Sudah melamar kerja sana-sini, tetapi sama sekali belum mendapat undangan interview kerja. Kira-kira kenapa, ya? Apa ada kesalahan di cover letter atau CV? Memangnya CV seperti apa yang bisa menarik perhatian HR?
Pertanyaan-pertanyaan di atas sudah sangat umum ditanyakan oleh banyak pelamar, terutama yang baru masuk ke dunia kerja seperti fresh graduates. Kamu mungkin sudah banyak mengirim CV, memperbarui profilmu di JobStreet, serta melakukan riset mengenai perusahaan yang kamu rasa cocok, tetapi ternyata itu belum cukup untuk membuatmu dipanggil interview kerja. Bisa jadi, HR melihat sesuatu di CV-mu yang membuatnya ragu untuk memanggilmu, meskipun sebenarnya format CV yang kamu kirimkan sudah rapi dan benar.
Nah, artikel ini akan membahas tentang alasan apa saja yang bisa menyebabkan HR enggan memanggil kandidat ke interview kerja. Scroll terus ke bawah!
Ini sering sekali ditemukan di antara para pelamar kerja baru atau fresh graduate–dan pastinya bisa membuat HR cukup jengkel.
Maksud dari “asal melamar” adalah kamu melamar pekerjaan yang tidak sesuai dengan persyaratan, latar belakangmu, dan masih banyak lagi. Contohnya, kamu lulusan S1 Arsitektur tetapi melamar untuk bekerja sebagai Marketing Manager, sementara kamu belum mempunyai pengalaman apapun di bidang Marketing. Belum lagi, posisi Manager biasanya membutuhkan minimal pengalaman 3 tahun.
HR tentu akan langsung melewati CV-mu untuk melihat CV kandidat lain. Karena itu, sebelum kamu mengirim lamaran kerja, penting sekali untuk membaca seluruh kualifikasi, job description, letak kantor, serta gaji yang tertera di iklan lowongan.
Mungkin, kamu sering mendapat saran untuk mengirim surat lamaran pekerjaan sebanyak-banyaknya dan tinggal berharap ada perusahaan yang “nyangkut”. Namun, kenyataannya tidak semudah itu dan dunia kerja tidak bekerja seperti itu. Memang tidak ada salahnya melamar di banyak tempat, tetapi tetap kira-kira dan sesuaikanlah dengan pengalaman dan keterampilan yang kamu miliki.
Jangan sampai kamu melamar untuk sebuah pekerjaan yang kamu sama sekali tidak punya pengalaman di bidang itu sebelumnya. Hal itu tentunya akan membuat HR enggan membaca CV-mu.
Nah, ini juga sering menjadi permasalahan. CV yang baik adalah CV yang memuat semua informasi yang dibutuhkan dengan lengkap. Tetapi, sayangnya masih banyak kandidat yang melupakan atau kurang memperhatikan hal tersebut. Salah satu contoh kesalahan yang paling umum adalah mencantumkan foto selfie di kolom pas foto, atau bahkan tidak mencantumkan foto sama sekali. Selain itu, sering pula ditemukan CV di mana kandidat salah menulis tempat dan tanggal lahirnya sendiri.
Ditambah lagi, ketika mencantumkan pengalaman kerja, banyak kandidat yang hanya menuliskan kewajiban mereka saat bekerja. Padahal, HR juga ingin tahu apa saja yang telah kamu capai selama bekerja di tempat itu. Dengan mencantumkan pencapaianmu, HR akan semakin yakin bahwa kamu adalah kandidat yang tepat.
Padahal, CV adalah faktor utama yang menentukan penerimaanmu. Semakin baik isi CV-mu, semakin tinggi pula kesempatanmu untuk dipanggil interview kerja. Karena itu, sangat banyak artikel-artikel tutorial menulis CV dengan baik, termasuk mengenai aturan memikat perekrut dalam 6 detik. Yuk, cek lagi cara menulis CV yang benar.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, asal melamar kerja akan membuat kamu tidak memenuhi kualifikasi yang diinginkan. Sebagai seorang pengusaha, Ivan Gunawan juga sempat menyinggung masalah ini. Menurutnya masih banyak kandidat yang tidak menerapkan cara melamar pekerjaan yang baik dan sopan; asal mengirim surat lamaran pekerjaan (bahkan mengirim DM ke akun media sosial Ivan) tanpa menyesuaikan diri dengan kualifikasi yang diminta dan terkesan “yang penting kerja”.
Hal tersebut tentunya tidak hanya dialami oleh Ivan, tetapi juga banyak perusahaan dan pengusaha lainnya. Misalnya, perusahaan mencantumkan di iklan lowongan bahwa mereka butuh seorang Social Media Manager dengan minimal pengalaman 3 tahun. Namun, tetap saja banyak ditemukan surat lamaran kerja dari kandidat yang sama sekali tidak memiliki pengalaman.
Meskipun demikian, jangan sampai kamu menjadi tidak jujur ketika menulis CV, ya. Tetap tulis pengalaman dan keterampilan yang kamu miliki dengan sebenar-benarnya. Kamu harus menyesuaikan pekerjaan yang ingin dilamar dengan keterampilan yang kamu punya. Untuk belajar keterampilan baru atau mengasah keterampilan yang sudah ada, kamu bisa mengakses pelatihan gratis dari JobStreet X FutureLearn! Di sana, kamu bisa belajar berbagai keterampilan dari bermacam-macam bidang seperti pemasaran digital, IT, hubungan masyarakat, hingga e-commerce!
Jangan memaksakan diri melamar pekerjaan yang tidak sesuai dengan kemampuanmu, karena HR pasti akan tahu ketika kamu tidak jujur. Misalnya, kamu berhasil dipanggil ke interview pertama. Di CV, kamu mencantumkan bahwa kamu fasih berbahasa Inggris dengan tingkat kefasihan tinggi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Namun, ternyata HR melakukan interview dengan bahasa Inggris dan kamu terbukti tidak bisa merespon pertanyaan dengan baik.
Dengan begitu, HR akan langsung tahu bahwa kamu tidak jujur dan berakhir meragukan isi CV-mu, bukan hanya bagian keterampilan bahasa saja, tetapi juga keseluruhan informasinya. Karena itu, selalu tulis CV dan dampingi dengan surat lamaran yang ditulis dengan jujur, ya! Ayo cari tahu tips menulis surat lamaran kerja yang benar.
Ketika membaca ini, mungkin kamu akan sedikit bingung. Bagaimana caranya HR tahu tingkat motivasimu?
Jawabannya ada pada motivation letter, atau sering juga disebut cover letter. Karena memuat motivasi serta tujuanmu melamar kerja, cover letter akan membantu HR menentukan apakah kamu benar-benar serius melamar atau tidak. Karena itu, sangat penting untuk menulis cover letter yang jelas, informatif, dan menarik.
Cover letter yang baik akan memberimu kesempatan untuk menarik perhatian HR kepada CV-mu, yang kemudian akan digunakan untuk menilaimu lebih lanjut. Jika saat perkenalan saja kamu sudah terlihat tidak sungguh-sungguh, bagaimana HR berniat juga berniat mengenalmu lebih dekat? Ayo pelajari cara menulis cover letter yang menarik.
Ini juga salah satu aspek yang sering diabaikan pelamar kerja. Masih banyak kandidat yang tidak mencantumkan secara rinci apa saja yang telah ia lakukan di pengalaman kerjanya dulu. Padahal, melalui CV kandidat HR perlu tahu kinerja mereka dengan jelas. Ingat, sebuah perusahaan bisa menerima puluhan, bahkan ratusan kandidat setiap harinya. Kesalahan sekecil apapun bisa membuatmu tersingkirkan.
Selain job desc di pekerjaan dahulu, jeda yang cukup jauh antara pekerjaan (jika ada) juga akan dipertanyakan. Misalnya, kamu memiliki jeda 1 tahun antara perusahaan A dan B. Ketika interview kerja, HR akan bertanya, “Apa saja yang kamu lakukan selama 1 tahun tersebut?”.
Jika kamu adalah fresh graduate yang belum memiliki pengalaman bekerja, kamu bisa mencantumkan pengalaman magang, berorganisasi, hingga kepanitiaan. Contohnya adalah pengalaman menjadi sekretaris himpunan mahasiswa atau menjadi panitia dalam salah satu acara kampus. Tulis pengalaman kamu dengan jelas dan sertakan pula pencapaian kamu saat itu. Dengan begitu, HR bisa mengetahui potensi kemampuanmu jika diterima di perusahaan nanti.
Meskipun terlihat “sepele”, memperbarui profilmu akan membantumu memikat perhatian HR, lho. Dengan menunjukkan profil yang up-to-date, kamu sekaligus memperlihatkan bahwa kamu adalah kandidat dengan etos kerja yang baik, sehingga HR akan semakin yakin untuk mengundangmu ke interview.
Selain itu, algoritma di website dan aplikasi JobStreet bekerja dengan menunjukkan kandidat-kandidat yang memiliki profil yang cocok dengan keinginan perekrut. Karena itu, penting sekali untuk memperbarui informasi di profilmu secara rutin.
Akan lebih bagus lagi jika tanggal atau tahun pencapaianmu yang kamu cantumkan di profil dekat satu dengan yang lain. Dengan begitu, kamu akan dilihat perusahaan sebagai kandidat yang termotivasi mengembangkan diri dan selalu giat mencari pengalaman.
Nah, bagaimana? Sudah semakin paham akan hal-hal yang mungkin terlewat ketika kamu mengajukan lamaran kerja? Semoga penjelasan ini dapat membantu kebingunganmu. Selama kamu menghindari kesalahan-kesalahan di atas, kamu pasti bisa membuat HR tertarik untuk mengundangmu interview kerja hingga tahap final!
Sekarang, ayo mulai mencari pekerjaan yang kamu incar! Jangan lupa untuk mencermati persyaratan serta job desc-nya, ya.
Aplikasi JobStreet memiliki fitur di mana kamu, sebagai pelamar kerja, bisa mengecek status lamaran kerjamu: received (lamaran sudah diterima), read (lamaran sudah dicek), dan interview (tujuanmu membaca artikel ini). Setelah mengirim lamar kerja, cek statusnya secara berkala juga, ya!
Jangan lupa pula untuk selalu memperbarui profil JobStreet-mu secara rutin setelah kamu mendapat pengalaman atau keterampilan baru. Kamu bisa memasukkan pengalaman-pengalaman yang didapat dari pelatihan kerja (termasuk pelatihan dari JobStreet dan FutureLearn), magang, hingga hasil kerjamu sebagai seorang freelance.
Kunjungi laman Tips Karir kami untuk mencari tahu lebih banyak tentang tips dan berita dunia kerja. Jika kamu ingin lebih tahu tentang tren kerja terbaru, langsung saja unduh laporan Mengupas Tren Talent Global dari JobStreet di sini!
Di JobStreet kami selalu berupaya mengantarkan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Sebagai Partner Karir, kami berkomitmen membantu pencari kerja menemukan passion dan tujuan dalam setiap langkah karir. Sebagai Partner Talent nomor 1 di Asia, kami menghubungkan perusahaan dengan kandidat tepat yang dapat memberikan dampak positif dan berkualitas kepada perusahaan.
Temukan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Kunjungi JobStreet hari ini.
SEEK Asia, gabungan dari dua merek ternama Jobstreet dan jobsDB, adalah portal lowongan pekerjaan terkemuka dan destinasi pilihan untuk pencari dan pemberi kerja di Asia. Kehadiran SEEK Asia menjangkau 7 negara yaitu Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina dan Vietnam. SEEK Asia adalah bagian dari SEEK Limited Company terdaftar di Bursa Efek Australia, portal lowongan pekerjaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. SEEK Asia dikunjungi lebih dari 400 juta kali dalam setahun.
SEEK adalah grup perusahaan yang beragam, dengan portofolio yang kuat yang mencakup usaha lowongan pekerjaan daring , pendidikan, komersial dan relawan. SEEK hadir secara global (termasuk di Australia, Selandia Baru, Cina, Hong Kong, Asia Tenggara, Brazil dan Meksiko), yang menjangkau lebih dari 2,9 miliar orang dan sekitar 27 persen PDB global. SEEK memberikan kontribusi positif kepada orang-orang dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Bursa Efek Australia, yang menempatkannya sebagai 100 perusahaan teratas dan telah diperingkat sebagai 20 Perusahaan Paling Inovatif oleh Forbes.