Hampir semua industri, terutama yang berhubungan dengan mesin dan listrik, membutuhkan seorang teknisi maintenance atau pemeliharaan untuk memastikan bahwa fungsi-fungsi kelistrikan tetap berjalan dengan baik. Jika tidak, aktivitas produksi dan pengerjaan tugas akan terhambat dan mempengaruhi kinerja perusahaan. Profesi ini merupakan profesi yang lumayan banyak dijumpai, tetapi sebenarnya apa sih yang bisa kita ketahui lebih jauh tentang jenjang karier teknisi maintenance? Mari simak artikel berikut untuk tahu jawabannya!
Bertanggung jawab mengenai hal-hal yang berkaitan kelistrikan, seperti sistem, peralatan, dan mesin merupakan tugas utama seorang teknisi maintenance. Namun, untuk menjalankan tugas tersebut, dibutuhkan turunan tugas-tugas lainnya. Seperti melakukan perawatan, membuat dan memasang desain sistem elektronik, mengurus masalah kelistrikan, serta berkoordinasi dengan bidang lain yang ada di perusahaan agar proses pemeliharaan berjalan dengan lancar.
Setiap alat-alat produksi yang berkaitan dengan kelistrikan nantinya akan dioptimalisasi kembali fungsinya melalui proses pemeliharaan. Gunanya adalah untuk memastikan bahwa peralatan dan sistem tidak mengalami kerusakan sehingga perusahaan dapat melakukan proses produksi dengan aman. Biasanya proses produksi akan berhenti untuk sementara waktu selagi teknisi maintenance melakukan pemeliharaan mesin.
Seorang maintenance memiliki tugas untuk meningkatkan fungsi peralatan elektronik dengan mendesain arus kelistrikan dari rancangan yang sudah ada. Selain itu, teknisi maintenance juga membuat prototipe untuk mencoba desain dan menyelesaikan masalah yang mungkin muncul di waktu mendatang.
Merespon dengan cepat keluhan pengguna mesin dan peralatan merupakan salah satu tanggung jawab seorang teknisi maintenance. Jika terdapat kendala dalam sebuah mesin atau alat produksi, teknisi akan langsung mencari tahu penyebab kerusakan dan memperbaikinya.
Setelah rancangan kelistrikan mereka disetujui, teknisi maintenance akan mengawasi jalannya produksi dan juga pemasangan desain tersebut. Teknisi maintenance juga dapat memastikan apa hasil produksi dan pemasangan sesuai dengan standar manufaktur dan spesifikasi tertentu.
Dalam sebuah proyek, seorang teknisi maintenance yang dibawahi oleh manajer proyek yang akan memastikan bahwa target-target proyek tercapai. Tidak hanya dengan manajer proyek, teknisi maintenance juga harus bekerja sama dengan departemen lain untuk mengkoordinasi waktu maintenance agar tidak bentrok dengan waktu produksi.
Kisaran gaji profesi teknisi maintenance adalah Rp3.500.000,00 hingga Rp15.000.000,00. Tentunya besaran gaji ini dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, sertifikasi, besarnya perusahaan, dan pengalaman kerja.
Jalur karier seorang teknisi maintenance diawali dengan staf junior, dilanjut sebagai staf senior, dan kemudian sebagai supervisor. Tingkatan ini tentu saja melalui berbagai pertimbangan seperti pengalaman bekerja, latar belakang pendidikan, sertifikasi, dan besarnya perusahaan.
Persyaratan untuk teknisi maintenance masih beragam. Beberapa lowongan teknisi maintenance memerlukan kandidat dengan minimal pendidikan SMK Jurusan Teknik Listrik atau setara, namun tidak sedikit juga yang memerlukan gelar S1 Teknik Elektronik atau Teknik Elektronika. Selain itu, memiliki sertifikasi profesi juga berperan penting untuk meningkatkan kesempatan untuk direkrut. Keterampilan dasar dan tambahan merupakan penunjang performa seorang teknisi maintenance juga, lho!
Berikut adalah keterampilan yang dibutuhkan untuk jenjang karier:
Kemampuan dasar
Kemampuan tambahan
Dalam mendesain sistem atau mencoba prototipe baru dibutuhkan kemampuan dalam berpikir analitis agar dapat menentukan apa yang benar-benar dibutuhkan perusahaan agar performa perlengkapan serta mesin dapat berjalan dengan baik. Tidak hanya itu, kemampuan berpikir analitis juga dibutuhkan ketika terdapat permasalahan pada alat produksi. Seorang teknisi maintenance harus dapat kritis dalam menemukan dan mengatasi permasalahan.
Agar alat dapat berfungsi lebih baik lagi di masa depan, seorang teknisi harus dapat berpikir inovatif. Mereka akan mencari aspek-aspek di dalam desain peralatan atau mesin yang bisa ditingkatkan. Dengan begitu, teknisi maintenance bisa mengantisipasi keluhan atau kerusakan di masa depan.
Karena kebanyakan profesi ini mengharuskan bekerja di dalam tim, setiap anggotanya harus dapat mengkomunikasikan ide, rencana proyek, kepada anggota lainnya. Untuk itu, kemampuan komunikasi yang baik sangat diperlukan. Untuk mendukung perkembangan tim juga, seorang anggota harus dapat mengkomunikasikan feedback terhadap tim dengan baik sehingga tim dapat termotivasi untuk bekerja lebih baik di proyek selanjutnya.
Satu orang teknisi bisa saja mengurus lebih dari satu permasalahan ataupun proyek sekaligus. Kemampuan mengorganisasi tugas-tugas yang harus dilakukan sangat penting dalam posisi ini.
Untuk menjadi teknisi maintenance minimal diperlukan ijazah SMK atau setara yang jurusannya merupakan teknik listrik atau teknik mesin. Selanjutnya, jika kamu tertarik dengan prospek kerja ini, ada beberapa jurusan lanjutan yang akan mendukung profesi sebagai teknisi maintenance. Tiga diantaranya adalah diploma teknik listrik atau elektro, S1 teknik elektro atau teknik elektronika, hingga S2 teknik elektro.
Sebagai tambahan, teknisi maintenance juga bisa mengikuti sertifikasi dan pelatihan dari berbagai lembaga sertifikasi yang menyediakan pelatihan untuk pemeliharaan kelistrikan. Salah satu lembaga sertifikasinya adalah Lembaga Sertifikasi Profesi Elektronika Indonesia (LSP-EI) yang memiliki lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Program sertifikasi profesi yang disediakan LSP-EI sangat beragam, sehingga kamu bisa menyesuaikan dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan atau pilihanmu. Lembaga sertifikasi profesi lain yang menyediakan pelatihan di bidang listrik adalah Khawatama Learning Center. Sama seperti LSP-EI, Khawatama juga memiliki lisensi dari BNSP. Kamu bisa mengetahui lebih jauh mengenai Khawatama di sini.
Seorang teknisi maintenance memang sebagian besar waktunya dihabiskan di lapangan. Tapi itu tidak menutup kemungkinan untuk kamu yang merupakan lulusan SMK Teknik Listrik untuk melanjutkan jenjangnya ke S1 Teknik Elektro atau Teknik Elektronika. Kamu bisa memilih konsentrasi arus besar ataupun arus kecil sesuai kebutuhanmu. Dengan begitu, kamu dapat memahami lebih jauh lagi tentang kelistrikan dari sisi akademik.
Jika kamu merupakan lulusan S1 Teknik Elektro atau Teknik Elektronika, kamu bisa mengambil Magister Teknik Elektro untuk mempersiapkan dirimu ke level profesi selanjutnya, maintenance supervisor. Dengan gelar ini, para perekrut akan melihat bahwa kamu memiliki passion dan prospek di dalam bidang tersebut.
Seperti resume atau CV pada umumnya, kamu harus menampilkan pengalaman yang paling relevan dengan profesi yang kamu sedang incar. Jika kamu berencana untuk mendaftar sebagai teknisi maintenance, hal yang penting kamu tunjukkan adalah seberapa banyak pengalamanmu di dalam bidang tersebut.
Sebagai contoh, jika kamu pernah bekerja sebagai seorang ilustrator freelance, sebaiknya tidak dicantumkan di CV dan simpanlah untuk melamar di posisi yang relevan. Selain itu, karena profesi sebagai teknisi maintenance sangat bergantung pada jam terbangmu, menunjukkan pengalaman-pengalaman magang dan sertifikasi sangat dianjurkan agar kamu dapat menonjol dari kandidat lainnya.
Kamu bisa melihat lebih jelas contoh CV teknisi maintenance di bawah ini..
BAYU ARKAN Teknisi Maintenance Nomor ponsel: 123-456-7890 Email: [email protected] TENTANG DIRI SAYASaya adalah teknisi maintenance yang memiliki spesialisasi di bidang pemeliharaan sistem otomasi industri dan sedang mencari pekerjaan purnawaktu di perusahaan berbasis manufaktur.PENDIDIKAN
|
Nah, setelah mengetahui lebih banyak jenjang karier teknisi maintenance, jangan ragu untuk melamar di posisi tersebut. Kamu bisa pantau terus lowongan kerja yang ada setiap saat dengan mengunjungi situs JobStreet atau mengunduh aplikasi JobStreet di Google Play Store dan Apple App Store.
Jangan lupa untuk perbarui profilmu di halaman profil JobStreet dan tunjukkan kepada dunia bahwa kamu siap direkrut! Jika masih bingung, jangan khawatir. Kamu bisa melihat artikel serupa di halaman Tips Karier kami. Untuk melihat laporan tren talent, kamu bisa mengakses Laporan Mengupas Tren Talent Global JobStreet di sini.