Berkreasi dengan Hati Berkat kepedulian Andreas Sukendro Saputro terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) membuat dirinya tergerak memberikan keterampilan kepada ABK agar dapat lebih produktif dan membantu mereka keluar dari zona kemiskinan dan pengangguran terselubung..Pria kelahiran Medan, 1 September 1967, yang akrab disapa Sukendro ini mendirikan Sekolah Alam Medan yang menyasar ABK dengan usia remaja yaitu 12 - 20 tahun seperti anak-anak autis, down-syndrome, dyslexia, hingga terlambat kognitif. Berbeda dari sekolah umumnya, Sekolah Alam Medan hanya menangani sekitar 70 anak - anak yang "berbeda" dengan berbagai usia. Silabus pun khusus disusun untuk tiap anak mengikuti kemampuan mereka.Kegiatan sekolah alam ini juga memberikan pendidikan keterampilan lain untuk anak-anak didiknya, antara lain: belajar memasak, seni musik, pelatihan pengetikan, dan pendidikan olahraga. Dalam sehari, Sekolah Alam Medan membagi kegiatannya ke dalam 6 sesi belajar dan 2 sesi olahraga. Di dua bulan pertama, para tenaga pengajar mempelajari minat siswa mereka. Setelah berhasil memetakan minat, barulah mereka menyesuaikan program belajar yang sesuai dengan kegemarannya. Beberapa kegiatan yang paling diminati siswa Sekolah Alam Medan antara lain bermusik, komputasi, dan berkebun.