Redaksi
Di halaman ini
- Bagaimana rasanya menjadi a Redaksi?
- Cara menjadi Redaksi
- Lowongan Redaksi terbaru
- Keahlian dan pengalaman teratas untuk Redaksis
Bagaimana rasanya menjadi Redaksi?
Proses editing bukan hanya meliputi pembetulan struktur kalimat, pengejaan, atau tata bahasa. Faktanya, ketiga hal tersebut hanyalah bagian dari proses kerja Editor. Umumnya, para Editor membuat standar dalam pembuatan tulisan, melakukan revisi draf penulis, atau bahkan ikut melakukan koordinasi dalam proses penulisan. Editor sendiri bekerja di berbagai macam industri, seperti periklanan, penerbitan (surat kabar, majalah, dan lainnya), digital marketing, atau untuk konten media sosial. Namun, semua Editor memiliki peran yang penting, yakni membantu memastikan kualitas tulisan semakin baik.
Tugas dan kewajiban
- Memberikan saran kepada penulis dalam pembuatan draft tulisan.
- Melakukan proses revisi tulisan penulis sendiri.
- Memperhatikan struktur, gaya dan nada bahasa, isi, serta panjang-pendeknya tulisan.
- Terkadang mengembangkan editorial plan, yang berisi ide tulisan dan menugaskannya kepada penulis.
- Menghubungi berbagai pihak lain untuk kebutuhan menjaga kualitas dan keakuratan tulisan, seperti menghubungi tim legal, pemasaran, atau desainer.
- Memastikan tulisan dapat selesai tepat waktu.
- Memastikan tulisan memenuhi standar yang telah disetujui bersama, misalnya Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan Kelima (EYD V) atau pedoman dalam penggunaan bahasa yang tepat.
Cara menjadi Redaksi
Tidak semua orang dapat langsung menjadi seorang Editor. Pasalnya, Editor perlu memiliki berbagai macam keterampilan, seperti penulisan, kolaborasi, manajemen, dan juga keterampilan bahasa secara umum. Namun, sebagai gambaran, kamu dapat mengikuti tips menjadi Editor berikut ini.
- 1.
Memiliki gelar S1 di bidang Sastra, Linguistik, Bahasa, Komunikasi, atau Jurnalisme.
- 2.
Mulai berkarier di bidang penulisan untuk mempunyai pengalaman dan pemahaman dalam kaidah menulis yang baik dan benar.
- 3.
Mengikuti komunitas penulis untuk media-media tertentu, seperti komunitas penulis blog, komunitas copywriter, atau komunitas pekerja di bidang penerbitan.
- 4.
Membuat portofolio berisi contoh tulisan yang berkualitas, sehingga dapat membuktikan bahwa kamu mengetahui kualitas penulisan yang baik.
- 5.
Mengantongi sertifikasi dari LSP (Lembaga Sertifikasi Profesional) yang diakui oleh BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). Adapun LSP yang terkait, yakni LSP Penulis dan Editor Profesional (LSP PEP).
- 6.
Pastikan untuk terus belajar karena kaidah bahasa dapat berubah sewaktu-waktu dan banyak istilah baru yang muncul dan masuk ke kamus karena penggunaannya yang umum di dunia nyata.