Pelaksana Proyek
Di halaman ini
- Bagaimana rasanya menjadi a Pelaksana Proyek?
- Cara menjadi Pelaksana Proyek
- Lowongan Pelaksana Proyek terbaru
- Keahlian dan pengalaman teratas untuk Pelaksana Proyeks
Bagaimana rasanya menjadi Pelaksana Proyek?
Dikenal juga sebagai Kontraktor, Pelaksana Proyek bertanggung jawab untuk melaksanakan survei di lapangan perihal potensi daya beli pasar terhadap proyek pembangunan yang akan dikerjakan. Tugas utamanya meliputi konsultasi dan koordinasi kepada instansi untuk mengetahui legalitas tanah atau lahan proyek. Mulai dari pihak seperti notaris, PPAT (Pejabat Pembuat Akta Tanah), ketua RT/RW, camat, lurah, dan banyak lagi. Dalam peran kepemimpinannya, Pelaksana Proyek bertanggung jawab mengoordinasikan tim lapangan serta menjaga harmoni kerja tim internal dan juga eksternal. Mereka juga bertugas untuk memastikan bahwa proyek berjalan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, anggaran yang disetujui, serta standar kualitas yang telah ditentukan.
Tugas dan kewajiban
- Merencanakan dan mengkoordinasikan aktivitas tim proyek untuk memastikan tujuan proyek tercapai.
- Menetapkan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan proyek.
- Memastikan bahwa proyek berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
- Memastikan anggaran proyek sesuai dengan alokasi yang telah disetujui.
- Memonitor dan melaporkan perkembangan proyek kepada manajemen dan stakeholder terkait.
- Menangani perubahan atau masalah yang mungkin timbul selama pelaksanaan proyek.
Cara menjadi Pelaksana Proyek
Untuk menjadi seorang Pelaksana Proyek yang berkualitas, seseorang perlu memiliki keterampilan manajemen yang kuat, kemampuan komunikasi yang baik, serta kecakapan dalam mengatur sumber daya dan waktu.
- 1.
Memiliki gelar minimal D3 atau S1 di bidang Manajemen Proyek, Teknik Sipil, atau bidang terkait lainnya yang relevan dengan proyek konstruksi. Gelar D3 dapat ditempuh dalam 3 tahun atau 6 semester, sedangkan gelar S1 dalam 4 tahun atau 8 semester.
- 2.
Mendapatkan sertifikasi atau pelatihan dalam manajemen proyek seperti Project Management Professional (PMP) dari Project Management Institute (PMI) atau Certified Associate in Project Management (CAPM) yang juga diselenggarakan oleh PMI.
- 3.
Mencari pengalaman kerja melalui magang atau proyek-proyek kecil terlebih dahulu untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang praktik manajemen proyek di lapangan.