Urutan Berkas Lamaran Kerja yang Tepat agar Dilirik HRD

Jobstreet tim kontendiperbarui pada 11 October, 2024
Share

Informasi mengenai bagaimana urutan berkas lamaran kerja yang tepat sering kali dilewatkan. Padahal informasi ini bisa menjadi faktor penentu kelolosan di tahap administrasi. Pelajari info selengkapnya disini! 

Faktanya, tak sedikit kandidat yang dinyatakan lolos ke tahap interview karena menaruh urutan berkas lamaran kerja dengan benar.  

Oleh karena itu, simak panduan berikut agar kamu lebih memahami susunan berkas lamaran kerja yang bisa menarik perhatian HRD.

Mengapa urutan berkas lamaran kerja itu penting 

Mengatur urutan berkas lamaran kerja dengan benar sangat penting karena dapat memberikan dampak positif pada proses seleksimu. 

Berikut adalah beberapa alasan mengapa pencari kerja perlu memahami dan menerapkan urutan berkas lamaran kerja yang tepat: 

1. Memberikan kesan pertama yang baik untuk HRD 

Urutan berkas lamaran kerja yang tersusun dengan rapi dan logis akan menciptakan kesan pertama yang baik di mata HRD. Ini karena perekrut cenderung memperhatikan pelamar yang menunjukkan perhatian terhadap detail dan kerapian.  

2. Membuat berkas lebih terstruktur 

Menyusun dokumen dalam urutan berkas lamaran kerja yang tepat juga dapat membuat lamaranmu lebih mudah dibaca dan dipahami oleh perekrut. Hal ini bisa menunjukkan bahwa kamu mengerti caranya menyusun informasi secara terstruktur. 

3. Menunjukkan profesionalisme 

Susunan berkas lamaran kerja yang rapi dan terorganisir dengan baik juga akan menunjukkan sisi profesionalismemu. Ini akan memberi sinyal kepada recruiter bahwa kamu benar-benar serius tentang posisi yang kamu lamar dan memiliki perhatian yang besar terhadap detail. 

Urutan berkas lamaran kerja yang terstruktur 

Lalu, berkas lamaran terdiri dari apa saja dan bagaimana urutannya? 

Melansir Kompas dan Detik, berikut ini berkas yang perlu kamu siapkan dan susunan berkas lamaran kerja saat melamar pekerjaan.  

1. Surat lamaran kerja 

Pada susunan berkas lamaran kerjasurat lamaran kerja berada di posisi pertama. Berikut ini format/struktur, serta informasi apa saja yang harus dicantumkan dalam surat lamaran kerja.  

  • Kepala surat: Cantumkan tanggal, nama perusahaan, dan alamat perusahaan secara lengkap. 
  • Salam pembuka: Sapa penerima dengan hormat, seperti "Yth. [Nama Perekrut]". 
  • Paragraf pembuka: Perkenalkan diri dan nyatakan posisi yang ingin kamu lamar. 
  • Isi surat: Jelaskan mengapa kamu tertarik untuk melamar posisi tersebut, paparkan pengalaman kerja, motivasi melamar, dan keahlian khusus yang relevan. 
  • Paragraf penutup: Sampaikan harapanmu untuk bisa dipanggil wawancara dan ucapkan terima kasih. 
  • Tanda tangan: Akhiri dengan salam penutup dan berikan tanda tangan. 

2. Curriculum Vitae (CV) 

Dalam urutan berkas lamaran kerja, CV adalah dokumen kedua setelah surat lamaran kerja. Bagian-bagian penting dalam CV, yakni: 

  • Data diri: Nama lengkap, kontak, alamat, dan profil singkat. 
  • Pendidikan: Riwayat pendidikan dan prestasi/penghargaan yang pernah diraih. 
  • Pengalaman kerja: Riwayat pekerjaan serta proyek atau tugas penting yang pernah kamu tangani. 
  • Keahlian: Informasi terkait keahlian teknis dan nonteknis yang kamu kuasai. 
  • Kursus dan sertifikasi: Berbagai kursus yang pernah diikuti dan sertifikat yang menunjukkan kompetensi profesionalmu. 
  • Referensi: Nama dan kontak orang yang bisa memberikan referensi tentang kinerjamu. 

Selain memahami bagian-bagian penting di dalamnya, kamu juga perlu tahu cara membuat CV yang menarik dan informatif. Berikut ini tipsnya. 

  • Gunakan desain yang simpel dan rapi. Pilih font yang mudah dibaca dan pastikan tata letaknya enak dilihat. 
  • Fokus pada pengalaman dan keahlian yang relevan saja. Hindari pula mencantumkan skill yang terlalu umum seperti jujur, pekerja keras, atau bertanggung jawab. 
  • Cantumkan skill yang lebih spesifik dan terukur, seperti misalnya menguasai Python dan JavaScript, atau berhasil meningkatkan traffic website sebesar 40% dalam 3 bulan. 
  • Hindari kalimat panjang dan rumit. Jika ada terlalu banyak informasi yang perlu disampaikan, rangkum dan pilih poin-poin yang paling relevan. 
  • Periksa kembali CV sebelum dikirim. Pastikan tidak ada kesalahan ejaan dan tata bahasa. Agar lebih praktis, coba gunakan tool pemeriksa ejaan atau minta bantuan seseorang untuk memeriksanya sebelum dikirim. 

3. Sertifikat dan dokumen pendukung 

Dokumen berikutnya dalam urutan berkas lamaran kerjayakni sertifikat dan dokumen pendukung lainnya (pas foto terbaru, atau surat keterangan sehat misalnya). 

Adapun jenis-jenis sertifikat yang relevan untuk disertakan, seperti:  

  • Sertifikat pendidikan (ijazah dan transkrip nilai) 
  • Sertifikat pelatihan atau workshop 
  • Sertifikat keterampilan teknis 
  • Sertifikat bahasa  
  • Sertifikat profesional 

Agar dokumen pendukungmu tampak tersusun rapi dan mudah dipahami oleh HRD, ikuti langkah-langkah berikut: 

  • Mulailah dengan sertifikat yang paling relevan dan penting untuk posisi yang kamu lamar. Sertifikat pendidikan biasanya ditempatkan di awal, diikuti oleh sertifikat pelatihan dan keterampilan teknis. 
  • Jika Anda memiliki banyak sertifikat dan dokumen pendukung, pertimbangkan untuk membuat daftar isi supaya pihak HRD dapat dengan mudah menemukan dokumen yang relevan. 
  • Ada baiknya, susun sertifikat sesuai dengan urutan waktu (dari yang terbaru ke yang lama) diterima. Cara penyusunan ini juga dapat menunjukkan perkembangan yang jelas dalam keterampilan dan pendidikanmu. 
  • Portofolio (jika diperlukan) 

Meski tidak selalu diminta, portofolio bisa menjadi nilai tambah yang besar saat melamar pekerjaan. 

Dalam urutan berkas lamaran kerjadokumen portofolio ditaruh paling akhir. Maka, hal pertama yang patut kamu lakukan adalah memastikan relevansi portofolio dengan posisi yang dilamar. 

Sebagai contohnya, jika kamu melamar sebagai desainer grafis, perlihatkan portofolio yang berisi desain poster, logo, atau materi pemasaran yang pernah dibuat. 

Selain mempertimbangkan soal relevansi, kamu juga perlu tahu cara menyusun portofolio yang menarik. Ikuti langkah berikut ini! 

  • Pilih platform yang sesuai dengan jenis karya yang ingin kamu tampilkan. Jika kamu seorang penulis, gunakan blog atau situs web untuk menampilkan tulisanmu. 
  • Untuk karya visual seperti fotografi atau video, gunakan media sosial berbasis visual seperti Instagram atau TikTok.  
  • Gunakan tata letak yang bersih dan teratur untuk menampilkan karyamu dengan jelas. Ini tidak hanya memudahkan HRD dalam menilai portofoliomu, tetapi juga mencerminkan ketelitian dan perhatianmu terhadap detail.  
  • Pilih karya yang paling kamu banggakan dan relevan dengan posisi yang dilamar. Untuk memilih karya yang paling relevan, lakukan kurasi terlebih dahulu dan hanya masukkan karya yang paling menunjukkan skill-mu.  

Tips penyusunan berkas lamaran kerja 

Setelah tahu bagaimana urutan berkas lamaran kerja yang baik, berikut ini tips penyusunan yang bisa kamu jadikan rujukan. 

1. Menggunakan urutan yang logis dan mudah dibaca 

Susun berkas lamaran kerja dengan urutan yang logis! Urutan berkas lamaran kerja umumnya dimulai dengan surat lamaran, CV, sertifikat, dokumen pendukung, dan portofolio (jika diperlukan). 

Urutan berkas Ini akan memudahkan HRD untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan.  

2. Menyesuaikan dengan persyaratan perusahaan 

Bacalah dengan cermat deskripsi dan persyaratan lamaran kerja yang diminta oleh perusahaan. Sesuaikan berkas lamaranmu dengan persyaratan tersebut. 

Menyesuaikan berkas lamaran adalah hal penting untuk memberi gambaran bahwa kamu memiliki kualifikasi dan pengalaman yang relevan dengan posisi yang dilamar. 

3. Memanfaatkan desain yang menarik 

Gunakan desain yang menarik dan profesional, terutama untuk CV-mu. Mengutip Jobstreet, sebaiknya gunakan tata letak yang nyaman dilihat, dengan jarak antarbaris (line spacing) dan antarhuruf (letter spacing) yang cukup. 

Pilih jenis font yang sederhana dan mudah dibaca seperti Montserrat atau Calibri, dengan ukuran font 11-16. 

Terakhir, pastikan ada hierarki dalam desain CV-mu, dengan ukuran subjudul yang lebih besar dari teks penjelasnya. 

4. Menggunakan bahasa yang tepat dan jelas 

Gunakan bahasa yang formal, sopan, dan profesional dalam surat lamaran dan CV. Hindari penulisan yang bertele-tele, dan fokuslah pada poin-poin yang penting dan relevan saja. 

Yang tak kalah penting, selalu periksa ulang berkas lamaran untuk memastikan tidak ada kesalahan ejaan, tata bahasa, atau format.  

Kesalahan umum yang harus dihindari 

Dalam proses melamar pekerjaan, menghindari kesalahan umum dalam berkas lamaran kerja juga penting. Dengan demikian, kamu pun bisa memastikan bahwa lamaran yang dikirim mendapat perhatian dari HRD. 

Berikut adalah beberapa kesalahan yang harus kamu hindari: 

Mengirim berkas yang tidak lengkap 

Pastikan semua dokumen yang diminta oleh perusahaan, seperti CV, surat lamaran, dan portofolio, telah dilampirkan. 

Mengirim berkas yang tidak lengkap dapat memberi kesan bahwa kamu tidak teliti dan kurang serius dalam melamar pekerjaan. 

Penulisan yang salah atau typo 

Kesalahan ejaan atau tata bahasa dapat mengurangi kredibilitasmu di mata perekrut. Maka, pastikan untuk memeriksa ulang semua dokumen sebelum mengirimkannya. 

Tidak menyesuaikan dengan posisi yang dilamar 

Mengirimkan lamaran yang tidak sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan menunjukkan kurangnya pemahaman tentang posisi yang dilamar. 

Oleh karena itu, pastikan untuk menyesuaikan CV dan surat lamaranmu dengan persyaratan posisi yang diinginkan oleh perusahaan. Ini perlu dilakukan agar lamaranmu jadi lebih relevan dan bisa dilirik HRD. 

Kesimpulan tentang urutan berkas lamaran kerja 

Dengan mengetahui susunan berkas lamaran kerja yang benar, kamu tentu bisa meningkatkan peluang untuk lolos interview. 

Berikut ini berkas yang perlu kamu siapkan dan urutan berkas lamaran kerja yang benar.  

  1. Surat lamaran kerja  
  2. Curriculum Vitae (CV) 
  3. Sertifikat dan dokumen pendukung, termasuk portofolio 

Sedangkan berikut ini adalah tips penyusunan yang bisa kamu jadikan rujukan:  

  • Menggunakan urutan yang logis dan mudah dibaca  
  • Menyesuaikan dengan persyaratan perusahaan   
  • Memanfaatkan desain yang menarik  
  • Menggunakan bahasa yang tepat dan jelas 

Namun, kini semuanya telah dimudahkan dengan adanya platform seperti Jobstreet, yang membuat proses melamar kerja menjadi lebih mudah dan terstruktur. 

Jobstreet menyediakan fitur untuk mengunggah berkas lamaran kerja secara langsung ke profilmu. 

Alhasil, kamu bisa menyimpan CV, surat lamaran, dan dokumen pendukung lainnya dalam satu tempat, dan menggunakannya untuk melamar berbagai posisi tanpa perlu mengunggah ulang setiap kali ingin apply pekerjaan. 

Download aplikasi Jobstreet by SEEK melalui Apple App Store atau Google Play Store, lalu perbarui profil Jobstreet-mu dengan data diri terbaru. 

Kamu juga bisa memanfaatkan fitur auto-apply di Jobstreet. Fitur ini memungkinkan kamu untuk melamar berbagai lowongan dengan satu kali klik saja. 

Sistem pun akan secara otomatis mengirimkan berkas lamaran yang sudah tersimpan di profilmu.  

Pertanyaan seputar urutan berkas lamaran kerja 

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sering muncul seputar topik urutan berkas lamaran kerja. 

Apa saja berkas yang harus disertakan dalam lamaran kerja? 

Pastikan dalam melamar pekerjaan, kamu menyiapkan beberapa dokumen berikut ini. 

  • Surat Lamaran Kerja: Ini adalah surat pengantar yang dapat menjelaskan minatmu pada posisi yang dilamar dan mengapa kamu cocok untuk pekerjaan tersebut. 

  • Curriculum Vitae (CV): CV umumnya berisi daftar riwayat hidup, termasuk pengalaman kerja, pendidikan, keterampilan, dan prestasi/pencapaian yang pernah kamu buat. 

  • Sertifikat dan Dokumen Pendukung: saat melamar, penting untuk melampirkan sertifikat pendidikan, pelatihan, atau penghargaan yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar. 

  • Portofolio (jika diperlukan): Untuk jenis pekerjaan di bidang kreatif seperti desain grafis atau penulisan misalnya, portofolio sangat diperlukan untuk menunjukkan kemampuan kamu secara konkret. 

Bagaimana cara menyusun berkas lamaran kerja yang baik? Untuk susunan berkas lamaran kerja yang baik, mulailah dengan surat lamaran kerja di bagian depan, lalu diikuti oleh CV. 

Selanjutnya, letakkan sertifikat dan dokumen pendukung setelah CV, dan diakhiri dengan portofolio jika diperlukan. 

Menyusun dokumen dalam urutan yang logis dan terstruktur dapat memudahkan perekrut untuk menilai kualifikasimu. 

Apakah portofolio selalu diperlukan dalam lamaran kerja? 

Portofolio tidak selalu diperlukan, tetapi sangat penting untuk pekerjaan yang memang membutuhkan bukti konkret, seperti desain, penulisan, atau fotografi. 

Jika portofolio ini diminta, maka pastikan untuk melampirkan portofolio yang berisi karya terbaikmu. 

Berapa halaman ideal untuk CV? 

Curriculum Vitae idealnya tidak lebih dari dua halaman A4. Pastikan CV kamu ringkas dan informatif agar pihak HRD bisa dengan cepat memahami kualifikasi dan kecocokanmu untuk posisi yang dilamar. 

More from this category: Eksplorasi Karir

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.