Audiolog
Bagaimana rasanya menjadi Audiolog?
Audiolog bertugas untuk memeriksa dan melakukan penilaian terhadap pasien yang memiliki keluhan gangguan pendengaran. Berbeda dengan dokter THT yang dapat melakukan tindakan medis seperti operasi, tugas seorang Audiolog lebih berfokus pada program kesehatan dan perawatan pasien. Seorang Audiolog dapat bekerja di rumah sakit, klinik, unit kesehatan sekolah atau universitas, hingga membuka praktik sendiri. Selain itu, Audiolog juga dapat bekerja di industri optik.
Tugas dan kewajiban
- Melakukan tes gangguan pendengaran pasien.
- Membuat program kesehatan bagi pasien.
- Memberikan perawatan dan alat bantu dengar sesuai kondisi pasien.
- Merekap catatan perawatan pasien di semua tahapan.
- Mengevaluasi perkembangan gangguan pendengaran pasien.
Cara menjadi Audiolog
Menjadi Audiolog tentunya memerlukan beberapa keterampilan non-akademis, seperti kemampuan berkomunikasi, keterampilan intrapersonal, manajemen waktu, hingga bekerja di bawah tekanan. Namun, tetap ada beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi untuk menjadi Audiolog.
- 1.
Menempuh pendidikan Diploma 3. Di Indonesia, terdapat satu perguruan tinggi swasta yang menyediakan program studi audiologi. Setelah lulus, mahasiswa jurusan audiologi akan memiliki gelar A.Md.Kes.
- 2.
Memiliki sertifikasi kompetensi. Selain melalui pendidikan formal, kompetensi audiologi dapat diperoleh melalui sertifikasi. Sertifikasi audiologi biasanya dapat diperoleh melalui pelatihan di beberapa training center yang tersebar luas di Indonesia.
- 3.
Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR). STR merupakan bukti tertulis oleh pemerintah bahwa seorang tenaga kesehatan dapat melakukan aktivitas pelayanan kesehatan. STR dapat diperoleh jika seorang tenaga kesehatan telah memiliki ijazah dan sertifikasi kompetensi.