Teknisi Pemeliharaan
Di halaman ini
- Bagaimana rasanya menjadi a Teknisi Pemeliharaan?
- Cara menjadi Teknisi Pemeliharaan
- Lowongan Teknisi Pemeliharaan terbaru
- Keahlian dan pengalaman teratas untuk Teknisi Pemeliharaans
Bagaimana rasanya menjadi Teknisi Pemeliharaan?
Dalam kesehariannya, seorang Teknisi Pemeliharaan bertugas untuk melakukan pemeliharaan pada sistem-sistem tertentu yang menjadi spesialisasinya. Ia bisa berfokus pada sistem elektrikal peralatan industri atau mengambil spesialisasi ledeng dan mengurus sistem air dari bangunan.
Tugas dan kewajiban
- Mengecek sistem secara menyeluruh untuk menemukan penyebab masalah.
- Merancang dan menerapkan rencana perawatan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
- Melakukan prosedur pencegahan kerusakan, pemeliharaan, dan perbaikan pada sistem yang dikelola.
- Mendokumentasikan prosedur, mulai dari langkah-langkah apa saja yang dilakukan sampai suku cadang apa saja yang dipakai.
- Mengurus ketersediaan suku cadang dengan memantau stok dan mengisi kembali persediaan yang sudah kosong.
- Menyesuaikan sistem agar kinerjanya bisa optimal dan efisien.
Pemeliharaan yang dilakukan seorang Teknisi Pemeliharaan dibagi menjadi tiga jenis yakni; pemeliharaan terjadwal, pemeliharaan preventif untuk mencegah kerusakan, dan perbaikan saat ada kerusakan. Tidak hanya pemeliharaan, profesi ini juga akan dibutuhkan di tahap desain sebuah sistem. Pada saat sebuah pabrik didesain, mereka akan diminta untuk memberikan arahan terkait kemudahan pemeliharaan sistem ke depannya.
Cara menjadi Teknisi Pemeliharaan
Ada banyak lembaga yang menawarkan program sertifikasi bagi posisi Teknisi Pemeliharaan di Indonesia. Carilah yang berafiliasi dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), seperti Lembaga Sertifikasi Profesi Elektrikal Indonesia (LSP-EI) atau Lembaga Sertifikasi Profesi Teknik Pendingin Tata Udara (LSPTPTU).
- 1.
Selesaikan pendidikan di jenjang SMK di bidang Teknik Listrik, Teknik Konstruksi, Teknik Mesin, atau jurusan yang serupa tergantung spesialisasi yang diminati. Lanjutkan dengan pendidikan setara D3, D4, atau S1 di jurusan yang terkait.
- 2.
Dapatkan Sertifikat Kompetensi Kerja dengan memulai di tingkat Ahli Madya atau Ahli muda. Carilah sertifikat dengan klasifikasi mekanikal, seperti Ahli Muda Perencanaan Sistem Tata Udara atau Ahli Muda Elektrikal Konstruksi Bangunan Gedung.