol antara kamu dan interviewer. Semakin lancar proses berjalannya obrolan, semakin besar peluang kamu untuk memberikan jawaban yang menarik perhatian perekrut.
Pasalnya, hal ini akan berujung pada pertanyaan lanjutan yang bisa menggali kualitas diri lebih dalam. Maka dari itu, sangat penting bagi kamu untuk mempersiapkan respons yang efektif dan juga jawaban-jawaban yang tepat.
Ketika proses interview tiba-tiba menjadi dinamis, dengan pertanyaan tambahan dan juga obrolan yang lancar, maka dapat dipastikan interview kamu berlangsung dengan baik. Artinya, interviewer makin tertarik dan ingin mengetahui lebih jauh mengenai dirimu.
Bahkan setelah kamu memperoleh kepercayaan diri dengan apa yang akan kamu katakan, jangan berhenti berlatih. Kali ini, catat berbagai poin yang ada di bawah ini. Lakukan latihan di depan cermin untuk memperhatikan ekspresi wajah dan gerakan mata. Setelah mencapai persiapan kelima dan terakhir, dapat dikatakan kamu sudah menguasai semua langkah dan siap menghadapi proses interview.
Apa yang akan kamu hadapi selanjutnya adalah proses interview sebenarnya.
Tetap jujur. Tetap sopan. Tetap tenang. Tetap fleksibel. Tetap jadi dirimu. Tetap jadi yang terbaik.
Apabila kamu terlalu “normatif” atau biasa-biasa saja, kamu berisiko tidak tampil lebih baik dari kompetitor. Maka dari itu, jauhi pernyataan yang umum,klise, atau buzzwords yang kamu harapkan akan didengar oleh perekrut.
Kemungkinan besar, kata-kata ini sudah sangat sering digunakan di industri yang akan kamu masuki. Bayangkan betapa banyaknya talent yang menyebutkan kata-kata tersebut. Bisa jadi jawabanmu malah disandingkan dengan jawaban mereka dan hal ini menjadi bumerang dari segala upayamu.
Nah, sebaliknya, berilah jawaban yang sangat spesifik terkait posisi di perusahaan yang kamu lamar. Gabungkanlah pengetahuanmu yang didasari oleh pengalaman dengan ekspektasi yang perekrut cari. Pupuk terus rasa ingin tahumu tentang segala hal yang dapat kamu pelajari. Jangan ragu untuk membuat teorimu sendiri. Tapi ingat untuk tetap humble atau rendah hati, ya!
Baca juga: 4 Cara Cepat Dapat Kerja, Fresh Graduate Wajib Merapat!
Rendah hati memanglah baik. Tapi jangan sampai berada di titik minder di mana kamu tidak percaya diri dan tidak mampu menunjukkan pencapaianmu. Pamerkan pencapaianmu dan proyek-proyek sukses yang pernah kamu tangani karena hal-hal tersebut bisa membantu meyakinkan interviewer untuk merekrut kamu. Tapi gunakan tutur yang lembut, hindari penyampaian yang arogan, serta gunakan data kuantitatif jika memang ada.
Jangan terlalu fokus pada dirimu sendiri. Nilai jual yang sudah kamu jabarkan hanyalah untuk menyatukanmu dengan perusahaan yang mungkin hanya berlaku saat perkenalan. Kamu harus ingat untuk memenuhi keingintahuan mereka tentang dirimu melalui jawaban dan penjelasanmu.
Jelaskan kepada mereka bagaimana kamu dapat berkontribusi bagi kesuksesan perusahaan. Ingatlah bahwa kamu melamar pekerjaan kepada perusahaan dan perusahaan tersebut sedang mencari karyawan yang mampu membantu mereka mencapai tujuannya.
Baca juga: Lagi Mencari Kerja? Ini Mitos dan Fakta Seputar Rekrutmen!
Menemukan jawaban terbaik untuk pertanyaan “Mengapa kami harus merekrut Anda?” memanglah sebuah tantangan. Tapi pastikan untuk menghadapinya dengan pikiran yang jernih, persiapan wawancara yang mantap, riset yang menyeluruh, menulis respons secara kreatif, dan luangkan waktu untuk terus berlatih hingga segalanya terasa mudah.
Persiapan untuk pertanyaan ini bisa jadi malah membuat pertanyaan lain yang dilontarkan perekrut jadi lebih mudah dijawab.
Intinya, jawaban yang dipersiapkan secara matang akan berujung pada proses interview yang mudah dan kesuksesan. Lalu, menariknya lagi, semakin banyak jawaban interview yang kamu siapkan, semakin mudah dan lancar berbagai macam interview yang kamu jalani.
Kalau sudah siap, jangan tunggu lebih lama lagi untuk buat atau perbarui profil JobStreet Indonesia. Kamu dapat melakukannya melalui aplikasi JobStreet di Google Play Store atau Apple App Store.
Untuk tips seputar interview dan persiapan karier yang lebih baik, jangan lupa untuk menyambangi Tips Karier kami. Semoga sukses ya!