Pentingnya Cantumkan Referensi dalam Resume

Pentingnya Cantumkan Referensi dalam Resume
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 25 August, 2023
Share

Sebelum mencari pekerjaan baru atau beralih ke perusahaan lain, kamu perlu mencantumkan referensi. Referensi dalam resume adalah rekomendasi dan rujukan dari rekan kerja atau atasan di perusahaan sebelumnya yang membuktikan kredibilitas serta kemampuan kamu dalam bekerja. Referensi kerja bisa berbentuk daftar nama, jabatan, dan kontak dari orang-orang yang sudah kamu pilih untuk menjadi sumber referensi atau referee yang siap memberikan informasi kepada perekrut tentang performa kerja kamu selama ini.

Referensi kerja menjadi bukti konkret bahwa kamu adalah pekerja yang memiliki keterampilan, pengalaman kerja, serta karakter yang baik. Dengan mencantumkan referensi, kamu akan lebih menonjol saat proses rekrutmen dan meningkatkan peluang untuk dipertimbangkan perekrut.

Referensi dalam resume dapat dicantumkan pada semua level, mulai dari fresh graduate hingga pekerja senior. Sumber referensi bisa bermacam-macam dan dapat disesuaikan dengan status kamu sebagai pekerja. 

Bagaimana cara membuat daftar referensi, apa yang harus disertakan, siapa yang dapat dijadikan referee, format penulisan yang baik, serta kesalahan umum yang harus dihindari? Simak terus artikel ini! 

Apakah Wajib Mencantumkan Referensi?

Mencantumkan referensi sifatnya tidak selalu wajib, meskipun dapat memperkuat profil profesional kamu. Pencantuman referensi dalam resume tergantung pada industri atau perusahaan yang kamu lamar. Di Indonesia, pada umumnya, referensi dibutuhkan untuk pekerjaan di level manajerial atau level senior.

Biasanya, permintaan referensi terjadi setelah kamu berhasil melewati tahap seleksi awal, meskipun ada perusahaan yang meminta referensi sejak tahap awal proses seleksi. Oleh karena itu, pastikan kamu membaca persyaratan lamaran dengan saksama untuk mengetahui apakah pencantuman referensi dibutuhkan atau tidak.

Bentuk referensi yang diminta oleh perusahaan juga bermacam-macam. Menghubungi referee melalui email dan telepon adalah cara paling umum. Beberapa perusahaan menyediakan lembaran untuk mengisi daftar referensi saat kamu hadir untuk wawancara atau mengirimkan link formulir referensi untuk diisi.

Keuntungan Mencantumkan Referensi

Dengan mencantumkan referensi, kamu memiliki bukti konkret tentang kredibilitas dan karakter kamu. Referensi tersebut dapat meningkatkan kepercayaan perekrut kepada kamu sebagai kandidat potensial, sehingga kamu bisa lebih menonjol dari pelamar lain yang memiliki pengalaman serupa. Kamu dapat mempermudah perekrut dalam membuat keputusan dan menghilangkan keraguan mereka tentang kemampuan kamu sebagai calon pekerja.

Menambahkan referensi sangat bermanfaat ketika kamu melamar ke perusahaan dengan posisi pekerjaan yang kompetitif dengan opening yang kecil. Kamu bisa mencantumkan referensi apabila kamu mendapatkan penghargaan seperti promosi jabatan.

Jika kamu memiliki career gap atau pengalaman kerja yang kurang relevan, referensi juga bisa membantu kamu untuk membantu menjelaskan atau memberi detail lebih tentang kemampuan kamu kepada perekrut. Referensi dari seseorang yang memiliki koneksi yang baik denganmu dari industri yang akan kamu lamar juga bisa kamu cantumkan untuk memperkuat resume kamu.

Dengan mempertimbangkan semua ini, kamu bisa melewati proses tahap seleksi awal lebih mudah karena kamu sudah mendapatkan perhatian dari perekrut. Kamu juga membangun kepercayaan perekrut dengan mencantumkan referensi yang relevan dengan pekerjaan yang dituju. Selain itu, referensi dalam resume dapat menjadi faktor pembeda antara kamu dengan pelamar lainnya karena ada bukti lebih kuat bahwa orang yang pernah bekerja denganmu mengakui skill dan pengalaman kamu.

Kerugian Mencantumkan Referensi

Memang, mencantumkan referensi tidak selalu menguntungkan. Terkadang kamu harus memisahkan penulisan referensi dari resume itu sendiri. Menulis referensi terlalu banyak dapat menghabiskan ruang dalam resume kamu dan dapat mengalihkan perhatian perekrut dari pengalaman dan kualifikasi kamu. Selain itu, referensi yang disebutkan juga dapat memiliki dampak negatif jika mereka tidak dapat memberikan rekomendasi yang kuat atau relevan dengan posisi yang dituju, yang justru berpotensi merusak citra profesional kamu.

Pencantuman referensi yang tidak tepat dapat juga mengurangi peluang kamu dalam mendapatkan pekerjaan. Misalnya, referensi yang kamu cantumkan memberikan ulasan yang tidak mendukung, sehingga perekrut meragukan integritas kamu sebagai kandidat. Mencantumkan referensi dalam resume yang tidak relevan dengan posisi pekerjaan juga dapat mengurangi nilai dan ketertarikan perekrut pada lamaran kamu.

Cara Lain Mencantumkan Referensi

Untuk menghindari kelebihan pencantuman atau kerugian dari pencantuman tersebut, kamu bisa memisahkan referensi dari resume dengan cara memberitahu perekrut melalui cover letter atau deskripsi pendek di resume bahwa kamu menyediakan referensi apabila diminta. Dengan demikian, kamu tidak memberikan informasi terlalu banyak kepada perekrut. Sebagai alternatif, kamu dapat menulis daftar referensi di lembar terpisah yang akan dikirimkan setelah diminta oleh perekrut.

Siapa Saja yang Bisa Diminta Memberi Referensi?

Siapa saja yang bisa diminta memberi referensi

Untuk mengetahui siapa yang bisa kamu tunjuk untuk memberikan referensi, kamu harus mengenali perbedaan serta kegunaan dari referensi profesional dan referensi personal. Menetapkan sumber referensi sama pentingnya dengan mencantumkan referensi.

Referensi Profesional

Referensi profesional berisi testimoni atau rekomendasi dari orang yang sering bekerja bersama kamu selama enam bulan atau lebih. Biasanya mereka adalah rekan kerja, manager, senior, atau supervisor kamu. Referensi profesional adalah referensi yang paling dicari oleh perekrut karena mereka bisa mendapatkan gambaran jelas tentang rutinitas, kontribusi, kinerja, etos kerja, dan tujuan kamu di ranah profesional.

Referensi Personal

Referensi personal biasanya banyak digunakan oleh fresh graduates dan diberikan untuk menggambarkan karakter, pendirian, sifat, dan tujuan kamu dalam kehidupan. Referensi personal dapat diambil dari lembaga pendidikan, komunitas, pekerjaan relawan (volunteer), atau sahabat kamu sendiri. Namun, keluarga atau pasangan sebaiknya tidak memberikan referensi personal karena dinilai terlalu bias. Referensi personal dapat membantu perekrut menilai soft skills kamu yang berguna untuk perusahaan mereka.

Bagaimana Memilih Referensi yang Tepat?

Lakukan riset sederhana seputar perusahaan yang dituju dan perekrut yang bertanggung jawab untuk posisi yang akan kamu lamar. Dari situ, kamu bisa mengetahui apa yang dicari oleh perekrut sehingga mempermudah kamu dalam menentukan referensi apa yang kamu butuhkan. 

Jika kamu sudah memiliki pekerjaan sebelumnya dan akan berpindah perusahaan, kamu bisa memilih untuk memberikan referensi profesional dan memintanya kepada rekan kerja atau manager kamu di perusahaan sebelumnya. Kamu juga bisa menambahkan satu referensi personal sebagai opsi untuk membuat daftar referensi kamu lebih beragam.

Untuk fresh graduates, kamu bisa fokus di referensi personal dan akademik. Hampir semua perusahaan yang membuka lowongan untuk fresh graduates menerima referensi personal dan akademik. Kamu bisa mendapatkannya dari dosen pembimbing atau ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tempat kamu beraktivitas. Tambahkan juga referensi dari teman dekat dan rekan sesama relawan , untuk menunjang pengalaman kamu dalam bekerja.

Bagaimana Cara Meminta Referensi?

Bagaimana cara meminta referensi

Perhatikan hal-hal berikut ketika kamu meminta referensi untuk resume agar dapat mempermudah dalam proses melamar kerja.

Pilih Waktu yang Tepat

Pastikan kamu merencanakan dengan baik dan memiliki daftar nama referensi yang akan kamu minta jauh-jauh hari, sehingga kamu dapat memperkirakan waktu yang tepat dari permintaan hingga mendapatkan persetujuan untuk referensi tersebut. Kamu juga perlu meminta izin kepada referee untuk menjadikan mereka sebagai referensi. Perlu diingat, referee juga memerlukan waktu untuk mempertimbangkan dan merespons permintaan kamu. 

Pastikan kamu tidak memberitahu referee secara mendadak. Pilih timing yang baik yang biasanya setelah melewati tahap seleksi awal dan mendekati tahap seleksi akhir, ketika kamu dipertimbangkan lebih serius untuk menjadi calon karyawan.

Siapa yang Harus Dimintai Referensi?

Jika sudah menentukan waktu yang tepat, kamu bisa menentukan jenis referensi apa yang kamu butuhkan. Berikut orang-orang yang dapat kamu minta untuk jenis referensi yang tepat:

Referensi Profesional

  • Manager
  • Atasan
  • Kepala departemen
  • Rekan kerja
  • Klien

Referensi Personal

  • Pemimpin organisasi
  • Teman dekat
  • Koordinator relawan

Referensi Akademik

  • Dosen pembimbing
  • Dosen wali
  • Pembimbing akademik
  • Asisten dosen

Tips untuk Mempermudah Permintaan Referensi

Pilih dengan Teliti Nama yang Akan Menjadi Referensi

Pastikan mereka sudah sering berada di sekitar kamu dan mengenali karakter kamu sebagai individu.

Minta Referensi lebih Awal

Persetujuan serta penulisan referensi membutuhkan waktu, pastikan untuk memintanya lebih awal agar tidak mendesak.

Berikan Informasi Mendetail

Jika kamu tidak bisa menemui referee secara langsung, kamu dapat menulis secara mendetail di email terkait tujuan perusahaan dan posisi pekerjaan yang kamu tuju. Hal ini dapat membantu referee dalam memberikan informasi yang relevan terkait rekomendasi yang akan dibuat.

Ucapkan Terima Kasih

Bukan kamu saja yang meminta referensi kepada orang-orang yang ada dalam list kamu. Sampaikan ucapan terima kasih atas waktu dan tenaga yang telah mereka berikan atas kesediaan merekomendasikan kamu.

Cara Mendapatkan Referensi yang Kuat

Cara mendapatkan referensi yang kuat

Sekedar mendapatkan referensi saja tidak cukup, kamu harus memastikan referensi yang kamu dapatkan bagus dan kuat serta bersumber dari orang-orang yang kredibel. Berikut beberapa cara untuk memastikan kamu mendapatkan referensi yang kuat:

Bangun Hubungan yang Baik dengan Calon Referee

Setelah menentukan calon referee kamu, mulailah membangun hubungan baik dengan mereka, baik secara pribadi maupun profesional, dengan menunjukkan rasa terima kasih kamu atas kerja keras mereka. Kamu juga bisa menawarkan bantuan pada pekerjaan atau proyek yang sedang mereka kerjakan untuk menunjukkan ketertarikan dan ide yang kamu miliki. Selalu jaga komunikasi terbuka dan konsisten, baik dalam hal pekerjaan maupun hal-hal pribadi seperti hobi atau minat yang sama.

Ceritakan Tujuan Pencarian Kerja Kamu dengan Calon Referee

Dengan komunikasi yang jujur dan terbuka, kamu bisa mulai berbagi tujuan kamu dalam pencarian kerja. Kamu bisa berbagi tentang lowongan yang sedang kamu cari atau tujuan kamu dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan berbagi hal-hal tersebut, referee bisa memahami lebih baik kebutuhan kamu dan dapat memberikan dukungan yang lebih konstruktif selama masa pencarian kerja kamu.

Berikan Informasi yang Relevan dengan Calon Referee

Untuk membantu referee memiliki gambaran yang jelas tentang kecocokan kamu dan pekerjaan yang akan kamu lamar, kamu bisa berbagi perihal jenis pekerjaan yang sedang kamu cari, perusahaan yang kamu tuju, dan industri yang menarik perhatian kamu. Deskripsikan juga pengalaman dan skill yang relevan dengan pekerjaan yang kamu tuju, seperti proyek atau tanggung jawab apa yang pernah kamu jalani dengan baik. 

Tetap Menjaga Komunikasi dengan Calon Referee

Proses rekrutmen memakan banyak waktu dan ada baiknya kamu tetap menjaga komunikasi dengan referee untuk membina hubungan baik. Kamu bisa follow up mereka dengan cara mengabarkan progress kamu selama proses rekrutmen. Ucapkan juga terima kasih atas kesediaan mereka untuk menjadi referensi kamu.

Apa yang Harus Dimasukkan dalam Daftar Referensi?

Ada beberapa hal penting yang harus dicantumkan di daftar referensi dalam resume kamu. Apa saja?

Jumlah Referensi yang Harus Dicantumkan

Jika diminta, jumlah referensi yang kamu cantumkan bisa berjumlah dua hingga tiga orang agar tidak memperpanjang resume yang sedang kamu susun.

Format dalam Daftar Referensi

Format dan informasi dalam referensi biasanya terdiri dari: nama, hubungan, posisi atau jabatan, dan nama perusahaan, serta kontak yang dapat dihubungi. Kontak yang dimaksud dapat berupa nomor telepon pribadi atau alamat email. Beberapa perusahaan kadang meminta format yang lebih mendetail lagi seperti alamat institusi, nomor telepon tempat kerja referee, dan deskripsi singkat pengalaman kerja kamu dengan pihak referee.

Membuat daftar referensi terlihat menonjol

Pilih referensi yang relevan

Cek kembali apakah referensi yang kamu cantumkan ada relevansinya dengan pekerjaan yang kamu lamar. Sebagai contoh, apabila kamu melamar posisi guru di sebuah sekolah dasar, pastikan kamu memiliki referensi akademik dari pembimbing akademik atau dosen kamu. 

Pastikan informasi yang disertakan lengkap

Informasi yang kamu tulis harus lengkap untuk menghemat waktu semua pihak. Tulis informasi penting seperti nama lengkap, posisi,  perusahaan, hubungan, serta kontak untuk mempermudah perekrut menghubungi referensi kamu.

Jelaskan hubungan dan relevansi dari setiap referensi

Apabila ada sisa bagian kosong di resume, kamu bisa menjelaskan bentuk hubungan yang kamu miliki dengan referee. Misal kamu mencantumkan dosen kamu sebagai referensi, kamu bisa jelaskan lebih mendetail bahwa dosen kamu adalah dosen pembimbing skripsi kamu yang telah membimbing dan mengetahui karakter kamu.

Tata letak referensi dalam resume

Tata letak atau layout referensi biasanya mengikuti beberapa format umum penulisan hal lainnya dalam resume. Kamu perlu menuliskan judul “Referensi” di bagian atas sebelum mencantumkan isinya untuk membedakan dengan bagian lain. Setelah itu, kamu bisa menulis nama dan kontak pilihan referensi. Jelaskan juga posisi referensi di tempat kerja dan hubungannya dengan kamu. Gunakan font dan spacing yang teratur agar referensi kamu mudah dibaca oleh perekrut.

Opsi penempatan daftar referensi

Umumnya, pelamar menempatkan daftar referensi sebagai bagian terpisah setelah bagian pengalaman kerja dan dicantumkan di bawah lembar kertas. Opsi lainnya adalah menghilangkan daftar referensi dan menjadikannya permintaan referensi dengan menuliskan baris singkat di akhir resume seperti “Referensi tersedia berdasarkan permintaan” sehingga memberikan kesempatan pada perekrut untuk meminta daftar referensi jika mereka tertarik dengan profil kamu.

Tips agar daftar referensi mudah ditemukan

Gunakan huruf tebal untuk judul referensi

Agar daftar referensi kamu tidak tertutupi oleh konten lainnya, kamu bisa mencetak judul daftar referensi menggunakan huruf tebal (bold).

Tempatkan dengan jelas

Tempatkan daftar referensi kamu di dekat informasi yang menarik perhatian seperti berdekatan dengan bagian pengalaman.

Gunakan penulisan yang konsisten

Gunakan penulisan yang konsisten dalam daftar referensi. Samakan dengan gaya penulisan serta format, font, dan ukuran yang seragam dengan bagian lain dari resume.

Tata cara penulisan referensi

Format penulisan nama, jabatan, dan informasi kontak

Setelah mendapatkan izin, kamu dapat mencantumkan informasi sebagai berikut:

  • Nama referee
  • Posisi atau jabatan dan  nama kantor
  • Nomor kontak yang dapat dihubungi

Jika pemberi referensi tidak berkenan memberikan nomor handphone-nya, kamu dapat mencantumkan alamat email mereka pada kolom Kontak.

Tips agar informasi referensi menarik perhatian 

Gunakan huruf tebal untuk nama referee

Selain judul Referensi, kamu juga bisa menggunakan huruf tebal (bold) untuk nama referee. Ini akan menarik perhatian karena nama berada di depan dan tidak bersanding dengan judul.

Gunakan huruf miring untuk posisi atau tempat kerja referee

Pilihan ini opsional, namun memiringkan huruf untuk posisi atau tempat kerja juga dapat memfokuskan pandangan mata ke konten tulisan karena efeknya yang berbeda dari tulisan lainnya. Dengan kombinasi huruf tebal dan miring, isi daftar referensi kamu tentunya tidak akan kalah dengan isi resume lainnya.

Tulis dengan ringkas

Seperti penulisan lainnya, penulisan informasi dalam referensi juga harus ringkas untuk menghemat ruang serta waktu perekrut agar lebih efisien dalam memilah informasi penting sebelum mereka menghubungi referensi.

Kesalahan umum dalam penulisan referensi

Ada beberapa kesalahan umum yang harus dihindari saat menuliskan referensi dalam resume. Kesalahan pertama adalah tidak meminta dan mendapatkan izin dari refereeReferee akan dihubungi oleh perekrut untuk diminta waktunya memberikan testimoni atas kredibilitas kamu. Maka dari itu, sangat penting untuk meminta izin terlebih dahulu sebelum mencantumkan nama mereka sebagai referensi agar mereka dapat meluangkan waktu untuk menjadi referensi kamu. Dengan meminta izin, kamu juga menghindari terganggunya hubungan profesional dengan mereka.

Kesalahan kedua adalah menggunakan format yang salah dalam mencantumkan referensi. Cek kembali apakah format yang sudah kamu tulis sesuai dengan yang sudah dicontohkan. Format yang berantakan dan terbalik mengakibatkan kesulitan dalam membaca dan memproses daftar referensi kamu.

Kesalahan ketiga adalah tidak melengkapi informasi tentang referee kamu. Semua data referee dalam penulisan daftar referensi harus lengkap agar dapat dihubungi dengan tepat oleh perekrut dan menghindarkan perekrut dari salah kontak.

Contoh penulisan referensi

Untuk menulis referensi dalam resume sebaiknya gunakan font yang umum serta spacing yang cukup agar perekrut dapat membacanya dengan mudah. Kamu dapat menuliskannya sebagai berikut:

Font: Sans serif, ukuran 11 atau 12

Spacing: 1.5

Contoh:

[Nama lengkap referensi]

[Posisi atau jabatan referensi]

[Nama perusahaan]

[Nomor handphone atau email referensi]

[Deskripsi singkat tentang hubungan kamu dan referensi]

3+ contoh daftar referensi dengan format yang baik

Berikut daftar referensi yang baik dan mudah dibaca. Penulisan dapat dibagi menjadi dua:

Jika terdapat space kosong di resume

Jika terdapat space kosong di resume

Jika space hanya tinggal satu-dua baris saja

  1. Tamara L - Social Media Officer of PT Y - 087789012345 / prilly@gmail.com
  2. Luna - PR Officer of PT Y - 0821228995555 / [email protected]

3+ contoh penulisan daftar referensi yang salah

Contoh penulisan daftar referensi yang sebaiknya kamu hindari adalah:

  1. Anisa Rahma, Head of Commerce, [email protected]
  2. Raisa Cantika, Head of Communications
  3. Monica T, PT Z

Contoh di atas perlu dihindari karena referensi yang ditulis tidak memuat informasi penting yang dibutuhkan perekrut.

Bagaimana Jika Kamu Tidak Memiliki Referensi?

Karena sifatnya tidak wajib, kamu boleh tidak mencantumkan referensi sama sekali jika tidak memilikinya. Namun, ada beberapa alternatif referensi tradisional yang dapat kamu tambahkan bersama resume kamu sebagai pengganti referensi profesional. Kamu dapat memperluas pencarian referee dan mendapatkannya dari sumber yang tidak konvensional seperti dari klien atau pelanggan. Mereka bisa menjadi referensi yang baik untuk menilai keahlian kamu apabila kamu bekerja di industri layanan.

Untuk fresh graduates, opsi referensi personal dan akademik selalu dapat menjadi pilihan. Selain itu, kamu dapat menyertakan portofolio untuk mengganti referensi. Jika pekerjaan yang kamu tuju berfokus pada karya atau proyek visual, menyertakan portofolio dapat memberikan gambaran langsung tentang kemampuan kamu dalam mengerjakan proyek visual.

Jangan khawatir, kamu masih bisa membuat resume yang menarik tanpa harus menyertakan referensi. Sebagai hal yang opsional, kamu dapat fokus pada isi dan tampilan resume kamu. Mengambil inspirasi dari resume teman atau atasan kamu yang terlihat bagus adalah salah satu pilihan yang dapat kamu lakukan. Cari referensi layout resume di Google atau Pinterest. Jika kamu kesulitan dalam membuat format resume sendiri, ada format resume yang dapat kamu unduh dari Google. Untuk opsi format resume kreatif, kamu dapat mencoba menggunakan Canva.

Sesuaikan pengalaman yang tercantum dalam resume dengan pekerjaan yang kamu lamar untuk meningkatkan relevansinya. Jangan hanya mencantumkan tugas dan tanggung jawab, tetapi sertakan juga prestasi yang telah kamu capai. Gunakan deskripsi diri yang singkat namun menarik untuk membuat kesan positif pada perekrut.

Panjang resume yang baik adalah satu sampai dua lembar, namun kebanyakan perekrut lebih menyukai resume dengan panjang satu lembar karena singkat, jelas, dan tidak memakan waktu selama proses seleksi administrasi. Dengan mengaplikasikan semua ini, kamu tetap bisa menarik perhatian perekrut tanpa adanya referensi.

Tips Berkomunikasi dengan Referee

Selalu Informasikan Perkembangan kepada Referee

Untuk mempermudah komunikasi antara kamu dan referee, kamu bisa memberikan beberapa informasi kepada mereka. Kamu bisa memberikan copy resume kamu ke mereka untuk dibaca agar mereka tahu bagian mana yang bisa ditunjukkan jika ditanyakan perekrut. 

Beritahu mereka sesegera mungkin apabila perekrut akan menghubungi. Biasanya ini bisa dilakukan setelah kamu memberikan daftar referensi kepada perekrut. Berikan update tentang progres lamaran kamu, baik diterima ataupun tidak.

Sampaikan Rasa Terima Kasih kepada Referee

Ucapkan terima kasih secara langsung atau melalui pesan setiap akhir proses wawancara kamu, baik diterima ataupun tidak. Hal ini dapat menunjukkan rasa terima kasih kamu dan memperkuat hubungan kamu dengan mereka. Ada kemungkinan kamu akan membutuhkan bantuan mereka lagi di masa depan. Maka, dengan mengucapkan terima kasih, kamu memberikan kesan positif pada hubungan ini.

Tetap Berkomunikasi dengan Referee 

Setelah proses lamaran kerja selesai, menjaga hubungan baik dengan referee sangat penting. Selain mengungkapkan rasa terima kasih, kamu dapat tetap berhubungan melalui komunikasi berkala dengan mengirimkan pesan singkat yang bersifat personal, seperti ucapan selamat ulang tahun atau promosi jabatan mereka. Selain itu, kamu juga dapat memberikan update singkat tentang perkembangan karier kamu kepada mereka. Dengan melakukan hal-hal tersebut, kamu dapat memperkuat hubungan dengan referee kamu dan tetap terhubung di masa depan.

Lamar Pekerjaan Impian Bersama JobStreet!

Demikian penjelasan tentang referensi dan bagaimana cara mendapatkannya untuk dicantumkan dalam resume kamu. Pencantuman referensi bersifat tidak wajib, namun akan sangat membantu apabila kamu sudah menyiapkan daftarnya sebelum diminta. Setelah mengetahui cara penulisan referensi yang tepat, kamu siap untuk melamar pekerjaan yang baru. Pastikan kamu mencantumkan referensi yang relevan dan memadai di resume sesuai dengan jenis dan level pekerjaan yang kamu tuju.

Selain menambahkan referensi, kamu juga dapat mempelajari keterampilan lain sambil mengikuti pelatihan bermutu di seekMAX untuk mengembangkan diri dan mencapai karier yang sukses. seekMAX memberikan kesempatan kepada kamu untuk memperluas jaringan dengan bergabung dalam komunitas JobStreet. Melalui komunitas ini, kamu dapat terlibat dalam diskusi online dengan profesional dan talent lainnya.

Lamar pekerjaan impian kamu dengan JobStreet sekarang juga! Jika kamu sudah memiliki profil, perbarui profil JobStreet kamu dengan pengalaman dan keterampilan baru. Kamu juga dapat menemukan tips seputar karier di halaman Tips Karier untuk berbagai saran dan panduan seputar penulisan resume dan pengalaman yang menarik perhatian HR, serta perkembangan dalam dunia profesional.

Untuk akses yang lebih mudah, unduh aplikasi JobStreet di Google Play Store dan juga Apple App Store. Dengan begitu, kamu bisa melihat lowongan kerja baru langsung dari handphone!

FAQ

  1. Apakah referensi diperlukan untuk setiap lamaran pekerjaan?
    Referensi tidak selalu dibutuhkan setiap kali melamar pekerjaan baru. Perekrut biasanya akan mencantumkan dalam lowongan pekerjaan apabila membutuhkan referensi atau menghubungi kamu secara personal untuk meminta referensi.
  2. Berapa banyak referensi yang harus disertakan dalam resume?
    Biasanya dua sampai tiga referensi sudah cukup untuk perekrut. Referensi yang kurang atau berlebih dapat mempersulit perekrut menentukan pilihan. Apabila kamu mengirim lamaran untuk posisi pekerjaan dengan level senior, kamu mungkin akan membutuhkan lebih dari tiga.
  3. Apakah lebih baik menyertakan referensi profesional atau personal?
    Secara umum, referensi profesional lebih disukai oleh perekrut. Bila kamu adalah seorang fresh graduate, referensi personal atau akademik bisa tetap kamu sertakan dalam resume untuk memberi gambaran tentang diri kamu sebagai individu yang belum memiliki cukup pengalaman profesional.
  4. Apa yang harus dilakukan jika tidak memiliki referensi profesional?
    Kamu dapat menambahkan referensi personal atau akademik di dalam resume kamu. Referensi personal dapat memberikan gambaran tentang kualitas diri kamu di ruang sosial dan biasanya diberikan oleh pemimpin komunitas atau koordinator volunteer. Referensi akademik memberikan informasi tentang kinerja kamu dalam ruang akademik dan dapat diberikan oleh dosen, pembimbing akademik, atau asisten dosen.
  5. Bisakah menggunakan referensi yang sama untuk beberapa lamaran kerja?
    Sebaiknya, batasi penggunaan referensi dalam lamaran kerja hingga maksimal tiga kali. Menjadikan seseorang sebagai referee membutuhkan waktu dan pemikiran, pastikan mereka setuju untuk dijadikan referensi di beberapa tempat yang kamu lamar. Dengan demikian, kamu bisa mendapatkan referensi secara efisien tanpa memberikan beban lebih kepada referee yang harus memberikan banyak rekomendasi.

More from this category: Resumes

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Jelajahi topik terkait

Pilih bidang minat untuk menelusuri karier terkait.

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.