Maksimalkan Pelatihan Kerja dengan 5 Cara Ini!

Maksimalkan Pelatihan Kerja dengan 5 Cara Ini!
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 30 June, 2022
Share

7kunci-maks-pelatihan Setiap tahun, bahkan bulan, tren yang berlaku di dunia kerja berubah dengan cepat. Kualifikasi yang dibutuhkan untuk melamar kerja pun juga akan mengikuti perubahan tersebut. Karena kondisi industri yang tidak pernah statis, sangat penting untuk terus belajar, berlatih keterampilan baru, ataupun mengasah kembali keterampilan yang sudah ada agar kamu bisa terus bertahan.

Hal tersebut sudah seperti pengetahuan umum bagi para pencari kerja jaman sekarang. Menurut Laporan Mengupas Tren Talent Global 2021, sebanyak 60% responden berminat untuk mengikuti pelatihan kembali untuk tetap bisa bersaing di pasar kerja. Tentunya kamu termasuk ke dalam 60%-nya, bukan?

Nah, apa saja keterampilan yang sebaiknya dimiliki atau dilatih kembali berdasarkan tren dunia kerja terkini? Ayo scroll ke bawah untuk membaca lebih lanjut!

Pekerjaan yang Paling Banyak Dicari

Berdasarkan daftar pekerjaan yang termasuk ke dalam tren rekrutmen Kartu Prakerja, berikut adalah berbagai pekerjaan yang paling banyak dicari pada tahun 2022. Tentunya, jika mulai mempelajarinya skill yang relevan, daya saing kamu akan semakin meningkat.


  • Pemasaran Digital

Hadirnya pandemi membuat banyak perusahaan membutuhkan pekerja di bidang  pemasaran, khususnya pemasaran digital atau digital marketing untuk mempertahankan bisnisnya. Hal inilah yang mempengaruhi tingginya minat perusahaan terhadap berbagai profesi di bidang ini. 

Untuk bersaing mendapatkan pekerjaan di bidang ini, kamu harus memiliki keterampilan analisis yang tinggi, cara berpikir yang kritis, ditambah dengan komunikasi yang baik. Dengan memegang tanggung jawab sebagai tenaga kerja bidang pemasaran, berarti kamu bertanggung jawab atas brand awareness perusahaanmu. Jika strategi pemasaranmu tidak efektif, perusahaan bisa mengalami penurunan prestise serta jumlah konsumen.

Contoh pekerjaan yang termasuk ke dalam bidang ini di antaranya adalah Digital Marketing StrategistSocial Media Specialist, serta SEO Specialist.

  • Manajemen

Banyak yang menganggap bahwa keterampilan manajemen bisa dipelajari dengan sendirinya tanpa pelatihan khusus. Padahal, keterampilan ini adalah salah satu yang paling sulit untuk benar-benar dikuasai.

Tanggung jawab yang dipegang oleh tenaga kerja untuk manajemen perusahaan pun juga cukup besar. Jika tidak ada seorang manajer yang merancang alur kerja dengan baik, sebuah tim akan bekerja secara berantakan. Bahkan, tidak sedikit pula tim freelancer yang memerlukan seorang manajer.

Namun, dengan tanggung jawab yang besar, keuntungan yang didapat pun juga tidak kalah besar. Meskipun kamu bukan seorang manajer, keterampilan manajemen akan membuatmu lebih mahir dalam mengatur ritme kerjamu sendiri, sehingga pekerjaanmu akan selalu terselesaikan dengan baik.

Jika kamu menguasai keterampilan ini, kamu bisa melamar kerja sebagai posisi supervisor atau manager di bidang yang kamu minati. Misalnya, jika kamu ingin bekerja di bidang digital marketing, kamu bisa melamar sebagai Management Trainee, Project Management OfficerDigital Marketing Manager atau SEO supervisor

  • Desain visual

Meski awalnya kurang populer, bidang pekerjaan ini mulai semakin diminati seiring dunia kerja makin bergantung pada media sosial. Misalnya, jika post sebuah produk atau jasa yang ditawarkan tidak memiliki desain yang unik dan menarik, promosi produk tidak akan efektif. Itulah mengapa tenaga kerja desain visual cukup banyak dibutuhkan sekarang.

Selain keterampilan teknis seperti desain grafis atau desain komunikasi visual, tenaga kerja di bidang desain visual juga perlu didukung oleh transferable skills seperti berpikir kritis serta manajemen waktu. 

Dengan menguasai keterampilan-keterampilan di atas, tentunya kamu sudah memenuhi kualifikasi sebagai desainer grafis (graphic designer). Namun, tidak hanya itu. Kamu juga bisa melamar sebagai, VideographerIllustrator, hingga Animator!

  • Akuntansi

Seperti manajemen, minat tinggi dunia kerja terhadap bidang pekerjaan yang satu ini cenderung konsisten. Tentunya ini tidak membuat heran, mengingat keuangan adalah hal yang wajib diperhitungkan dengan hati-hati di semua industri.

Keterampilan teknis seperti matematika saja tidak cukup. Seorang tenaga kerja di bidang akuntansi juga harus memiliki cara berpikir yang kritis, keterampilan berkomunikasi, serta menguasai perangkat lunak yang lazim digunakan di dunia akuntansi.

Jika kamu memiliki keterampilan akuntansi, kamu akan disuguhi oleh banyak lowongan kerja yang bisa kamu lamar seperti akuntaninternal auditoradministrator pajak, hingga konsultan pajak.

Tetapi, jangan sampai lengah. Semakin banyak lowongan yang ada, semakin banyak pula sainganmu. Inilah alasannya kamu harus selalu giat mengembangkan diri.

  • Teknologi Informasi/Information Technology (IT)

Berhubung industri kerja sudah mulai berambisi mengimplementasikan teknologi yang lebih rumit, tenaga kerja yang memiliki keterampilan IT sudah semakin banyak dicari. Namun, keterampilan ini cukup rumit untuk dikuasai dalam jangka waktu yang pendek, sehingga kamu harus mulai dari sekarang jika ingin mengejar karier di bidang ini.

Keterampilan yang paling umum dibutuhkan di bidang IT adalah programming dan coding. Selain itu, kamu juga bisa menekuni keterampilan seperti cyber security, analisis data, hingga robotik sesuai dengan pekerjaan yang kamu minati.

Seorang programmer bisa dibutuhkan untuk berbagai variasi project, mulai dari membuat website (web developer)game (game developer)UI/UX Designer, hingga project dunia virtual seperti metaverse!

Keterampilan-keterampilan di atas sangat bisa dipelajari secara otodidak. Salah satu caranya adalah dengan mendaftarkan diri ke berbagai pelatihan kerja yang diadakan oleh sebuah Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).

Apa itu Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)?

Jika kamu ingin semakin meyakinkan perusahaan bahwa kamu benar-benar menguasai suatu keterampilan, pastinya kamu membutuhkan bukti seperti sertifikat. Lembaga yang menyediakan sertifikat tersebut adalah Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).

Tapi, yang kamu tunjukkan tidak bisa sembarang sertifikat. Sertifikat pelatihan dari lembaga yang sudah “memiliki nama” pastinya akan lebih dipercaya ketimbang dari penyelenggara yang tidak jelas identitasnya. Jadi, sebelum mendaftar, pastikan kamu sudah mengecek bahwa kamu mengikuti pelatihan kerja dari LSP yang terpercaya, ya!

Lembaga yang sudah pasti bisa kamu percaya untuk memberi sertifikasi adalah semua LSP yang terdaftar di sistem Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Di website-nya, kamu bisa menggunakan filter jenis, domisili, hingga instansi pemerintahan untuk melihat detail LSP yang kamu minati.

Maksimalkan juga pelatihan kerja-mu bersama JobStreet

Selain dari LSP yang sudah disebutkan di atas, kamu juga bisa menunjukkan sertifikat pelatihan yang kamu dapatkan dari JobStreet! Tanpa mengeluarkan biaya, kamu bisa mengakses berbagai pelatihan dari JobStreet dan FutureLearn dan mendapat sertifikasi yang terpercaya. 

JobStreet dan FutureLearn menyediakan pelatihan untuk banyak keterampilan yang sebelumnya sudah disebutkan di atas! Contohnya, keterampilan teknis seperti pemasaran digital, coding, robotic, bahkan cyber security, hingga transferable skills seperti keterampilan manajemen dan berpikir secara kritis.

Tips-tips memaksimalkan hasil pelatihan kerja-mu

Kamu sudah semangat mengikuti banyak pelatihan, tapi sering merasa ada yang kurang dari hasil yang didapatkan? Kemungkinan penyebabnya adalah kamu belum menerapkan tips-tips di bawah ini untuk memaksimalkan efektivitas pelatihanmu:

  • Selalu mencatat

Ketika kamu mengikuti pelatihan kerja, mencatat materi sangat penting untuk menjaga ingatanmu. Baik dengan menulis tangan atau mengetik, kamu akan “terpaksa” mengingat kembali semua materi pelatihan selama proses pembuatan catatan. 

Berbeda dengan mengambil foto atau screenshot kemudian membacanya, membuat catatan berarti mengulang apa yang sudah kamu tangkap dari sesi hari itu dan menuliskannya kembali. Hal ini akan membuat materi pelatihan lebih “nyangkut” di kepala. Materi yang kamu ingat pun juga akan memiliki bentuk fisik berupa tulisan atau ketikan, sehingga kamu akan lebih mudah mengakses informasi tersebut di waktu mendatang, baik dari ingatan maupun catatan fisik.

Bentuk catatanmu juga tidak harus panjang dan berupa susunan paragraf yang rapi. Mungkin kamu lebih nyaman menangkap informasi dalam bentuk poin atau bahkan diagram, dan itu sangat boleh. Berikut adalah beberapa metode mencatat yang bisa kamu coba terapkan:

  • Mindmapping

Metode ini fokus kepada menghubungkan suatu gagasan/topik utama ke beberapa sub-topik yang merupakan cabang dari topik tersebut. Tidak ada aturan mengenai apa saja sub-topik yang boleh atau tidak boleh ditulis; kamu bisa menulis semua hal selama berhubungan dengan topik utama.

Misalnya, topik utama-mu adalah “pemasaran digital”. Kamu bisa membuat sebuah lingkaran besar bertuliskan topik tersebut, kemudian membuat garis panah yang menyambung ke “strategi”, “desain”, dan “konsep”. Lalu, kamu bisa membuat garis lagi yang menyambungkan ketiga poin itu ke detail mengenai hal-hal penting yang harus diperhatikan ketika merancang tiap-tiap poin.

Agar lebih mudah dalam memahami mindmap-mu, kamu bisa menggunakan berbagai variasi warna dan bentuk untuk membedakan tiap topik dan sub-topik.

  • Outline 

Metode ini bertujuan untuk menyusun informasi yang didapat secara hierarkis dengan menggunakan bullet points. Cara membuat outline cukup sederhana. Kamu hanya perlu menulis satu kalimat utama yang mencakup keseluruhan topik, kemudian tulis kalimat-kalimat pendukungnya.

Misalnya, kalimat utama-mu adalah “keterampilan yang paling umum dibutuhkan di bidang IT adalah programming dan coding”. Di bawahnya, kamu bisa menulis daftar apa saja yang perlu dipelajari untuk menguasai keterampilan programming dan coding. Kamu bisa membuat “programming” dan “coding” menjadi sub-poin yang terpisah agar catatanmu lebih mudah diingat.

  • Cornell

Ini adalah metode mencatat yang paling mudah untuk langsung diterapkan di tengah pelatihan. Tidak seperti metode outline dan mindmap yang kurang cocok untuk mencatat spontan, metode Cornell cukup membutuhkan 3 atau 4 bagian di satu kertas yang posisinya bebas sesuai kemauanmu.

Satu bagian kecil diisi dengan kata-kata kunci, bagian kedua diisi dengan poin-poin materi, kemudian bagian ketiga adalah tempat untuk menulis rangkuman materi dalam beberapa kalimat. Kamu juga bisa membuat bagian keempat di mana kamu menuliskan komentar atau pertanyaan yang timbul selama penjelasan materi.

  • Membangun relasi dengan banyak pihak

Selain mendapat keterampilan kerja baru, mengikuti program pelatihan kerja adalah kesempatan emas untukmu memperluas koneksi. Mengapa? Selain kamu bisa mengenal lebih banyak orang dengan minat di bidang yang serupa, kamu juga dapat menemukan seorang mentor yang akan bisa berdiskusi kembali denganmu untuk ke depannya.

Dengan memperluas koneksi, kamu juga membuka banyak peluang ke berbagai pekerjaan dan bisnis untukmu. Karena itu, jangan lupa untuk bertukar kontak dengan peserta lain ketika mengikuti pelatihan kerja, ya!

  • Belajar beradaptasi dengan lingkungan baru

Pelatihan kerja juga salah satu cara untukmu belajar beradaptasi. Jika mengikuti pelatihan, kamu akan jarang bertemu dengan rekan-rekan kerjamu. Karena itu, kamu akan dituntut untuk mencari cara agar kamu bisa berbaur di lingkungan baru itu. 

Kamu bisa memulai dengan melakukan observasi terhadap demografi peserta dan mentor di pelatihan tersebut. Dengan begitu, kamu bisa mengetahui cara yang paling efektif untuk menginisiasikan komunikasi dengan mereka.

  • Mengaplikasikan keterampilan yang didapat secara langsung

Setelah melakukan semua poin di atas dan menyelesaikan pelatihan, tentunya kamu juga perlu tahu bagaimana cara menerapkan keterampilan baru-mu di situasi yang “nyata”. 

Untuk transferable skills, kamu dapat mempraktikannya di kehidupan sehari-hari. Misalnya kamu berusaha selalu kritis ketika mendapat berita baru, atau kamu mulai lebih mendengarkan opini-opini rekan kerja serta berinisiatif untuk melakukan tugas tim.

Untuk keterampilan teknis seperti desain grafis atau programming, kamu bisa menerapkannya dengan membuat project kecil-kecilan secara mandiri. Misalnya membuat website pribadi, mendesain portofolio, atau membuat mockup bahan promosi seperti poster.

  • Rajin meminta feedback

Mengaplikasikan materi memang merupakan salah satu cara memaksimalkan pelatihan kerja. Namun, jangan lupa untuk terus berdiskusi dan meminta feedback dari rekan-rekan kerja atau mentormu!

Mendapat feedback tidak selalu berarti kamu melakukan sesuatu yang salah, jadi jangan khawatir. Justru, feedback dari orang yang lebih berpengalaman akan membantumu untuk tidak melakukan kesalahan yang sama–karena pastinya pemberi feedback sudah melakukan kesalahan itu terlebih dulu. Karena itu, selalu terima masukan dengan pikiran yang terbuka, ya!

Setelah kamu menyelesaikan pelatihan kerja dan mendapat sertifikat, jangan lupa untuk memperbarui profil JobStreet-mu dan tambahkan pengalaman yang sudah kamu dapat. Selain dari pelatihan, kamu juga bisa memasukkan pengalaman dari magang ataupun pekerjaanmu sebagai seorang freelancer!

Untuk mencari tahu lebih banyak tentang tips dan berita dunia kerja, kunjungi juga laman Tips Karir kami. Kalau kamu ingin selalu update tentang tren kerja terbaru, langsung saja unduh laporan Mengupas Tren Talent Global dari JobStreet di sini!

Di JobStreet kami selalu berupaya mengantarkan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Sebagai Partner Karir, kami berkomitmen membantu pencari kerja menemukan passion dan tujuan dalam setiap langkah karir. Sebagai Partner Talent nomor 1 di Asia, kami menghubungkan perusahaan dengan kandidat tepat yang dapat memberikan dampak positif dan berkualitas kepada perusahaan.

Temukan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Kunjungi JobStreet hari ini.

Tentang SEEK Asia

SEEK Asia, gabungan dari dua merek ternama Jobstreet dan jobsDB, adalah portal lowongan pekerjaan terkemuka dan destinasi pilihan untuk pencari dan pemberi kerja di Asia. Kehadiran SEEK Asia menjangkau 7 negara yaitu Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina dan Vietnam. SEEK Asia adalah bagian dari SEEK Limited Company terdaftar di Bursa Efek Australia, portal lowongan pekerjaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. SEEK Asia dikunjungi lebih dari 400 juta kali dalam setahun.

Tentang SEEK Limited

SEEK adalah grup perusahaan yang beragam, dengan portofolio yang kuat  yang mencakup usaha lowongan pekerjaan daring , pendidikan, komersial dan relawan. SEEK hadir secara global (termasuk di Australia, Selandia Baru, Cina, Hong Kong, Asia Tenggara, Brazil dan Meksiko), yang menjangkau lebih dari 2,9 miliar orang dan sekitar 27 persen PDB global. SEEK memberikan kontribusi positif kepada orang-orang dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Bursa Efek Australia, yang menempatkannya sebagai 100 perusahaan teratas dan telah diperingkat sebagai 20 Perusahaan Paling Inovatif oleh Forbes.

More from this category: Mencari pekerjaan untukmu

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Jelajahi topik terkait

Pilih bidang minat untuk menelusuri karier terkait.

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.