Kalau pernah bertransaksi menggunakan kartu kredit, kamu pasti tak asing dengan CVV. Pada dasarnya, CVV adalah kode keamanan yang ditemukan pada kartu kredit atau debit. Kehadiran kode ini menjadi solusi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan ketika bertransaksi.
Itulah kenapa kamu wajib merahasiakan kode CVV dari orang lain. Lantas, CVV itu sebenarnya apa? Bagaimana bentuknya dan di mana kamu bisa menemukannya?
Berikut ini informasi lengkap seputar arti CVV, fungsi, hingga cara aman untuk menggunakannya!
Ketika bertransaksi secara online, biasanya kamu diminta mengisi data pribadi nama pemilik, nomor kartu, tanggal masa berlaku, dan kode keamanan. Nah, kode keamanan yang dimaksud adalah CVV.
Istilah CVV adalah singkatan dari Card Verification Value, yakni kode keamanan berupa 3-4 digit. Kamu bisa menemukan kode CVV di bagian belakang kartu kredit atau debit, tepatnya di dekat tanda tangan kamu.
Fungsi utama kode CVV adalah untuk memberikan keamanan ekstra saat kamu melakukan transaksi online menggunakan kartu kredit atau debit.
Selain kode CVV, CVC juga merupakan kode keamanan. Kalau CVV artinya Card Verification Value, maka CVC merupakan akronim dari Card Verification Code. Sebenarnya, CVV dan CVC merupakan hal yang sama, yakni kode keamanan berupa 3-4 digit yang melekat pada kartu kredit dan debit. Yang membedakan keduanya hanyalah penyebutan namanya saja.
Hal ini biasanya tergantung pada bank penerbit kartu kredit atau debit. Bahkan sebetulnya selain CVV dan CVC, masih ada istilah lain untuk menyebut kode keamanan serupa seperti CVV2, CVC2, CID, dan CID2.
Kode keamanan CVV terdiri dari 3-4 digit, beberapa orang pun kerap menyamakannya dengan PIN. Padahal, PIN dan CVV adalah dua hal yang berbeda, lho. Berikut ini beberapa perbedaannya:
(Image by Freepik)
Ketika kamu melakukan transaksi offline dengan kartu kredit atau debit, kamu akan diminta untuk memasukkan PIN sebagai bentuk verifikasi. Nah, saat transaksi online, kode CVV menjadi pengganti dari PIN dan tanda tangan tersebut.
Dengan memasukkan kode CVV ketika transaksi, maka bisa diketahui apakah kamu memang benar pemilik kartu. Verifikasi dengan CVV wajib dilakukan karena pemilik kartulah yang akan membayar tagihan kartu kredit.
Jadi, jangan sampai CVV kartu kredit maupun debit tersebar atau diketahui pihak tidak bertanggung jawab. Kalau sampai terjadi, orang tersebut bisa melakukan transaksi online dengan menggunakan kartumu dan kamu pun akan rugi besar.
Untuk memulihkan kartu, kamu harus repot mengurus ke kantor bank dan kepolisian, yang tentu saja bakal menyita banyak waktu dan tenaga. Oleh sebab itu, pastikan kamu selalu merahasiakan CVV kartu, ya!
Kalau kamu perhatikan, seluruh bank penerbit kartu di Indonesia pasti menyertakan CVV kartu kredit dan debit yang mereka terbitkan.
Bukan tanpa alasan, kode CVV hadir untuk melindungi nasabah dan memberikan fungsi-fungsi berikut:
Seperti yang telah disebutkan, CVV kartu saat transaksi berfungsi sebagai pengganti PIN dan tanda tanganmu pada transaksi offline.
Dengan memasukkan kode CVV, sebenarnya kamu sedang melakukan verifikasi bahwa kamu memang benar merupakan pemilik. Alhasil, transaksi pun bisa berlangsung secara lebih aman dan bank bisa melindungi nasabah mereka.
Verifikasi menggunakan kode CVV tidak hanya menguntungkan pemilik kartu, tapi juga merchant. Melalui penggunaan CVV, merchant bisa memastikan bahwa pengguna kartu adalah pemilik yang sah dan legal untuk memakainya. Hal ini pun menjadi salah satu cara untuk mencegah penipuan online.
Oleh sebab itu, kode keamanan CVV pun dianggap sebagai informasi sensitif sehingga merchant wajib melindunginya. Merchant juga harus menghapus nomor CVV setelah otorisasi pembelian berhasil dilakukan.
CVV kartu debit maupun kartu kredit berfungsi memberikan perlindungan tambahan bagi pemilik kartu. Soalnya, apabila kode CVV sampai bocor atau tersebar, kamu sebagai pemilik akan mengalami kerugian finansial.
Selain itu, kamu juga akan rugi waktu dan tenaga karena harus mengurus kebocoran kode CVV di kantor bank dan pihak kepolisian.
Jenis-jenis CVV bisa dibedakan berdasarkan jenis kartu kredit atau debit.
Secara umum, berikut ini tipe-tipe kartu yang menyematkan CVV pada kartu kredit maupun debit mereka:
Mayoritas kartu dengan CVV di Indonesia menggunakan jenis berlogo Visa dan Mastercard. Kedua perusahaan tersebut berperan sebagai perantara antara bank, merchant, dan nasabah.
Baik CVV kartu kredit dan kartu ATM Visa maupun berlogo Mastercard sama-sama menggunakan tiga digit angka di bagian belakang kartu.
Berbeda dari Visa dan Mastercard, American Express menerbitkan kartu kredit dan debit dengan kode CVV di bagian depan kartu.
Mereka juga menggunakan empat digit angka sebagai kode CVV. Kamu bisa menemukan CVV American Express di atas nomor kartu debit atau kartu kredit.
Sebetulnya, Paypal merupakan jaringan pembayaran digital. Namun, Paypal tetap menerapkan sistem CVV dalam proses transaksi mereka.
Untuk menggunakan CVV tersebut, kamu bisa mengaksesnya melalui fitur dashboard Paypal.
(Image by benzoix on Freepik)
Letak CVV untuk kartu kredit dan debit fisik tentu berbeda dari Paypal. Untungnya, cara menemukannya sama sekali tidak sulit!
Kode CVV BNI adalah kode keamanan yang terdiri dari kombinasi tiga digit terakhir pada kartu ATM atau kartu kredit nasabah. Letak kode CVV BNI berada di bagian belakang kartu, berdampingan dengan tanda tanganmu, beda dengan nomor kartu kredit yang di depan.
Apa itu CVV BCA? Ia merupakan kombinasi tiga digit angka yang berada di bagian belakang kartu debit BCA berlogo Visa dan Mastercard. Selain melihat langsung pada kartu fisik, kamu juga bisa mengecek apa itu CVV BCA melalui aplikasi BCA Mobile.
Baca Juga: Situs E-Learning untuk Menambah Skill
Sama seperti CVV BCA dan BNI, nomor CVV Mandiri juga bisa kamu temukan di bagian belakang kartu ATM dan kartu kredit.
Umumnya, nomor CVV Mandiri terdiri dari tiga digit angka, tapi ada juga beberapa kartu Bank Mandiri yang memiliki CVV dengan empat digit angka.
Setelah mengetahui CVV itu apa, kini kamu tahu bahwa kode keamanan tersebut lebih sering digunakan untuk online atau pembayaran elektronik. Pada umumnya, berikut cara menggunakannya:
Transaksi pembayaran selesai!
Beberapa transaksi tidak membutuhkan kode verifikasi tambahan setelah kamu menginput kode CVV. Agar bisa mempercayai transaksi online yang aman, pastikan kamu selalu mengamankan CVV kartu.
Kode CVV harus selalu dirahasiakan karena fungsinya yang begitu krusial. Untuk membantumu menggunakan CVV secara aman, lakukan hal-hal berikut:
Ketika bertransaksi online, kunjungi website yang aman dan terpercaya. Pastikan website tersebut dilengkapi sistem keamanan ganda yang kuat, seperti URL HTTPS dan logo gembok yang terverifikasi.
Hal ini dapat meminimalisir risiko pencurian data kartu kredit atau debit.
Selalu berikan password yang kuat dan unik untuk setiap akun, baik akun pada website belanja online maupun akun untuk akses online banking.
Hindari menggunakan tanggal lahir atau nomor yang mudah ditebak untuk password tersebut.
Sebaiknya, jangan gunakan jaringan WiFi publik saat kamu melakukan transaksi karena berisiko terjadi serangan phishing, malware, hingga data kartu kredit bisa dicuri.
Jadi, saat harus bertransaksi online di tempat publik, non-aktifkan koneksi WiFi dan gunakan jaringan selular.
Jangan lupa memeriksai detail transaksi sebelum menyelesaikan pembayaran. Pastikan jumlah yang dibayar dan detail informasi lain sudah sesuai dengan transaksi yang kamu lakukan.
Tujuannya untuk memastikan kebenaran pembayaran.
Card Verification Value alias CVV adalah kode keamanan berupa 3-4 digit yang terletak bagian belakang kartu kredit atau debit. Mengingat pentingnya fungsi CVV, maka menjaga kerahasiaannya sangatlah penting.
Mulai sekarang, tingkatkan kewaspadaan saat menggunakan kode CVV untuk bertransaksi online.
Pengetahuan ini juga penting bagi kamu yang tertarik berkarier di bidang perbankan, sehingga kamu bisa mengedukasi nasabah akan pentingnya peran CVV.
Tak hanya CVV, kamu juga bisa memperluas wawasan di dunia perbankan dan karier dengan mengunjungi blog Jobstreet.
Download aplikasi mobile Jobstreet melalui Google Play Store atau Apple App Store untuk mempermudah akses, termasuk untuk mengeksplor ribuan lowongan kerja di bidang perbankan!
Tidak, CVV juga bisa kamu temukan pada debit card.
Tidak, CVV berbeda dari PIN. CVV adalah kode keamanan unik yang diberikan bank saat mengeluarkan kartu debit atau kartu kredit, sedangkan PIN diatur sepenuhnya oleh nasabah. Selain itu, CVV pada kartu ATM maupun kartu kredit bersifat permanen, sementara PIN bisa diubah sesuai keinginan nasabah.
Arti CVV, CVC adalah sama, keduanya merupakan kode keamanan berupa 3-4 digit angka yang terdapat di bagian belakang kartu debit dan kartu kredit. Perbedaannya hanya terletak pada penamaan. Istilah CVV sudah kita bahas, sedangkan istilah CVC merupakan akronim dari Card Verification Code. Jadi CVV, CVC itu beda.
Kamu bisa menemukan CVV di bagian belakang kartu debit atau kartu kredit, biasanya berada di atas pita kartu atau di sebelah tanda tanganmu.
CVV harus dirahasiakan karena ia berfungsi sebagai kode keamanan untuk verifikasi transaksi menggunakan kartu debit atau kartu kredit. Jika kode CVV bocor ke tangan orang tidak bertanggung jawab, kamu sebagai pemilik akan mengalami kerugian finansial.
Pelaku melakukan transaksi di luar kuasamu, tapi kamu tetap harus membayar tagihan transaksi. Tak hanya itu, kamu juga akan rugi waktu dan tenaga karena harus mengurus kebocoran kode CVV di kantor bank dan pihak kepolisian.
Berikut ini fungsi CVV pada kartu kredit maupun kartu debit:
Cara menjaga keamanan CVV bisa kamu lakukan dengan melakukan hal-hal berikut: