Kamu punya mimpi berkarier sebagai PNS atau karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)? Jika iya, kamu perlu memahami apa itu TKD dengan baik agar bisa lolos seleksi. Pasalnya, TKD adalah salah satu jenis tes yang akan kamu jalani dalam proses seleksi.
Secara garis besar, tujuan tes TKD adalah untuk menilai kemampuan kognitifmu sebagai calon karyawan. Adapun soal-soal tes TKD fokus terhadap kemampuan dasar peserta dalam berbagai aspek yang penting untuk keberhasilan pendidikan atau pekerjaan.
Lantas, kepanjangan TKD itu apa, sih? Seperti apa materi yang muncul dalam soal-soal TKD? Untuk membantumu mempersiapkan diri, Jobstreet akan mengupas tuntas tentang TKD dalam artikel ini. Yuk, kita pelajari bersama!
Kepanjangan TKD adalah Tes Kemampuan Dasar (TKD). Tes ini dirancang untuk mengukur kemampuan kognitif dan dasar dari peserta dalam berbagai bidang pengetahuan.
TKD sering digunakan dalam berbagai konteks seleksi di Indonesia, seperti penerimaan calon aparatur sipil negara (CASN), seleksi masuk perguruan tinggi, seleksi kerja di beberapa perusahaan, hingga Rekrutmen Bersama BUMN.
Melalui TKD, perusahaan atau instansi ingin menilai kemampuan dasar dan core values peserta selesi. Kemampuan dasar yang akan diuji meliputi verbal, logika, visual, dan numerik.
Nantinya, TKD akan berkontribusi cukup besar dalam seluruh rangkaian seleksi. Sebagai contoh, dalam seleksi BUMN, TKD berkontribusi sebesar 40% terhadap nilai seleksi secara keseluruhan.
Dalam tes TKD BUMN, terdapat 100 soal yang harus peserta kerjakan. Terkini, skor minimal atau syarat lolos TKD dalam Rekrutmen Bersama BUMN 2024 adalah 58 untuk jenjang SMA maupun D3-S1.
Karena fokus pada kemampuan dasar dan core values, TKD kerap dianggap sama dengan tes potensi akademik (TPA) dan psikotes. Padahal, ketiganya cukup berbeda dari satu sama lain.
Berikut ini adalah penjelasan tentang perbedaan antara Tes Kompetensi Dasar (TKD), Tes Potensi Akademik (TPA), dan Psikotes, khususnya dalam konteks rekrutmen di BUMN:
TPA, atau Tes Potensi Akademik, bertujuan untuk mengukur kecerdasan intelektual dan kemampuan berpikir seseorang.
Di sisi lain, TKD bertujuan untuk mengukur keterampilan kognitif calon karyawan. Keterampilan ini umumnya meliputi kemampuan membaca, memperhatikan, mengingat, belajar, dan penalaran logis.
Adapun psikotes menilai aspek psikologis seperti minat, bakat, dan kepribadian. Hal ini untuk memberikan gambaran tentang karakter dan core values calon karyawan.
Karena tujuannya mirip, cakupan soal TPA dan TKD pun tidak jauh berbeda. Baik TPA dan TKD biasanya sama-sama membahas soal visual, numerik, logika, dan verbal.
Bedanya, TKD melibatkan soal seputar wawasan kebangsaan serta karakteristik pribadi untuk mengetahui core values kandidat.
Meskipun terdapat soal tentang karakteristik pribadi dan core values, fokus utama TKD tetap pada penilaian kemampuan dasar seperti visual, numerik, logika, dan verbal.
Di sisi lain, psikotes lebih fokus pada aspek psikologis calon karyawan, seperti minat, bakat, dan kepribadian mereka. Jadi, psikotes justru lebih fokus pada core values tanpa kemampuan dasarnya.
Tentu ada alasan khusus kenapa tes TKD menjadi salah satu bagian dalam seleksi kerja, termasuk Rekrutmen Bersama BUMN. Berikut adalah beberapa tujuan tes TKD:
Bekerja sebagai ASN maupun karyawan BUMN memiliki tanggung jawab yang besar. Dengan demikian, mereka membutuhkan kompetensi tinggi sesuai core values. Nah, TKD dapat membantu perusahaan atau instansi untuk memfilter calon karyawan yang kompeten.
Melalui TKD, perusahaan atau instansi bisa mengetahui calon karyawan mana saja yang memiliki kemampuan kognitif sesuai dengan standar core values, misalnya sesuai AKHLAK BUMN.
TKD adalah serangkaian tes yang mencakup kemampuan verbal, numerik, visual, logika, hingga pengetahuan umum.
Dengan soal-soal tersebut, tujuan tes kemampuan dasar atau TKD adalah untuk menilai potensi dasar calon karyawan.
Dengan tes ini, perusahaan atau instansi ingin mengetahui apakah kamu memiliki potensi yang sesuai untuk menghadapi pekerjaan yang punya core value
Berdasarkan penilaian potensi dasar, perusahaan atau instansi dapat mengetahui apakah kamu memiliki kesiapan yang mumpuni untuk bekerja atau tidak.
Mereka ingin memastikan bahwa kamu menguasai keterampilan penting yang dibutuhkan oleh banyak posisi, termasuk salah satunya rela berkorban untuk mencapai tujuan bersama.
Secara umum, format TKD terdiri dari Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensi Umum (TIU), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP). Apa saja perbedaan ketiganya? Berikut penjelasannya:
Tes ini bertujuan untuk menguji pengetahuanmu seputar kebangsaan. Tak hanya itu, soal-soal TWK juga ditujukan untuk mengukur pemahamanmu terhadap nilai-nilai kebangsaan Indonesia.
Dalam TKD, persentase bobot TWK biasanya mencapai 10% dengan minimal passing grade 50.
Untuk Tes Intelegensi Umum (TIU), kamu akan mengerjakan soal-soal dalam bidang numerik, verbal, analisis, dan logika. Tujuannya untuk menilai kemampuan dalam berpikir logis dan analitis.
Adapun jumlah bobot TIU biasanya mencapai 40%, dengan batas nilai minimal adalah 58 sebagai syarat lolos TKD BUMN.
Fokus utama tes ini adalah menguji kepribadian calon karyawan. Melalui TKP, dapat diketahui apakah kamu memiliki karakteristik yang sesuai dengan core values perusahaan atau tidak. Hasil tes ini juga bisa melihat apakah kamu suka belajar dan mengembangkan kapabilitas atau tidak.
Misalnya untuk TKD BUMN, umumnya perusahaan BUMN menyukai kandidat yang gemar belajar dan mengembangkan kapabilitas karena sesuai dengan core values mereka.
Dengan masing-masing tujuan yang telah disebutkan, baik TKP, TIU, dan TWK memiliki cakupan materi yang berbeda.
Khusus untuk TKD BUMN, kamu bisa cek cakupan materinya di bawah ini!
Untuk materi TWK, terdapat beberapa bagian soal yang akan kamu temukan, antara lain:
Sementara untuk soal terkait TIU, berikut cakupannya:
Untuk soal-soal TKP, berikut ini cakupan soalnya:
Untuk meningkatkan peluang lolos seleksi BUMN, kamu wajib memahami seluruh cakupan materi di atas dan tentunya praktik latihan soal. Berdasarkan Rekrutmen Bersama BUMN 2024, batas nilai minimal tes TKD adalah 58.
Di lain sisi, batas nilai minilal TWK untuk jenjang SMA maupun D3-S1 adalah 50 dari 100. Adapun batas nilai minimal tes AKHLAK BUMN adalah 65.
Nah, untuk memperbesar peluang lolos TKD BUMN, kamu bisa memperhatikan beberapa tips berikut:
Sudah tahu, kan, batas nilai minimal yang kamu butuhkan untuk lolos TKD? Kini, tetapkan target skor yang ingin kamu capai. Semakin tinggi, tentu akan semakin baik. Kemudian, buatlah jadwal belajar rutin untuk menguasai seluruh materi.
Pilihlah sumber belajar yang tepat dan terpercaya. Kabar baiknya, saat ini tersedia banyak online resources yang fokus memberikan materi seputar soal-soal tes BUMN. Salah satu sumber belajar yang bisa kamu gunakan adalah KarirKu dalam aplikasi Jobstreet.
Dengan mengakses KarirKu dalam aplikasi Jobstreet, kamu tidak hanya bisa mendapatkan materi dan tips sukses mengerjakan soal tes BUMN.
Tapi, kamu juga bisa mempelajari berbagai tips dan trik sukses karier, mulai dari cara menulis CV, negosiasi gaji, hingga interview kerja.
Saat sesi belajar, luangkan waktu untuk berlatih soal TKD BUMN. Rutin latihan soal akan membuatmu lebih terbiasa dalam menjawab soal-soal TKD secara cepat dan tepat. Klik di sini untuk mempelajari contoh soal-soal TKD dari Jobstreet!
Beberapa soal TKD memerlukan teknik khusus untuk menemukan jawabannya. Hal ini biasanya berlaku untuk soal matematika, logika, dan analitis. Pelajari teknik-teknik tersebut agar kamu bisa menjawab soal dengan efisien, ya!
Rajin belajar boleh, tapi jangan lupa untuk istirahat. Hindari memforsir diri hingga kelelahan. Jagalah pola makan, penuhi kebutuhan cairan tubuh, dan istirahatlah yang cukup sebelum menghadapi tes. Dengan begini, kamu pun bakal merasa fit saat hari-H TKD dan tes rekrutmen bersama BUMN lainnya.
TKD adalah tes kemampuan dasar yang menjadi bagian dalam proses seleksi di pemerintahan, termasuk CASN dan Rekrutmen Bersama BUMN (RBB).
Cakupan materi TKD terdiri dari Tes Wawasan Kebangsaan, Tes Intelegensi Umum, dan Tes Karakteristik Pribadi.
Melalui TKD, perusahaan atau instansi ingin memfilter calon karyawan kompeten yang sesuai core values, menilai potensi, dan memastikan kesiapanmu dalam bekerja.
Oleh sebab itu, persiapkan diri dengan baik untuk meningkatkan peluang lolos tes satu ini, ya!
Semakin sering berlatih dan belajar, tentu semakin besar pula peluang kamu menyelesaikan rangkaian tes dengan baik.
Untuk mempermudah persiapan menghadapi tes, kamu bisa berlatih mengerjakan contoh soal TKD dalam artikel berikut ini: 45 Contoh Soal TKD dan Akhlak BUMN: Tips Lolos
Yuk, persiapkan diri kamu untuk menembus pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK.
Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dan terhubung dengan pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet.
Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.
Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!