Sebanyak 81% karyawan di Indonesia diketahui mengakses sosial media saat bekerja. Hal tersebut terungkap dalam survei yang dilakukan JobStreet.com kepada 14,000 koresponden pad awal bulan Mei. Berdasarkan Statistica.com jumlah pengguna sosial media di Indonesia tahun 2014 adalah 66,4 juta. Pada tahun 2015 ini jumlah pengguna sosial media akan meningkat hingga 75,84 juta. Angka tersebut akan terus meningkat dan diperkirakan mencapai 84,5 juta pengguna di tahun 2016.
Fakta lain yang ditemukan sebesar 22% karyawan di Indoneisa setidaknya memiliki 3 akun sosial media yang berbeda (Twitter, Facebook, Path, Instagram, Tumblr, YouTube, Vine, dll). Lali 21% memiliki lebih dari 5 akun sosial media. Diurutan ketiga 18% karyawan mengaku punya 4 akun sosial media. Sejumlah 16% koresponden mengaku memiliki 2 akun sosial media dan 13% karyawan memiliki 5 akun sosial media. Lalu selanjutnya ada 10% karyawan yang memiliki 1 akun sosial media dan hanya 1% saja yang tidak memiliki akun sosial media.
Jenis sosial media kini semakin variatif, tidak hanya dapat berbagi foto, aktivitas dan pemikiran saja. Sekarang orang juga semakin mudah berbagi video dengan durasi pendek dan panjang. Hal tersebut yang membuat orang semakin ingin memiki banyak akun sosial media yang berbeda. Hal tersebut juga akan menyita waktu kerja karyawan untuk melihat beberapa sosial media yang mereka miliki.
http://id.jobstreet.com/career-resources/wp-content/uploads/sites/2/2015/05/81%-Karyawan-Akses-Sosial-Media-Saat-Bekerja.jpg
Dalam sehari sebanyak 35% karyawan mengaku menghabiskan waktu paling tidak 2 jam untuk melihat apa yang terjadi di akun sosial media mereka. Lalu 24% koresponden lain menyatakan menggunakan sosial media 1 jam per hari. Dalam urutan ketiga sebesar 22% mengaku menghabiskan lebih dari 4 jam. Terakhir sebesar 19% menghabiskan waktu 3 jam per hari untuk membuka akun sosial media mereka.
Tingginya angka penguna sosial media sangat memungkinkan karyawan mencurahkan keluh kesah mereka terhadap kantor mereka. Seperti kekecewaan terhadap manajemen kantor, konflik dengan rekan kantor atau curhat mengenai atasan mereka. Hal tersebut tidak dapat dihindari menginggat karyawan dapat dengan mudah mengakses akun sosial media mereka melalui ponsel atau gadge pribadi mereka.
Dalam catatan kami terhitung ada 51% karyawan berkeluh kesah mengenai kantor mereka melalui sosial media dan hanya 49% dari mereka yang tidak. Meski sebagian koresponden mengaku berkeluh kesah melalui sosial media mereka. Hal tersebut tidak lantas membuat mereka memisahkan akun sosial media khusus kantor dan pribadi. Hanya sebanyak 21% koresponden saja yang melakukannya.
Sekarang ini HRD menjadikan sosial media sebagai cara jitu untuk mengetahui sikap dan perilaku calon karyawannya. Oleh sebab itu lebih baik berhati-hati dengan apa yang hendak Anda unggah melalui akun sosial media. Pada hakikatnya teknologi diciptakan untuk membatu dan memudahkan kerja manusia, bukan untuk menceritakan keburukan perusahaan atau seseorang. Maka dari itu gunakan sosial media secara bijak karena jika tidak hal itu bisa menjadi boomerang bagi Anda sendiri.