Sekarang banyak orang muda yang sudah sukses sebelum mereka menginjak usia 30 tahun. Tapi tidak semua dari mereka sukses karena bantuan dari orang tua, banyak orang muda sukses karena usaha mereka sendiri. Mau tahu apa rahasianya?
Pendiri Stripe, Patrick Collison, mengucapkan hal ini sebagai saran untuk mengubah dunia di blognya. Menurutnya tidak ada salahnya untuk mencoba, tapi coba jalani dengan serius. Di situ kamu akan mengetahui apa hal yang paling kamu sukai. Memang butuh banyak waktu untuk hal ini, sehingga lakukanlah dengan cepat. Jika kamu merasa ada salah satu hal yang kamu coba tidak menyenangkan, jangan menyesal. Hal ini bisa menjadi pelajaran untuk kamu. Setelah itu kamu dapat langsung mencoba hal lainnya, jangan terlalu terpaku pada satu hal saja. Jika kamu merasa sudah menemukan hal yang paling kamu sukai, berbahagialah, karena artinya kamu tahu apa yang dapat kamu lakukan dengan baik.
Jika kamu merasa sudah terlalu terlambat untuk belajar, itu salah. Kita tidak akan pernah berhenti belajar di sepanjang hidup kita. Selalu ada hal yang baru setiap harinya. Jika kamu merasa tidak, mungkin kamu terlalu cuek dengan sekitar kamu. Belajar tidak mengenal kata terlambat. Sehingga, jangan sia-siakan waktu muda kamu untuk hura-hura dan menghabiskan uang orang tua kamu. Coba mulai menabung untuk keperluan usaha kamu atau pengembangan diri (workshop, sekolah, kursus, dll) yang sesuai dengan keinginan kamu.
Tidak ada salahnya bekerja untuk orang lain, sebelum kamu membuka usahamu. Bekerja di tempat orang justru salah satu tempat belajar paling cepat dibandingkan sekolah. Mengapa? Kamu menyelesaikan masalah dan belajar secara bersamaan, di sana kamu juga akan belajar hal-hal yang tidak diajarkan di sekolah.
Selain bekerja di tempat orang, kamu juga bisa mencari pengalaman dengan mengikuti lomba/kompetisi. Dengan mengikuti lomba, kamu akan melihat seberapa jauh kamu dan orang lain dalam menekuni hal tersebut, sehingga kamu bisa membandingkan dirimu dan memacu diri untuk belajar lebih giat. Jangan membandingkan diri kamu, jika kamu tidak ada niat untuk menjadi lebih baik, jadikan hal tersebut sebagai motivasi untuk terus belajar.
Sebodoh apapun kata orang tentang mimpi kamu, jangan berkecil hati. Pendiri snapchat, Evan Spiegel, ditertawakan saat mempresentasikan tentang snapchat di depan teman-temannya saat berkuliah di Stanford. Namun, usahanya dalam membuat idenya tersebut menjadi nyata membuahkan hasil. Sekarang Ia menjadi salah satu orang terkaya di usianya yang hanya 28 tahun.
Apa yang bisa dipelajari? Bukan karena ia bisa sekolah di Standford, idenya tersebut bukan ia dapatkan karena ia bersekolah di Standford. Bersekolah di universitas ternama memang dapat membantu kamu dalam memberikan relasi yang baik dan pengetahuan. Namun, sekolah tidak dapat mengajarkan kamu untuk bermimpi, hanya kamu yang dapat membuat mimpimu menjadi kenyataan.
Apa gunanya kalau kamu terus berandai mau sukses tapi tiap hari kerjaannya nonton. Jadi sukses tidak jauh dari kata kerja. Jangan terlalu terpaku dengan keseimbangan waktu antara kerja dan kehidupan. Untuk sukses, permulaannya pasti akan selalu kerja, di saat itu energi kamu akan terkuras untuk bekerja. Kamu harus benar-benar serius dalam menjalankan usahamu dan memberikan effort 110%. Sukses bukan datang dengan sendirinya, melainkan hasil dari usaha kamu. Jadi, mulailah dari sekarang.
Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.
Untuk menjadi sukses, pasti perlu pengorbanan.
Salah satunya adalah waktu, sukses tidak bisa didapatkan dengan cara instan, dan ketika kamu mengalami kegagalan jangan terlalu larut, terus berusaha, cari solusi. Sehingga, kembali lagi ke diri kamu. Apa kamu siap untuk sukses?