Krisis COVID-19 terus menimbulkan perubahan yang tidak diinginkan dalam kehidupan kerja para karyawan di Indonesia. Menurut Laporan Survei JobStreet edisi Agustus 2020, sebagian kandidat telah terkena dampak negatifnya, yaitu terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) permanen atau dirumahkan sementara.
Lebih dari separuh (54%) karyawan di Indonesia telah terkena dampak COVID-19, khususnya terkait situasi kerja mereka.
Yang paling terkena imbasnya adalah para karyawan di Bali (79%), mereka yang tidak bekerja penuh waktu (67%), baru bekerja selama kurang dari 12 bulan (64%), dan karyawan dengan gaji rendah. Hal ini paling mempengaruhi pekerja di sektor perhotelan / katering (85%), pariwisata / biro perjalanan (82%), periklanan / hubungan masyarakat / jasa pemasaran (82%), pakaian / garmen / tekstil (71%), makanan dan minuman (69%), dan arsitektur / bangunan / konstruksi (64%).
Akibatnya, persentase kandidat yang bahagia dengan kualitas hidupnya turun secara signifikan dari 93% menjadi 38%. Penurunan ini paling jelas terlihat pada pekerja yang di-PHK secara permanen (-71% tingkat kebahagiaan) atau sementara tidak bekerja (-59%).
Perubahan mendadak dalam situasi kerja ini dapat sangat membebani kandidat, terutama menyangkut keuangan, rencana karier, serta produktivitas harian mereka.
Yang terpenting saat ini adalah bagaimana cara memaksimalkan waktu luang kamu. Meskipun diperlukan berbagai penyesuaian untuk menetapkan suatu rutinitas baru, ingat betapa pentingnya untuk tetap produktif dan fokus pada prioritasmu bahkan ketika sedang tidak bekerja. Kamu dapat memulai dengan tugas-tugas sederhana namun bermanfaat yang akan memberikan motivasi untuk menangani tugas-tugas yang sulit.
1. Periksa keadaan kamu secara keseluruhan
Beberapa hari atau minggu pertama setelah kehilangan pekerjaan mungkin akan mengejutkan, dan kamu mungkin akan berusaha keras mencari cara untuk kembali memulai karier sesegera mungkin. Namun fokuslah pada diri kamu sendiri terlebih dahulu. Periksa apakah kondisi fisik, mental, dan emosionalmu dalam keadaan baik, agar dapat mengerjakan tugas lain dengan sukses. Menjaga kesehatan merupakan hal yang sangat penting; beristirahatlah sejenak dan lakukan hal-hal yang membuatmu merasa rileks.
2. Tinjau kondisi keuangan kamu
Menurut survei, keuangan pribadi / keluarga (77%) merupakan kekhawatiran terbesar para individu yang tidak bekerja. Memeriksa kembali keuangan, menyesuaikan anggaran pribadi dan keluarga, dan menginformasikan statusmu kepada pemberi kredit harus menjadi salah satu prioritas utama guna membantu meredakan kekhawatiran yang ada. Baca tips lainnya untuk mengelola kesulitan finansial kamu.
3. Rencanakan langkah kariermu selanjutnya
Evaluasi kinerja dan pengalamanmu dari pekerjaan sebelumnya. Pertimbangkan tugas-tugas yang telah diselesaikan dan yang menurut kamu menantang. Kemudian, sempurnakan rencana dan target kariermu dan buat daftar hal baru yang ingin dicapai dalam pekerjaan berikutnya; seperti peran dan tugas selanjutnya, industri atau sektor tertentu, dan kisaran gaji yang ideal untuk pengalaman dan keterampilan yang kamu miliki.
4. Aktif mencari kerja
Berdasarkan hasil survei, tujuh (7) dari sepuluh (10) kandidat sedang aktif mencari dan melamar pekerjaan, dengan proporsi yang lebih tinggi berasal dari mereka yang di-PHK (88%). Hal ini dapat mengakibatkan persaingan yang ketat di pasar tenaga kerja, jadi penting untuk menonjolkan diri kamu di mata perekrut. Perbarui CV dan profil profesional kamu di JobStreet. Catat pekerjaan yang banyak diminati kandidat dalam beberapa bulan mendatang.
Baca Juga: Tips Transisi Karier atau Pindah Kerja di tengah Krisis COVID-19
5. Pertimbangkan untuk mengambil pekerjaan lepas (freelance) atau berbasis proyek (project-based)
Pekerjaan kontrak dapat membantu kamu mendapat penghasilan sambil menunggu pekerjaan baru. Pekerjaan freelance rumahan bahkan dapat membantu kamu menyesuaikan diri dengan sistem bekerja dari rumah yang diterapkan sebagian besar perusahaan selama krisis COVID-19. Jika kamu ragu untuk mencobanya, berikut alasan mengapa freelance baik untuk karier kamu. Sembari melakukan ini, pantau terus aktivitas perekrutan karena 80% perusahaan di Indonesia diperkirakan akan melanjutkan rekrutmen dan lebih dari setengahnya (56%) tidak akan mempermasalahkan pemutusan kerja akibat COVID-19.
6. Ikuti webinar dan kursus online
Meskipun kamu masih dalam tahap mencari pekerjaan, penting untuk terus mempelajari keterampilan baru. Manfaatkan webinar dan kursus yang relevan dengan pengalaman dan posisi yang hendak kamu lamar. Keterampilan baru yang diperoleh akan meningkatkan CV kamu dan dapat memperbesar peluang untuk direkrut.
Walau kehilangan pekerjaan dalam masa sulit ini mengecilkan hati, ini merupakan kesempatan untuk merawat diri dan mengatur keuangan. Hal ini juga memungkinkan kamu untuk menyempurnakan rencana karier, mengasah keterampilan, dan mengambil pekerjaan paruh waktu. Berfokus pada aspek-aspek kehidupan ini dapat membantu menjadikan kamu kandidat yang lebih layak untuk mendapatkan pekerjaan yang prospektif.
Jika kamu merupakan salah satu dari mereka yang di-PHK atau sedang mencari peluang baru, JobStreet ingin membantu kamu menemukan pekerjaan dengan lebih cepat dan meningkatkan kualitas hidup dengan #LangsungKerja. Kamu juga dapat mengunjungi Pusat Informasi dan Bantuan COVID-19 untuk mendapatkan informasi, lowongan pekerjaan, dan tips penting lainnya.