(Image by Freepik)
Kamu masih ingat dengan soal tes Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)? Tes SBMPTN juga mencakup soal TPA. Ternyata, tes TPA adalah salah satu tes dalam proses rekrutmen kerja juga.
Jadi, baik yang hendak melamar di instansi pemerintahan maupun perusahaan swasta, ada kemungkinan kamu akan bertemu dengan tes potensi akademik.
Nah, dalam proses rekrutmen kerja, biasanya tes potensi akademik berlangsung pada tahap awal sebelum wawancara.
Namun, tidak menutup kemungkinan ada juga perusahaan yang melaksanakan tes potensi akademik pada tahap akhir.
Meski begitu, hal terpenting adalah mempersiapkan diri untuk menjawab soal-soal TPA. Dengan begitu, kamu punya peluang lebih besar untuk mengerjakan soal-soal tersebut secara benar.
Alhasil, peluang untuk lolos rekrutmen juga akan lebih tinggi!
Untuk itu, yuk, kita kenalan lebih lanjut dengan apa itu TPA!
Melalui artikel ini, kamu bisa mengetahui pentingnya tes potensi akademik, jenis-jenis soal tes potensi akademik, hingga berbagai contoh soal TPA untuk berlatih.
Temukan informasi selengkapnya di bawah ini!
TPA singkatan dari tes potensi akademik. Sesuai namanya, TPA adalah tes yang bertujuan untuk mengukur potensi akademik seseorang.
Melalui TPA, rekruter dapat menilai kemampuan berpikir, pemahaman, dan penalaran kamu sebagai kandidat.
Dalam tes potensi akademik, terdapat tiga aspek yang akan dinilai. Ketiga aspek ini mencakup verbal, numerikal, dan figural.
Aspek verbal menilai kemampuan berpikir dan pemahaman kamu menggunakan bahasa. Sementara itu, aspek numerikal dan figural mengukur kemampuan berpikir dan pemahaman kamu menggunakan angka dan gambar.
Untuk penilaiannya, tes potensi akademik menerapkan sistem skor. Jadi, semakin banyak soal yang bisa kamu jawab dengan benar, akan semakin tinggi pula skormu.
Alhasil, kesempatan untuk lolos proses rekrutmen pun juga akan semakin tinggi.
Ada alasan tertentu kenapa banyak perusahaan memberikan soal tes potensi akademik kepada para kandidat.
Dalam proses seleksi kerja, tes potensi akademik memiliki sejumlah tujuan khusus. Apa saja, sih, tujuan yang dimaksud? Yuk, cari tahu di bawah ini!
(Image by ijeab on Freepik)
Soal-soal tes potensi akademik dirancang untuk dapat menilai kemampuan berpikir, pemahaman, dan penalaran kamu sebagai kandidat.
Tujuan umum TPA adalah mengukur kemampuan problem solving kamu hingga kemampuan berpikir logis. Berikut rincian informasinya!
Salah satu aspek penilaian dalam tes potensi akademik adalah figural. Aspek ini melibatkan soal-soal yang berhubungan dengan gambar, atau disebut juga spasial.
Nah, soal-soal tes potensi akademik spasial inilah yang akan menguji kemampuan problem solving kamu.
Untuk bisa menjawab soal dengan benar, kamu harus bisa memvisualisasikan dan menganalisis objek gambar yang tertera.
Banyak perusahaan mencari kandidat dengan keterampilan intelektual tersebut, lho!
Aspek lain yang menjadi dasar penilaian tes potensi akademik yaitu numerikal. Tujuan tes potensi akademik numerikal adalah untuk menilai kemampuan kamu dalam menganalisis angka.
Soal-soal tes potensi akademik numerikal akan menguji skill kamu dalam berpikir secara logis matematis dan terstruktur.
Kemampuan tersebut juga banyak dibutuhkan di dunia kerja. Soalnya, ketika sudah resmi menjadi pegawai perusahaan, kemungkinan kamu akan banyak berkutat dengan informasi angka.
Nah, kamu butuh kemampuan analisis numerik untuk membedakan informasi tersebut.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini 10 Perusahaan dengan Gaji Terbesar di Indonesia!
Selain figural dan numerikal, contoh tes potensi akademik juga melibatkan aspek verbal. Nah, salah satu soal tes potensi akademik verbal adalah penalaran logis.
Soal ini mengharuskan kamu untuk mencari kebenaran berdasarkan fakta dan informasi yang tersedia.
Dengan menjawab soal tes potensi akademik verbal, perekrut dapat menilai kemampuan berpikir logis kamu.
Di dunia kerja, kemampuan ini biasanya dibutuhkan saat ada kegiatan yang mengutamakan keahlian berpikir metodis dan logis.
Agar berbagai tujuan tersebut bisa tercapai, tes potensi akademik pun hadir dalam beberapa jenis soal. Apa saja jenis soal yang dimaksud? Kamu bisa menemukan jawabannya di bawah ini, ya!
(Image by pressfoto on Freepik)
Kalau melihat mayoritas contoh soal TPA, terdiri dari empat jenis soal. Jenis-jenis ini mencakup tes angka, spasial atau gambar, verbal, dan logika. Ini dia masing-masing perbedaan jenisnya!
Pada tes angka, kamu akan menemukan soal-soal dalam bentuk seri angka, logika angka, angka dalam cerita, hingga seri huruf.
Untuk menjawab soal-soal tersebut, kamu membutuhkan ilmu dasar aljabar, aritmetika, dan geometri.
Soal-soal tes potensi akademik angka akan menguji kemampuanmu dalam berpikir, memahami, dan menganalisis informasi berbentuk angka.
Melalui hasil tes angka, rekruter dapat mengetahui tingkat kemampuanmu dalam berpikir secara logis dan terstruktur.
Tes spasial atau gambar bertujuan menilai kemampuanmu dalam memahami ruang dan bentuk. Jenis tes ini melibatkan keterampilan problem solving serta daya logika ruang.
Kamu akan bertemu dengan soal-soal berisi beragam gambar 2D dan 3D.
Soal-soal tes spasial hadir dalam bentuk seri gambar, padanan hubungan gambar, identifikasi gambar, bayangan gambar, dan pengelompokan gambar.
Tes TPA verbal mencakup soal-soal tentang persamaan kata (sinonim), lawan kata (antonim), pengelompokan kata, dan padanan hubungan kata.
Agar bisa menjawab soal dengan benar, kamu membutuhkan kemampuan untuk menyimpulkan argumen secara tertulis.
Selain itu, soal tes tes verbal juga mengharuskan kamu untuk merapikan kata-kata menjadi kalimat yang logis.
Pada intinya, tes potensi akademik verbal bertujuan menilai kecerdasan kamu dalam bidang kata-kata dan bahasa.
Jenis terakhir dalam tes potensi akademik adalah logika atau penalaran.
Pada jenis tes logika ini, kamu akan mengerjakan soal-soal yang terdiri dari logika umum, logika diagram, dan logika cerita.
Di samping itu, masih ada pula soal berupa analisis pernyataan dan kesimpulan.
Melalui tes logika, rekruter ingin menilai kemampuanmu dalam menganalisis informasi dan berpikir logis.
Tak hanya itu, tes logika juga akan menguji keterampilanmu dalam memecahkan masalah serta mengambil keputusan berdasarkan informasi pada soal.
Mengingat pentingnya berbagai jenis soal TPA, kamu perlu persiapan khusus agar bisa mengerjakan soal-soal dengan benar. Untuk itu, perhatikan beberapa tips di bawah ini, ya!
(Image by tirachardz on Freepik)
Tes potensi akademik merupakan salah satu tahap krusial dalam proses seleksi kerja. Oleh sebab itu, lakukan persiapan matang supaya kamu bisa mengerjakan soal-soal TPA secara lancar.
Dengan melakukan persiapan, kamu pun punya kesempatan lebih besar untuk lolos rekrutmen. Jadi, persiapan apa saja yang sebaiknya kamu lakukan?
Pahami terlebih dulu jenis-jenis soal yang akan muncul dalam tes potensi akademik untuk seleksi kerja.
Pada umumnya, jenis-jenis soal tes potensi akademik tidak akan berubah. Jadi, kalau merujuk pada ulasan poin sebelumnya, soal tes potensi akademik akan terdiri dari jenis tes angka, verbal, logika, dan spasial atau gambar.
Pelajari masing-masing karakteristik dari tiap jenis soal. Kemudian, cari tahu pula tujuan dari tiap jenis soal tersebut.
Jadi, kamu pun tahu kenapa kamu harus mengerjakan soal-soal yang diberikan saat tahap tes potensi akademik.
Biasanya, tim rekruter memberitahukan jadwal pelaksanaan tes potensi akademik sejak jauh-jauh hari.
Manfaatkan waktu ini untuk rajin berlatih tes potensi akademik. Kerjakan sebanyak mungkin contoh soal tes potensi akademik agar kamu lebih terbiasa.
Selain itu, usahakan pula untuk mengerjakan contoh soal terbaru. Soalnya, soal tes potensi akademik terus mengalami pembaruan.
Dengan rajin berlatih, kamu pun bisa lebih familier dengan soal-soal tes potensi akademik yang akan kamu temui saat proses rekrutmen kerja.
Merasa nervous saat seleksi kerja itu wajar, kok. Namun, usahakan untuk mengontrol perasaan tersebut agar kamu tetap tenang, ya.
Kalau kamu mulai merasa nervous, coba tarik napas dalam-dalam dan hembuskan perlahan.
Ulangi hal tersebut sampai kamu merasa lebih tenang. Perasaan yang tenang akan membuatmu lebih percaya diri selama mengerjakan soal-soal tes potensi akademik.
Beberapa perusahaan mengadakan tes potensi akademik secara online. Jika kamu mengikuti tes potensi akademik online, jangan lupa siapkan perangkat dengan kondisi baik, seperti laptop atau komputer.
Pastikan perangkat tersebut tidak berisiko error saat kamu mengerjakan tes potensi akademik.
Tak kalah penting, kamu juga perlu menyiapkan koneksi internet yang stabil dan lancar. Cek apakah perangkat yang kamu pakai bisa tersambung dengan koneksi internet.
Jangan sampai proses mengerjakan tes potensi akademik jadi terhambat karena koneksi internet lama atau putus.
Mengerjakan soal-soal tes potensi akademik butuh banyak energi, lho. Apalagi, jumlah soalnya cukup banyak, yakni hingga puluhan.
Maka dari itu, jaga kesehatan dan pastikan kamu mendapat istirahat yang cukup sebelum hari-H penyelenggaraan tes potensi akademik.
Usahakan untuk tidak tidur terlalu larut agar kamu merasa fresh keesokan harinya.
Selain itu, jangan lupa sarapan secukupnya agar kamu tidak merasa lapar saat mengerjakan soal tes potensi akademik. Perut keroncongan bisa berisiko mengganggu fokusmu.
Setelah melakukan berbagai usaha sebaik mungkin, jangan lupa untuk berdoa agar kamu lebih tenang.
Bagaimanapun juga, kamu tidak bisa mengontrol hasil dari tes potensi akademik. Jadi, fokuslah pada hal-hal yang dapat kamu lakukan, yakni berusaha sebaik mungkin dan berdoa.
Sebagai bagian dari usaha, kamu bisa sering berlatih mengerjakan contoh tes potensi akademik.
Untuk membantu kamu, Jobstreet telah merangkum contoh soal-soal tes potensi akademik di bawah ini. Yuk, simak bareng-bareng!
(Image by tirachardz on Freepik)
Rangkuman contoh soal tes potensi akademik di bawah ini dibagi berdasarkan jenisnya. Jadi, kamu akan menemukan soal untuk tes angka, spasial, verbal, dan logika. Kita kerjakan sama-sama, yuk!
Pilih satu jawaban yang menurut kamu paling tepat untuk menyelesaikan deret angka pada masing-masing soal. Terdapat tiga soal yang perlu kamu kerjakan.
24, 20, 16, 12, ...
A. 4
B. 6
C. 8
D. 10
E. 11
Jawaban: C. Setiap angka dikurangi 4, sehingga jawaban yang tepat adalah: 12 - 4 = 8.
15.625, 3125, 526, ... , ...
A. 1, 0
B. 5, 1
C. 25, 5
D. 125, 25
E. 225, 45
Jawaban: D. Pola pada deretan tersebut adalah dibagi 5. Jadi, dua bilangan selanjutnya pada deretan tersebut adalah: 625 : 5 = 125 dan 125 : 5 = 25.
1, 4, 27, … , 3125, 46.656
A. 625
B. 400
C. 256
D. 144
E. 81
Jawaban: C. Deretan di atas memiliki pola bilangan urut yang dipangkatkan dengan bilangan itu sendiri. Berikut penjelasannya:
1 = 11
4 = 22
27 = 33
… = 44
3125 = 55
46.656 = 66
Maka, titik-titik kosong tersebut diisi dengan 44 = 256.
1, 5, 30, 210, ……
A. 1680
B. 1550
C. 1250
D. 750
E. 550
Jawaban: A. 1680. Deretan di atas memiliki pola perkalian berkelanjutan, yaitu seperti ini:
1 5 30 210 1680
x5 x6 x7 x8
Pilih satu jawaban yang menurut kamu paling tepat untuk melengkapi gambar pada masing-masing soal. Terdapat tiga soal yang perlu kamu kerjakan.
Jawaban: B. Pada deretan di atas, kedua bangunan digabung, lalu diputar 90 derajat searah jarum jam.
Carilah cerminan dari gambar yang ada di sebelah kiri.
Kalau tidak ada informasi apakah cerminnya mendatar atau tegak, kamu bisa mengasumsikan bahwa cermin berdiri tegak. Dengan asumsi ini, maka jawaban dari soal tersebut adalah gambar 2. Namun, kalau disebutkan bahwa cerminnya mendatar, jawabannya berubah jadi gambar 3.
Jawaban: D. Gambar pertama adalah segitiga, gambar kedua adalah persegi (segi empat), dan gambar ketiga adalah segi lima.
Maka, gambar ketiga adalah segi enam. Untuk bagian dalamnya, kamu bisa mengikuti pola yang terdapat pada ketiga gambar sebelumnya.
Jawaban: B. Bentuk gambar di sebelah kanan merupakan versi mini dari gambar di sebelah kiri.
Pilih satu jawaban yang menurut kamu paling tepat untuk masing-masing soal. Terdapat tiga soal yang bisa kamu kerjakan.
Temukan sinonim dari kata disangka:
A. Dikendalikan
B. Diputuskan
C. Dirumuskan
D. Ditengarai
E. Didekatkan
Pembahasan: Agar lebih mudah, hilangkan terlebih dulu jawaban yang tidak berhubungan. Untuk soal ini, pilihan jawaban yang tidak berhubungan adalah A, C, dan E. Jadi, sekarang kamu punya dua alternatif jawaban, yaitu B dan D.
Dengan alternatif jawaban yang lebih sedikit, peluang untuk memilih jawaban yang benar pun jadi lebih tinggi. Yuk, kita bedah satu-satu pilihan jawaban tersebut!
Kata “disangka” sering dipakai dalam bidang hukum. Ia berasal dari kata aktif “menyangka” yang berarti menduga, mengira, atau mencurigai.
Sinonim yang tepat untuk kata tersebut adalah “ditengarai” yang juga punya arti serupa. Jadi, jawabannya adalah D.
Temukan analogi yang sepadan dengan analogi di sebelah kiri.
Dompet : uang = _______ : _______
A. Tas sekolah : buku
B. Gunung : harimau
C. Burung : sangkar
D. Kandang : ayam
E. Laut : garam
Pembahasan: Temukan dulu kata kunci yang menghubungkan antara dompet dan uang. Dalam soal tersebut, dompet menjadi tempat menyimpan uang.
Setelah itu, perhatikan pilihan jawaban yang tersedia dan eliminasi pilihan yang paling tidak sesuai. Kamu bisa menghilangkan pilihan B, C, dan E.
Untuk pilihan D, kamu memang bisa menggunakan kandang sebagai tempat menyimpan ayam.
Namun, frasa yang lebih tepat adalah tempat memelihara. Maka dari itu, jawaban untuk soal ini adalah A. Tas sekolah : buku. Jadi, tas sekolah merupakan tempat menyimpan buku.
Temukan antonim dari kata nisbi:
A. Relatif
B. Tidak pasti
C. Belum final
D. Mutlak
E. Ambigu
Pembahasan: Kata “nisbi” bukan dari bahasa Indonesia, tapi berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti relatif. Jadi antonim atau lawan kata dari nisbi adalah mutlak, sehingga jawabannya adalah D.
Tentukan antonim dari kata apatis:
A. Acuh
B. Acuh tak acuh
C. Beku
D. Cuek
E. Skeptis
Pembahasan: Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “apatis” memiliki arti acuh tak acuh, masa bodoh, dan cuek. Berarti, antonim dari kata apatis adalah acuh, sehingga jawabannya adalah A. Kata “acuh” sendiri memiliki arti peduli atau memedulikan.
Pilih satu jawaban yang menurut kamu paling tepat untuk masing-masing soal. Terdapat tiga soal yang bisa kamu kerjakan.
Tidak ada pemalas yang sukses.
Semua yang sukses hidupnya sejahtera.
Maka, kesimpulan yang tepat dari dua premis tersebut adalah…
A. Tidak ada pemalas yang sejahtera hidupnya
B. Sebagian pemalas tidak sukses
C. Semua pemalas sejahtera hidupnya
D. Sebagian yang sejahtera hidupnya bukan pemalas
E. Semua pemalas sukses
Jawaban: D. Sebagian yang sejahtera hidupnya bukan pemalas.
Semua mamalia tidak bertelur, dan semua yang bertelur adalah hewan.
Kesimpulan yang bisa diambil dari pernyataan tersebut adalah…
A. Mamalia bisa saja bertelur
B. Mamalia bukan hewan
C. Ikan paus adalah mamalia
D. Ada hewan yang tidak bertelur
E. Hewan yang bertelur adalah mamalia.
Jawaban: D. Ada hewan yang tidak bertelur.
Seorang guru membentuk kelompok untuk tugas akhir murid. Terdapat lima siswa yang akan ditempatkan dalam dua kelompok. Pembentukan kelompok tersebut mengikuti ketentuan berikut:
Berdasarkan berbagai ketentuan di atas, mana pernyataan di bawah ini yang mungkin benar?
A. Erwin dan Dinda sekelompok
B. Semua murid sekelompok
C. Arjuna, Brian, dan Cantika di kelompok B
D. Arjuna, Dinda, dan Cantika di kelompok B
E. Arjuna, Dinda, dan Erwin di kelompok A.
Jawaban: Skenario paling memungkinkan adalah A. Erwin dan Dinda sekelompok. Sementara itu, kelompok lainnya terdiri dari Arjuna, Brian, dan Cantika.
Opsi B tidak memungkinkan karena sejak awal sudah disebutkan bahwa ada murid yang tidak boleh sekelompok.
Opsi C tidak memungkinkan karena Brian dan Arjuna harus berada di kelompok A jika keduanya ditempatkan bersama.
Opsi D tidak memungkinkan karena Cantika berada di kelompok B, sehingga Dinda harus masuk kelompok A.
Opsi E juga tidak memungkinkan karena Arjuna harus satu kelompok dengan Cantika, sedangkan kuota kelompok telah terpenuhi.
Semua kendaraan berbahan bakar bensin.
Tidak satu motor pun berbahan bakar bensin.
Maka, kesimpulan yang tepat dari dua premis tersebut adalah…
A. Semua kendaraan berbahan bakar bensin adalah motor
B. Tak satu motor pun merupakan kendaraan berbahan bakar bensin
C. Kendaraan berbahan bakar bensin adalah motor
D. Semua kendaraan adalah motor
E. Motor adalah kendaraan berbahan bakar bensin
Jawaban: B. Tak satu motor pun merupakan kendaraan berbahan bakar bensin
Jadi, buat kamu yang sedang mengikuti proses seleksi kerja di berbagai perusahaan, bekali diri dengan belajar tes potensi akademik.
Melalui tes potensi akademik, perusahaan akan menilai kemampuan berpikir, pemahaman, dan penalaran kamu sebagai kandidat.
Kamu bisa belajar mengerjakan latihan soal yang sudah dirangkum Jobstreet di atas. Imbangi juga dengan terus memperluas wawasan seputar dunia kerja, salah satunya melalui blog Jobstreet.
Di Jobstreet, tersedia banyak insight menarik seputar karier profesional, termasuk seleksi kerja.
Tak hanya itu, Jobstreet juga menyediakan platform pencarian lowongan kerja untuk berbagai bidang dan industri.
Cukup ketikkan keyword yang kamu inginkan pada kolom search, dan Jobstreet akan menampilkan hingga ribuan lowongan kerja!
Biar lebih mudah dan praktis, download juga aplikasi Jobstreet pada smartphone kamu. Aplikasi mobile Jobstreet sudah tersedia di Apple App Store maupun Google Play Store, gratis!
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sering muncul berkaitan dengan apa itu TPA atau Tes Potensi Akademik.
TPA adalah singkatan dari tes potensi akademik, yakni tes untuk menilai kemampuan berpikir, pemahaman, dan penalaran seseorang.
Fungsi dari tes potensi akademik atau TPA adalah sebagai berikut:
Soal tes potensi akademik untuk seleksi kerja bisa berbeda-beda di tiap perusahaan. Pada umumnya, tes potensi akademik untuk seleksi kerja terdiri atas 100-an soal.
Skor tertinggi TPA merupakan 800, sedangkan skor terendah tes potensi akademik yaitu 200.
Jenis soal tes potensi akademik terdiri dari:
Agar kamu bisa lancar menghadapi tes potensi akademik untuk seleksi kerja, perhatikan beberapa tips berikut ini: