Selama berkarir, mungkin banyak pekerja yang terpikirkan untuk resign dari pekerjaan full-time di kantor dan memulai pekerjaan freelance saja. Ini sebetulnya bukan opsi yang buruk. Banyak freelancer yang sukses, termasuk bisa mengembangkan diri dan mencapai goals-nya secara finansial. Ada juga yang berpikir sebaliknya, ingin memutuskan kerja full-time. Namun, baik pekerjaan freelance maupun pekerjaan full-time memiliki kelebihan, tantangan, dan kekurangannya tersendiri.
Terlepas dari pandangan masyarakat, kecocokan cara kerja kembali ke diri masing-masing. Di satu sisi, freelance memberikan fleksibilitas, tapi pekerjaan full-time lebih stabil. Mengambil keputusan untuk freelance atau full-time juga bisa jadi hal yang menantang karena bisa dibilang kamu “mempertaruhkan” karirmu. Sebelum menentukan pilihan, yuk, baca artikel ini untuk tahu pro kontra keduanya dan lihat mana yang kira-kira cocok untukmu!
Freelancer atau pekerja lepas adalah orang yang bekerja dan menerima order secara pribadi. Biasanya seorang freelancer memiliki keahlian khusus atau skill utama yang mendalam yang bisa menjadikan bekal dalam berusaha. Perusahaan yang membutuhkan orang tambahan untuk proyek temporer biasanya memilih untuk meng-hire freelancer ketimbang karyawan jangka panjang untuk menghemat biaya.
Beberapa freelancer yang memiliki keunikan tersendiri juga sering di-hire oleh perusahaan dan perorangan dan tidak jarang diberikan upah yang besar. Jika kamu tertarik menjadi freelancer, berikut adalah pro dan kontranya
Pekerjaan freelance memberikan kamu kebebasan untuk mengatur waktu kamu sendiri. Di saat pekerjaan full-time mengharuskan kamu bekerja jam 9-5, kamu bisa bekerja kapan pun waktu sedang mood atau di waktu yang menurutmu bikin lebih fokus bekerja. Kamu juga bisa lebih fleksibel mengatur waktu dengan kewajiban lainnya, seperti mengurus anak di siang hari atau mengerjakan tugas-tugas di rumah.
Kalau kamu seorang freelancer, kamu tidak perlu khawatir soal pergi kantor tiap hari dan ini bisa menghemat ongkos. Bahkan, kamu juga bisa kerja sambil refreshing di luar kota tanpa perlu mengajukan cuti. Yang penting pekerjaan kamu selesai tepat waktu dan sesuai dengan yang diminta.
Terkadang sulit untuk punya ruang bebas ketika bekerja full-time di mana kamu harus mengikuti proyek yang saat ini ditangani dan mengembangkan skill berdasarkan kebutuhan tim dan perusahaan. Saat freelance, kamu bisa lebih bebas mencoba skills baru yang waktunya kamu atur sendiri
Bekerja sebagai freelancer berarti kamu juga punya kebebasan memilih proyek mana yang mau kamu ambil. Terkadang, kamu bahkan bisa mendapatkan repeat order atau pihak yang berulang kali meminta jasamu. Ketika kamu merasa bosan atau stagnan di proyek tertentu, kamu bisa mencoba proyek lain yang kamu rasa menarik.
Di satu sisi memang menyenangkan jadi bos untuk diri sendiri, tapi ini juga berarti kamu harus sepenuhnya bertanggung jawab dengan jam dan alur kerjamu. Tidak ada yang membantumu mengatur jadwal atau mengingatkan agar bisa submit pekerjaan tepat waktu.
Selain itu, pengembangan diri juga sepenuhnya ada di tanganmu, tanpa feedback dari supervisor. Jika kamu memutuskan untuk tidak mengembangkan skill, maka skill-mu bisa stuck di situ saja.
Karena bekerja per proyek, pekerjaan tidak selalu datang. Kadang tawaran bisa ramai, kadang bisa juga sepi atau bahkan tidak ada tawaran sama sekali. Karena gaji freelance tidak menentu, kamu membutuhkan strategi dan kontrol diri dalam mengatur keuanganmu.
Meski bekerja sendiri, freelance tetap butuh kerja sama dan referal dari orang lain. Kamu butuh koneksi yang cukup untuk bisa tetap mendapatkan tawaran pekerjaan dan bukan sekali saja. Karena itu, agak sulit memulai karir freelancer jika kamu tidak punya kenalan yang mumpuni di bidangmu.
Apakah pekerjaan freelance terlihat menarik untukmu? Salah satu hal yang penting dimiliki seorang freelancer adalah USP atau unique selling point. Kamu akan lebih mudah dikenal jika memiliki skill khusus atau ciri khas khusus, misalnya style ilustrasi yang cuma dimiliki olehmu. Pikirkan juga hal itu saat mempertimbangkan untuk jadi freelancer, ya!
Selain stabilitas, pekerjaan full-time juga punya kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Kamu mungkin mengalami pergulatan batin ketika memikirkan untuk merelakan pekerjaan full-time untuk freelance. Berikut pro kontranya untuk membantu kamu mempertimbangkan keputusanmu.
Kerja full-time berarti segala sesuatunya lebih stabil, mulai dari jam masuk dan pulang kerja, tanggal gajian, jumlah gaji, dan jenis pekerjaan. Kamu juga bisa meminta resource dari kantor dan punya tim yang bisa diajak bekerja sama dan saling mengingatkan agar pekerjaan selesai tepat waktu.
Karena tanggal dan jumlah gaji sudah pasti, kamu bisa mengatur cash flow lebih mudah tiap bulannya. Selain itu, kamu tidak perlu pusing lagi menghitung pajak atau iuran BPJS karena semua sudah diperhitungkan perusahaan.
Bekerja full-time memudahkan kamu untuk mendapatkan gambaran perjalanan karir ke depannya. Jika saat ini kamu level junior, kamu bisa tahu kapan kira-kira akan naik jadi senior, manager, dan seterusnya. Kamu juga punya supervisor yang bisa membimbingmu dan diajak berdiskusi mengenai perkembangan karirmu.
Selain mendapatkan gaji, kerja full-time sering kali disertai dengan benefit juga. Di antaranya adalah asuransi swasta di luar BPJS dan tunjangan. Beberapa perusahaan juga memberikan bonus dan makan siang untuk karyawannya
Tiap perusahaan punya peraturan yang harus diikuti karyawan. Mulai dari jam masuk, hari libur, lokasi kerja, dan terkadang ada juga perusahaan yang menerapkan cara berpakaian. Pengajuan cuti juga harus melalui approval terlebih dahulu. Dengan waktu yang sudah ditentukan, kamu harus pintar-pintar membagi waktu dengan kewajibanmu yang lainnya.
Berbeda dengan freelance di mana seiring waktu bisa pilih pekerjaan yang kamu suka, saat bekerja full-time suka tidak suka kamu harus mengerjakan tugas yang diberikan kantor sesuai posisimu. Beberapa proyek juga mengharuskan kamu bekerja sama dan berkompromi dengan divisi lain.
Freelance memberikan kamu kebebasan untuk mengeksplorasi skill dengan waktumu sendiri. Sedangkan, ketika full-time mungkin agak sulit melakukan hal ini. Ketika ada waktu lowong di kantor pun, akan sulit untuk fokus mengikuti kelas online dengan distraksi yang ada di kantor.
Saat bekerja full-time, pastikan kamu membangun hubungan baik dengan tim, atasan, dan rekan kerja di kantor. Networking yang baik bisa jadi keuntungan jika kamu suatu saat memutuskan untuk freelance. Kalau kamu masih ragu, jangan terburu-buru meninggalkan pekerjaan full-time dan pikirkan dengan matang keputusanmu.
Sekarang kamu sudah tau pro kontra dari pekerjaan freelance dan full-time. Nah, sekarang saatnya untuk memikirkan kamu tipe orang yang lebih cocok untuk pekerjaan mana. Supaya jangan asal terjun, coba tanyakan hal ini pada dirimu.
Lihat lagi mana metode kerja yang lebih cocok untukmu dan memudahkanmu untuk mengatur waktu, keuangan, dan cara kerja.
Jika ingin berkembang saat bekerja freelance, kamu harus bisa memotivasi diri dan mengevaluasi kelebihan dan kekuranganmu. Sedangkan, saat full-time kamu akan dapat lebih banyak feedback dari tim dan atasan. Pikirkanlah mana yang bisa membuat dirimu dan karirmu berkembang.
Pekerjaan full-time menuntutmu untuk bisa kerja dengan tim dan kamu bisa saling membantu dan bertanya antar rekan kerja. Saat freelance pun kamu akan berkomunikasi dengan pihak lain, namun kebanyakan pekerjaan akan kamu handle sendiri.
Apakah saat ini kondisimu akan lebih mudah jika segalanya stabil? Misalnya, kamu butuh pemasukan pasti tiap bulannya untuk membiayai keluarga. Atau kamu butuh waktu yang fleksibel untuk mengerjakan hal lain atau mengurus keluarga? Tentukan mana yang lebih cocok dengan kondisimu.
Benefit perusahaan bisa jadi jumlahnya tidak sedikit jika ditotal. Buatlah perhitungan, kira-kira mana yang lebih menguntungkan dan apa yang bisa dikompromikan.
Mengatur keuangan tiap bulan tidak semudah kedengarannya. Kalau kamu mempertimbangkan untuk freelance, berarti kamu harus memiliki kemampuan lebih untuk mengatur keuangan.
Selain pertanyaan di atas, gali lagi apa yang kamu inginkan dalam karirmu. Konsultasikan juga dengan orang-orang yang kamu percayakan atau jadikan panutan dalam berkarir agar kamu lebih mendapatkan inspirasi. Baik freelance atau pun full-time, dua-duanya bisa jadi menguntungkan jika dipilih dan dijalankan dengan tepat!
Sambil menimbang-nimbang, ini saatnya unutuk memperbarui profil JobStreet kamu dengan skill-mu yang paling baru, atau kamu bisa memulai dengan mendaftar jika belum memiliki akun. Dengan begitu, kamu bisa langsung pilih pekerjaan impianmu setelah membuat keputusan.
Temukan juga informasi berguna lainnya untuk pengembangan karir kamu di laman Tips Karir kami. Di sana, kamu akan menemukan berbagai tips seputar cara melamar kerja, jenjang karir dan bidang tertentu, serta tips-tips lainnya mengenai pekerjaan.
Jadi, tunggu apa lagi? Download aplikasi JobStreet di Google Play Store dan Apple App Store sekarang!
Di JobStreet kami selalu berupaya mengantarkan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Sebagai Partner karir, kami berkomitmen membantu pencari kerja menemukan passion dan tujuan dalam setiap langkah karir. Sebagai Partner Talent nomor 1 di Asia, kami menghubungkan perusahaan dengan kandidat tepat yang dapat memberikan dampak positif dan berkualitas kepada perusahaan.
Temukan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Kunjungi JobStreet hari ini.
Tentang SEEK Asia
SEEK Asia, gabungan dari dua merek ternama Jobstreet dan jobsDB, adalah portal lowongan pekerjaan terkemuka dan destinasi pilihan untuk pencari dan pemberi kerja di Asia. Kehadiran SEEK Asia menjangkau 7 negara yaitu Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina dan Vietnam. SEEK Asia adalah bagian dari SEEK Limited Company terdaftar di Bursa Efek Australia, portal lowongan pekerjaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. SEEK Asia dikunjungi lebih dari 400 juta kali dalam setahun.
Tentang SEEK Limited
SEEK adalah grup perusahaan yang beragam, dengan portofolio yang kuat yang mencakup usaha lowongan pekerjaan daring , pendidikan, komersial dan relawan. SEEK hadir secara global (termasuk di Australia, Selandia Baru, Cina, Hong Kong, Asia Tenggara, Brazil dan Meksiko), yang menjangkau lebih dari 2,9 miliar orang dan sekitar 27 persen PDB global. SEEK memberikan kontribusi positif kepada orang-orang dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Bursa Efek Australia, yang menempatkannya sebagai 100 perusahaan teratas dan telah diperingkat sebagai 20 Perusahaan Paling Inovatif oleh Forbes.