Apa itu career break atau jeda karir? Dalam perjalanan karir, mungkin saja ada waktu di mana kamu merasa perlu rehat atau jeda sejenak. Masa rehat dan tidak bekerja tersebut yang dinamakan career break atau jeda karir. Alasan rehatnya bisa jadi untuk berlibur sejenak, atau bahkan, mengeksplorasi peluang karir baru.
Meskipun seseorang memutuskan rehat kerja untuk alasan personal maupun profesional, perasaan khawatir akan kelanjutan karir setelah keputusan tersebut terbilang normal. Bahkan, kerap jeda karir pun dikhawatirkan menjadi hambatan untuk mendapatkan pekerjaan baru nantinya. Sebab, banyak yang beranggapan akan lebih mudah mendapatkan posisi baru jika masih memiliki pekerjaan sebelumnya.
SEEK Australia mewawancarai dua perekrut ekspertis mengenai pendapatnya tentang hal ini, dan bagaimana cara terbaik menjelaskan keputusan jeda karir jika sudah siap untuk mulai melamar pekerjaan lagi.
Seiring berjalannya waktu, pandangan industri karir mengenai hal ini telah mengalami perubahan. Menurut General Manager Stellar Recruitment, Robbie McIlraith, “Perusahaan yang semakin fleksibel, serta edukasi dan informasi yang lebih mudah diakses membuat orang memiliki pilihan yang sebelumnya tidak mereka punya,” ujarnya. “Hal ini mendorong banyak orang membuat perubahan yang mungkin sebelumnya tidak terpikirkan."
Perubahan ini artinya, perekrut menjadi lebih fleksibel dan memperhatikan kebutuhan orang yang disasar atau people-oriented sehingga akan memberimu kesempatan penuh untuk menjelaskan rencana karir yang ingin diraih, atau alasan adanya masa rehat kerja di resume-mu.
Baca juga: Work Life Balance
Periode rehat tidak seharusnya menjadi hambatan untuk mendapat pekerjaan baru. Namun, bagi sebagian perekrut dapat menjadi sebuah tanda peringatan mengenai kandidat tersebut. Andrew South dari Agoge Recruitment berpendapat, “Di zaman sekarang, ketika personal branding menjadi hal yang sangat penting, caramu menangani jeda karir atau mencari peluang baru menjadi semakin penting,” ujarnya.
South menambahkan bahwa kejujuran menjadi hal terpenting. “Akui dan ceritakan sepenuhnya mengenai rehat tersebut, siapa dirimu, dan perjalanan karirmu hingga saat ini.” ujarnya.
Setelah melewati jeda karir, luangkan waktu untuk memikirkan bagaimana kamu akan merepresentasikan pengalaman jeda karir ini menjadi nilai plus yang dapat dihargai perekrut.
Pertama-tama, pikirkan pengalamanmu, lalu tentukan pelajaran baru apa yang kamu dapatkan atau kemampuan apa yang terasah setelah rehat tersebut. Misal:
Rasa takut dan khawatir akan ketidaktentuan membuat banyak dari kita enggan melakukan perubahan dalam karir. “Banyak yang menolak untuk rehat kerja karena takut akan pandangan orang lain mengenai keputusan tersebut atau tidak punya gambaran jelas tentang apa yang akan dilakukan ketika menjalani itu,” ujar Sabina Read, Psikolog Tetap di SEEK.
Padahal, pada kenyataannya, jeda karir dapat memberikan banyak manfaat positif, Sabina menjelaskan, “Ketika kamu mengisi rehat kerja dengan membuat perubahan yang terarah dan bermakna, mempererat hubungan dengan orang terdekat, beristirahat dan menyegarkan fisik dan psikis kembali tanpa beban merasa bersalah, atau bahkan mencoba meraih target dan tantangan baru, artinya kamu rehat kerja dengan rasa bangga dan percaya diri yang meningkat,” jelasnya. “Dengan begitu kamu dapat memahami bahwa rehat ini akan memperkaya, alih-alih mengurangi, kesejahteraan mental dan masa depan karirmu sebagai karyawan.”
Penting untuk membuat keputusan ini dengan penuh kesadaran. “Kamu tidak boleh memilih untuk rehat kerja atau menjadi pengangguran tanpa menghadapi kenyataan bahwa kamu perlu melakukan sesuatu untuk keberlangsungan hidup,” jelas Andrew South.
Meskipun memang lebih baik jika kamu sudah mempersiapkan rencana rehat kerja dan memikirkan cara terbaik mendeskripsikan pengalaman tersebut kepada perekrut di masa yang akan datang, kamu tidak perlu terlalu berlebihan memikirkan hal ini. Keuntungan utama dari rehat kerja adalah kamu dapat sedikit menarik napas lega dari padatnya kehidupan kerjamu. Ibarat gadget yang terus-terusan beroperasi, rehat di sini berperan sebagai kesempatan recharge bagimu. Setelahnya, kamu bisa menjadi lebih fit untuk kembali kerja dan menghadapi berbagai tantangan baru.
Berikut tips agar rehat kerja dapat bermanfaat untukmu:
Di JobStreet kami selalu berupaya mengantarkan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Sebagai Partner Karir, kami berkomitmen membantu pencari kerja menemukan passion dan tujuan dalam setiap langkah karir. Sebagai Partner Talent nomor 1 di Asia, kami menghubungkan perusahaan dengan kandidat tepat yang dapat memberikan dampak positif dan berkualitas kepada perusahaan.
Temukan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Kunjungi JobStreet hari ini.
Tentang SEEK Asia
SEEK Asia, gabungan dari dua merek ternama Jobstreet dan jobsDB, adalah portal lowongan pekerjaan terkemuka dan destinasi pilihan untuk pencari dan pemberi kerja di Asia. Kehadiran SEEK Asia menjangkau 7 negara yaitu Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina dan Vietnam. SEEK Asia adalah bagian dari SEEK Limited Company terdaftar di Bursa Efek Australia, portal lowongan pekerjaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. SEEK Asia dikunjungi lebih dari 400 juta kali dalam setahun.
Tentang SEEK Limited
SEEK adalah grup perusahaan yang beragam, dengan portofolio yang kuat yang mencakup usaha lowongan pekerjaan daring , pendidikan, komersial dan relawan. SEEK hadir secara global (termasuk di Australia, Selandia Baru, Cina, Hong Kong, Asia Tenggara, Brazil dan Meksiko), yang menjangkau lebih dari 2,9 miliar orang dan sekitar 27 persen PDB global. SEEK memberikan kontribusi positif kepada orang-orang dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Bursa Efek Australia, yang menempatkannya sebagai 100 perusahaan teratas dan telah diperingkat sebagai 20 Perusahaan Paling Inovatif oleh Forbes.