Dalam proses perekrutan, wawancara kerja merupakan salah satu rangkaian terpenting untuk menentukan seseorang akan mendapatkan pekerjaan atau tidak. Ada banyak hal yang harus kamu persiapkan sebelum bertemu dengan perekrut agar dapat memberikan impresi pertama yang baik. Untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dari perekrut dengan baik, tentunya kamu perlu berlatih dan mulai mencoba memahami dirimu sendiri dengan lebih baik.
Dalam artikel ini, kamu akan menemukan berbagai macam pertanyaan yang sering diajukan perekrut ketika wawancara kerja, cara menjawab pertanyaan wawancara, serta tips menghadapi wawancara kerja. Baca terus artikel ini untuk mengetahui strategi membuat impresi pertama terbaik untuk perekrut!
Mengetahui jenis-jenis pertanyaan saat wawancara kerja akan dapat membantumu memberikan jawaban yang tepat dengan tenang dan tidak gugup. Berikut adalah beberapa jenis pertanyaan yang diajukan saat wawancara kerja:
Beberapa contoh pertanyaan yang dapat memperlihatkan perilaku kandidat ketika berada dalam lingkungan kerja adalah:
Perekrut biasanya memberikan jenis pertanyaan ini untuk melihat apakah ada perilaku bermasalah yang ada pada kandidat seperti menyelesaikan konflik dengan berkelahi atau membuat keputusan yang kurang tepat. Untuk menjawab jenis pertanyaan berikut, kamu dapat menceritakan pengalaman dalam memecahkan masalah yang ada di pekerjaan sebelumnya atau kamu dapat memberikan contoh spesifik dari solusi yang kamu berikan dalam suatu tantangan atau permasalahan di kantor.
Pertanyaan situasional akan diberikan oleh perekrut untuk mengukur kemampuan kandidat dalam mengidentifikasi situasi yang biasanya terjadi dalam tempat kerja. Kamu dapat menjawab pertanyaan ini dengan memberikan perekrut gambaran tentang bagaimana kamu menghadapi masalah yang ada. Jika kamu pernah mengalami situasi serupa, ceritakan juga bagaimana kamu menghadapi situasi tersebut di tempat kerja sebelumnya.
Pertanyaan berikut biasanya berbentuk perandaian dari situasi yang bisa saja terjadi dalam tempat kerja, seperti:
Selain mengetahui perilaku dan kepribadian seorang kandidat, perekrut tentunya perlu mengetahui kecocokan kompetensi dan kualifikasi kandidat dengan posisi yang dilamar. Jenis pertanyaan teknis berikut biasanya akan diberikan pada saat user interview. Pertanyaan teknis juga diberikan untuk mengukur apakah kamu memiliki kemampuan dan pengalaman yang dibutuhkan untuk posisi tersebut.
Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan teknis saat wawancara kerja yang dapat mengukur kompetensi seorang kandidat:
Untuk menjawab jenis pertanyaan tersebut, kamu dapat menyiapkan diri dengan membaca kriteria yang tertera di posting-an (kiriman) atau iklan lowongan kerja. Kamu juga bisa menonjolkan bagaimana edukasi, pelatihan, atau sertifikasi yang pernah kamu jalani membantumu mengerjakan tugas harian pekerjaan tersebut.
Jenis pertanyaan umum adalah pertanyaan-pertanyaan yang paling sering diajukan oleh perekrut dalam proses wawancara kerja untuk mendapatkan gambaran umum tentang kepribadian serta pengalaman kandidat. Kamu dapat fokus menceritakan tentang soft skill yang kamu miliki yang dapat menunjang pekerjaan sehari-hari. Selain itu, kamu juga bisa menunjukkan bahwa kamu adalah kandidat yang sudah mempelajari banyak hal tentang posisi yang dilamar, industri, serta calon perusahaan.
Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan umum yang sering diajukan oleh perekrut:
Dalam proses wawancara, perekrut juga perlu mengetahui kemampuan berpikir kreatif dan kritis dari seorang kandidat. Oleh karena itu, pertanyaan-pertanyaan yang terdengar seperti teka-teki atau puzzle biasanya diberikan oleh perekrut untuk menguji kemampuan penyelesaian masalah seseorang dan apakah orang tersebut kreatif dan dapat berpikir “out of the box”.
Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan saat wawancara kerja yang mengasah kemampuan berpikir kritis seorang kandidat:
Pertanyaan-pertanyaan yang bersifat personal dan menyentuh privasi kandidat seharusnya tidak diajukan oleh perekrut. Namun, dalam beberapa posisi pekerjaan, data-data personal mungkin dibutuhkan. Contohnya, jika kamu melamar untuk pekerjaan yang membutuhkan mengangkat beban berat, informasi mengenai riwayat penyakit atau disabilitas akan dibutuhkan perekrut.
Berikut adalah contoh pertanyaan yang tidak harus dijawab kandidat:
Lalu apa yang harus dilakukan jika kamu mendapatkan pertanyaan-pertanyaan privat semacam itu? Kamu dapat mencoba menjawab dengan memastikan bahwa apapun latar belakang kita seperti status pernikahan, suku, serta anak, tidak akan menjadi masalah dan tidak akan mempengaruhi performa pekerjaan ketika bekerja di perusahaan tersebut.
Dalam wawancara kerja, beberapa perekrut mungkin akan mengajukan jenis pertanyaan yang harus dijawab kandidat berkaitan dengan pengalaman atau permasalahan yang pernah mereka hadapi dalam bekerja. Untuk dapat memberikan jawaban terbaik, kamu dapat mencoba menjawab dengan menggunakan metode STAR (Situation, Task, Action, dan Result).
Berikut adalah contoh pengaplikasian metode STAR ketika menjawab pertanyaan:
Metode lain dalam menjawab pertanyaan saat wawancara kerja yang bisa kamu coba adalah dengan menggunakan metode Konteks, Tindakan, Hasil atau biasa disebut CAR (Context, Action, dan Result). Metode ini akan membantumu menjawab pertanyaan perekrut dengan lebih terstruktur dengan memberikan penjelasan menyeluruh tentang tantangan yang ada, tindakan yang diambil, serta hasil dari strategi yang dilakukan.
Berikut adalah contoh bagaimana menjawab pertanyaan “Jelaskan kemampuan organisasi dalam pekerjaan sehari-hari” menggunakan metode CAR:
Dalam proses wawancara kerja, perekrut biasanya memberikan pertanyaan “apa saja kelebihan dan kekurangan kamu?” untuk mengetahui apa saja yang bisa kamu berikan untuk perusahaan, mengukur level kesadaran diri, serta mengukur kemampuan komunikasi.
Berikut ini cara yang bisa kamu gunakan untuk menjelaskan kelebihan tanpa terdengar arogan dan menyebutkan kekurangan tanpa terdengar merendahkan diri sendiri:
Sebelum kamu menunjukkan kecocokan dengan budaya kerja perusahaan, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah memahami budaya kerja mereka. Untuk melakukan hal ini, kamu dapat mencoba mencari tentang perusahaan tersebut di internet dan melihat apa yang mereka post di media sosial.
Jika kamu sudah memahami nilai-nilai perusahaan, cara bekerja, serta lingkungan kerja perusahaan yang kamu lamar, kamu dapat mulai mencari kecocokan antara budaya kerja tersebut dengan kebiasaan kamu dalam bekerja. Contohnya, jika kamu melamar untuk bekerja di perusahaan startup, dan kamu adalah seseorang yang memiliki inisiatif tinggi dan dapat bekerja dalam tempo yang sangat cepat, kamu harus menyebutkan aspek-aspek tersebut dalam sesi wawancara.
Pertanyaan yang paling sering diajukan oleh perekrut saat sesi wawancara adalah ‘ceritakan tentang dirimu sendiri’. Perekrut mengajukan pertanyaan ini untuk memahami dengan lebih baik kemampuan dan pengalaman kandidat dan untuk mempertimbangkan apakah kandidat cocok dengan posisi yang dilamar. Di bagian perkenalan diri saat wawancara, usahakan jawabanmu singkat, padat, dan jelas. Jelaskan soal latar belakang, pencapaian, dan mengapa kamu cocok untuk posisi yang dilamar.
Berikut adalah contoh cara memperkenalkan diri saat wawancara:
“Halo, nama saya Paramita Rezkiyana. Saya lulusan S1 Sastra Inggris dari Universitas Yogya. Saya memiliki minat tinggi pada bidang penulisan dan berpengalaman menjadi freelance copywriter setahun belakangan ini. Saya juga senang mempelajari hal-hal baru. Oleh karena itu, di luar jam kerja, saya senang membaca buku dan belajar untuk membuat konten media sosial. Saya harap saya dapat berkontribusi dengan baik untuk perusahaan ini.”
Pertanyaan ini sering kali diberikan perekrut untuk mengetahui motivasi seorang kandidat dalam melamar posisi bersangkutan. Selain itu, dari jawaban kandidat perekrut juga dapat menganalisis apakah kandidat tersebut cocok untuk posisi yang dilamar atau tidak.Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu dapat memberikan contoh pengalaman atau kemampuan yang sejalan dengan posisi yang kamu lamar.
Berikut adalah cara kamu menjawab pertanyaan tentang alasan mengapa kamu cocok untuk posisi yang dilamar:
“Setelah mempelajari deskripsi pekerjaan untuk posisi ini, saya melihat kemampuan project management yang saya miliki cocok untuk pekerjaan ini. Selain itu, latar belakang edukasi saya di jurusan Manajemen Bisnis, ditambah dengan pelatihan yang saya dapat dalam bidang digital marketing bisa memberi kontribusi untuk posisi ini. Selain itu, menjadi Social Media Specialist adalah posisi yang saya inginkan sejak lama.”
Pertanyaan lainnya yang sering diajukan oleh perekrut saat wawancara kerja adalah tentang kelebihan kandidat. Perekrut memberikan pertanyaan ini untuk mengetahui apakah kamu memiliki kemampuan utama yang membuatmu cocok dengan posisi yang dilamar.
Kamu harus mempelajari deskripsi pekerjaan dari posisi yang kamu lamar dan memilih kemampuan yang sesuai dengan posisi tersebut. Kamu juga dapat memberikan contoh pengaplikasian kelebihanmu. Memberikan penjelasan mengapa kelebihan tersebut dapat membantu pekerjaan sehari-hari juga dapat memberikan impresi yang baik terhadap perekrut.
Berikut adalah contoh bagaimana kamu dapat menjawab pertanyaan tentang kelebihanmu:
“Salah satu kelebihan yang menonjol dari saya adalah saya dapat mengatur waktu dengan baik. Dalam pekerjaan sebelumnya saya secara konsisten memenuhi tenggat waktu project yang dikerjakan, serta mengurangi waktu pengerjaan project dengan manajemen waktu dan menentukan skala prioritas secara efektif.”
Selain bertanya mengenai kekuatan kandidat, perekrut juga butuh mengetahui tentang kelemahannya. Perekrut memberikan pertanyaan ini untuk mengetahui apakah seorang kandidat memiliki kesadaran diri dan keinginan untuk menjadi lebih baik.
Ketika membeberkan kelemahanmu, kamu bisa memilih beberapa kelemahan yang tidak berpengaruh signifikan pada pekerjaan sehari-hari. Selain itu, kamu juga perlu menjelaskan bagaimana kamu ingin memperbaiki kelemahan tersebut atau belajar dari kelemahan tersebut.
Berikut adalah contoh bagaimana kamu dapat menjawab pertanyaan mengenai kelemahan:
“Salah satu kelemahan saya adalah tidak bisa memberi batasan yang sehat. Saya sering menerima tugas yang diberikan kepada saya termasuk tugas-tugas yang bukan pekerjaan saya. Hal ini berdampak pada kesehatan fisik dan mental saya yang juga pada performa kerja saya. Sekarang saya belajar untuk memberi batasan yang sehat dengan tidak menerima semua pekerjaan ketika load pekerjaan saya sudah penuh.”
Ketika memberikan pertanyaan ini, biasanya perekrut ingin mengetahui bagaimana kamu menghadapi kesulitan dalam bekerja. Mereka juga ingin mengetahui proses pengambilan keputusan serta kemampuan berpikir kritis seorang kandidat.
Kamu dapat menjawab pertanyaan ini dengan menggunakan metode STAR untuk menonjolkan kemampuan penyelesaian masalah serta bagaimana kamu bisa menghadapi tantangan yang muncul. Di akhir jawaban, kamu juga dapat menyebutkan hasil positif dari tindakan atau apa saja yang kamu pelajari dari pengalaman tersebut.
Berikut adalah contoh jawaban yang dapat kamu berikan:
“Ketika bekerja di perusahaan sebelumnya, saya pernah berada di situasi ketika saya tiba-tiba harus memberikan presentasi untuk klien yang datang dari luar kota karena manajer saya berhalangan hadir. Walaupun mendadak, saya memastikan bisa menyampaikan semua yang harus disampaikan dalam sesi presentasi tersebut dengan bertanya kepada manajer saya dan berlatih beberapa saat sebelumnya. Presentasinya berjalan dengan lancar dan klien kami setuju untuk bekerja sama dengan perusahaan saya sebelumnya.”
Ketika memberikan pertanyaan ini, perekrut ingin mengetahui bagaimana kamu dapat bekerja di dalam sebuah tim, cara kamu berkomunikasi dengan anggota tim lainnya, serta bagaimana kamu dapat berkontribusi bagi anggota tim lainnya. Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu dapat mendiskusikan tantangan yang dihadapi tim dan apa saja solusi yang kamu berikan.
Berikut adalah contoh bagaimana kamu dapat menjawab pertanyaan tersebut:
“Saya senang bekerja dalam lingkungan tim dan dapat bekerja dengan lebih baik jika berada dalam sebuah tim. Di pekerjaan sebelumnya, saya pernah bertanggung jawab untuk menyiapkan sebuah acara dan tim saya kesulitan menentukan cara terkait skema penukaran tiket. Untuk menemukan solusi paling efektif, saya mencoba mencari beberapa contoh skema penukaran tiket dan menjabarkan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing skema. Dengan begitu, tim kami dapat menemukan kesimpulan dengan cepat dan acara berlangsung dengan lancar dengan waktu penukaran tiket yang 25% lebih cepat dari tahun lalu.”
Walaupun kamu mendaftar sebagai seorang staf, dalam sesi wawancara terkadang perekrut tetap ingin mengetahui bagaimana kamu dapat menunjukkan sifat kepemimpinan dalam tim. Hal ini tentunya akan berguna jika manajer atau atasanmu ingin mendelegasikan anggota timnya sebagai pemimpin sebuah proyek.
Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu dapat menjabarkan situasi ketika kamu memimpin sebuah proyek, serta menonjolkan kualitas dan kemampuan kepemimpinan yang kamu miliki. Berikan juga hasil positif yang menguntungkan tim ketika kamu memimpin proyek.
Berikut adalah cara menjawab pertanyaan tersebut:
“Selama di pekerjaan sebelumnya, saya pernah memimpin beberapa proyek kecil dan saya juga pernah menjadi ketua komunitas ketika kuliah. Dari pengalaman-pengalaman tadi, saya belajar menyelesaikan masalah secara efektif dan mencoba memahami anggota saya untuk dapat mendelegasikan tugas dengan baik kepada mereka.”
Dalam sesi wawancara, biasanya perekrut juga ingin mengetahui rencana kamu terkait perkembangan karier. Dengan begitu, mereka juga dapat melihat apakah ada peluang kamu bisa bertahan lama di perusahaan atau tidak.
Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu dapat menyampaikan tujuan dan aspirasi karier kamu ke depannya serta menonjolkan rencana kamu untuk memberikan kontribusi kepada perusahaan nantinya.
Berikut adalah bagaimana kamu dapat menjawab pertanyaan serupa:
“Saya memiliki target untuk menjadi Art Director dalam 5 tahun ke depan. Oleh karena itu, saya memulai karier saya sebagai desainer grafis untuk mempelajari dasar-dasar mengenai visual dan branding. Saya percaya saya dapat mengembangkan soft skill dan hard skill saya sekaligus memberikan kontribusi yang signifikan untuk perusahaan ini.”
Pertanyaan tentang gaji yang diharapkan termasuk kategori pertanyaan yang sulit untuk dijawab para kandidat. Namun, perekrut biasanya mengajukan pertanyaan ini kepada kandidat untuk memastikan ekspektasi gaji kandidat sesuai dengan budget posisi yang disediakan oleh perusahaan sebelum maju ke tahap selanjutnya. Sebelum kamu memulai sesi wawancara, pastikan kamu sudah melakukan survei gaji rata-rata untuk posisi yang kamu lamar.
Selain mengacu pada gaji rata-rata yang ada di daerahmu, kamu juga dapat mempertimbangkan kemampuan, pengalaman, serta kualifikasi yang kamu miliki untuk menentukan ekspektasi gaji, dan pastikan kamu memberikan pengertian bahwa ekspektasi gajimu dapat dinegosiasikan.
Berikut adalah contoh jawaban yang baik untuk pertanyaan seputar ekspektasi gaji:
“Berdasarkan survei yang sudah saya lakukan, ekspektasi gaji saya berkisar di Rp6.500.000 hingga Rp8.000.000 yang merupakan angka rata-rata untuk posisi ini. Namun, saya terbuka untuk negosiasi lebih lanjut.”
Di akhir wawancara kerja, biasanya perekrut akan memberikan kandidat kesempatan untuk menanyakan apa saja yang ingin mereka ketahui tentang perusahaan atau posisi yang dilamar. Mengajukan pertanyaan saat sesi wawancara merupakan hal yang penting karena dapat menunjukkan bahwa kamu memang benar-benar tertarik dengan posisi yang kamu lamar atau dengan perusahaan ini.
Kamu bisa menanyakan tentang nilai-nilai dan budaya perusahaan, peluang berkembang di perusahaan, atau pengalaman perekrut selama bekerja di perusahaan tersebut. Hindari mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tidak relevan dengan pekerjaan atau langsung mengatakan kamu tidak memiliki pertanyaan untuk perekrut.
Berikut adalah contoh pertanyaan yang dapat kamu ajukan kepada perekrut:
Jika kamu memiliki masa jeda bekerja dalam resume, pastikan kamu tidak berbohong atau memberikan alasan yang dibuat-buat. Berikan jawaban yang jujur dan profesional namun tetap secara strategis untuk menunjukkan bahwa kamu adalah seseorang yang ingin terus berkembang walaupun memiliki jeda bekerja di resume.
Berikut adalah contoh jawaban yang dapat kamu berikan:
“Betul Pak/Bu, saya sempat tidak bekerja selama setahun untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang desain grafis. Selama tidak bekerja, saya juga mengambil kursus online tentang UI/UX design guna meningkatkan pengetahuan dan skill yang dibutuhkan untuk bekerja di posisi ini.”
Jika dalam resume seorang kandidat terdapat banyak perpindahan tempat kerja, biasanya perekrut akan bertanya-tanya karena khawatir kandidat tersebut tidak akan bertahan lama atau merupakan kandidat yang bermasalah. Untuk menjawab pertanyaan ini dengan baik, kamu dapat mencoba untuk jujur dan menjelaskan bahwa kamu berniat untuk memulai karier baru di perusahaan yang kamu lamar sekarang.
Contoh jawaban yang bisa kamu berikan terhadap perekrut adalah:
“Benar, Pak/Bu. Sebelumnya saya beberapa kali pindah tempat kerja dalam waktu singkat karena saya merasa perlu tempat yang lebih sesuai untuk perkembangan skill yang saya miliki.”
Itulah berbagai penjelasan dan tips wawancara kerja yang bisa kamu lakukan. Setelah mengetahui berbagai jenis pertanyaan saat wawancara kerja dan cara menjawabnya, cobalah untuk berlatih menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Belum menerima tawaran wawancara? Cobalah pelajari keterampilan baru dengan mengikuti berbagai pelatihan berkualitas di seekMAX agar kamu semakin dekat dengan kesuksesan karier yang diinginkan. Di sana, kamu juga bisa networking dengan komunitas JobStreet untuk diskusi secara online dengan ahli berpengalaman dan sesama talent.
Jika kamu belum juga mendapatkan tawaran pekerjaan yang cocok untukmu, segera perbarui profil JobStreet kamu dan kunjungi juga laman Tips Karier kami untuk berbagai tips seputar cara melamar kerja, fitur latihan wawancara, hingga survei pekerjaan dengan gaji tinggi.
Untuk akses yang lebih mudah, unduh aplikasi JobStreet di Google Play Store dan juga Apple App Store. Dengan begitu, kamu bisa melihat lowongan kerja baru langsung dari smartphone!
Apa saja pertanyaan paling umum saat wawancara kerja?
Pertanyaan paling umum yang diajukan perekrut saat wawancara kerja adalah pertanyaan-pertanyaan yang dapat membantu perekrut mengenal diri kandidat dengan lebih baik serta kualifikasi mereka dalam bekerja seperti “bisakah kamu memperkenalkan diri secara singkat?”, “apa kelebihan dan kekuranganmu?”, serta “mengapa kamu merasa cocok untuk posisi ini?”.
Bagaimana cara menyiapkan diri untuk wawancara kerja?
Kamu dapat mencoba untuk berlatih menjawab pertanyaan-pertanyaan yang biasanya ada dalam wawancara kerja. Untuk memastikan jawaban yang diberikan sesuai dengan posisi yang dilamar, pelajari juga deskripsi pekerjaan pada posting lowongan kerja yang ada dan kaitkan dengan kemampuan serta pengalaman yang kamu punya.
Bagaimana cara menjawab “Apa kekurangan Anda yang paling menonjol?”
Dalam menyampaikan kekurangan, kamu dapat memilih kekurangan yang tidak terlalu berdampak pada pekerjaan sehari-hari namun masih relevan. Sampaikan juga bagaimana kamu ingin memperbaiki kekurangan tersebut serta belajar dari dampak yang terjadi dari kekurangan tersebut.
Bagaimana menghadapi pewawancara yang sulit?
Salah satu cara yang bisa dilakukan ketika mendapatkan pewawancara yang kurang baik adalah tetap memberikan sikap positif selama wawancara. Pastikan juga kamu memberikan jawaban yang jelas ketika ditanya serta memberikan pertanyaan jika ada permintaan perekrut yang kurang jelas.
Berapa lama waktu menunggu yang dibutuhkan untuk bertanya tentang kelanjutan wawancara?
Kamu dapat mencoba untuk bertanya kepada perekrut tentang hasil wawancara, setidaknya satu sampai dua minggu setelah wawancara.
Pakaian apa yang harus dikenakan ketika interview?
Sebelum interview, ada baiknya kamu mencoba untuk mencari tahu tentang budaya perusahaan serta dresscode yang biasa mereka pakai di kantor. Cobalah untuk memakai pakaian yang cocok dengan budaya perusahaan dan tetap sopan untuk memberikan impresi yang baik terhadap perekrut.
Bagaimana cara mengemukakan ekspektasi gaji saat wawancara kerja?
Untuk mendiskusikan ekspektasi gaji saat wawancara kerja, pastikan kamu sudah melakukan riset tentang gaji rata-rata untuk posisi yang kamu lamar, serta mempertimbangkan kemampuan serta pengalaman yang kamu miliki. Jawablah pertanyaan tentang ekspektasi gaji dengan memberikan kisaran yang masuk akal serta berikan alasan mengapa ekspektasi tersebut cocok untukmu.
Apakah sopan jika bertanya tentang benefit dalam wawancara kerja?
Hindari untuk bertanya mengenai benefit yang akan diberikan perusahaan tersebut di awal wawancara. Namun, hal ini dapat kamu tanyakan ketika pewawancara membuka pembicaraan soal ekspektasi gaji.
Apakah boleh membawa portofolio saat wawancara kerja?
Biasanya dalam sesi wawancara ada kemungkinan perekrut bertanya tentang pengalaman bekerja terdahulu dari seorang kandidat. Dalam hal ini, berjaga-jaga membawa portofolio saat wawancara akan sangat membantu dalam menunjukkan hasil pekerjaan yang sudah ada.
Bagaimana cara memberi kesan baik dalam wawancara kerja?
Beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk menonjol dalam wawancara kerja adalah memberikan sikap positif, sopan, dan menunjukkan antusiasme saat wawancara kerja. Pastikan juga kamu memahami betul posisi pekerjaan yang kamu lamar sehingga dapat memberikan jawaban yang sesuai dengan deskripsi pekerjaan untuk posisi tersebut.