8 Etika Kerja dengan Rekan Beda Generasi

8 Etika Kerja dengan Rekan Beda Generasi
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 25 August, 2022
Share

Keberagaman itu indah, termasuk keberagaman generasi dalam kantor kerja. Namun, bagaimana bila konflik antar generasi terjadi? Mungkin kamu kadang bertanya, seperti apa ya etika kerja yang tepat agar dapat berkolaborasi dengan rekan kerja dari generasi lebih tua atau lebih muda?

Konflik antar generasi dapat terjadi karena adanya perbedaan pendapat dan pandangan. Misalnya, generasi milenial kadang dianggap kurang sopan oleh generasi yang lebih tua, dan generasi yang lebih tua dianggap terlalu konservatif oleh generasi milenial. Padahal, hal-hal ini seringnya hanya kesalahpahaman dari kedua belah pihak, dan sebetulnya keberagaman ini dapat menjadi keuntungan.

Yuk, simak 8 tips beretika kerja ini untuk dapat menciptakan hubungan kerja bebas konflik dengan rekan kerja berbeda generasi.

1. Panggil Mereka dengan Panggilan yang Mereka Inginkan

Apakah seharusnya kamu memanggil rekan kerja kamu “kak”, “mas”, “pak”, atau “bu”? Apakah lebih baik kamu memanggil nama saja dengan santai? Etika kerja dalam memanggil nama rekan kerja tidak perlu disamakan untuk semua orang. Beberapa orang, terutama dari generasi berbeda, memiliki preferensinya sendiri dan seharusnya kamu ikuti preferensi masing-masing orang.

Menghargai nama seseorang dapat menjadi langkah pertama yang sangat besar untuk membangun hubungan yang positif dengan rekan kerja. Bila bertemu dengan rekan kerja baru, sebaiknya langsung bertanya mereka nyamannya dipanggil dengan cara apa. Dengan ini, kamu dapat menghindari membuat rekan kerja kesal secara tidak sengaja karena salah menyapa mereka di lorong kantor.

2. Hormatilah Orang Terlepas dari Umurnya

Zaman sekarang, lingkungan kerja tidak lagi memiliki hirarki umur untuk jabatan-jabatan tertentu. Manager tidak lagi harus lebih tua dari karyawan, dan karyawan baru juga tidak harus dari usia muda. Rekan kerja dari semua generasi dapat bekerja di satu kantor, tetapi karena inilah ada risiko konflik antar generasi.

Konflik antar generasi seperti ini berakar dari prasangka-prasangka terhadap generasi tertentu. Ada prasangka bahwa generasi tua harus memiliki jabatan tinggi untuk memiliki wibawa, dan ada prasangka bahwa generasi muda harus berada di posisi yang lebih rendah karena belum banyak pengalaman di lingkungan kerja. Walaupun zaman sudah berubah dan jabatan tidak lagi terkekang oleh umur, prasangka seperti ini masih dapat dirasakan di lingkungan kerja.

Etika kerja tidak selamanya harus generasi yang lebih muda menghormati yang lebih tua saja. Etika kerja yang baik dan inklusif harus memiliki rasa hormat kepada semua orang terlepas dari umur. Seorang manajer tetap memiliki wibawa atas karyawannya dan karyawan tetap harus saling menghargai. Penilaian karyawan atau manajer sebaiknya berasal dari kinerja orang tersebut dan bukan dari umur.

3. Cari Jalan Tengah

Konflik antar generasi yang paling sering terjadi adalah beda pendapat. Umumnya, yang muda akan mengalah kepada yang tua, tetapi dalam dunia kerja hal ini tidak selamanya dapat dilakukan. 

Seperti yang telah dikatakan, jabatan tinggi tidak selalu dipegang oleh orang yang lebih tua. Konflik akan lebih panas bila menganut pemikiran bahwa yang lebih muda harus mengalah kepada yang tua apapun masalahnya. Untuk mengatasi ini, harus dapat mengambil jalan tengah.

Manajer yang menghadapi karyawan yang lebih tua harus dapat berpegang kepada pendapat dan arahannya sendiri namun melakukannya dengan bijaksana dan adil. Manajer yang dapat memimpin dan berkolaborasi dalam tim adalah manajer yang dapat mengarahkan timnya dan juga menerima masukan dari anggotanya.

Sebaliknya, untuk menghadapi manajer yang lebih muda, jangan berprasangka bahwa manajer muda tidak memiliki kemampuan untuk memimpin. Keterampilan kepemimpinan tidak terbatas oleh umur. Etika kerja sama yang baik adalah yang fokus kepada kinerja, tujuan bersama, dan komunikasi dua arah untuk mendapatkan solusi yang terbaik.

4. Saling Belajar dan Mengajar

Sebagai pekerja, kamu dapat belajar dari generasi atas maupun bawah. Jangan berprasangka bahwa generasi lebih tua pasti sudah berpikiran jadul atau generasi lebih muda pasti belum tahu apa-apa. Sisi positifnya, generasi yang lebih tua memiliki banyak kebijaksanaan dan pengalaman yang dapat menjadi ilmu bagi kamu, sedangkan generasi yang lebih muda juga memiliki ide inovasi yang sangat up to date.

Selain belajar dari mereka, generasi muda juga dapat mengajari generasi yang lebih tua tentang hal-hal baru. Contohnya, mengenai literasi digital dan kecakapan berteknologi. Jika kamu adalah karyawan yang lebih tua di kantormu, kamu juga dapat mengajari generasi yang lebih muda tips and tricks bekerja sebagai orang yang lebih berpengalaman. 

Ingat, etika kerja belajar-mengajar ini berjalan secara mutual dan dilakukan secara diplomatis dan tanpa saling merendahkan. Hindari sikap menggurui atau sikap superior dan jalankan hubungan yang saling menghormati dan menghargai.  

5. Jangan Mengecualikan Orang saat Bersenang-senang Bersama

Setelah pulang kerja, sesekali pasti enak makan dan minum dengan rekan kerja untuk melepaskan kelelahan. Saat-saat seperti ini, jangan mengecualikan rekan kerja kamu yang dari generasi berbeda. Ajaklah mereka untuk ikut bersamamu dan teman-temanmu!

Etika kerja tidak berhenti di lingkungan kerja saja. Untuk menjalin hubungan yang positif, sebaiknya melanjutkan etika kerja non-eksklusif ini di luar urusan pekerjaan. Tidak perlu kaku, bersenang-senang tidak harus dibatasi oleh generasi!

6. Ingat Kalau Kamu juga Pernah Muda

Dalam menghadapi generasi yang lebih muda dan baru saja terjun ke dunia kerja, terkadang kita bisa saja kesal dengan kesalahan-kesalahan mereka. Hal ini karena kamu menganggap kesalahan-kesalahan tersebut mencerminkan sifat newbie dan tidak berpengalaman sama sekali. 

Sebagai yang lebih berpengalaman, kamu lebih mahir dalam bekerja daripada generasi yang lebih muda karena kamu sudah lebih lama bekerja daripada mereka. Namun, ketika kamu masih umur mereka, pastinya kamu melakukan kesalahan-kesalahan itu juga, bukan? 

Etika kerja yang sebaiknya dianut adalah bersabar dan ingat bahwa kamu juga pernah berada di posisi mereka. Itu sebabnya penting untuk berpengertian kepada junior dan mengajar mereka apa yang sudah kamu pelajari. Dengan begitu, mereka dapat lebih cepat memahami pekerjaan mereka dan kamu tidak perlu melihat mereka salah-salah lagi!

7. Sesuaikan Cara Berbicara

Etika kerja yang aman adalah berbicara dengan sopan dan lembut kepada rekan kerja yang lebih tua untuk menunjukkan rasa hormat. Namun, terkadang generasi lebih tua dapat merasa terasingkan atau tidak akrab dengan lawan bicara. Nah, hal seperti ini yang dapat menyebabkan kesalahpahaman.

Tentunya etika kerja yang sopan harus dianut, tetapi jangan terlalu kaku dan cobalah berbicara dengan rekan kerja kamu. Apakah mereka lebih memilih dipanggil “pak/ibu” dibandingkan “kak/mas/mbak”? Apakah mereka lebih memilih untuk berbicara dengan bahasa gaul dan tidak terlalu formal? Tidak ada cara yang salah, hanya saja sesuaikan dengan lawan bicara agar semua orang merasa dihargai dan dihormati.

Begitu pun sebaliknya, ketika berbicara ke rekan kerja yang lebih muda, kamu tentunya bisa berbicara dengan santai, tapi tetaplah berbicara dengan cara yang menghargai dan tidak terkesan meremehkan.

8. Jangan Cepat Marah dan Saling Berpengertian

Generasi yang lebih tua kadang tidak paham dengan tren dan bahasa gaul anak-anak generasi muda yang mungkin aneh bagi mereka. Masalah yang sama juga terjadi dengan generasi yang lebih tua yang sering dianggap kuno dan kaku.

Kesabaran dan pengertian sangat penting untuk menghasilkan lingkungan kerja yang makmur. Etika kerja yang tepat untuk mengatasi perbedaan pandangan adalah menumbuhkan sikap toleransi. Maklumi saja jika rekan kerjamu yang dari generasi lain tidak memahamimu karena mereka tidak tumbuh di zaman yang sama denganmu.

Gunakan kesempatan ini untuk saling menunjukkan hal-hal dari zaman kamu ke rekan kerjamu yang dari generasi lain. Apa lagu populer yang kamu sukai saat kamu kecil? Apa tren bahasa yang sering kamu gunakan semasa muda? Dengan saling bertukar pengalaman, mungkin dapat membuka jalan untuk dapat saling berpengertian dalam kerja sama tim.

Menjalani etika kerja yang baik dapat mencegah konflik antar generasi di kantor. Jangan sampai konflik tersebut membuat lingkungan kerja jadi toxic dan mengancam kedamaian dan kinerja. Tenang, teman kerja dapat berasal dari generasi apa saja. Jika diusahakan dengan baik dari kedua belah pihak, keharmonisan di tempat kerja tentu saja bisa terwujud. Jadi tidak perlu khawatir atau merasa sendirian, ya!

Yuk, perbarui profil JobStreet kamu untuk siap-siap cari kerja #BebasDrama! Jangan lupa untuk mengunjungi laman Tips Karir untuk berbagai tips lain mengenai persiapan cari kerja hingga cara beradaptasi di tempat kerja.

Kunjungi laman Bantuan Karir untuk mendapatkan lebih banyak tips mengenai kehidupan dan kesejahteraan kerja seperti artikelini.

Download aplikasi JobStreet di Google Play dan App Store sekarang untuk membawa JobStreet dimanapun kamu berada!

Di JobStreet kami selalu berupaya mengantarkan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Sebagai Partner karir, kami berkomitmen membantu pencari kerja menemukan passion dan tujuan dalam setiap langkah karir. Sebagai Partner Talent nomor 1 di Asia, kami menghubungkan perusahaan dengan kandidat tepat yang dapat memberikan dampak positif dan berkualitas kepada perusahaan.

Temukan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Kunjungi JobStreet hari ini.

Tentang SEEK di Asia 

SEEK adalah grup perusahaan, yang terdiri dari bisnis rekrutmen online, pendidikan, komersial dan nirlaba. SEEK memberikan kontribusi positif pada kehidupan orang banyak dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Australian Securities Exchange, dan menjadi salah satu dari 100 perusahaan terbesar. Di Asia, SEEK beroperasi dengan brand JobStreet dan JobsDB, platform ketenagakerjaan terbesar di Asia dan pilihan utama bagi kandidat dan perusahaan. SEEK menarik lebih dari 500 juta kunjungan per tahun di enam pasar yang dioperasikannya, yaitu Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Tentang SEEK Limited

SEEK adalah grup perusahaan, yang terdiri dari bisnis rekrutmen online, pendidikan, komersial dan nirlaba. SEEK memberikan kontribusi positif pada kehidupan orang banyak dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Australian Securities Exchange, dan menjadi salah satu dari 100 perusahaan terbesar. Pada tahun 2022, SEEK diakui sebagai salah satu dari Australia’s Top Ten Places to Work in Tech dalam penghargaan AFR BOSS Best Places to Work. Tahun ini, SEEK merayakan 25 tahun membantu warga Australia menjalani kehidupan kerja yang lebih memuaskan dan produktif.

More from this category: Kesejahteraan di tempat kerja

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.