Apa Itu FGD? Ikuti 7 Tips Anti Gagal Agar Kamu Lolos ke Tahap Selanjutnya!

Apa Itu FGD? Ikuti 7 Tips Anti Gagal Agar Kamu Lolos ke Tahap Selanjutnya!
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 27 July, 2022
Share

Sebagai seorang pencari kerja, biasanya kamu akan paham dengan alur rekrutmen yang ada. Rekrutmen dimulai dengan mengirimkan CV, kemudian saat CV-mu dilirik HR, kamu akan lanjut ke tes kemampuan bidang atau interview. Untuk posisi pekerjaan tertentu, bahkan kamu diwajibkan untuk mengikuti tes kesehatan hingga akhirnya diterima di perusahaan tempat kamu melamar. 

Namun ternyata alur rekrutmen kerja tidak hanya itu saja, lho! Pernah dengar istilah Focus Group Discussion atau yang biasa dikenal dengan FGD? Perusahaan-perusahaan multinasional dan beberapa perusahaan lainya biasanya mengadakan FGD di dalam proses rekrutmennya. Jika kamu belum familiar dengan istilah ini, kamu mungkin bertanya-tanya apa itu FGD dan bagaimana cara sukses laksanakan FGD agar kamu dapat lolos ke perusahaan impianmu. Jangan khawatir, yuk simak penjelasannya!

Apa yang Perlu Kamu Ketahui tentang FGD?

Focus Group Discussion, atau yang biasa kita sebut dengan FGD adalah diskusi terfokus yang dilakukan oleh beberapa orang dalam satu kelompok untuk membahas suatu topik atau permasalahan. Umumnya, FGD dilakukan untuk mengetahui pendapat dari setiap anggota kelompok mengenai suatu topik. 

Diskusi ini biasa digunakan dalam menjalankan bisnis untuk mengetahui pendapat konsumen mengenai produk yang dijual atau akan dijual, pendapat subjek penelitian mengenai suatu isu, hingga proses rekrutmen.

Perbedaan FGD dengan wawancara

FGD tentu berbeda dengan tahap wawancara. Jika wawancara umumnya dilakukan one-on-one antara pencari kerja dengan pewawancara, FGD dilakukan berkelompok. Peserta FGD dalam proses rekrutmen adalah para pencari kerja lainnya dengan fasilitator. 

Biasanya, pada interview hanya ada satu pencari kerja dan satu pewawancara atau beberapa panelis pewawancara. Pada FGD, satu kelompok dapat terdiri dari 6 orang atau lebih bergantung pada topiknya dan didampingi oleh fasilitator yang akan memonitor jalannya diskusi.

Pembahasan untuk wawancara pun juga berbeda dengan pembahasan FGD. Wawancara umumnya membahas personal diri kandidat dan kandidat akan menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang dilayangkan oleh pewawancara. Sementara itu, pada diskusi grup biasanya pertanyaannya ditujukan pada semua pihak dan bersifat general, tujuannya juga agar mereka mengemukakan pendapat, menemukan solusi, dan mencapai persamaan persepsi terhadap suatu topik yang sedang dibicarakan.

Pada akhirnya, hasil dari kedua proses rekrutmen tersebut juga akan berbeda. Setelah interview, data yang dihimpun adalah data perseorangan. Namun pada FGD, fasilitator akan mereview hasil yang didapat selama diskusi berjalan berdasarkan penyampaian pendapat, tingkat partisipasi, penyelesaian masalah, dan indikator lainnya.

Cara Melaksanakan FGD

Jalannya FGD juga tentu berbeda dengan wawancara. Pada FGD, semua anggota kelompok dikumpulkan menjadi satu pada suatu ruangan (baik secara daring maupun luring) didampingi oleh fasilitator. Kemudian, mereka akan menerima bahan bacaan mengenai suatu topik spesifik untuk dipelajari dengan saksama. Contoh focus group discussion yang ada saat rekrutmen yakni membahas study case sebuah perusahaan.

Setelah dipelajari dengan saksama, fasilitator kemudian akan memulai diskusi dengan durasi yang ditetapkan. Diskusinya akan dijalankan dengan terarah tetapi tetap santai, dan setiap anggotanya memiliki kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan menyamakan persepsi terhadap topik pembahasan.

Agar terarah, biasanya fasilitator akan memulai dengan menanyakan mendapat dan melanjutkan diskusi dengan berbagai jenis pertanyaan seperti; menanyakan pendapat peserta lebih jauh, menggali informasi yang diketahui oleh anggota diskusi, hingga mengkonfirmasi kembali pernyataan yang dibuat oleh anggota untuk menghindari miskonsepsi.

Selain itu, di setiap kelompok juga ada moderator yang memimpin jalan diskusi, timekeeper untuk mencatat waktu, serta notulis yang mencatat jalannya diskusi. Setiap anggota memiliki kesempatan yang sama untuk mengajukan diri menjadi ketiganya. 

Saat diskusi berlangsung, pihak fasilitator akan mengobservasi respon anggota diskusi. Jalannya diskusi biasanya pun direkam, untuk kemudian datanya dianalisis. Data-data tersebut dapat berupa; tanggapan, cara anggota menyampaikan dan mempertahankan pendapat, pola diskusi yang terbentuk, asumsi yang dibuat, hingga penyelesaian terhadap topik permasalahan. Nah, hal-hal ini yang harus kamu perhatikan agar kamu dapat lolos ke tahap selanjutnya.

Kamu mungkin bertanya-tanya mengapa proses wawancara saja tidak cukup dan kenapa harus ada FGD dalam proses rekrutmen. Walaupun wawancara merupakan proses terstruktur dimana pewawancara dapat mengenal dan mengetahui kandidat lebih jauh secara individu, rekruter juga butuh untuk mengetahui bagaimana individu tersebut merespon permasalahan yang ada di lingkungan berkelompok.

Tujuannya adalah agar perusahaan dapat melihat apakah kandidat dapat menjalin diskusi dan bertahan dalam dinamika perusahaan yang kerap berubah-ubah dan tidak luput dari tantangan baru. Tidak hanya itu, kemampuan menyelesaikan masalah dalam FGD itu juga penting untuk menjawab tantangan tersebut. 

Apa Saja Tips agar Lolos FGD?

Jika kesan pertama kamu saat mengetahui tentang FGD adalah menakutkan, segera jauhkan pemikiran tersebut! Simak tips berikut agar kamu sukses jalani FGD.

  • Percaya diri dan tetap tenang

Langkah pertama, kamu harus memiliki kepercayaan diri. Di bagian sebelumnya, kamu sudah mengetahui beberapa aspek yang biasanya dilihat dan kenapa perusahaan memberlakukan FGD dalam tahap rekrutmen, gunakan keunggulan tersebut dengan mengetahui apa yang diharapkan dari para kandidat. 

Kemudian, kamu dapat membayangkan bahwa kamu adalah sosok ideal tersebut. Jangan biarkan rasa panik memengaruhi kemampuan kamu dalam berpikir kritis dan menyampaikan pendapat.

  • Up-to-date dengan isu yang ada

Tips selanjutnya adalah menyiapkan dirimu untuk topik diskusi. Umumnya, fasilitator baru akan memberikan topik diskusi sesaat sebelum diskusi dimulai. Memiliki wawasan yang luas terhadap isu terkini dapat membantumu lebih memahami isu-isu yang mungkin muncul, terlebih jika isu tersebut relevan. 

Semakin luas wawasan, maka akan semakin luas juga cara pandang kamu mengenai suatu permasalahan. Gunakan poin plus ini sebagai bahan pertimbangan dan insight berbasis fakta dalam menanggapi topik FGD.

  • Menyiapkan poin bahasan

Karena proses diskusi berjalan secara lisan, terkadang kandidat sering melupakan poin-poin yang disampaikan. Tidak jarang juga kandidat kurang mampu mengurutkan tanggapan-tanggapan dengan baik sehingga anggota lain kurang mengerti materi yang dibahas. 

Karenanya, kamu dapat menuliskannya berupa poin-poin agar kamu dapat menyampaikannya dengan efektif. Dengan begini, anggota diskusi dapat memahami dengan baik dan skill komunikasimu akan dilihat oleh tim penilai.

  • Ketahui kapan harus berbicara

Percaya diri, punya banyak wawasan, dan tanggapan tidak berarti kamu harus selalu jadi yang berbicara dalam sebuah diskusi. Sebisa mungkin, hindari menjadi anggota yang terlalu mendominasi, ya! Beri kesempatan anggota lain untuk mengemukakan pendapat. Selain menjadi pembicara yang aktif, dalam proses diskusi kamu juga dapat menjadi pendengar yang aktif. 

Selain itu, dilarang memotong pembicaraan anggota lain. Namun, ingat! Jangan bersikap terlalu pasif. Jadilah anggota yang tahu kapan saat yang tepat untuk menyampaikan pendapat.

  • Perhatikan bahasa tubuh

Selanjutnya, ciptakan kesadaran tentang gerak-gerik tubuhmu. Bahasa tubuh sangat berperan penting dalam diskusi ini. Jika kamu berada dalam sebuah ruangan bertempat duduk, hindari menyender ke belakang. Kurangi membuat gerakan yang berlebihan seperti mengangkat tangan terlalu sering. 

Selain itu, nada dan intonasi berbicara juga akan sangat diperhatikan dalam proses diskusi ini. Gunakan nada dan intonasi yang netral dan tidak tinggi agar tidak terkesan terlalu emosional saat mengemukakan pendapat dan terhindar dari sentimen negatif anggota diskusi lain.

  • Selalu lakukan klarifikasi

Tujuan FGD selain mencari penyelesaian masalah adalah menyamakan persepsi. Kamu dapat mengonfirmasi kembali suatu pernyataan yang dibuat oleh anggota diskusi agar tidak terjadi pemahaman yang berbeda. Dengan begini, kamu dapat membantu diskusi mengalir dengan lebih efektif dan tidak keluar dari topik. 

Terkadang, saat melakukan klarifikasi orang yang ditujukan dapat merasa dipertanyakan. Untuk itu, gunakan bahasa yang netral dan tidak menyudutkan seperti: “Mohon izin mengklarifikasi pernyataan saudara. Mohon bantu koreksi jika tidak sesuai. Apa benar maksud dari pernyataannya adalah…?”

  • Berpikiran terbuka

Dalam diskusi yang dijalankan oleh lebih dari 2 orang, perbedaan pendapat dan persepsi menjadi hal yang tidak bisa dihindari. Untuk itu, penting bagi kamu untuk bersikap toleran dan berpikiran terbuka. Biasakan diri untuk terbuka dalam menerima insight baru dari anggota lain. 

Jika pendapatmu diperdebatkan, kamu dapat meluruskan dan menjelaskannya dengan baik tanpa menjadikannya masalah yang personal dan tidak terpantik emosi. Saat kamu melakukan ini, bisa jadi kamu mendapatkan wawasan baru dari anggota lain yang nantinya bisa menghasilkan penyelesaian dalam topik diskusi.

Ternyata selain digunakan untuk penelitian, FGD juga merupakan salah satu proses rekrutmen yang diberlakukan perusahaan untuk melihat bagaimana kandidat merespon terhadap dinamika persoalan yang berpotensi muncul di perusahaan. Mulai saat ini, kamu tidak perlu khawatir karena telah mengetahui 7 tips agar sukses dalam FGD!

Karenanya, jangan ragu untuk mengikuti proses rekrutmen perusahaan impianmu. Sebelum melamar, jangan lupa untuk perbarui profil JobStreet kamu dan mulai lamar pekerjaan #BebasDrama

Kamu juga dapat download aplikasi JobStreet di Google Play Store dan Apple Store agar dapat mengakses JobStreet dari mana saja. Menarik, bukan? Baca juga tips karier lainnya agar proses melamar kerjamu berjalan dengan lancar di laman Tips Karier.

Semoga beruntung!

Tentang SEEK di Asia 

SEEK adalah grup perusahaan, yang terdiri dari bisnis rekrutmen online, pendidikan, komersial dan nirlaba. SEEK memberikan kontribusi positif pada kehidupan orang banyak dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Australian Securities Exchange, dan menjadi salah satu dari 100 perusahaan terbesar. Di Asia, SEEK beroperasi dengan brand JobStreet dan JobsDB, platform ketenagakerjaan terbesar di Asia dan pilihan utama bagi kandidat dan perusahaan. SEEK menarik lebih dari 500 juta kunjungan per tahun di enam pasar yang dioperasikannya, yaitu Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

 Tentang SEEK Limited

SEEK adalah grup perusahaan, yang terdiri dari bisnis rekrutmen online, pendidikan, komersial dan nirlaba. SEEK memberikan kontribusi positif pada kehidupan orang banyak dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Australian Securities Exchange, dan menjadi salah satu dari 100 perusahaan terbesar. Pada tahun 2022, SEEK diakui sebagai salah satu dari Australia’s Top Ten Places to Work in Tech dalam penghargaan AFR BOSS Best Places to Work. Tahun ini, SEEK merayakan 25 tahun membantu warga Australia menjalani kehidupan kerja yang lebih memuaskan dan produktif.

More from this category: Interview pekerjaan

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Jelajahi topik terkait

Pilih bidang minat untuk menelusuri karier terkait.

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Dengan memberikan informasi pribadi Anda, Anda menyetujui Pemberitahuan Pengumpulan dan Kebijakan Privasi. Jika Anda berusia di bawah 21 tahun, Anda memiliki izin dari orang tua agar Jobstreet dan afiliasinya memproses data pribadi Anda. Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.