Dalam dunia kerja, ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan potensi kemajuan karier. Dari aspek eksternal, kamu bisa mengikuti pelatihan atau mengambil sertifikasi untuk meningkatkan skill.
Adapun dari aspek internal, kamu juga bisa meningkatkan potensi dan produktivitas dengan cara melakukan evaluasi diri saat kerja.
Sayangnya, evaluasi diri sering kali terlewatkan atau bahkan sengaja diabaikan karena kebanyakan karyawan atau pekerja lebih fokus pada aspek eksternal.
Padahal, manfaat evaluasi diri secara berkala sangat besar, terutama untuk meningkatkan produktivitas di tempat kerja.
Lalu, bagaimana cara melakukan evaluasi diri dan seperti apa manfaatnya untuk karier? Jobstreet sudah rangkum penjelasannya di bawah ini untuk kamu. Yuk, kita pelajari bersama!
Evaluasi diri adalah proses menilai diri sendiri untuk melihat sejauh apa usaha yang telah dilakukan dalam mencapai tujuan. Fungsinya adalah untuk mengoreksi diri sendiri secara sadar agar bisa menjadi individu yang lebih baik.
Evaluasi diri sangat penting dilakukan agar kamu bisa memahami kelemahan dan kelebihanmu, termasuk ketika menjadi karyawan.
Ada banyak hal positif yang bisa kamu peroleh ketika rutin melakukan evaluasi diri. Menurut Harvard Business Review, manfaat evaluasi diri adalah peningkatan rasa percaya diri, merasa lebih nyaman ketika bekerja, bisa berpikir kreatif dan membuat keputusan yang tepat, hingga menciptakan hubungan yang harmonis di lingkungan kerja.
Masing-masing hal positif tersebut tentunya memberi andil besar dalam kemajuan karier. Misalnya, kepercayaan diri secara tidak langsung akan meningkatkan value di depan rekan kerja dan atasan
Lalu, hubungan yang harmonis dengan rekan kerja akan mempermudah kamu mendapatkan promosi naik jabatan.
Setelah membahas definisi, selanjutnya mari kita pelajari manfaat evaluasi diri dalam kaitannya dengan karier di dunia kerja.
Ada sejumlah manfaat yang bisa kamu rasakan jika mampu mengevaluasi diri sendiri, yaitu:
Melalui koreksi terhadap diri sendiri, kamu akan bisa mengetahui apa saja kelemahan yang selama ini menghambat pencapaianmu. Jadi, coba tulis semua kelemahanmu, setelah itu tentukan atau pikirkan cara untuk mengatasinya.
Misalnya, kamu kesulitan mengoordinasi tim dalam sebuah proyek karena kurang akrab dengan anggotamu. Kamu bisa mencoba mengadakan rapat di kafe dengan suasana santai yang diselingi dengan games sebagai ice breaking.
Hasilnya, koordinasi akan lebih cair dan produktivitas kerja pun semakin meningkat. Itulah salah satu alasan pentingnya mengevaluasi diri saat kerja, yakni untuk capai kemajuan karier.
Setiap orang pasti memiliki kekuatan dan kelemahan yang membuat mereka berbeda dengan orang lain.
Sayangnya, tidak semua orang mengenali kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Melalui evaluasi, kamu bisa mengetahui hal tersebut dengan mudah, tanpa bantuan orang lain.
Mereka yang menyadari kekuatan dan kelemahan diri sendiri cenderung gesit dalam bekerja, karena mampu memanfaatkan kedua hal tersebut dengan baik. Hasilnya, kamu bisa meminimalisir kesalahan pada hal yang tidak dikuasai dan memaksimalkan kinerja pada sesuatu yang menjadi kelebihan.
Proses evaluasi diri juga bisa menumbuhkan rasa sadar diri dalam bekerja. Kamu secara tidak langsung akan sadar bahwa ada beberapa bagian atau tugas yang tidak bisa dikerjakan sendiri, sehingga membuatmu termotivasi untuk meminta bantuan pada tim.
Ketika mampu menyampaikan kesulitan dan harapan dengan percaya diri, dan tim menyambutnya dengan baik, kamu pun akan merasa lebih puas dalam menyelesaikan pekerjaan.
Dengan memahami diri sendiri, kamu akan tahu apa yang harus dilakukan ketika menemui masalah. Tanpa ragu, kamu akan menyelesaikan masalah tersebut secara efektif sehingga tingkat kepuasan kerja pun akan meningkat.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Team Building: Proses Penting di Tempat Kerja
Nah, sekarang kamu sudah tahu manfaat evaluasi diri ternyata sangat besar dalam meningkatkan potensi di dunia kerja. Lantas, bagaimana cara melakukan evaluasi diri yang efektif?
Ada beberapa langkah atau cara melakukan evaluasi diri untuk kemajuan karier di dunia kerja, di antaranya:
Langkah awal dalam melakukan evaluasi diri adalah menetapkan tujuan yang jelas. Tujuan tersebut terbagi menjadi dua, yaitu tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
Untuk membedakan masing-masing tujuan evaluasi, tentukan juga jangka waktu yang jelas. Misalnya, dalam waktu satu tahun target apa saja yang ingin kamu capai saat bekerja?
Pastikan tujuan tersebut masuk akal dan sesuai dengan kemampuan kamu, ya! Setelah itu, coba pisahkan daftar tujuan tersebut menjadi dua kategori, yakni yang paling mudah hingga paling sulit.
Dari daftar tujuan itu, kita bisa melihat apakah tujuan tersebut termasuk dalam jangka panjang atau pendek. Jadikan hal yang paling mudah dicapai sebagai tujuan jangka pendek, dan sebaliknya.
Dengan menetapkan tujuan yang jelas, kamu punya data berupa indikator keberhasilan maupun kegagalan yang jelas. Data tersebut tentunya akan memudahkan kamu dalam mengevaluasi diri sehingga dalam prosesnya benar-benar memahami apa yang harus ditingkatkan.
Setelah menetapkan tujuan, kamu juga perlu merefleksikan pengalaman masa lalu saat melakukan proses evaluasi diri.
Refleksi yang dimaksud di sini adalah identifikasi pencapaian dan kegagalan selama bekerja. Dari refleksi tersebut, kita bisa menentukan apa saja yang menurut kita perlu dievaluasi.
Selain itu, refleksi juga akan membantu kita belajar dari pengalaman sukses maupun kesalahan masa lalu untuk bekal pengetahuan masa depan.
Selain dukungan internal dari diri sendiri, kita juga perlu dukungan eksternal dalam evaluasi diri. Nah,salah satu caranya adalah dengan menggunakan instrumen evaluasi yang sesuai.
Misalnya, kamu bisa memanfaatkan tes psikometri dan kepribadian. Kedua tes tersebut akan membatu kamu memahami kelebihan dan kekurangan diri berdasarkan secara psikologis.
Kamu akan tahu seperti apa kecenderungan kepribadianmu dan apakah yang kamu alami saat ini termasuk “normal” atau “tidak normal.”
Tes semacam ini juga akan membantu kamu menemukan solusi terbaik untuk mengatasi kelemahan yang baru diketahui saat proses evaluasi.
Selain tes psikometri dan kepribadian, kamu juga bisa menggunakan alat atau metode lain yang berguna untuk mengevaluasi diri. Apa pun tips melakukan evaluasi diri yang dipakai, pastikan metode tersebut terbukti efektif dan mampu membantu proses evaluasi kamu secara maksimal, ya!
Sebagai makhluk sosial, kamu tidak bisa mengabaikan peran orang lain terhadap perkembangan kepribadian. Begitu juga saat kamu lakukan proses evaluasi.
Tidak ada salahnya untuk meminta umpan balik dari mereka yang terlibat secara langsung dengan kamu, seperti pimpinan atau rekan satu ruangan.
Nah, untuk mendapatkan umpan balik yang konstruktif, pastikan orang yang kamu mintai pendapat memahami lingkup kerja dan mengenal kamu dengan baik.
Feedback dari orang lain biasanya bersifat objektif dan mampu menunjukkan hal yang mungkin belum bisa kamu lihat saat melakukan evaluasi terhadap diri sendiri.
Evaluasi adalah salah satu cara efektif untuk mengenali pencapaian yang berhasil dalam kemajuan karier. Selain itu, evaluasi juga dibutuhkan dalam memahami kekurangan dan kelemahan yang selama ini menghambat karier.
Salah satu contoh evaluasi diri paling sederhana yang bisa kamu lakukan adalah menulis kelebihan dan kekurangan diri setelah menyelesaikan proyek atau pekerjaan. Dari situ, kamu akan punya data soal bagian apa saja dalam diri kamu yang harus ditingkatkan. Nah, gunakan data itu untuk merancang target baru dan strategi meningkatkan cara kerja atau produktivitas.
Jadi tunggu apa lagi, mulailah untuk mengevaluasi diri dari hal terkecil demi kemajuan karier.
Yuk, persiapkan diri kamu untuk menggapai pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK.
Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dan terhubung dengan pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet.
Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.
Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!
Baca Juga: Growth Mindset Adalah: Arti, Contoh & Cara Mengembangkan di Tempat Kerja