Memberi dan menerima kritik adalah hal biasa dalam dunia kerja. Di lingkungan kerja, kritik yang membangun sangat bermanfaat untuk membuka kesempatan untuk perbaikan diri, membantu pertumbuhan orang lain, memperkuat hubungan dan kolaborasi dengan orang lain, serta memperbaiki kinerja untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Pentingnya kritik konstruktif dapat dilihat dalam berbagai aspek. Dalam kehidupan pribadi, kritik yang konstruktif dapat mencegah rasa tidak puas yang bisa timbul. Selain itu, kritik konstruktif juga dapat menjadi kesempatan untuk pertumbuhan pribadi, memperkuat kepercayaan dan menimbulkan rasa saling menghormati, serta memperkaya hubungan antarindividu.
Sebelumnya perlu kamu ketahui bahwa ada dua bentuk kritik, yaitu kritik konstruktif dan destruktif. Kedua bentuk kritik ini berfokus pada kesalahan dan area yang perlu diperbaiki atau diubah. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada tujuannya. Tujuan dari kritik yang konstruktif adalah memberikan solusi dan kesempatan untuk perbaikan, sedangkan kritik destruktif adalah menuduh dan menyalahkan.
Kritik konstruktif artinya memberikan masukan positif yang berupa evaluasi terhadap kinerja atau perilaku seseorang dengan tujuan untuk membantu orang tersebut dalam memperbaiki diri dari kesalahan. Kritik ini berfokus pada perilaku dan tidak menyerang pribadi individu. Kritik konstruktif disampaikan dengan jelas dan ringkas, serta memberikan solusi.
Kritik konstruktif bertujuan untuk memberdayakan dan mendukung orang yang sedang dikritik dalam rangka membantu mereka meningkatkan atau mengembangkan diri dalam bidang tertentu.
Kritik destruktif membuat seseorang merasa putus asa dan tidak menawarkan solusi atau bantuan. Sebaliknya, kritik tersebut bisa menjadi serangan pribadi terhadap seseorang dan tidak terlalu kritis. Kritik semacam ini cenderung menyalahkan orang lain atas kesalahannya.
Ada hal-hal yang belum kita ketahui atau belum bisa kita lakukan, baik di tempat kerja maupun di rumah. Jika tidak ada yang memberi tahu bahwa hal-hal yang kita lakukan salah atau bagaimana cara yang benar untuk melakukan sesuatu, kita tidak akan bisa meningkatkan diri kita sendiri. Memberi dan menerima kritik konstruktif dengan pikiran terbuka akan membantu seseorang memperbaiki diri, meningkatkan kepercayaan diri, dan menjadi lebih tangguh.
Setiap orang memiliki kelebihan dan kelemahan. Namun, tidak semua orang dapat langsung mengidentifikasinya. Misalnya, jika kamu sering terlambat menyelesaikan tugas, mungkin kamu berpikir itu disebabkan karena kamu memiliki terlalu banyak tugas. Namun, rekan kerjamu yang memiliki jumlah tugas yang sama dapat menyelesaikannya tepat waktu. Dia menunjukkan bahwa kamu mungkin memiliki masalah dalam mengelola waktu. Kemudian dia memberikan beberapa tips tentang bagaimana mengelola waktu dengan lebih baik dan melihat apakah tips tersebut berhasil untukmu, dan meyakinkanmu bahwa dengan sedikit latihan, kamu akan dapat mengelola waktu dengan lebih efisien.
Rekan kerjamu baru saja memberikan kritik konstruktif dengan menunjukkan kelemahanmu, memberikan poin-poin yang dapat diterapkan, dan memberimu motivasi untuk mengatur waktu. Sekarang kamu tahu bagaimana cara menjadi lebih produktif dan menyelesaikan tugas-tugasmu tepat waktu.
Sesi pemberian umpan balik secara teratur membantu menjaga agar tim dan organisasi tetap sejalan dalam mencapai tujuan mereka. Dengan memberikan kritik konstruktif kepada orang-orang selama sesi ini, sebuah tim atau organisasi dapat melihat ekspektasi yang ada, meningkatkan kinerja mereka dalam berproses, menjaga proyek-proyek agar tetap berjalan dengan baik, dan memperkuat hubungan kerja mereka.
Ketika sebuah kelompok, tim, organisasi, atau perusahaan menjadikan kritik konstruktif sebagai bagian dari prosesnya, hal ini dapat mendorong terciptanya budaya perbaikan yang berkelanjutan. Hal ini karena orang-orang akan menyadari bahwa mereka dapat memberi dan menerima umpan balik negatif secara konstruktif dan dengan saling menghormati. Mereka akan didorong untuk bertanya dan terus belajar serta melakukan perbaikan.
Beberapa kesalahpahaman umum yang sering terjadi tentang kritik konstruktif adalah sebagai berikut:
Nyatanya, jika kamu menerima kritik yang tidak jelas, tidak memberikan saran yang bisa diterapkan, disampaikan dengan niat yang tidak baik, dan tidak membantumu mencari solusi, kemungkinan besar itu bukan kritik konstruktif. Itu adalah kritik destruktif.
Faktanya, sebagian besar orang ingin memperbaiki diri dan melakukan sesuatu dengan lebih baik di tempat kerja maupun dalam aspek kehidupan lainnya. Mereka terbuka untuk menerima kritik konstruktif dari orang-orang yang mereka tahu memiliki niat baik.
Semua orang memiliki kemampuan untuk saling memberikan kritik konstruktif. Seperti keterampilan lainnya, hal ini bisa dipelajari. Semakin sering kamu berlatih memberikan kritik konstruktif, kamu akan semakin baik dalam hal tersebut.
Kritik yang membangun perlu diberikan pada saat dan tempat yang tepat. Berikan masukan sesegera mungkin agar kejadian atau tugas masih fresh dalam ingatan. Namun, jika masukan tersebut berkaitan dengan suatu kejadian yang membuat kamu merasa buruk, tunggu hingga perasaanmu tenang terlebih dahulu sebelum mengatakannya dengan orang yang terlibat. Hal ini dilakukan untuk menghindari mengatakan sesuatu berdasarkan emosi, bukan fakta.
Pilih kata-kata yang akan diucapkan dengan hati-hati. Sampaikan apa yang perlu diperbaiki, mengapa perlu diperbaiki, dan bagaimana cara memperbaikinya. Fokus pada informasi yang bermanfaat dan berdasarkan fakta. Jangan menyalahkan atau menghakimi orang tertentu jika sebuah proyek tidak berjalan sesuai rencana atau jika hasilnya tidak sesuai harapanmu.
Bayangkan dirimu berada di posisi orang yang menerima kritik konstruktif sebelum kamu bicara. Bagaimana pendapatmu dari sudut pandang mereka? Apakah kamu bersikap hormat dan penuh empati? Penting untuk menunjukkan kepada seseorang bahwa kamu menghormati dan peduli kepada mereka sebelum memberikan masukan agar mereka mau mendengar dan merenungkan kata-katamu dengan serius.
Orang yang mendengarkan dengan aktif menunjukkan bahwa mereka menghargai pendapat dan ide orang lain. Jika kamu mendengarkan orang lain, mereka juga akan mendengarkanmu. Konflik dan kesalahpahaman dapat diselesaikan dengan lebih berhasil ketika orang saling mendengarkan dengan aktif. Kamu juga perlu memiliki pikiran terbuka, karena orang yang kamu ajak bicara mungkin memiliki pandangan yang berbeda saat memberi atau menerima masukan.
Bagaimana perasaanmu ketika ada orang yang membicarakan kesalahan atau kelemahanmu? Hal tersebut pasti membuatmu grogi dan defensif. Itulah mengapa penting untuk membangun kepercayaan dan hubungan yang baik dengan orang yang ingin kamu berikan kritik konstruktif.
Selain menjadi pendengar aktif, kamu dapat membangun kepercayaan dengan tidak menghakimi seseorang, memberi tahu mereka alasan mengapa kamu memberikan kritik, dan berbagi kesalahanmu sendiri di masa lalu untuk mendorong mereka memperbaiki diri. Bersabarlah, karena kepercayaan tidak dapat dibangun dalam waktu semalam.
Sandwich feedback adalah cara memberikan umpan balik yang dimulai dengan pujian, kemudian diikuti dengan kritik atau pesan utama, dan diakhiri dengan saran yang membangun. Metode ini berguna untuk memberikan masukan kepada orang lain dengan cara yang lebih ramah dan sopan.
Komunikasi nonverbal, seperti intonasi dan volume suara, kontak mata, dan seberapa dekat kamu duduk atau berdiri dengan seseorang, dapat mendorong seseorang untuk mendengarkan dengan saksama apa yang kamu sampaikan. Ketika kamu memberikan kritik konstruktif kepada seseorang, tunjukkan bahwa kamu fokus dengan memanggil namanya, menatap matanya, dan tersenyum di saat yang tepat.
Saat memberikan umpan balik, menyuruh seseorang untuk memperbaiki pekerjaannya secara general tidaklah cukup. Kamu perlu memberikan poin-poin yang jelas, spesifik, dan dapat dilakukan. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri karyawan atau rekan kerja, karena mereka akan mengetahui apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja mereka.
Misalnya, jika kamu ingin memberi masukan terhadap cara presentasi rekan kerjamu, daripada hanya mengatakan "Perbaiki cara presentasimu," berikan umpan balik yang lebih spesifik seperti: Usahakan untuk berbicara dengan lebih tenang dan jelas, beberapa peserta rapat kesulitan mendengar" dan "Tambahkan grafik atau visualisasi untuk mendukung poin-poin penting yang kamu sampaikan".
Berikut adalah beberapa tips tentang cara memberikan kritik konstruktif dan contohnya:
Kamu dapat menanyakan kabar atau memberikan pujian untuk membangun hubungan baik.
Hindari pernyataan yang umum seperti "Kamu perlu meningkatkan performamu."
Daripada mengatakan "Kamu orang yang sering terlambat," kamu dapat mengatakan, "Kamu datang ke kantor terlambat dua kali minggu ini. Ayo, kita coba lebih disiplin dalam mengatur waktu agar semua bisa berjalan lancar."
Berikan saran konkret tentang tindakan yang dapat diambil untuk memperbaiki kinerja atau perilaku orang yang dikritik. Misalnya, "Ketika menulis laporan, perhatikan penggunaan tata bahasa dan ejaan yang benar. Hal ini akan membuat laporanmu lebih profesional dan mudah dibaca."
Cari tahu apakah ada hal yang sedang dihadapi oleh orang tersebut yang memengaruhi kinerjanya. Bayangkan bagaimana perasaan orang tersebut ketika menerima masukanmu.
Setelah memberikan kritik konstruktif, kamu bisa menanyakan pendapat atau perasaan orang yang kamu ajak bicara. Apakah kritikmu membantu?
Penting untuk menggunakan bahasa tubuh yang tepat saat memberikan kritik konstruktif. Misalnya, tersenyum, menjaga kontak mata, dan menghindari sikap yang terlalu mengancam dapat menciptakan suasana yang lebih positif dan membantu penerima kritik menerima pesan dengan lebih baik.
Dorong orang tersebut untuk melaksanakan poin-poin tindakan yang kamu sarankan, dan beri tahu mereka bahwa kamu siap untuk membantu jika mereka membutuhkan bantuan.
Setelah memberikan kritik konstruktif, kamu dapat melakukan tindak lanjut dengan orang tersebut setelah beberapa hari. Apakah ada perbaikan yang terlihat?
Berikut adalah beberapa tips cara menerima kritik yang membangun:
Mau menerima kritik adalah sebuah keunggulan. Itu berarti kamu bersedia mendengarkan. Pekerjaanmu terhubung dengan pekerjaan orang lain dan apa yang kamu lakukan juga berpengaruh pada mereka.
Setiap komentar tentang pekerjaan kita bisa terasa menyakitkan. Usahakan tetap tenang dan ingatlah bahwa tujuan dari kritik konstruktif adalah untuk pengembangan dan perbaikan.
Jika ada hal yang tidak kamu mengerti atau kurang jelas, jangan ragu untuk bertanya. Ini untuk pemahamanmu sendiri dan juga akan menunjukkan kepada orang yang memberikan masukan bahwa kamu mendengarkan dengan saksama.
Gunakanlah setiap kritik yang kamu terima sebagai kesempatan untuk mengevaluasi kinerjamu. Mungkin ada beberapa masukan yang tidak kamu setujui, tetapi itu dapat mempertimbangkan sudut pandang yang beragam. Kritik menunjukkan area mana yang dapat kamu tingkatkan.
Ketika seseorang memberimu kritik konstruktif, kritik itu diberikan untuk perbaikan kamu dan kebaikan tim atau perusahaanmu. Kamulah yang akan mendapatkan manfaat besar dari kritik tersebut. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dihindari saat menerimanya:
Ketakutan untuk memberi dan menerima kritik konstruktif adalah hal yang lumrah. Namun, hal tersebut dapat kamu atasi. Berikut adalah hal-hal yang bisa membuat seseorang takut memberi dan menerima kritik konstruktif.
Kita mungkin khawatir bahwa kritik yang kita sampaikan akan membuat orang lain merasa tersinggung atau terluka. Namun, penting untuk diingat bahwa tujuan dari kritik konstruktif adalah untuk membantu orang lain tumbuh dan berkembang, dan memberikan umpan balik dengan cara yang baik dan sopan dapat membantu mengatasi rasa takut ini.
Menerima kritik membangun bisa membuat kita merasa rentan dan terancam. Namun, penting untuk diingat bahwa kritik yang konstruktif adalah peluang untuk belajar dan berkembang. Mengubah pandangan kita tentang kritik sebagai sumber pembelajaran dan pertumbuhan dapat membantu mengatasi rasa takut ini.
Kita mungkin merasa tidak nyaman dengan kritik atau mungkin tidak ingin mengakui kelemahan kita. Namun, menghindari atau mengabaikan masukan hanya akan menghambat perkembangan pribadi dan profesional kita. Penting untuk melihat setiap masukan sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri dan mengembangkan keterampilan kita.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, penting untuk bersikap terbuka dan belajar dari setiap kritik yang diberikan. Cobalah untuk melihat kritik sebagai kesempatan untuk tumbuh dan meningkatkan diri. Terimalah setiap masukan dengan sikap yang baik dan evaluasi bagaimana kritik tersebut dapat membantumu menjadi lebih baik. Komunikasikan juga kebutuhanmu dengan orang lain sehingga mereka dapat memberikan kritik dengan cara yang lebih efektif dan membangun.
Kritik konstruktif itu sangat penting, baik untuk kehidupan personal maupun kariermu. Ada banyak manfaat dari kritik yang konstruktif. Dengan kritik konstruktif, kamu bisa terus belajar dan berkembang. Penting juga untuk bisa membedakan yang mana kritik konstruktif dan destruktif, sehingga kamu bisa memberikan dan menerima masukan yang bermanfaat.
Kamu bisa coba berlatih memberikan kritik konstruktif dengan mengikuti tips dari artikel ini. Dengan begitu, kamu bisa membantu orang lain memperbaiki kekurangan mereka dan meminta kritik konstruktif dari orang-orang yang kamu percaya dan hormati agar kamu bisa terus tumbuh dan memperbaiki diri.
Nah, menerima dan mengatasi kelemahan itu bisa membawamu ke kesuksesan, baik di kehidupan pribadi maupun kariermu. Jadi, belajarlah untuk menerima kritik konstruktif dengan lapang dada. Jangan lupa juga untuk memberikan kritik dengan empati.
Cari tahu tips lain mengenai dunia kerja dengan mengunjungi laman Tips Karier. Update profil JobStreet-mu untuk kesempatan karier yang lebih luas.
Jangan lupa juga download aplikasi JobStreet di Google Play Store atau Apple App Store agar lebih mudah mengakses JobStreet kapan pun dan di mana pun!