Tidak jarang ada periode kosong dalam perjalanan karir kamu, apalagi jika kamu sudah di tahap pengembangan karir mid-level. Meskipun sebagian besar perusahaan tidak masalah dengan periode “kosong dalam CV” atau career break yang singkat, namun hal ini bisa jadi masalah jika kekosongan tersebut banyak terjadi, atau bahkan berlangsung dalam periode waktu yang lebih dari tiga bulan.
Dalam perjalanan karir, mungkin saja ada waktu di mana kamu merasa perlu rehat atau jeda sejenak. Masa rehat dan tidak bekerja tersebut yang dinamakan career break atau jeda karir. Alasan rehatnya bisa jadi untuk berlibur sejenak, atau bahkan, mengeksplorasi peluang karir baru.
Lalu, jika kamu memiliki masa jeda karir di resume, apakah hal ini akan mempengaruhi pengembangan karir selanjutnya? Tentu saja tidak. Jika kamu bisa memberikan penjelasan yang baik ketika ditanya oleh pihak perekrut soal hal ini, maka tentu peluang pengembangan karir kamu akan tetap terbuka lebar.
Berikut adalah beberapa tips dalam menampilkan diri dalam proses lamaran pekerjaan meskipun mengalami periode jeda karir.
Terdapat beberapa bagian yang pasti diperhatikan oleh perekrut ketika menilai lamaran kerja kandidat. Mulai dari CV atau resume yang baik, kesiapan dalam menjawab pertanyaan, hingga sikap yang ditunjukkan oleh kandidat. Dalam menyikapi periode career break, agar kelanjutan pengembangan karir kamu tidak terhalang, ini dia beberapa tips dalam menjelaskan hal tersebut.
Sebelum melamar pekerjaan baru setelah jeda karir, hal utama yang paling penting untuk dievaluasi adalah alasan kamu memutuskan untuk career break. Alasan ini akan menjadi dasar dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi tahapan-tahapan dalam melamar pekerjaan.
Apakah karena karena mengalami burnout? Apakah ingin mencari kembali passion yang hilang karena tidak meraih work life balance? Atau bahkan karena ingin beralih karir karena tidak sesuai dengan passion tujuan karir.
Jika kamu sama sekali tidak mempersiapkan diri untuk menjelaskan periode jeda karir, maka sudah pasti perekrut akan mempertanyakan keseriusan kamu dalam melamar pekerjaan. Karena itu, apapun alasan kamu hingga akhirnya memutuskan untuk career break, menyusun strategi menjawabnya dari jauh-jauh hari, bahkan sebelum melamar pekerjaan adalah hal yang penting untuk dilakukan.
Jika kamu sempat jeda karir singkat dalam beberapa bulan, salah satu cara untuk menghindari impresi buruk dari perekrut adalah dengan menuliskan riwayat kerja Anda dalam periode tahunan, sehingga tidak termasuk dituliskan spesifik bulannya.
Jika ternyata kamu dipanggil untuk tahap wawancara melalui resume tersebut, maka inilah kesempatan kamu untuk menjelaskan jeda karir ini secara langsung. Hal ini lebih baik ketimbang menuliskan secara terang-terangan di resume tentang periode jeda tersebut yang bisa saja menyebabkan kamu kehilangan kesempatan untuk ke tahap selanjutnya.
Meski jeda karir saat itu ternyata disebabkan oleh kondisi yang tidak bisa dihindari seperti di-PHK, tidak kunjung dapat kerja meskipun sudah melamar kemanapun, atau harus merawat anggota keluarga yang sakit keras, hal yang paling penting diingat adalah kamu sebagai individu yang fokus memberikan upaya terbaik di saat ini agar bisa memaksimalkan pengembangan karir untuk masa depan.
Meski kondisi yang menyebabkan career break adalah situasi buruk yang tidak bisa dihindari, kamu tetap harus bersikap positif. Tunjukkan pada perekrut bahwa meski ditimpa kesulitan, kamu adalah pribadi yang tetap bisa melihat peluang untuk mengembangkan diri dalam periode jeda karir tersebut.
Fokuslah pada riwayat pekerjaan yang sudah dimiliki dan rencana pengembangan karir yang akan disiapkan, tanpa terlalu mengkritisi kondisi buruk yang sudah terjadi sebelumnya.
Kejujuran adalah sikap utama yang perlu ditunjukkan dalam menjawab pertanyaan mengenai jeda karir. Jika kamu memiliki argumen yang kuat untuk menjelaskan alasan kamu memutuskan untuk mengambil career break, maka menyampaikan secara jujur dan tidak dilebih-lebihkan adalah keputusan yang paling bijak.
Misalnya, kamu sempat bekerja selama satu tahun sebagai Teller Bank. Namun, setelah satu tahun kamu merasa profesi itu tidak sesuai dengan passion berkarir sehingga kamu memutuskan untuk mengambil jeda karir untuk mengikuti kursus digital marketing atau bootcamp karena ingin beralih karir.
Dari kondisi tersebut, kamu bisa menjelaskan kepada perekrut mengapa kamu memutuskan ingin berkarir sebagai digital marketing dan jelaskan apa saja yang kamu pelajari dari bootcamp tersebut. Contohnya, jelaskan soal ilmu yang kamu dapat dari kursus SEO (Search Engine Optimization), kemampuan copywriting yang dapat dibuktikan dalam portofolio, hingga transferable skills yang kamu peroleh dari proses pengembangan karir sebagai digital marketing tersebut.
Kalau pun alasan kamu memilih untuk jeda karir itu karena mengalami burnout, hal ini tidak masalah. Mungkin kamu khawatir akan dianggap sebagai seseorang yang tidak bersungguh-sungguh dalam bekerja karena terkesan “menyerah” ketika mengalami burnout. Padahal, terkadang career break adalah pilihan terbaik dalam proses pengembangan karir seseorang.
Setelah menyusun cara terbaik untuk menjelaskan periode jeda tersebut, tentu aspek percaya diri adalah hal yang tidak boleh dilewatkan. Jika kamu terkesan tidak yakin atau terdengar merendahkan diri karena pernah memutuskan untuk jeda karir, maka kemungkinan besar perekrut akan memiliki kesan buruk soal kamu.
Sikap kurang percaya diri bisa menjadi penanda bahwa kamu merasa bahwa keputusan yang kamu buat untuk jeda karir adalah sebuah kesalahan yang kamu sesali. Hal ini bisa memberikan impresi bahwa kamu tidak memanfaatkan career break tersebut untuk hal yang produktif bagi pengembangan karir sehingga kamu merasa menyesal.
Karena itu, pastikan kamu percaya diri dalam menjelaskan periode career break ini. Tunjukkan bahwa kamu secara sadar mengambil keputusan jeda karir, mengapa keputusan itu adalah keputusan yang terbaik, dan apa saja yang berhasil kamu raih sebagai individu yang lebih baik dari jeda tersebut.
Agar kamu semakin yakin dalam menjawab pertanyaan ini dengan baik, pastikan untuk berlatih agar tidak terlalu gugup saat berhadapan dengan perekrut nanti. Kamu bisa meminta bantuan dari anggota keluarga ataupun teman untuk menyiapkan diri menghadapi wawancara.
Atau kamu bisa memanfaatkan fitur Simulasi Wawancara dari JobStreet. Lewat fitur ini, kamu juga bisa memilih banyak pertanyaan yang sering muncul saat interview, mulai dari pertanyaan perilaku, motivasional, situasional, dan keahlian. Setelah itu, kamu bisa merekam seluruh proses latihanmu dalam menjawab. Dengan ini, pasti kamu bisa semakin matang dalam menghadapi interview nanti.
Berikut adalah pertanyaan soal jeda karir lengkap dengan beberapa contoh cara menjawabnya.
“Selama tiga bulan, saya diharuskan mengambil jeda karir karena Ibu saya sakit. Meski terlihat mudah, dari pengalaman ini saya berkesempatan meningkatkan kemampuan saya dalam mengelola waktu dan melatih kesabaran dalam berkomunikasi. Melalui pengalaman ini saya semakin berkembang menjadi pribadi yang lebih baik dalam mengelola emosi. Kondisi Ibu saya sudah lebih baik sehingga saya memutuskan untuk kembali bekerja untuk meraih tujuan karir saya sebagai Akuntan Publik.”
Pastikan kamu tidak bertele-tele menjelaskan situasi menyedihkan yang ditimpa anggota keluargamu. Tetaplah profesional dan fokus pada target masa depan karir yang ingin kamu raih. Dengan ini, perekrut akan mendapatkan impresi baik bahwa kamu adalah individu yang berorientasi pada masa depan.
“Setelah 3 tahun bekerja sebagai Copywriter, saya dihadapkan pada kondisi burnout yang membuat saya tidak produktif dalam bekerja, kehilangan fokus pada detail penting, hingga kekurangan ide dan kreativitas dalam membuat tulisan yang menarik. Saya menyadari kondisi ini jika terus menerus terjadi, akan memberi dampak buruk bagi branding perusahaan yang pastinya krusial bagi penjualan.
Sebagai penulis, kreativitas adalah aspek yang tidak boleh dihilangkan. Karena itu, saya memutuskan untuk mengambil career break untuk melakukan hal-hal yang saya sukai sambil mengikuti pelatihan penulisan kreatif di Institusi Seni A. Sekarang saya sudah siap untuk terjun kembali sebagai Copywriter yang bisa menuangkan berbagai ide dan konsep baru, menarik, dan tentunya berdampak bagi penjualan dan perkembangan perusahaan.”
Dalam menjelaskan kondisi career break yang diputuskan karena keinginanmu sendiri, pastikan untuk menjelaskan bahwa dalam periode tersebut kamu tidak lupa untuk melakukan kegiatan yang akan meningkatkan skillset atau wawasan kamu.
Ibarat laptop yang terus-terusan dipakai, jeda karir bisa dianggap sebagai kondisi recharge pikiran, tenaga, dan hati kamu dari rumitnya kehidupan kerja. Sehingga setelahnya, kamu bisa menjadi lebih fit lagi untuk kembali bekerja dan menghadapi berbagai tantangan baru untuk pengembangan karir yang lebih baik lagi.
Ingin kembali bekerja setelah jeda karir? Yuk, cari kerja #BebasDrama bersama JobStreet! Kamu bisa menemukan berbagai pekerjaan di bidang industri manapun sesuai dengan karir impianmu.
Kunjungi laman Tips Karir untuk informasi dan tips kembali kerja. Mulai dari menyusun resume, tips tambahan dalam menghadapi perekrut ketika wawancara, informasi mengenai perusahaan yang akan kamu lamar, hingga cara terbaik meraih kesuksesan karirmu.
Tetap terkoneksi dengan JobStreet di mana pun dan kapan pun dengan mengunduh aplikasi JobStreet di App Store dan PlayStore.
Tentang SEEK di Asia
SEEK adalah grup perusahaan, yang terdiri dari bisnis rekrutmen online, pendidikan, komersial dan nirlaba. SEEK memberikan kontribusi positif pada kehidupan orang banyak dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Australian Securities Exchange, dan menjadi salah satu dari 100 perusahaan terbesar. Di Asia, SEEK beroperasi dengan brand JobStreet dan JobsDB, platform ketenagakerjaan terbesar di Asia dan pilihan utama bagi kandidat dan perusahaan. SEEK menarik lebih dari 500 juta kunjungan per tahun di enam pasar yang dioperasikannya, yaitu Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Tentang SEEK Limited
SEEK adalah grup perusahaan, yang terdiri dari bisnis rekrutmen online, pendidikan, komersial dan nirlaba. SEEK memberikan kontribusi positif pada kehidupan orang banyak dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Australian Securities Exchange, dan menjadi salah satu dari 100 perusahaan terbesar. Pada tahun 2022, SEEK diakui sebagai salah satu dari Australia’s Top Ten Places to Work in Tech dalam penghargaan AFR BOSS Best Places to Work. Tahun ini, SEEK merayakan 25 tahun membantu warga Australia menjalani kehidupan kerja yang lebih memuaskan dan produktif.