Arahan kerja tidak jelas, sebagian besar hanya perintah sepihak dari atasan. Meeting pagi dan malam diadakan setiap hari, bahkan di hari libur, namun tidak efektif dan jarang ada tindak lanjut. Tidak ada apresiasi, privasi tidak dihargai, dan karyawan harus selalu siap dihubungi bahkan diluar jam kerja.
Tekanan verbal dan makian dari atasan sering terjadi, bahkan di depan umum. Lingkungan kerja ini sangat menguras mental, fisik, dan profesional.
Kesimpulan: Tempat ini bukan pilihan tepat bagi yang mencari lingkungan kerja sehat dan sesuai hukum. Pertimbangkan matang-matang sebelum melamar — atau lebih baik hindari sama sekali.
Hal yang baik1. Karena mengalami satu penderitaan yang sama, solidaritas antar karyawan sangat tinggi dan saling mendukung satu sama lain.
2. Lingkungan antar karyawan relatif sederhana dan tidak ada kesenjangan berarti, sehingga hubungan personal terasa dekat dan akrab.
TantanganSebagai mantan karyawan, saya merasa perlu membagikan pengalaman ini agar calon pelamar tidak dirugikan. Turnover karyawan di PT Artha Inti Mentari sangat tinggi, ±90% keluar dalam 1–3 bulan karena budaya kerja yang tidak sehat.
Manajemen bersifat otoriter, keputusan diambil sepihak tanpa ruang diskusi. Mood atasan sangat memengaruhi suasana kerja; hari ini bisa dipuji, besok dimarahi. Politik kantor kuat dan tidak profesional, penilaian lebih berdasarkan relasi personal dibanding kinerja.
Banyak pelanggaran ketenagakerjaan, termasuk pemecatan mendadak tanpa prosedur formal dan penahanan dokumen pribadi
Jobdesk sering dilanggar—karyawan bisa diminta loading out sampai subuh, jaga booth di mall, packing saat weekend, atau live streaming jualan online tanpa kompensasi.