Pada zaman otomatisasi dan masifnya perkembangan teknologi, secara global semua orang lebih gampang terkoneksi. Akses yang mudah inilah membuat banyak orang di seluruh dunia semakin sadar akan pentingnya permasalahan sosial yang krusial. Tak terkecuali juga kesadaran akan pentingnya lingkungan kerja yang baik dan beragam.
Saat ini, kamu bisa saja mencari kerja di perusahaan dalam negeri maupun di luar negeri. Sama halnya dengan kandidat kerja di luar negeri yang bisa saja kerja di Indonesia. Saling terkoneksinya talent global ini semakin menghadirkan tempat kerja dengan pegawai yang beragam.
Nah, untuk menyikapi perubahan ini, tentu kamu juga harus mempersiapkan diri dengan memahami manfaat dari lingkungan kerja yang baik dan beragam, serta bagaimana cara agar kamu sebagai individu bisa menjadi pegawai yang bisa mendukung hadirnya lingkungan tersebut. Yuk, baca terus artikel ini untuk penjelasan lengkapnya!
Keberagaman pegawai di lingkungan kerja ternyata punya manfaat, lho, untuk mewujudkan lingkungan kerja perusahaan yang baik. Ini dia beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan jika berada di perusahaan yang mengedepankan inklusivitas.
Punya rekan kerja yang beragam artinya berada di ruang yang sama dengan banyak individu dengan proses berpikir, skill, pengalaman, san wawasan yang beragam. Artinya, setiap orang punya potensi diri yang unik dan strategi tersendiri dalam menghadapi kehidupan pekerjaan.
Penelitian dari Harvard Business School membuktikan bahwa lingkungan kerja yang baik dan inklusif adalah faktor yang mendukung peningkatan produktivitas dan munculnya inovasi. Keberagaman individu menjadikan proses pekerjaan, berkreasi, dan penyelesaian masalah menjadi beragam, sehingga tempat kerja lebih produktif dan kreatif.
Manfaat lainnya dari lingkungan yang beragam membuat kamu menjadi pribadi yang dituntut untuk belajar toleransi. Kamu bisa menemukan banyak orang yang memiliki spesialisasinya masing-masing.
Latar belakang dan kultur setiap individu yang beragam tentu menghadirkan pengalaman, karakter, dan cara bersikap yang berbeda-beda. Kamu akan belajar bahwa setiap orang punya kelebihan dan kekurangan. Hal ini yang akan membuatmu menjadi pribadi yang lebih baik dalam menyikapi hal tersebut.
Terlepas dari perbedaan yang ada, kamu akan sadar bahwa toleransi adalah hal yang penting dijunjung. Karena bagaimana pun, hal yang utama untuk lingkungan kerja yang baik adalah tercapainya tujuan bersama untuk perkembangan perusahaan.
Dari banyak individu dengan latar belakang berbeda, pastinya tiap orang dari mereka mengantongi ragam keterampilan. Selain dampak baik yang dapat membantu kemajuan perusahaan, kamu juga bisa, lho, meraih manfaat dari hal ini. Sisi positifnya adalah kamu punya kesempatan untuk belajar dari rekan kerja lainnya. Kamu juga bisa berbagi satu sama lain untuk menemukan cara kerja yang paling efektif.
Lingkungan kerja yang beragam bisa juga memiliki pegawai dari generasi yang berbeda. Terlepas dari jarak usia, hal positif yang bisa kamu ambil adalah kesempatan untuk meningkatkan keterampilanmu. Misalnya, jika kamu pekerja Gen-Z tentu kamu sudah familiar dengan software atau platform yang bisa membuat pekerjaan lebih efektif. Pihak kantor bisa mengadakan sesi sharing agar pegawai dari generasi yang belum terlalu melek teknologi bisa punya kesempatan untuk upskill.
Sama halnya jika kamu pekerja yang baru bekerja. Banyak hal yang bisa saja membuat kamu bingung. Misalnya cara perhitungan pajak, pengajuan kredit ke bank, pentingnya memilih asuransi yang baik, atau bahkan strategi menghadapi klien yang punya age gap besar denganmu.
Permasalahan semacam itu bisa kamu diskusikan dengan rekan kerja yang lebih tua dan berpengalaman. Intinya, sisi baik berada di kantor yang punya pegawai yang beragam berguna untuk menambah wawasan yang lebih luas terhadap dunia.
Tentunya, meski lingkungan kerja yang baik dan beragam bisa memberikanmu manfaat positif, menghadapi beragam individu bisa menjadi tantangan signifikan untukmu. Karena itu, kamu harus melatih diri agar bisa mendukung terciptanya lingkungan kerja yang baik.
Ini dia beberapa contoh budaya kerja atau kebiasaan yang bisa kamu pelajari agar mampu beradaptasi di lingkungan kerja yang beragam.
Bias adalah sikap yang biasanya dilakukan secara tidak sadar dan dipengaruhi oleh stereotip atau penilaian individu pada kelompok atau orang yang memiliki identitas atau latar belakang yang berbeda.
Bias ini bisa menghadirkan prasangka buruk soal seseorang. Sering kali, bias di tempat kerja terjadi karena munculnya penilaian skeptis soal kemampuan seseorang hanya karena perbedaan usia, gender, agama, ras, identitas suku, atau bahkan almamater tertentu.
Misalnya, kamu merasa bahwa pegawai dari lulusan universitas luar negeri sudah pasti lebih pintar sehingga kamu merasa inferior. Atau, kamu berasumsi bahwa pegawai single mom sudah pasti kurang becus dalam bekerja.
Kecenderungan memiliki prasangka buruk karena bias ini bisa memunculkan sikap yang tidak adil terhadap orang yang diberi “label buruk”. Jika kamu tidak menyadari bahaya dari mengasumsikan hal buruk hanya karena perbedaan latar belakang, maka besar kemungkinan kamu tidak akan bisa beradaptasi.
Bahkan, kamu bisa saja secara tidak sadar bersikap tidak sopan pada orang-orang yang diberi “label buruk.” Karena itu, jika kamu ingin survive di lingkungan kerja, penting untuk mengidentifikasi berbagai bentuk bias diskriminatif. Hal ini harus dilakukan sebelum kamu bisa menimbulkan permasalahan yang mengancam statusmu di perusahaan.
Menyesuaikan yang dimaksud adalah memperlakukan individu yang berbeda dengan cara yang berbeda pula. Tapi, artinya bukan membeda-bedakan seseorang dengan maksud buruk, ya! Personalisasi di sini mengacu pada menyikapi setiap orang dengan cara yang hormat dan menyenangkan sesuai kondisi masing-masing.
Sederhananya, misalkan kamu memimpin sebuah proyek bersama rekan kerja A dan B. Rekan A bisa menyelesaikan tugasnya sebelum deadline karena beban kerjanya pada kuartal tersebut sedang sedikit. Namun, rekan kerja B kesulitan menyelesaikan bagiannya karena beban kerjanya sangat banyak.
Sebagai team leader yang bijak, kamu harus bisa menilai bahwa rekan A tidak membutuhkan bantuan signifikan. Sementara itu, rekan B punya kemungkinan membutuhkan bantuan darimu. Kamu bisa menyesuaikan sikap pada mereka berdasarkan perbedaan kondisi ini.
Perhatikanlah dengan seksama kebutuhan, kondisi, dan kapabilitas rekan kerjamu. Dengan ini kamu bisa belajar lebih banyak tentang kekurangan dan kelebihan mereka untuk adaptasi ke depannya.
Dalam dunia kerja, kesalahan bisa saja terjadi. Terlepas kamu sudah mengusahakan yang terbaik, bisa saja kamu atau rekan kerjamu membuat keputusan yang berdampak kurang baik bagi perusahaan. Namun, dari situ kamu bisa tumbuh menjadi lebih profesional dengan belajar dari kesalahan.
Dalam perjalananmu menjadi lebih profesional, kamu akan bertemu rekan kerja setingkat atau atasan yang memberimu kritik atau saran. Tidak menutup kemungkinan kamu merasa tidak senang mendengar seseorang membicarakan kekuranganmu, tapi ingat bahwa hal ini akan membantu kamu berkembang.
Untuk bertahan di lingkungan kerja, kamu harus belajar bahwa kritik dan saran adalah bisa menambah pengalaman diri. Tunjukkan sikap bijak dan terbuka--jangan sampai malah merasa tersinggung dan tidak terima karena merasa “diserang.”
Jika kamu merasa tidak setuju atau tidak paham kenapa kamu diberi kritik, lebih baik mengemukakan pendapatmu agar diskusi secara sehat dapat dilakukan. Jangan lupa untuk selalu mengucapkan terima kasih ketika kolegamu menyempatkan waktu untuk membantumu, memberi saran, atau bahkan sekadar mengobrol santai.
Tidak dimungkiri bahwa di dunia kerja konflik adalah hal yang bisa saja terjadi kapan pun. Entah itu konflik karena kesalahan yang kamu buat atau kesalahan yang dibuat orang lain.
Misalnya, kamu mengalami pagi yang buruk karena laptopmu hilang. Saat kamu khawatir bagaimana mencari uang untuk beli laptop baru dan kalut soal pekerjaan kantor, tiba-tiba rekan kerjamu mengirim chat mengenai workload yang banyak dan harus selesai hari itu juga. Sewajarnya, kamu pasti merasa terbebani dan mungkin sakit hati karena rekan kerjamu tidak memahami nasib sial yang baru saja kamu alami.
Jika kamu tidak punya kemampuan manajemen emosi dengan baik, maka bisa saja kamu “meledak” ke rekan kerja tersebut tanpa mencoba mengkomunikasikannya terlebih dahulu. Karena itu, manajemen emosi menjadi salah satu skill yang harus kamu miliki untuk bertahan di lingkungan kerja.
Hal ini pun berlaku untuk menghadapi rekan kerjamu. Bisa saja rekan kerjamu tiba-tiba mengalami penurunan kinerja. Jika kamu ingin menghadirkan lingkungan kerja yang baik, maka hal bijak yang harus dilakukan adalah membuka ruang untuk berkomunikasi dan bukan malah langsung menghakimi.
Itu dia pembahasan lengkap mengenai manfaat bekerja di lingkungan kerja dengan individu beragam di dalamnya. Wajar saja jika kamu merasa gugup untuk berada di tempat baru dan di tengah-tengah banyak orang baru yang belum pernah kamu temui sebelumnya.
Namun, perlu diingat bahwa untuk beradaptasi setiap orang pastinya butuh waktu. Tidak hanya kamu yang beradaptasi dengan mereka, rekan-rekan kerjamu juga melakukan proses adaptasi yang sama untuk mengenal kamu lebih baik.
Karena itu, jangan terlalu membebani diri kamu dalam menyikapi hal ini, ya! Selama kamu melatih diri untuk mengaplikasikan contoh budaya kerja di atas, kamu pasti bisa mendukung terciptanya lingkungan kerja yang baik.
Siap untuk mendapat pekerjaan #BebasDrama? Mari mulai karirmu bersama JobStreet! Lewat job portal kami, kamu bisa menemukan lowongan pekerjaan yang kamu impikan.
Melalui JobStreet kamu dengan mudah menemukan lowongan kerja yang paling cocok dengan dirimu. Mulai dari posisi dengan kualifikasi yang sesuai, deskripsi pekerjaan yang jelas, hingga range gaji yang kamu inginkan. Tunggu apa lagi? Yuk mulai membuat profil JobStreetmu sekarang!
Jangan lupa untuk mengunduh aplikasi JobStreet melalui Google Play Store atau Apple App Store agar kamu bisa memantau update lamaran kerjamu kapan pun dan di mana pun!
Di JobStreet kami selalu berupaya mengantarkan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Sebagai Partner karir, kami berkomitmen membantu pencari kerja menemukan passion dan tujuan dalam setiap langkah karir. Sebagai Partner Talent nomor 1 di Asia, kami menghubungkan perusahaan dengan kandidat tepat yang dapat memberikan dampak positif dan berkualitas kepada perusahaan.
Temukan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Kunjungi JobStreet hari ini.
Tentang SEEK Asia
SEEK Asia, gabungan dari dua merek ternama Jobstreet dan jobsDB, adalah portal lowongan pekerjaan terkemuka dan destinasi pilihan untuk pencari dan pemberi kerja di Asia. Kehadiran SEEK Asia menjangkau 7 negara yaitu Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina dan Vietnam. SEEK Asia adalah bagian dari SEEK Limited Company terdaftar di Bursa Efek Australia, portal lowongan pekerjaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. SEEK Asia dikunjungi lebih dari 400 juta kali dalam setahun.
Tentang SEEK Limited
SEEK adalah grup perusahaan yang beragam, dengan portofolio yang kuat yang mencakup usaha lowongan pekerjaan daring , pendidikan, komersial dan relawan. SEEK hadir secara global (termasuk di Australia, Selandia Baru, Cina, Hong Kong, Asia Tenggara, Brazil dan Meksiko), yang menjangkau lebih dari 2,9 miliar orang dan sekitar 27 persen PDB global. SEEK memberikan kontribusi positif kepada orang-orang dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Bursa Efek Australia, yang menempatkannya sebagai 100 perusahaan teratas dan telah diperingkat sebagai 20 Perusahaan Paling Inovatif oleh Forbes.