4 Tips Menentukan Tempat Curhat yang Baik di Kantor

4 Tips Menentukan Tempat Curhat yang Baik di Kantor
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 30 January, 2023
Share

Ketika ada masalah, siapa tempat curhat kamu? Apakah orang tua? Sahabat? Psikolog? Atau bahkan tidak punya sama sekali?

Sebagai seorang profesional, kamu akan memiliki dua kehidupan yaitu kehidupan profesional di tempat kerja dan kehidupan pribadi di luar tempat kerja. Namun, bukan berarti kedua kehidupan ini tidak akan saling memengaruhi. Sebuah masalah dari kehidupan professional kemungkinan besar akan berdampak ke kehidupan pribadi, dan sebaliknya.

Apa pentingnya memiliki tempat curhat yang baik untuk masalah di tempat kerja? Mengapa penting untuk memiliki work-life balance yang mencakup masalah-masalah profesional dan pribadi juga? Mari simak artikel ini dengan memulai dari dampak masalah pekerjaan ke kehidupan pribadi!

1. Rasa Kesal yang Berkelanjutan

Bos baru saja memarahi kamu, dan kamu merasa bete sepanjang hari. Pacar kamu yang tidak tahu apa-apa datang untuk menjemput dari kantor, tetapi ketika berbincang di mobil, kamu berbicara dengan nada kesal. Pacar pun bingung. Apakah hal ini pernah terjadi kepada kamu?

Untuk banyak orang, mengatur emosi adalah sesuatu yang sangat sulit. Tidak semudah itu meninggalkan rasa kekesalan dari pekerjaan di pintu kantor; seringkali rasa kekesalan itu terbawa sampai ke kehidupan di luar jam kerja. Alhasil, bukan hanya kita yang merasakan dampak masalah tersebut, tetapi juga orang-orang di sekitar kita.

Hal ini dikarenakan masalah yang terjadi selama kerja masih membebani pikiran. Tanpa ada saluran yang memadai, unek-unek ini tidak dapat dikeluarkan, sehingga terbawa sampai ke luar jam kerja.

2. Kesehatan Mental dan Fisik

Ketika tubuhmu jatuh sakit, kamu akan kesusahan untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan baik. Kepala sudah pusing karena demam, ditambah lagi pusing karena tidak dapat menyelesaikan pekerjaan karena sakit!

Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Pentingnya kesehatan tidak berhenti di kehidupan pribadi, tetapi tetap berlaku untuk kehidupan profesional. Perlu diingat juga bahwa kesehatan tidak hanya kesehatan jasmani, tetapi juga kesehatan mental.

Sama halnya jika badan jasmani kamu sakit, stres yang berlebihan akan mempengaruhi semua kegiatan kamu, baik kegiatan kerja maupun kegiatan pribadi. Stres yang datang dari pekerjaan harus diatur bahkan setelah jam kerja, karena stres bukanlah sesuatu yang otomatis dapat ditinggalkan di meja kerja. 

3. Tidak Bahagia Karena Beban Pekerjaan

Siapa yang tidak ingin merasa puas dengan pekerjaannya? Kebahagiaan dan kebanggaan karena dapat berkarir adalah hal-hal yang lazim diinginkan orang-orang di dunia profesional.

Namun, ketika perjalan karir tidak berlangsung dengan lancar, kepuasan tersebut akan goyah. Contohnya adalah ketika atasan galak dan tidak adil, teman kerja tidak kooperatif, lingkungan kerja terlalu kompetitif dan toxic, dan sebagainya. 

Hal-hal di atas akan memicu rasa stres dan ketidakbahagiaan di tempat kerja. Ketidakbahagiaan ini tidak hanya akan berpengaruh ke semangat kerja, namun juga ke kepuasan taraf hidup secara umum. 

4. Energi Terasa Mudah Habis

Terkadang kita bisa merasa kalau tidak ada cukup waktu dalam sehari, dan waktu bisa berlalu begitu saja. Namun, kalau sedang mengalami masalah di tempat kerja, tiba-tiba saja sehari itu dapat terasa seperti seminggu yang panjang dan melelahkan.

Umumnya, jam kerja berlangsung dari pagi sampai sore, dan kehidupan pribadi kita baru mulai sejak sore sampai esok hari. Dengan kata lain, hari kita berawal dengan pekerjaan dulu, lalu ke kegiatan kita yang di luar pekerjaan, sehingga energi kita terlebih dahulu dipakai untuk pekerjaan.

Yang diharapkan adalah kita masih memiliki energi setelah bekerja agar dapat lanjut dengan kehidupan pribadi kita. Namun, stres dan masalah dari pekerjaan akan cepat menguras energi kita dan tanpa tempat curhat yang memadai, energi kita akan terus dikuras sampai burnout.

Energi yang habis demi masalah pekerjaan mengakibatkan kita tidak ada energi sisa untuk melaksanakan dan menikmati kegiatan lain di luar kantor. Makan malam dengan keluarga, bermain dengan anak, dan jalan-jalan ke mall jadi tidak lagi menyenangkan karena hanya ingin tidur dan istirahat.

Sungguh disayangkan jika energi habis di kehidupan profesional sebelum kamu dapat memijakkan kaki untuk menikmati kehidupan pribadi. Memiliki tempat curhat dan saluran untuk melepaskan stres akan membantu untuk mengembalikan energi dan semangat untuk melanjutkan hari.

Setelah membaca bagaimana stres dari pekerjaan dapat berpengaruh ke kehidupan secara keseluruhan, tentu memiliki saluran untuk melepaskan stres menjadi penting, seperti memiliki tempat curhat yang baik. Inilah beberapa cara untuk menentukan tempat curhat yang baik soal pekerjaan—dan siapa yang sebaiknya harus dihindari!

1. Bestie yang Terbaik

Tempat curhat yang banyak orang sukai adalah sahabat sendiri. Sahabat adalah teman yang paling memahami kita, dan yang paling asik untuk diajak ngobrol, baik untuk tertawa maupun untuk mengomel soal masalah hidup.

Kalau sahabat kamu tidak bekerja di satu kantor denganmu, kamu dapat meneleponnya di jam makan siang dan curhat tentang masalah yang sedang kamu hadapi. Menghubungi sahabat sebelum jam kerja selesai juga berarti kamu dapat meminta saran yang dapat menyelesaikan masalah tersebut selagi kamu masih di kantor.

Sebagai tambahan, memang lebih baik untuk menyalurkan stres lebih awal daripada ditunda-tunda, sehingga lebih dianjurkan untuk curhat sebelum hari berakhir agar stres tidak berkepanjangan. Namun, kamu juga masih bisa menjadwalkan makan malam dengan sahabat dan mengomel tentang hari kamu yang panjang dan penuh lelah!

Mengomel ke sahabat bisa menjadi sebuah terapi sendiri untuk melepaskan stres. Terkadang obat yang manjur untuk melepaskan stres adalah curhat dan mengutarakan perasaan-perasaan kamu untuk didengarkan orang lain yang dapat bersimpati denganmu.

2. Teman Kerja (dan Bahayanya Oversharing!)

Barusan kita berbicara tentang sahabat sebagai tempat curhat. Sekarang, apakah seorang teman kerja dapat menjadi sahabat tersebut? Atau, apakah curhat dengan teman kerja salah satu bentuk oversharing?

Oversharing adalah ketika kamu curhat soal masalah pribadi kamu secara berlebihan ke orang yang tidak dikenal dengan baik. Orang yang tidak dikenal dengan baik ini dapat mencakup teman kerja.

JobStreet selalu menekankan betapa pentingnya menumbuhkan lingkungan kerja yang positif, dan betapa pentingnya mempertahankan hubungan yang baik dengan rekan kerja yang sekantor.

Namun begitu, sebaiknya tetap ada jarak tertentu antara kamu dengan teman kerja, terutama kalau masalah yang ada adalah masalah yang berhubungan dengan tempat kerja kalian bersama. 

Teman kerja pastinya dapat menjadi teman di luar jam kerja, ya! Justru dianjurkan untuk tidak membatasi diri kamu dan teman kerja kamu di lingkungan kerja saja, melainkan untuk memperpanjang hubungan baik tersebut di luar kantor. Hal ini akan meningkatkan rasa hormat, kerja sama, dan keakraban saat bekerja.

Hanya saja, teman kerja masih bekerja di kantor yang sama denganmu dan atasan kamu adalah atasan mereka juga. Walaupun kamu dan teman kerjamu sudah akrab, itu tidak menghapus kemungkinan bahwa masih ada rasa kompetitif di lingkungan kerja.

Risiko curhat ke teman kerja adalah curhatan kamu mengenai masalah-masalah pekerjaan akan disebarkan ke sekitar lingkungan kerja. Bahkan, ada risiko teman kerja tersebut menggunakan masalah pekerjaan kamu untuk menjatuhkanmu secara profesional.

Sebaiknya curhatan kamu kepada teman kerja dibatasi sekitar lingkup kehidupan umum, bukan soal pekerjaan. Dengan memfilter curhatan kamu dan menjaga komunikasi yang sehat dengan teman kerja, hubungan kamu dengan teman kerja akan tetap baik dan toxic-free!

3. Atasan

Kalau stres yang kamu rasakan diakibatkan oleh pekerjaan yang menumpuk dan deadline yang ketat, salah satu cara yang dapat dicoba adalah membicarakan hal itu ke atasan, baik ketua tim atau manajer yang memberikan pekerjaan-pekerjaan tersebut.

Mungkin atasanmu tidak dapat menjadi tempat curhat, tetapi kamu tentu dapat meminta atasanmu untuk memberikan waktu lebih atau cuti jika dibutuhkan. Atau, mungkin sekadar saran-saran untuk menyelesaikan pekerjaan dengan lebih efisien. Hal-hal ini juga dapat membantumu untuk mengatur stres di tempat kerja.

4. Komunitas JobStreet untuk Para Profesional

Alternatif tempat curhat lainnya adalah komunitas untuk para profesional. Komunitas JobStreet adalah platform dalam aplikasi JobStreet untuk para profesional berdiskusi tentang kehidupan dan budaya kerja seperti kompensasi lembur, tren gaji, work-life balance, isu terkini dunia kerja, budaya kepemimpinan banyak perusahaan, dan lain-lain.

Komunitas JobStreet adalah tempat curhat yang tepat bagi kamu yang canggung untuk curhat secara langsung kepada orang, tidak memiliki teman yang cocok untuk menjadi tempat curhat, atau untuk kamu yang lebih memilih untuk curhat dan meminta saran dari sesama profesional.

Ketika masalah terjadi di tempat kerja, ada baiknya untuk memiliki tempat curhat yang baik. Ketika pulang dari kerja, sudah cukup membawa pulang sisa kerjaan, bukan rasa kesedihan, kebingungan, kecemasan, dan amarah.

Ayo, perbarui profil JobStreet kamu dan kunjungi laman Tips Karir untuk berbagai tips lainnya mengenai cara mengatasi stres di tempat kerja dan cara menjaga hubungan baik dengan rekan kerja! 

Dalam laman Bantuan Karir, ada banyak tips mengenai work-life balance dan budaya kerja lainnya seperti artikel ini! Tidak perlu bingung lagi karena semua sudah berada di satu laman!

Download aplikasi JobStreet di Google Play dan App Store sekarang untuk membawa JobStreet bebas ribet! JobStreet siap membantumu kapan saja dan di mana saja.

Di JobStreet kami selalu berupaya mengantarkan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Sebagai Partner karir, kami berkomitmen membantu pencari kerja menemukan passion dan tujuan dalam setiap langkah karir. Sebagai Partner Talent nomor 1 di Asia, kami menghubungkan perusahaan dengan kandidat tepat yang dapat memberikan dampak positif dan berkualitas kepada perusahaan.

Temukan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Kunjungi JobStreet hari ini.

Tentang SEEK di Asia 

SEEK adalah grup perusahaan, yang terdiri dari bisnis rekrutmen online, pendidikan, komersial dan nirlaba. SEEK memberikan kontribusi positif pada kehidupan orang banyak dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Australian Securities Exchange, dan menjadi salah satu dari 100 perusahaan terbesar. Di Asia, SEEK beroperasi dengan brand JobStreet dan JobsDB, platform ketenagakerjaan terbesar di Asia dan pilihan utama bagi kandidat dan perusahaan. SEEK menarik lebih dari 500 juta kunjungan per tahun di enam pasar yang dioperasikannya, yaitu Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Tentang SEEK Limited

SEEK adalah grup perusahaan, yang terdiri dari bisnis rekrutmen online, pendidikan, komersial dan nirlaba. SEEK memberikan kontribusi positif pada kehidupan orang banyak dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Australian Securities Exchange, dan menjadi salah satu dari 100 perusahaan terbesar. Pada tahun 2022, SEEK diakui sebagai salah satu dari Australia’s Top Ten Places to Work in Tech dalam penghargaan AFR BOSS Best Places to Work. Tahun ini, SEEK merayakan 25 tahun membantu warga Australia menjalani kehidupan kerja yang lebih memuaskan dan produktif.

More from this category: Hubungan kerja

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.