Kerja ala kuda, gaji ala ayamHal yang baikTekanan kerja sehari-hari dr management membuat kami jd tim player yg sangat solid & tangguh dan memiliki insting yg tajam dlm memprediksi efek domino dlm organisasi. Sebagian bsr rekan-rekan divisi lain berusaha menutupi kelemahan satu sama lain. Krn jika management mempunish salah satu rekan & ybs down atau resign maka peralihan beban kerjanya akan dirasakan memberatkan semuanya yg sudah terasa amat brt. Setelah "lulus" dr sini, karyawan akn merasa perusahaan selanjutnya sprti liburan. Anggaplah tempat ini ibarat barak pelatihan kopasus.
TantanganJika diumpamakan perusahaan adlh kendaraan, GM adlh sopirnya, & owner adlh pemilik kendaraan tsb yg tdk ikut mengemudi (hny terima setoran). Kendaraan ini dr awal adlh hasil rakitan sndr krn modal seadanya. Part-partnya, yaitu para karyawan, adlh hasil kanibal dr kendaraan owner yg satunya yg bkn bidangnya. Tapi management tetap tuntut kendaraan rakitan ini lari sekencang kendaraan merk resmi dealer. Kami sbg spare parts tdk ada kesempatan utk belajar sj tanpa takut punishmen. Langsung kerja full speed. Sopirnya entah bgmn tdk bs negosiasi ke owner bhw spare parts yg hrg sekian tidak bisa dilarikan sekencang itu. Dia "asal bapak senang" sj. Akhirnya yg terjadi ketika spare parts yg berupa karyawan tsb rusak/down, sopir tetap salahkn spare parts. Ibarat ban bolehnya bli ban murahan, wkt cepat pecah tetap disalahkn. Blm lgi spare parts 1 down rentetan bebannya menjalar ke parts yg lain. Ditambah lgi ketika target tercapai tdk ada reward, hanya ada target selanjutnya yg lebih bsr lg. Jika tdk tercapai ada ancaman pengurangan gaji. Punishmen yes, reward no. Luar biasa skli. Dan jgn sampe management tau anda berkapasitas lebih. Mrk akan gandakn tgg jwb tanpa kompensasi. Pura pura biasa sj meskipun anda pintar. Yg terakhir, hampir smw adlh karyawan kontrak yg ditandatangani tahunan, tidak ada yg permanen. Selanjutnya silahkn bayangkn sndr management nya anggap karyawan sbg apa. Sepertinya brg saja, tidak dianggap org. Kesejahteraan karyawan nomor buntut. Seharusnya tugas sopir mengingatkan ke owner kendaraan bwh kondisi spare parts ini bahaya rusak harus diservice & ditambal minta wkt & dana service upgrade etc. Tapi entah knp sopir yg pegang kendaraan di lapangan jg gas pol sj sprti tdk mau tau.