Kini istilah “metaverse” mulai tidak asing di telinga banyak orang, terutama yang bergelut di industri teknologi digital. Metaverse yang pertama dicanangkan oleh pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, ini merupakan konsep yang menggabungkan teknologi Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), dan cryptocurrency untuk menciptakan sebuah “dunia” baru secara virtual.
Dengan penggabungan tiga teknologi tersebut, hubungan antara dunia nyata dan maya akan semakin samar. Dalam ranah pekerjaan, batasan-batasan fisik yang menghalangimu berkomunikasi langsung dengan rekan kerja pun akan hilang. Misalnya, kamu tidak bisa WFO karena pandemi masih berjalan sementara kamu jenuh dengan suasana rumah. Dengan metaverse, kamu akan tetap bisa bekerja dan berdiskusi langsung di kantor virtualmu–dari rumahmu sendiri!
Karena konsepnya yang revolusioner ini metaverse sudah banyak disebut-sebut sebagai “masa depan” teknologi, tidak hanya di industri pekerjaan tetapi juga kehidupan sehari-hari. Hal ini mengingat kehidupan domestik kita pun sekarang banyak bergantung kepada teknologi.
Tentunya, perubahan yang besar juga akan disertai dengan berbagai tuntutan beradaptasi yang tidak mudah. Sebagai salah satu dari sekian banyak pencari kerja di masa seperti ini, kamu dituntut untuk selalu mengembangkan diri dan tidak cepat puas.
Untuk mendukungmu memulai karir di era metaverse, salah satu keterampilan yang penting untuk kamu asah adalah literasi digital. Di era digital ini, kemampuan untuk selalu kritis terhadap berbagai informasi yang didapat sangat dibutuhkan untuk bertahan.
Nah, apa saja yang perlu kamu siapkan untuk meningkatkan literasi digital dan tetap bisa bersaing? Ayo scroll ke bawah untuk tahu lebih lanjut!
Kata “literasi” sendiri lazim diartikan sebagai kemampuan mencerna informasi; bagaimana kamu mampu memahami sebuah informasi yang didapat, serta memverifikasi kebenaran informasi tersebut sebelum menyebarluaskannya. Definisi dari literasi digital tidak jauh dari itu. Hanya ada sedikit tambahan kata “digital”, yang ketika digabungkan berarti kemampuan mencerna informasi yang beredar di dunia digital.
Literasi digital sangat diperlukan tidak hanya untuk era metaverse, tetapi juga kehidupan kita sehari-hari yang sangat dekat dengan teknologi, terutama media sosial. Arus informasi yang sangat cepat–ditambah dengan besarnya jumlah informasi yang beredar–membuat misinformasi tersebar dengan cepat pula. Jika kamu tidak memiliki kemampuan yang mumpuni untuk memahami dan memverifikasi kebenaran info yang didapat, akan sangat sulit untuk bersaing di era digital ini. Karena itu, akan sangat bermanfaat jika kamu giat mengasah berbagai keterampilan literasi digital, di antaranya yang disebut di bawah ini.
Masa depan marketing diramalkan akan banyak terpengaruh metaverse karena banyak brand dan bisnis yang akan beralih memasarkan produknya di dunia virtual tersebut Akan semakin banyak pula perusahaan yang mencari kandidat dengan kemampuan digital yang andal untuk mengakomodasi transisi bisnis ini. Berikut keterampilan kerja yang akan banyak dicari:
Meski memang merupakan konsep yang revolusioner, metaverse tentunya tidak akan bisa berkembang jika tidak memiliki pasar yang menjanjikan. Di sinilah keterampilan pemasaran dibutuhkan.
Dengan mengasah keterampilan ini, kamu akan bisa lebih kritis dalam mempertimbangkan minat pasar dan apa saja yang harus dilakukan perusahaanmu untuk mempertahankan minat tersebut.
Kata “literasi” tidak akan jauh dari kemampuan berbahasa. Kemampuan berbahasa Inggris terutama sangat penting mengingat bahasa ini diakui sebagai bahasa internasional dan tentunya akan luas dipakai di metaverse.
Karena berbahasa Inggris sudah merupakan keterampilan yang sering diminta di berbagai industri kerja, materi-materi belajarnya pun sudah sangat banyak tersedia di internet secara gratis. Kamu bisa menonton video di YouTube, mengunduh latihan-latihan soal TOEFL, atau membaca buku-buku berbahasa Inggris.
Jika kamu ingin bekerja sebagai perancang dunia metaverse, ini salah satu keterampilan yang perlu kamu miliki. Keterampilan software engineering akan membantumu menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat dunia metaverse yang ada di visi perusahaanmu menjadi nyata.
Untuk mempelajari keterampilan ini, kamu bisa mengikuti berbagai pelatihan yang tersedia secara daring, maupun menekuni bidang tersebut di pendidikan formal.
Seperti keterampilan berbahasa, keterampilan yang satu ini juga cukup fleksibel dan sangat diminati di berbagai industri. Dalam konteks metaverse, keterampilan desain grafis akan membantumu mendesain visual dunia maya sebuah perusahaan dengan mempertimbangkan selera para user di perusahaan tersebut.
Sudah ada banyak kampus Indonesia yang menyediakan program studi desain grafis dan/atau DKV, di antaranya adalah Institut Seni Indonesia Yogyakarta (ISI Yogyakarta) serta Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Jika kamu sudah menekuni bidang lain di pendidikan formal, jangan khawatir! Desain grafis juga sangat bisa dipelajari secara otodidak.
Salah satu elemen utama dari metaverse adalah avatar yang dimiliki setiap orang ketika masuk ke dunia maya. Tentunya, semua orang ingin memiliki avatar yang unik dan mencerminkan ciri khas diri mereka masing-masing, termasuk selera fashion. Karena itu, pakaian-pakaian yang bisa dipilih ketika masuk ke dalam metaverse perlu dipikirkan dengan matang pula. Di sini lah keterampilan para penata busana bisa diperlihatkan.
Seperti desain grafis, di internet juga sudah ada banyak platform yang menyediakan berbagai materi desain fashion secara gratis. Selain itu, jika kamu ingin menempuh pendidikan di bidang ini secara formal, sudah ada pula kampus di Indonesia yang menyediakan program studi fashion design, seperti Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Universitas Bina Nusantara (BINUS).
Pekerjaan ini mengharuskanmu untuk merancang konsep metaverse sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau bisnis tertentu. Keterampilan software engineering dan pemasaran digital akan sangat membantu seorang metaverse planner dalam melakukan tugasnya.
Keterampilanmu menganalisis minat pasar, ditambah dengan kemampuan untuk mendesain sistem yang memfasilitasi minat tersebut, tentunya akan menjadikanmu kandidat menarik di mata perusahaan yang sedang mencari metaverse planner.
Seperti namanya, “storyteller”, kamu akan diminta untuk merancang berbagai skenario di dalam dunia metaverse perusahaanmu. Misalnya, skenario pelatihan keterampilan kerja, strategi pemasaran yang dikemas dalam bentuk narasi, ataupun skenario menjelajahi metaverse tersebut secara garis besar.
Keterampilan berbahasa dan tingkat pemahaman sastra yang cukup tinggi akan disukai oleh perekrut kerja yang mencari kandidat untuk pekerjaan ini.
Karena metaverse memiliki konsep hidup dalam dunia maya, pastinya desain “dunia” yang ada di metaverse juga perlu memfasilitasi user, seperti menyediakan lingkungan tempat user bekerja. Nah, pekerjaan yang satu ini memiliki job desc merancang konstruksi bangunan-bangunan yang ada di dunia metaverse, misalnya gedung kantor tempat user bekerja, rumah, hingga lingkungan sekitar user.
Meskipun ini memang sudah pasti masuk ke bidang arsitektur, kandidat yang menekuni bidang animasi 3D juga sangat bisa melamar untuk pekerjaan ini, kok!
Selain desain lingkungan sekitar user, kualitas desain avatar dalam dunia metaverse juga tentunya sangat berpengaruh terhadap minat dan kenyamanan user. Jika sudah mampu ke dunia maya yang tidak terikat dengan realita, pastinya banyak user ingin “hidup” dengan busana yang lebih menarik dan tidak itu-itu saja.
Keterampilan tata busana yang kamu dapat dari berbagai pelatihan maupun pendidikan formal akan sangat berguna untuk melamar di posisi ini.
Disebut terakhir bukan berarti tidak penting. Justru, dunia metaverse sangat bergantung pada keamanan digital. Jika sebuah perusahaan ingin mengimplementasikan konsep metaverse ke sistem kerja karyawannya, penyimpanan data-data penting perusahaan dalam dunia metaverse-nya tidak akan bisa dihindari. Karena itu, seorang cyber security sangat dibutuhkan untuk tetap menjaga keamanan data karyawan dan perusahaan agar tidak bocor.
Untuk melamar di pekerjaan ini, memiliki pengetahuan yang mumpuni mengenai hukum teknologi informasi akan menjadi nilai tambah yang besar! Lihat lowongan kerja cyber security di sini.
Jika kamu merasa cemas oleh banyaknya tuntutan untuk mengasah dan mendapatkan keterampilan baru, kamu bisa mulai sedikit demi sedikit dengan mencoba berbagai pelatihan gratis yang diadakan oleh JobStreet dan FutureLearn!
Tanpa mengeluarkan biaya, kamu sudah bisa mendapatkan akses ke berbagai pelatihan keterampilan yang sudah disebutkan di atas: mulai dari keterampilan teknis seperti digital marketing hingga transferable skills seperti kemampuan berbahasa Inggris. Pelatihan yang kamu ambil tidak perlu dengan terburu-buru juga. Kamu bisa mencoba dan menguasai satu pelatihan terlebih dahulu sebelum memulai pelatihan yang lain!
Jangan lupa juga untuk selalu perbarui profil JobStreet-mu secara rutin setelah kamu mendapat pengalaman dan keterampilan baru, baik dari pelatihan dari JobStreet dan FutureLearn, magang, ataupun berbagai hasil kerjamu sebagai seorang freelancer!
Kunjungi laman Tips Karir kami untuk mencari tahu lebih banyak tentang tips dan berita dunia kerja. Jika kamu ingin lebih tahu tentang tren kerja terbaru, ayo langsung unduh laporan Mengupas Tren Talent Global dari JobStreet di sini!
Di JobStreet kami selalu berupaya mengantarkan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Sebagai Partner Karir, kami berkomitmen membantu pencari kerja menemukan passion dan tujuan dalam setiap langkah karir. Sebagai Partner Talent nomor 1 di Asia, kami menghubungkan perusahaan dengan kandidat tepat yang dapat memberikan dampak positif dan berkualitas kepada perusahaan.
Temukan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Kunjungi JobStreet hari ini.
Tentang SEEK Asia
SEEK Asia, gabungan dari dua merek ternama Jobstreet dan jobsDB, adalah portal lowongan pekerjaan terkemuka dan destinasi pilihan untuk pencari dan pemberi kerja di Asia. Kehadiran SEEK Asia menjangkau 7 negara yaitu Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina dan Vietnam. SEEK Asia adalah bagian dari SEEK Limited Company terdaftar di Bursa Efek Australia, portal lowongan pekerjaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. SEEK Asia dikunjungi lebih dari 400 juta kali dalam setahun.
Tentang SEEK Limited
SEEK adalah grup perusahaan yang beragam, dengan portofolio yang kuat yang mencakup usaha lowongan pekerjaan daring , pendidikan, komersial dan relawan. SEEK hadir secara global (termasuk di Australia, Selandia Baru, Cina, Hong Kong, Asia Tenggara, Brazil dan Meksiko), yang menjangkau lebih dari 2,9 miliar orang dan sekitar 27 persen PDB global. SEEK memberikan kontribusi positif kepada orang-orang dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Bursa Efek Australia, yang menempatkannya sebagai 100 perusahaan teratas dan telah diperingkat sebagai 20 Perusahaan Paling Inovatif oleh Forbes.