Jenis Liabilitas dalam Bisnis yang Perlu Dipahami Profesi Finance

Jenis Liabilitas dalam Bisnis yang Perlu Dipahami Profesi Finance
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 11 January, 2024
Share

Liabilitas adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia bisnis untuk menggambarkan kewajiban perusahaan yang belum diselesaikan.

Liabilitas bisa ditemukan dalam laporan keuangan untuk membantu finance mengetahui kondisi keuangan perusahaan.

Profesi finance sendiri memiliki tugas dan tanggung jawab terkait manajemen perusahaan, termasuk dalam melakukan analisis dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan keuangan perusahaan.

Nah, karena punya tanggung jawab menangani keuangan perusahaan, seorang yang berprofesi di bidang finance harus memahami apa yang dimaksud dengan liabilitas, jenis, rumus, hingga perbedaannya dengan beban. Yuk, pelajari penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.


⁠Apa Itu Liabilitas? 

Seorang wanita sedang menghitung liabilitas perusahaan.

Secara umum, arti liabilitas adalah sesuatu yang terutang. Sebab itu, nama lain utang dalam akuntansi umumnya disebut liability.

Liabilitas sendiri diambil dari kata liability. Jika merujuk ke kamus Bahasa Inggris, arti liability adalah kewajiban.

Namun demikian, pengertian liabilitas dalam bisnis merujuk pada kewajiban finansial perusahaan yang belum dibayarkan.

Liabilitas tidak selalu dalam bentuk uang karena bisa berupa barang, jasa, tukar aset, kerja sama, atau transaksi lain yang memiliki manfaat ekonomi.

Sebagai kesimpulan, liabilitas dalam akuntansi adalah kewajiban yang harus dibebankan pada perusahaan akibat kegiatan penjualan, pertukaran jasa atau aset, ataupun transaksi yang dinilai memberikan manfaat ekonomi pada masa mendatang.

Sederhananya, arti liabilitas dan ekuitas adalah kewajiban dan kekayaan. Dalam neraca keuangan, akun liabilitas dicatat di sisi kanan neraca.

Adapun dalam persamaan dasar akuntansi, aset liabilitas ekuitas membantu menyeimbangkan neraca perusahaan.

Liabilitas adalah salah satu aspek yang kerap digunakan oleh perusahaan untuk membiayai operasional ataupun melakukan ekspansi besar demi kemajuan perusahaan.

Oleh karenanya, seorang profesional finance wajib memiliki pemahaman tentang liabilitas.

Memahami liabilitas dapat membantu kamu merencanakan keuangan perusahaan dalam jangka pendek dan panjang, mengidentifikasi risiko terkait kewajiban yang harus dibayar perusahaan, serta memudahkan perusahaan membuat keputusan terkait investasi.

Berbekal pemahaman liabilitas yang baik, kamu akan mudah berkomunikasi dengan pihak yang berhubungan dengan perusahaan, seperti investor, kreditur, serta regulator.

Tak hanyaitu, kamu juga lebih mudah menganalisis dan merancang kebijakan keuangan perusahaan. Pemahaman mengenai liabilitas adalah salah satu kunci kesuksesan bagi kamu yang ingin atau sedang bekerja di bidang finance.

Dengan pengetahuan dan pemahaman soal liabilitas, kamu dapat menjalankan manajemen keuangan, mengambil keputusan, dan merancang strategi yang tepat untuk kemajuan bisnis perusahaan.


Jenis Liabilitas yang Perlu Dipahami Profesi Finance 

Ilustrasi liabilitas perusahaan.

Salah satu karakteristik liabilitas menurut Investopedia adalah pinjaman tersebut memiliki manfaat ekonomi. Liabilitas sendiri terdiri liabilitas jangka pendek dan jangka panjang serta liabilitas kontijensi. Berikut penjelasannya:

1. Liabilitas jangka pendek

Liabilitas jangka pendek disebut sebagai current liabilities, liabilitas lancar, atau short-term liabilities. Liabilitas jangka pendek harus dibayar sesuai jatuh tempo yang disepakati dengan durasi maksimal 12 bulan.

Contoh liabilitas jangka pendek antara lain:

  • Utang wesel: Perjanjian tertulis yang berisikan pembayaran sejumlah uang pada tanggal tertentu di waktu yang telah disepakati.
  • Gaji karyawan setiap bulan: Upah yang dibayarkan oleh perusahaan pada karyawan setiap bulan di tanggal tertentu.
  • Beban yang perlu dibayarkan: Beban ini mengacu pada biaya operasional, beban bunga, biaya sewa, biaya asuransi, pajak, atau biaya lain yang wajib dibayar perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
  • Utang dagang (account payable): Kewajiban yang timbul dari pembelian barang atau jasa oleh perusahaan terhadap pemasok atau pihak lain yang berstatus sebagai pihak ketiga.
  • Utang dividen (dividends payable): Utang dividen adalah pembagian keuntungan dari perusahaan pada pemegang saham yang belum dibayarkan. Umumnya, dividen diumumkan setelah perusahaan menggelar rapat dewan direksi. Pembayaran dividen dapat berupa uang tunai atau saham tambahan.
  • Pajak (tax payable): Pajak merupakan biaya yang wajib dibayar perusahaan pada pemerintah berdasarkan aturan berlaku, seperti: Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), dan Bea Meterai.
  • Utang bentuk hipotek: Utang bentuk hipotek biasanya digunakan oleh perusahaan sebagai jaminan pada bank atau lembaga pemberi pinjaman lainnya. Sering kali, perusahaan menggunakan utang bentuk hipotek untuk investasi properti, pembelian gudang bisnis, atau kantor cabang baru.
  • Utang bank: Utang bank merupakan kewajiban yang harus dibayarkan oleh perusahaan sesuai tanggal jatuh tempo dan bunga sesuai kesepakatan.
  • Utang obligasi: Utang obligasi merupakan cara yang digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan dana dari pasar modal.Dana tersebut biasanya digunakan untuk ekspansi bisnis, modal proyek, atau melancarkan kegiatan operasional perusahaan.

2. Liabilitas jangka panjang

Liabilitas jangka panjang adalah tanggungan perusahaan yang wajib dibayar dalam kurun waktu di atas satu tahun.

Ketika tidak memiliki aset yang cukup untuk memperluas bisnis, perusahaan sering kali mengambil liabilitas jangka panjang. Contoh liabilitas jangka panjang paling sering digunakan perusahaan adalah utang bank.

Utang bank ini biasanya digunakan untuk melancarkan arus kas, menambah karyawan, melakukan merger, mengembangkan bisnis, atau kebutuhan lainnya.

3. Liabilitas kontinjensi

Liabilitas kontinjensi adalah tanggungan perusahaan yang sifatnya tidak pasti atau hanya dilakukan pada kondisi tertentu. Lantaran sifatnya ini, liabilitas kontinjensi dibayarkan di kemudian hari.

Liabilitas kontinjensi paling umum adalah gugatan hukum dan ancaman tuntutan hukum. Selain itu, ada juga hadiah yang tidak terpakai, garansi jaminan produk, dan penarikan kembali juga termasuk liabilitas kontinjensi.


⁠Perbedaan Antara Liabilitas dan Beban 

Ilustrasi Liabilitas.

Pada dasarnya, liabilitas berbeda dengan beban. Beban adalah biaya yang timbul dari kegiatan operasional untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.

Beberapa contoh beban adalah biaya produksi, biaya administratif, biaya penjualan, dan biaya lainnya. Untuk memudahkan kamu memahaminya, berikut perbedaan antara liabilitas dengan beban:

Sifat

Dilihat dari sifatnya, liabilitas adalah tanggung jawab finansial yang harus dilunasi perusahaan pada pihak tertentu. Di lain sisi, beban adalah pengurangan nilai selama perusahaan menjalankan bisnis.

Waktu pembayaran

Dari kacamata waktu pembayaran, liabilitas harus lunas dalam jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan. Adapun beban dikeluarkan secara otomatis ketika menjalankan kegiatan bisnis dalam periode tertentu.

Catatan akuntansi

Liabilitas dicatat pada neraca sebagai bagian dari kewajiban perusahaan, sedangkan beban dicatat pada laporan laba rugi sebagai pengurang pendapatan perusahaan untuk menghitung laba bersih.


Rumus Liabilitas yang Perlu Dipahami Finance 

Seorang pria sedang menghitung liabilitas perusahaan.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, liabilitas tidak lepas dari keberadaan aset dan ekuitas. Untuk menghitung liabilitas, kamu bisa menggunakan rumus liabilitas berikut:

  • Liabilitas = Aset – Ekuitas

Rumus liabilitas tersebut menunjukkan jumlah tanggungan yang wajib dibayar oleh perusahaan kepada kreditur, seperti bank, pemasok, atau pihak pemberi pinjaman lainnya.


⁠Cara Menganalisis Liabilitas Perusahaan 

Ilustrasi Liabilitas.

Pemahaman soal liabilitas secara tidak langsung akan membantu profesi finance menganalisis laporan keuangan perusahaan.

Berbekal pemahaman liabilitas tersebut, kamu akan lebih mudah dalam menyimpulkan kondisi keuangan perusahaan di akhir tahun pelaporan.

Jika ekuitas lebih kecil dari liabilitas, itu berarti sebagian besar aset yang ada dibiayai dengan hak milik eksternal. Nah, kondisi itu tidak sehat untuk perusahaan.

Sebaliknya, perusahaan dinyatakan dalam keadaan baik apabila ekuitas lebih besar dari liabilitas, sekalipun perusahaan memiliki tanggungan utang. Untuk mengantisipasi rasio yang tidak seimbang diperlukan analisis liabilitas.

Berikut ketentuan dan rumus rasio yang umum digunakan finance dalam menganalisis liabilitas perusahaan:

1. Rasio utang terhadap ekuitas

Rasio utang terhadap ekuitas atau Debt-to-Equity Ratio (D/E) ditujukan mengukur besaran utang perusahaan untuk dibandingkan dengan penggunaan modal pemegang saham yang digunakan membiayai kegiatan bisnis perusahaan.

Rasio utang terhadap ekuitas bervariasi berdasarkan industrinya. Selain digunakan untuk membandingkan kompetitor bisnis, rasio ini juga digunakan untuk mengukur perubahan ketergantungan utang perusahaan selama kurun waktu tertentu.

Ketentuan:

  • Rasio 1: Kondisi keuangan perusahaan tergolong sehat. Ketika perusahaan gagal melakukan pembayaran, ekuitas yang dimiliki perusahaan dapat digunakan untuk melunasi utang.
  • Rasio lebih dari 1: Kondisi keuangan perusahaan masih aman, tetapi perlu diwaspadai. Apabila sumber utang merupakan utang usaha, kondisi keuangan tergolong baik. Jika sumber utang adalah obligasi atau bank, kondisi ini perlu diwaspadai.
  • Rasio lebih dari 2: British Business Bank menyebutkan bahwa batas aman rasio utang terhadap ekuitas berkisar antara 1 sampai 1.5. Arti angka antara 1 sampai 1.5 menunjukkan bahwa kondisi keuangan perusahaan tergolong rawan sehingga berisiko mengalami kerugian atau gulung tikar.

Rumus rasio utang terhadap ekuitas:

  • Utang/Ekuitas = Jumlah kewajiban : Jumlah ekuitas pemegang saham

2. Rasio utang terhadap aset

Rasio utang terhadap aset atau Debt to Asset Ratio (D/A) tergolong sebagai komponen penting lantaran menyangkut izin operasional perusahaan.

Rasio utang terhadap aset ini menentukan perbandingan antara jumlah utang perusahaan dengan aset berwujud dan tak berwujud.

Ketentuan:

  • Jika setelah analisis jumlah utang mencapai 50% atau lebih, aset perusahaan terancam hipotek apabila gagal membayar kewajiban.
  • Jumlah ideal rasio utang terhadap aset adalah di bawah 40%. Makin rendah rasio, operasional perusahaan makin aman.

Rumus rasio utang terhadap aset:

Rasio total utang terhadap aset dihitung dengan membagi utang perusahaan dengan aset perusahaan. Berikut rumusnya:

  • Total Aset = (Utang jangka pendek + panjang) : Total aset


⁠Kesimpulan 

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa liabilitas adalah kewajiban atau sesuatu yang terutang dan wajib dilunasi perusahaan.

Nah, apabila kamu ingin bekerja di bidang finance, kamu wajib memahami dasar akuntansi dan liabilitas dengan baik.

Pasalnya, pemahaman soal liabilitas adalah salah satu kunci penting dalam pengelolaan risiko maupun usaha menjaga stabilitas keuangan perusahaan. Ingat, setiap keputusan keuangan memiliki dampak jangka Panjang.

Jadi, seorang profesional finance membutuhkan pemahaman soal liabilitas untuk membantu mereka menyelesaikan tugas dan tanggung jawab, mulai dari menganalisis laporan dan kinerja keuangan, mengatur daftar prioritas, menganalisis keuangan, hingga mengambil keputusan bisnis.

Kamu tertarik bekerja di bidang finance? Temukan banyak lowongan kerja finance hanya di situs dan aplikasi Jobstreet.

Yuk, persiapkan diri kamu untuk menembus pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. 

Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dan terhubung dengan pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet.

Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat. 

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!


⁠Pertanyaan Seputar Liabilitas 

  1. Apakah liabilitas sama dengan utang?
    Sebenarnya, utang memang menjadi bagian liabilitas. Namun, tidak semua utang dapat dikategorikan sebagai liabilitas. Contohnya adalah utang wesel dan obligasi.
  2. Utang gaji termasuk liabilitas apa?
    Utang gaji merupakan liabilitas jangka pendek. Perusahaan wajib melunasi utang ini sebelum tanggal gajian bulan selanjutnya.
  3. Apakah modal termasuk liabilitas?
    Modal tercatat sebagai jenis liabilitas. Modal ini berasal dari jumlah aset yang dikurangi utang perusahaan.
  4. Utang bank termasuk utang jangka apa?
    Utang bank tergolong liabilitas jangka panjang karena pelunasannya lebih dari 12 bulan.

More from this category: Kehidupan kerja

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.