Suka bingung kalau diminta ‘ceritakan tentang diri anda’ pas interview kerja? Karena bingung akhirnya kamu menceritakan dari kamu sampai masa-masa sekolah dulu. Atau kamu malah menceritakan INFJ personality dan zodiac kamu? Terlalu abstrak enggak sih?
Sebenarnya perekrut ingin memahami kamu lebih jauh dengan cerita kamu secara singkat. Mereka perlu jawaban seperti latar belakang kegiatan kamu, pengalaman, keunggulan dan tujuan kamu di masa depan. Hanya ingin tahu kamu adalah kandidat yang memahami diri kamu sendiri, kurang lebih seperti itu.
Nah, supaya kamu enggak makin bingung mari kita bahas cara menjawab pertanyaan ‘ceritakan tentang diri anda’ saat interview kerja. Simak artikel ini sampai habis, supaya interview kerja kamu selanjutnya bisa memikat hati perekrut.
Tentunya bukan tanpa alasan recruiter bertanya pertanyaan seperti itu ke kamu ketika sedang wawancara kerja. Ini beberapa tujuan recruiter bertanya pertanyaan itu ke kamu.
Hal yang paling pertama tentunya untuk menandakan dimulainya sesi interview kerja. Bukankah hal yang menakutkan apabila tiba-tiba recruiter bertanya hal-hal yang teknis terkait pekerjaan yang kamu lamar tanpa menanyakan terlebih dahulu mengenai diri kamu secara personal? Maka dari itu hal yang paling tepat reicruiter lakukan adalah menanyakan mengenai diri kamu secara personal.
Selanjutnya yaitu agar recruiter mengetahui lebih dekat dan lebih detail mengenai personal diri kamu. Pertanyaan ini membuka kesempatan agar recruiter mempelajari lebih banyak tentang dirimu secara personal, seperti mengetahui background pendidikan, pengalaman bekerja sebelumnya, keahlian yang dimiliki, dan tujuan karir. Hal-hal ini akan memudahkan recruiter mengidentifikasi kontribusi kamu untuk perusahaan nantinya.
Keahlian untuk menyampaikan informasi tentang diri kamu dengan jelas dan terstruktur merupakan hal yang sangat penting dalam dunia kerja. Pertanyaan mengenai “ceritakan tentang diri anda,” memungkinkan recruiter untuk mengukur keahlian kamu dalam berkomunikasi, sehingga recruiter bisa mengetahui seberapa baik kamu dalam menceritakan diri kamu tanpa bertele-tele.
Setelah recruiter mengetahui latar belakang pendidikan dan pengalaman bekerja kamu sebelumnya, recruiter akan mengetahui dan dapat mengevaluasi seberapa cocok diri kamu dengan posisi pekerjaan yang ditawarkan. Sehingga recruiter dapat memutuskan langkah yang tepat apakah kamu layak atau tidak untuk mengisi posisi tersebut.
Hal selanjutnya tujuan daripada recruiter menanyakan pertanyaan di atas yaitu agar recruiter mengetahui potensi kelemahan dalam diri kamu. Jawaban yang kamu berikan kepada recruiter dapat membuat recruiter mengetahui bagaimana kamu menutupi atau mengatasi kelemahan yang ada dalam diri kamu.
Adapun perkenalan diri ketika wawancara kerja dapat membuat diri kamu menjadi lebih nyaman dan lebih santai ketika bercerita kepada recruiter. Sehingga nantinya kamu dapat memberikan jawaban yang lebih jujur dan lebih terbuka kepada recruiter.
Nah, tentunya setelah kamu mengetahui alasan mengapa recruiter ingin mengenal kamu secara personal, ada juga beberapa hal yang perlu kamu persiapkan sebelum menjawab pertanyaan “ceritakan tentang diri anda” kepada recruiter.
Kamu perlu mengenali diri kamu sendiri sebelum menceritakan diri kamu kepada Recruiter. Sebab ketika kamu mengenali diri kamu sendiri, kamu bisa menjelaskan hal-hal dalam diri kamu yang outstanding kepada recruiter. Hal dalam diri kamu yang luar biasa itulah yang bisa menjadi nilai plus di mata recruiter. Bisa dibilang kamu menjual pengalaman dan cerita diri kamu yang luar biasa itu kepada recruiter.
Hal selanjutnya yang bisa kamu lakukan yaitu dengan meriset perusahaan yang kamu lamar. Kamu bisa meneliti seputar industri perusahaan yang kamu lamar, visi dan misi perusahaan, dan budaya apa yang dianutnya. Jadi saat kamu menceritakan diri kamu kepada recruiter, kamu bisa menyinggung visi dan misi atau budaya perusahaan yang sejalan dengan cerita atau minat diri kamu.
Kamu juga bisa menunjukkan kualitas diri kamu kepada recruiter dengan berpenampilan rapi di hadapan recruiter. Penampilan yang baik seperti bersih dan rapi merupakan salah satu hal yang pertama kali dilihat oleh recruiter. Selanjutnya kamu bisa menunjukkan kualitas diri dengan menceritakan diri kamu dengan percaya diri dan bahasa yang tepat.
Kamu juga bisa merespon pertanyaan-pertanyaan lain dari recruiter dengan respon yang tepat, contohnya kamu bisa merespon pertanyaan dari Recruiter dengan antusias. Itu akan menunjukkan ketertarikan diri kamu di perusahaan yang sedang kamu lamar.
Hal terakhir yang bisa kamu lakukan adalah dengan mempersiapkan diri kamu sebaik bangun. Salah satu hal yang bisa kamu lakukan adalah dengan mempersiapkan point-point jawaban wawancara kerja. Karena terkadang ketika kamu sedang menceritakan diri kamu kepada recruiter, recruiter akan menanyakan beberapa hal.
Misalnya ketika kamu sedang menceritakan pengalaman kamu di perusahaan sebelumnya, recruiter biasanya akan meminta kamu menjelaskan achievement yang kamu capai di perusahaan sebelumnya. Nah, kamu bisa menggunakan metode STAR ketika menjawab pertanyaan yang diajukan oleh recruiter.
Maka dari itu sangat penting untuk mempersiapkan dengan baik diri kamu sebelum melakukan wawancara langsung dengan recruiter.
Pada sub bab ini kita akan membahas hal inti yaitu bagaimana cara menjawab pertanyaan mengenai “ceritakan tentang diri anda”. Jadikanlah ini kesempatan untuk membuktikan bahwa kamu memiliki kualitas diri yang baik kepada recruiter.
Dikutip dari Novoresume.com, saat kamu diminta untuk menceritakan dirimu oleh Recruiter, cara menjawab yang baik dan efektif di dalamnya harus ada 80% cerita pengalaman kamu sebelumnya. Kemudian 10% – 15% menceritakan latar belakang akademis, dan 5% – 10% cerita personal kamu yang relevan dengan posisi yang kamu lamar. Kamu juga bisa menerapkan tips-tips ampuh lainnya untuk menjawab pertanyaan dari Recruiter seperti point-point di bawah ini.
Kamu wajib memberikan informasi yang jujur dan benar ketika menjawab pertanyaan ini. Jangan sampai jawaban informasi yang kamu berikan adalah informasi palsu. Jangan karena kamu ingin terlihat keren dan agar bisa dengan mudah diterima kerja, informasi mengenai pendidikan hingga pengalaman kamu palsukan semua. Itu malah akan membahayakan reputasi kamu. Pastikan jawab dengan jujur, ya!
Alih-alih menceritakan semua pengalaman kamu ketika wawancara dengan recruiter, cukup berikan jawaban yang relevan saja. Ketika semisal diri kamu melamar di posisi marketing, dan saat kamu diminta untuk menceritakan diri kamu, cukup tunjukkan dan ceritakan bahwa kamu memiliki pengalaman di posisi yang relevan. Jelaskan juga keahlian relevan yang kamu miliki di posisi yang kamu lamar.
Jangan hanya menceritakan job deskripsi pekerjaan kamu saja ketika wawancara dengan Recruiter, kamu juga bisa menceritakan achievement kamu di perusahaan sebelumnya. Misalnya jika kamu melamar di posisi Social Media Specialist, kamu bisa ceritakan capaian kamu pada posisi yang sama di perusahaan sebelumnya. Jadi kamu memberikan contoh atau bukti yang konkret.
Contohnya seperti ini, “ketika di perusahaan sebelumnya saya memiliki posisi sebagai social media specialist dan saat menjabat posisi tersebut, saya berhasil meningkatkan followers media sosial perusahaan yang awalnya 5000 menjadi 10.000.”
Setelah kamu menjelaskan deskripsi pekerjaan beserta capaian kamu di perusahaan sebelumnya, kamu bisa juga menjelaskan kelebihan atau keahlian yang kamu miliki dan tentunya kamu kuasai.
Apabila kamu pernah mengikuti pelatihan yang tentunya relevan dengan posisi yang kamu lamar, kamu bisa menjelaskan hal ini kepada recruiter. Kamu bisa menjelaskan hal-hal apa saja yang kamu pelajari ketika mengikuti pelatihan tersebut sehingga itu akan memiliki nilai lebih di mata Recruiter.
Pastinya kamu harus percaya diri ketika menjawab semua pertanyaan dari recruiter. Agar kamu bisa menjawab semua pertanyaan dengan percaya diri hal bisa kamu lakukan adalah dengan mempersiapkan semuanya sebaik mungkin. Misalnya yaitu dengan latihan wawancara kerja dengan rekanmu.
Dengan merencanakan dan menyiapkan semuanya secara matang, itu akan membuat dirimu menjadi lebih percaya diri untuk melakukan wawancara kerja bersama recruiter.
Setelah membahas mengenai tips cara menjawab pertanyaan “ceritakan tentang diri anda,” maka hal selanjutnya yang mesti kamu ketahui adalah hal-hal yang perlu dihindari ketika akan menjawab pertanyaan tersebut.
Hindari jawaban dengan mengulang-ngulang informasi yang telah kamu tulis di CV. Hal yang bisa kamu lakukan agar terkesan tidak mengulang-ngulang informasi yaitu dengan memberikan informasi tambahan yang tidak tercantum di dalam CV.
Ketika melakukan wawancara kerja, sebagian orang biasanya menjelaskan semua deskripsi pekerjaannya secara detail. Hal itu memang bagus, tetapi ketika wawancara kerja kamu diberi waktu yang cukup terbatas. Jadi hal yang bisa kamu lakukan yaitu dengan memberikan jawaban yang relevan dan menjelaskan job deskripsi pekerjaannya langsung ke point utamanya saja.
Hindari menceritakan secara berlebihan mengenai diri kamu secara pribadi seperti menceritakan hobi atau kegiatan yang kamu minati. Pastikan kamu tetap memberikan jawaban yang relevan terkait posisi pekerjaan yang kamu lamar.
Memang pada point sebelumnya kamu diharuskan untuk tidak menjawab pertanyaan dari recruiter secara bertele-tele. Namun, bukan berarti kamu harus menjawabnya dengan jawaban yang terlalu singkat tanpa memuat informasi yang cukup. Jawablah dengan singkat, padat, jelas, dan relevan.
Usahakan untuk menyesuaikan bahasa yang digunakan dengan perusahaan yang kamu lamar. Jika perusahaan yang kamu lamar memiliki budaya yang santai, biasanya startup, kamu bisa menjawab pertanyaan dari recruiter dengan nada yang santai. Akan tetapi tetap harus diingat, jangan terlalu santai juga.
Dan jika perusahaan yang kamu lamar memiliki budaya yang formal, biasanya perusahaan besar seperti industri FMCG, jawablah pertanyaan dari recruiter dengan gaya yang formal juga.
Kamu memang tidak dilarang untuk melakukan riset terkait pertanyaan seputar wawancara kerja di internet. Namun, bukan berarti jawaban yang kamu dapatkan di internet kamu jiplak 100% saat melakukan wawancara kerja dengan recruiter.
Daripada kamu menjiplak jawaban melalui internet, hal yang bisa kamu lakukan yaitu dengan improvisasi jawaban dari kisi-kisi pertanyaan seputar wawancara kerja yang kamu dapatkan di internet.
Sangat berbahaya jika kamu hanya mengandalkan jawaban dari internet tanpa improvisasi dari diri kamu sendiri. Itu malah akan membuat diri kamu seperti orang yang menghafal sebuah jawaban seputar wawancara kerja.
Jika kamu tidak mempersiapkan untuk melakukan wawancara bersama recruiter dengan baik, itu malah akan membuatmu gugup saat wawancara berlangsung. Pastikan kamu mempersiapkan semuanya dengan baik, ya!
Salah satu metode yang bisa kamu lakukan ketika wawancara kerja dengan recruiter adalah metode STAR. Metode STAR juga bisa kamu terapkan ketika kamu menceritakan diri kamu. Jika kamu menggunakan metode STAR ketika menceritakan diri kamu, kamu akan terlihat lebih menarik bagi recruiter.
Berikut adalah penjelasan serta contoh jawaban metode STAR yang bisa kamu terapkan ketika wawancara kerja.
Situation (Situasi) - Kamu bisa menjelaskan situasi kamu ketika kamu duduk di bangku kuliah jika fresh graduate, atau situasi ketika kamu bekerja di perusahaan sebelumnya.
Contohnya: “Saya merupakan lulusan dari Universitas ABC. Sewaktu kuliah saya aktif mengikuti organisasi internal kampus seperti HIMA dan juga pernah melakukan magang di industri finance yang relevan dengan jurusan saya yaitu Ilmu Ekonomi.”
Kamu juga bisa pakai contoh kasus dengan pengalaman magang kamu di sebuah perusahaan. Begini contohnya:
“Saya pernah magang di perusahaan XYZ sebagai mekanik motor. Di sana saya belajar hal baru seperti melayani keluhan pelanggan pada sepeda motornya. Inilah hal baru yang saya dapatkan di luar pelajaran sekolah”
Task (Tugas) - Jelaskan tugas atau masalah yang pernah kamu hadapi ketika menceritakan diri kamu.
Contoh: “Setelah saya lulus saya ingin mencoba melamar di posisi yang relevan dengan jurusan saya, yaitu di industri keuangan. Namun, karena saya tidak kunjung mendapatkan pekerjaan sesuai jurusan saya, saya memutuskan untuk switch career menjadi digital marketer dengan mengikuti berbagai course digital marketing.”
Contoh lainnya mengikuti kasus pada penjelasannya sebelumnya yang berpengalaman jadi mekanik motor. Berikut contohnya:
“Saat pertama kali berkomunikasi dan mendengarkan keluhan pelanggan secara langsung, saya merasa gugup. Ini hal yang jarang diajarkan di kelas sekolah”
Action (Aksi) - Jelaskan aksi apa yang kamu lakukan di situasi tersebut.
Contoh: “Setelah mengikuti berbagai kelas digital marketing dan mempunyai portofolio yang cukup, saya mencoba melamar pekerjaan pertama saya sebagai digital marketer di perusahaan F&B dan puji syukur saya diterima kerja. Di perusahaan pertama saya, saya terlibat dalam berbagai projek pemasaran digital melalui berbagai channel, baik itu media sosial, paid aids, dan SEO.”
Jobstreet memberikan contoh lain supaya kamu makin mampu memahami action. Masih berkaitan dengan studi kasus orang yang berpengalaman kerja sebagai mekanik motor. Ini contohnya:
“Kegugupan itu mendorong saya mencari cara alternatif untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Awalnya saya mencari cara instan lewat internet, bagaimana melayani pelanggan yang baik di bengkel motor. Namun, penjelasan di internet masih kurang saya pahami. Lalu, saya bertanya kepada mentor saya di bengkel. Mentor saya orang yang ingin membagikan ilmunya sehingga saya bisa belajar banyak dari beliau. Bahkan saya sampai berlatih berkomunikasi dengan ayah saya yang berpura-pura jadi pelanggan di bengkel. Perlu empat sampai lima kali saya berlatih hingga percaya diri melakukannya di bengkel. Lalu, esok harinya saya langsung mempraktikannya di bengkel.”
Result (Hasil) - Tentunya di akhir kamu bisa jelaskan hasil yang kamu dapatkan ketika menyelesaikan sebuah masalah atau sebuah tugas yang telah kamu kerjakan.
Contoh: “Alhamdulillah ketika saya menjadi Digital Marketer di perusahaan tersebut, omset perusahaan tersebut naik drastis. Bahkan kini media sosial kami yang awalnya hanya 1000 menaik drastis menjadi 10 ribu. Orang-orang yang awalnya tidak tahu menjadi tahu. Tentu saja hal tersebut juga berimbas dengan meningkatnya omset dari perusahaan tersebut. Omsetnya bahkan meningkat 10 kali lipat dengan langkah pemasaran digital yang tepat yang saya dan tim lakukan bersama-sama.”
Contoh kedua: “Saya terkejut dengan hasilnya bahwa pelanggan saya puas setelah motornya saya perbaiki dan mentor saya memberikan apresiasi kepada saya. Karena pelanggan tersebut merasa puas dengan pelayanan saya beliau memberikan uang tip kepada saya. Saya terkejut. Uang tip saya tolak dengan halus karena peraturan bengkel melarang mekanik menerima uang tip dari pelanggan. Meski begitu saya senang bahwa saya mampu mempraktikan ilmu saya dalam pekerjaan.”
Nah, jadi itulah cara menerapkan metode STAR ketika memperkenalkan diri kepada recruiter. Metode ini cukup efektif untuk membantu kamu dalam melakukan wawancara kerja bersama recruiter.
Pada bagian akhir artikel ini kami akan memberikanmu contoh bagaimana cara menjawab pertanyaan ‘ceritakan tentang diri anda’ yang cukup menjadi momok para calon pelamar kerja, terutama bagi para fresh graduate.
HRD: Hai Kemal, senang bertemu dengan kamu. Sebelumnya saya ucapkan selamat ya karena kamu telah lolos ke tahap ini. Oke untuk mempersingkat waktu coba dong ceritakan tentang diri kamu secara singkat.
Kemal: Hai, Mbak Cut, sebelumnya saya ucapkan terima kasih juga ya karena telah memberi kesempatan ini. Kenalin nama lengkap aku Kemal Palevi, biasa dipanggil Kemal. Aku merupakan lulusan baru dari Universitas XYZ Jurusan Manajemen.
Meski aku merupakan lulusan baru, aku punya beberapa pengalaman yang relevan di posisi yang aku lamar yaitu di bagian digital marketing. Dulu waktu di HIMA aku termasuk ke dalam tim pemasaran, salah satu job desc aku yaitu membuat strategi pemasaran untuk meningkatkan followers media sosial Hima aku.
Strategi yang aku lakukan yaitu membuat content plan untuk kebutuhan konten media sosial dan melakukan partnership dengan beberapa UKM di kampus kami. Alhamdulillah strategi itu membuahkan hasil sehingga orang-orang mulai aware dengan program-program kami dan bahkan followers media sosial kamu tumbuh berlipat-lipat.
Awalnya setiap open recruitment HIMA jurusan kami yang daftar hanya sedikit orang, tetapi setelah menggunakan strategi yang sudah disebutkan di awal tadi, kini yang mendaftar HIMA menjadi cukup membludak.
HRD: “Hai Kemal, senang bertemu dengan anda. Terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk datang interview di perusahaan kami. Baik, untuk mempersingkat waktu silakan ceritakan tentang diri anda.
Kemal: “Hai, Mbak Cut izinkan saya perkenalkan diri saya. Saya Kemal, lulusan Ilmu Komunikasi dari Universitas ABC yang berprestasi. Di kampus saya memang kurang aktif dalam kegiatan kampus karena sibuk mengerjakan tugas-tugas kuliah. Tapi saya sangat antusias mengerjakan tugas-tugas saya sehingga dapat nilai yang baik. Saya sangat suka mengulas jurnal ilmiah, menganalisa sebuah fenomena di sekitar saya dan menuliskannya dalam tugas-tugas kuliah, termasuk skripsi. Salah satu tugas yang sangat saya banggakan adalah menganalisa bagaimana konten TikTok bisa menjadi funnel marketing sebuah brand perkakas rumah untuk menyasar konsumen Gen Z. Setelah saya meneliti perilaku konsumen Gen Z, ternyata ada sebagian responden suka melakukan DIY untuk mendekorasi kamar pribadinya. Mereka butuh perkakas rumah untuk mendekorasi kamar.
Maka, saya mengambil kesimpulan bahwa brand perkakas rumah bisa merencanakan strategi marketing lewat platform TikTok. Secara statistik media sosial tersebut dominan digunakan oleh Gen Z. Di TikTok brand bisa mengenalkan produk-produk dengan konten yang asik dan menawarkannya lewat fitur TikTok
Saat saya konsultasikan tugas kepada dosen saya beliau sangat antusias dan meminta saya mendalami penelitiannya. Dosen saya memberikan saya nilai A atas tugas strategi marketing tersebut. Saya merasa puas dan bangga karena mampu melakukannya”.
HRD: Hai Kemal, senang bertemu dengan anda. Sebelumnya saya ucapkan selamat ya karena anda telah lolos ke tahap ini. Baik, untuk mempersingkat waktu silakan ceritakan tentang diri anda.
Kemal: Halo Mbak Cut, terima kasih telah memberikan aku kesempatan untuk interview di perusahaan ini. Kenalkan nama aku Kemal Palevi, aku telah terjun di bidang digital marketing selama lebih dari lima tahun. Pengalamanku sebelumnya aku pernah menjabat sebagai junio performance marketer di perusahaan XYZ. Salah satu job desc saya yaitu memastikan bahwa ads yang saya pasang di facebook ads, Instagram ads, dan Google ads berjalan secara efektif.
Memang pada awalnya perlu banyak a/b testing untuk running ads di beberapa platform. Namun, alhamdulillah setelah mencoba beberapa kali eksperimen, akhirnya saya berhasil menemukan strategi pemasaran yang efektif dan perusahaan akhirnya bisa meningkatkan konversi sebanyak 20% hanya dalam waktu satu bulan. Selain itu, ads yang dipasang juga membuat orang-orang aware dengan perusahaan kami ketika itu.
HRD: Hai Kemal, senang bertemu dengan kamu. Sebelumnya saya ucapkan selamat ya karena kamu telah lolos ke tahap ini. Oke untuk mempersingkat waktu coba dong kamu perkenalkan diri kamu.
Kemal: Halo, Mbak Cut, thanks ya udah kasih aku kesempatan interview pagi hari ini. Kenalin aku Kemal Palevi, aku dulu bekerja sebagai guru Bahasa Inggris selama tiga tahun. Namun, selama menjadi guru saya juga belajar mengenai pemasaran digital dengan mengikuti berbagai course.
Setelah saya rasa keahlian saya di bidang pemasaran digital ini mumpuni, saya mencoba untuk meninggalkan profesi saya sebelumnya yaitu guru dan mencoba fokus membangun karir menjadi seorang Digital Marketer. Tentunya saya juga telah melampirkan portofolio sebagai digital marketing yang telah saya kirimkan ke Mbak Cut.
Beberapa Channel digital marketing yang saya kuasai meliputi SEO dan Content Marketing. Saya juga memiliki keahlian dalam menganalisa target pasar dengan baik. Bahkan kini saya memiliki akun Instagram yang membahas pemasaran digital dan kini telah memiliki 10 ribu followers. Saya yakin bahwa keahlian dan pengalaman saya relevan serta bisa memberikan kontribusi bagi perusahaan.
Nah, jadi itulah beberapa tips dan trik bagaimana cara menjawab pertanyaan HRD tentang “ceritakan diri kamu,” yang bisa bikin recruiter terpukau. Intinya, HRD atau perekrut ingin mengetahui kandidatnya lewat obrolan yang lebih santai. Dari obrolan tersebut perekrut bisa menganalisa potensi kelemahan, kecocokan posisi dengan kandidat dan personality kandidat.
Kamu sebagai kandidat pun enggak perlu merasa ragu untuk menceritakan diri sendiri sejujur-jujurnya. Gunakan gaya cerita yang deskriptif, ceritakan pengalaman kamu dan keunggulanmu secara singkat. Makanya, kamu memahami diri kamu sendiri secara utuh.
Sekian artikel Jobstreet kali ini mengenai tips menjawab pertanyaan ‘ceritakan diri Anda’ yang ditanyakan oleh HRD. Simak terus artikel Jobstreet di Tips Karier karena kita bakal terus memberikan kamu tutorial menghadapi dunia pekerjaan. Lebih lengkapnya, Jobstreet juga punya sharing session dalam bentuk video, loh. Kamu bisa download aplikasi Jobstreet dan tonton videonya di SeekMax.
“Saya kurang aktif dalam kegiatan kampus karena sibuk mengerjakan tugas-tugas kuliah. Saya sangat suka mengulas jurnal ilmiah, menganalisa sebuah fenomena di sekitar saya dan menuliskannya dalam tugas-tugas kuliah, termasuk skripsi. Salah satu tugas yang sangat saya banggakan adalah menganalisa bagaimana konten TikTok bisa menjadi funnel marketing sebuah brand perkakas rumah untuk menyasar konsumen Gen Z. Setelah saya meneliti perilaku konsumen Gen Z, ternyata ada sebagian responden suka melakukan DIY untuk mendekorasi kamar pribadinya. Mereka butuh perkakas rumah untuk mendekorasi kamar.
Maka, saya mengambil kesimpulan bahwa brand perkakas rumah bisa merencanakan strategi marketing lewat platform TikTok. Secara statistik media sosial tersebut dominan digunakan oleh Gen Z. Di TikTok brand bisa mengenalkan produk-produk dengan konten yang asik dan menawarkannya lewat fitur TikTok
Saat saya konsultasikan tugas kepada dosen saya beliau sangat antusias dan meminta saya mendalami penelitiannya. Dosen saya memberikan saya nilai A atas tugas strategi marketing tersebut. Saya merasa puas dan bangga karena mampu melakukannya”.