Dalam dunia kerja yang serba cepat dan terus berkembang, efisiensi menjadi salah satu kunci sukses untuk mencapai target kerja. Nah, salah satu metode yang kini semakin populer untuk meningkatkan produktivitas kerja adalah Scrum.
Secara garis besar, Scrum adalah kerangka kerja dalam project management yang bisa membantu perusahaan atau tim kerja menemukan solusi cepat saat menghadapi hambatan.
Metode ini meningkatkan efektivitas kerja tim dan mempercepat penyelesaian masalah. Selain itu, Scrum juga mendorong munculnya ide-ide baru yang dapat dikembangkan untuk proyek selanjutnya.
Berbagai keunggulan itu tidak lepas dari kerangka kerja metode Scrum yang membagi proyek besar menjadi tugas-tugas kecil (sprint) sehingga tim bisa fokus terhadap penyelesaian tugas prioritas.
Tidak heran jika banyak perusahaan atau tim kerja mulai mengadposi Scrum untuk meningkatkan kolaborasi dan mempercepat pencapaian target kerja.
Lantas, apa itu Scrum, contoh Scrum, hingga kelebihan dan kekurangan metode Scrum? Semua pertanyaan itu akan terjawab dalam artikel ini. Yuk, kita pelajari bersama.
Metode Scrum adalah adalah kerangka kerja dalam manajemen proyek yang bisa membantu tim bekerja secara efisien dengan memecah proyek besar menjadi tugas-tugas kecil yang lebih mudah dikelola dalam siklus pendek (sprint).
Dalam praktiknya, metode Scrum melibatkan peran-peran spesifik seperti prduct owner, scrum master, dan tim pengembang (developer) yang bekerja dalam sprint atau periode waktu tertentu untuk mencapai tujuan proyek.
Adapun prinsip dasar Scrum adalah transparansi, inspeksi, dan adaptasi, untuk mendorong tim kerja selalu melakukan perbaikan berkelanjutan berdasarkan umpan balik atau feedback.
Scrum adalah kerangka kerja manajemen proyek yang populer digunakan untuk pengembangan perangkat lunak. Namun, Scrum juga dapat diaplikasikan pada berbagai jenis proyek, termasuk proyek non-teknis.
Berikut beberapa manfaat menggunakan metode Scrum dalam pekerjaan:
Scrum, Agile, dan Kanban sering dianggap sama karena ketiganya berbagi prinsip fleksibilitas, iterasi, serta peningkatan berkelanjutan dalam manajemen proyek.
Tak hanya itu, ketiganya juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi tim dan kualitas produk melalui pendekatan yang responsif dan kolaboratif. Meski sering kali terlihat serupa, ketiganya memiliki metodologi dan fokus yang berbeda.
Untuk memahami perbedaannya, simak uraian berikut ini!
Dalam praktiknya, Scrum bekerja melalui siklus pendek yang disebut sprint. Tahapan Scrum biasanya berlangsung 1-4 minggu. Proses dimulai dengan perencanaan sprint, di mana anggota tim memilih item dari Product Backlog yang akan dikerjakan. Setelah itu, tim membuat Sprint Backlog yang mencakup semua tugas yang perlu diselesaikan.
Setelah selesai, tim akan mengadakan Daily Scrum atau Scrum meeting, pertemuan singkat untuk membahas kemajuan dan hambatan. Pada akhir sprint, Sprint Review diadakan untuk mempresentasikan hasil kerja kepada pemangku kepentingan dan mendapatkan umpan balik.
Setelah itu, Scrum team mengadakan Sprint Retrospective untuk mengevaluasi proses dan mencari cara untuk meningkatkan kinerja di sprint berikutnya. Scrum Master memfasilitasi proses ini, sementara Product Owner memastikan prioritas pekerjaan sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Baca Juga: Staff PPIC: Ini Tugas, Tanggung Jawab, dan Keahliannya!
Dalam Scrum project management, terdapat peran dan posisi tertentu. Setiap peran memiliki tanggung jawab spesifik dalam setiap tahapan metode Scrum yang berkontribusi pada kesuksesan tim dan proyek secara keseluruhan.
Berikut adalah penjelasan mengenai peran-peran utama dalam Scrum:
Bertanggung jawab untuk menyusun dan memprioritaskan Product Backlog. Mereka memastikan bahwa tim pengembang bekerja pada item yang memberikan nilai terbesar bagi bisnis dan pelanggan. Product Owner juga berfungsi sebagai jembatan antara tim dan pemangku kepentingan, mengumpulkan umpan balik atau feedback, dan memprioritaskan kebutuhan.
Scrum master adalah orang yang bertugas memastikan proses Scrum berjalan dengan benar, memfasilitasi pertemuan, menghilangkan hambatan, dan mendukung tim agar bekerja efisien. Dengan berbagai tanggung jawab itu, orang yang diposisikan sebagai scrum master sebaiknya memiliki sertifikasi Scrum master.
Kelompok profesional lintas fungsi yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan item backlog yang dipilih dalam sprint. Mereka berkolaborasi untuk merancang, mengembangkan, dan menguji fitur produk, serta memberikan increment yang siap digunakan pada akhir setiap sprint.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Scrum dilakukan lewat beberapa tahapan. Simak detail tahapan dalam Scrum berikut ini:
Product backlog merupakan daftar terprioritas dari semua fitur, perbaikan, dan tugas yang diperlukan dalam proyek. Product Backlog dikelola oleh Product Owner, yang memastikan item sesuai dengan kebutuhan bisnis dan pelanggan
Sprint planning merupakan pertemuan di awal setiap sprint di mana tim memilih item dari Product Backlog untuk dikerjakan selama sprint. Dalam tahap ini, tim dituntut menyusun rencana tugas dan menetapkan tujuan sprint yang jelas.
Sprint adalah periode waktu tetap (biasanya 1-4 minggu) di mana tim bekerja untuk menyelesaikan item backlog yang dipilih. Dalam periode yang sudah ditetapkan, tim melakukan pekerjaan sehari-hari, berkolaborasi, dan mengatasi hambatan untuk mencapai tujuan sprint.
Sprint review adalah pertemuan di akhir sprint di mana tim mempresentasikan hasil kerja kepada pemangku kepentingan dan mendapatkan umpan balik. Ini membantu mengevaluasi kemajuan dan merencanakan perbaikan.
Retrospective process merupakan pertemuan di akhir sprint untuk mengevaluasi proses dan kinerja tim. Dalam tahap ini, tim mendiskusikan apa yang berjalan baik, apa yang perlu diperbaiki, dan merencanakan tindakan untuk meningkatkan efektivitas di sprint berikutnya.
Baca Juga: Apa Itu Event Organizer? Inilah Tugas dan Cara Kerjanya!
Penggunaan metode Scrum memiliki sejumlah manfaat atau kelebihan. Beberapa kelebihan menggunakan Scrum antara lain adalah:
Selain berbagai kelebihan di atas, Scrum juga memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan Scrum yang perlu kamu ketahui antara lain adalah:
Terlepas dari kelebihan dan kekurangan metode Scrum yang sudah dijelaskan di atas, implementasi Scrum juga memiliki beberapa tantangan yang perlu dipertimbangkan seperti:
Tanpa pemahaman yang mendalam tentang prinsip dan praktik Scrum, tim dapat mengalami kesulitan dalam menerapkan proses dengan efektif. Pendidikan dan pelatihan yang memadai diperlukan untuk memastikan semua anggota tim memahami peran dan tanggung jawab mereka
Implementasi Scrum memerlukan komitmen penuh dari semua anggota tim. Tanpa dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh anggota tim, proses Scrum tidak akan berjalan optimal, menghambat pencapaian tujuan sprint dan mempengaruhi hasil proyek
Jika budaya organisasi tidak mendukung prinsip-prinsip Scrum, seperti kolaborasi terbuka dan transparansi, penerapan Scrum dapat terhambat. Perubahan budaya yang signifikan mungkin diperlukan untuk mendukung metodologi ini dan memastikan kesuksesan implementasi.
Baca Juga: Berpikir Untuk Mengajukan Pengunduran Diri? Coba Dulu 6 Hal Ini!
Sertifikasi penerapan Scrum adalah akreditasi yang membuktikan kompetensi seseorang terkait penerapan metodologi Scrum dalam proyek. Sertifikasi ini umumnya mencakup pemahaman tentang peran Scrum Master, Product Owner, dan Development Team, serta praktik Scrum seperti sprint, backlog, dan review.
Beberapa sertifikasi populer dalam bidang Scrum adalah Certified Scrum Master (CSM) dari Scrum Alliance, Professional Scrum Master (PSM) dari Scrum.org, dan Certified Agile Scrum Master (CASM).
Sertifikasi ini membantu profesional menunjukkan keahlian mereka dalam mengelola proyek dengan Scrum, meningkatkan peluang karier, dan memperkuat kredibilitas mereka di mata perusahaan dan klien.
Metode scrum adalah salah satu solusi efektif untuk meningkatkan efisiensi kerja tim. Dengan membagi pekerjaan menjadi sprint, Scrum dapat membantu tim berkolaborasi lebih baik dan menyelesaikan proyek dengan lebih cepat.
Tak hanya meningkatkan produktivitas, Scrum juga bisa mendorong inovasi melalui umpan balik yang berkelanjutan.
Yuk, persiapkan diri kamu untuk menggapai pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK.
Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dan terhubung dengan pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet.
Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.
Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!