Tips Tata Cara Interview Sesuai 6 Tipe Wawancara yang Wajib Dipelajari

Tips Tata Cara Interview Sesuai 6 Tipe Wawancara yang Wajib Dipelajari
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 30 June, 2022
Share

Semakin ketatnya persaingan pencarian kerja menuntut kita untuk lebih mantap dalam menyiapkan banyak hal, salah satunya interview kerja. Interview atau wawancara kerja merupakan tahap yang sangat penting dalam proses lamaran kerja. Karena dianggap penting, kandidat tentu saja memiliki beragam persiapan yang dilakukan dalam menaklukkan wawancara kerja. 

Mulai dari mempelajari seluk beluk dan budaya perusahaan, kiat menghadapi wawancara kerja, hingga mencari tahu pertanyaan apa saja yang biasa dilontarkan oleh perekrut. Selain itu, mengetahui tipe-tipe wawancara adalah salah satu tips interview kerja yang bisa membuatmu lebih siap nantinya.

Selain mengetahui tipe wawancara, kamu juga disarankan untuk mengetahui bagaimana tata cara interview untuk menjawab pertanyaan sesuai jenisnya agar interview kerjamu berjalan dengan lancar.

Berikut ini adalah rangkuman 6 tipe dan tata cara interview lengkap dengan contohnya yang umumnya ditemui oleh kandidat:

1. Interview Tradisional (One-on-One)

Tipe Interview ini mungkin familiar bagimu karena sering sekali dilakukan. Perwakilan perusahaan, biasanya HRD dan user akan bekerja sama untuk membuat pertanyaan di sesi tanya jawab untuk mengetahui apakah kamu merupakan kandidat yang cocok untuk perusahaan.

Contoh pertanyaan yang sering ditanyakan:

“Ceritakan mengenai diri Anda.”

HRD menanyakan pertanyaan semacam ini untuk memastikan bahwa kamu latar belakangmu sejalan dengan pekerjaan yang kamu lamar. Pertanyaan ini mungkin terlihat sepele dan mudah untuk dijawab. Namun, pertanyaan ini akan menjadi tricky apabila kamu tidak bisa menyampaikan jawabanmu dengan baik. 

Tata cara menjawab pertanyaan ini bisa dimulai dengan menjelaskan secara singkat tentang dirimu. Mulai dari apa yang kamu sedang lakukan sekarang, pengalamanmu dalam bekerja atau organisasi, serta pencapaian yang pernah kamu dapatkan semasa hidupmu yang paling relevan dan dapat menguntungkan perusahaan.

“Mengapa Anda menginginkan pekerjaan ini?”

Pertanyaan ini ditanyakan untuk mengetahui alasanmu tertarik dengan pekerjaan yang kamu lamar dan apakah kamu memiliki pemahaman tentang gambaran luas dari pekerjaan tersebut. Pertanyaan ini bisa dijawab dengan cara mengaitkan keahlianmu dengan pekerjaan yang kamu lamar dan tujuan karir yang ingin kamu capai dari pekerjaan ini. 

Selain itu, jelaskan juga kaitan antara pekerjaan yang kamu lamar dengan keunggulan diri yang bisa memberikan keuntungan bagi perusahaan. Pastikan kamu melakukan riset pekerjaan sasaranmu sehingga kamu lebih memahami apa saja yang dilakukan di pekerjaan tersebut.

2. Interview Kelompok

Berbeda dengan tipe yang pertama, pada tata cara interview tipe ini kamu tidak hanya akan bertemu dengan HRD saja. Tetapi, kamu juga akan interview bersama dengan beberapa kandidat lain yang melamar untuk posisi yang sama pada waktu bersamaan. Ini adalah taktik yang digunakan oleh perusahaan saat mereka membutuhkan karyawan untuk sebuah posisi dengan jumlah yang banyak. Tipe ini digunakan oleh perusahaan untuk melihat kelebihan masing-masing kandidat dan bagaimana mereka bekerja secara berkelompok.

Contoh pertanyaan yang sering ditanyakan:

“Apa yang membuat Anda berbeda dari kandidat yang lain?”

Pertanyaan ini gampang-gampang susah untuk dijawab, apalagi jika jawabannya kurang tepat bisa menimbulkan kesan buruk bagi HRD terhadap dirimu. HRD menanyakan pertanyaan ini untuk mengetahui kelebihan masing-masing kandidat yang bisa melengkapi kekurangan satu sama lain. 

Tata cara menjawab pertanyaan interview seperti ini bisa dilakukan sebagai berikut, memperhatikan jawaban kandidat lain dan mencari keunggulanmu yang tidak dimiliki kandidat lain. Tunjukan bahwa kamu adalah team player dan jadilah kandidat yang aktif dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan.

“Kira-kira apa posisi yang cocok untuk Anda saat berada dalam kelompok ini?”

Pertanyaan ini ditanyakan untuk mengetahui peran apa yang cocok kamu kerjakan di dalam lingkungan kerja nantinya jika diterima. Untuk menjawabnya bisa dilakukan dengan menjelaskan bagaimana caramu memecahkan sebuah masalah saat bekerja dalam tim, kemudian menghubungkannya dengan keahlian dan pengalamanmu yang berkaitan dengan peran yang menurutmu cocok untuk kamu kerjakan.

3. Interview Bursa Kerja

Tipe interview ini biasa dijumpai pada acara job fair. Wawancara busa kerja atau career fair memiliki dua tujuan. Pertama adalah melakukan penilaian awal terhadap calon kandidat yang akan dipekerjakan yang kemudian diundang ke perusahaan untuk menjalani wawancara secara lebih detil. Lalu yang kedua adalah karena kebutuhan perusahaan yang memang menginginkan proses wawancara yang sekaligus banyak dalam sehari. 

Contoh pertanyaan yang sering ditanyakan:

“Apa yang membuat Anda ingin hadir dalam job fair ini?”

Sebelum menghadiri job fair, pastikan kamu mengetahui informasi mengenai job fair yang diadakan, perusahaan apa saja yang hadir, dan lowongan apa saja yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut. 

Pertanyaan interview seperti ini bisa kamu jawab dengan cara menyampaikan ketertarikanmu terhadap job fair dan kesempatan yang kamu dapatkan dari job fair tersebut. Kemudian, jelaskan keinginanmu untuk melamar kerja di perusahaan dan lowongan yang ditawarkan dan jelaskan pula target karirmu apa saja jika nantinya diterima. 

“Apa yang membedakan Anda dari semua kandidat yang ada di sini?”

Karena kamu memiliki waktu yang sangat terbatas untuk wawancara tipe ini, maka kamu harus benar-benar bisa menarik perhatian HRD dari jawabanmu. Jabarkan dengan lugas dan singkat mengapa kamu berbeda dari kandidat lain dan merupakan kandidat yang tepat untuk mereka pekerjakan. 

Kuncinya adalah mengenali keunggulan diri dan cocokkan dengan kebutuhan yang perusahaan inginkan. Maka dari itu buatlah data tentang posisi lowongan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan yang mengikuti career fair. Tentukan posisi mana yang ingin kamu lamar dan kaitkan dengan daftar poin-poin skillset yang kamu miliki. 

4. Interview Studi Kasus

Interview tipe ini adalah salah satu wawancara yang berbeda tata caranya. Kamu akan dihadapkan dengan sebuah masalah dan diminta untuk memecahkannya. Di sini, HRD ingin melihat bagaimana cara kamu menghadapi sebuah isu atau masalah dan sejauh mana kemampuanmu dalam menghadapi tekanan. Tipe interview seperti ini sering digunakan untuk perusahaan yang bergerak di bidang perbankan dan pekerjaan konsultan manajemen.

Contoh pertanyaan yang sering ditanyakan:

“Buat rencana bagaimana Perusahaan X bisa mendapat keuntungan lebih dari tahun lalu.”

Untuk wawancara tipe ini, jawablah dengan menjelaskan setiap prosesnya dengan jelas, rinci, dan tidak bertele-tele. Cara menjawab ini nantinya akan menjadi penentu keberhasilanmu. Luangkan waktu sejenak untuk betul-betul memahami masalah yang diberikan dengan baik sehingga kamu dapat menyusun rencana dan solusi yang paling relevan. 

Pihak perusahaan akan sangat senang dan tertarik dengan kamu jika kamu bisa memunculkan solusi yang tepat sasaran. Mulai dari memberikan rangkuman dari masalah yang dihadapi perusahaan, proses menimbang permasalahan yang ada, beberapa opsi solusi yang ditemukan, dan akhirnya penjelasan solusi terbaik yang seharusnya dilakukan untuk membuat perusahaan lebih unggul.

5. Interview Asah Otak (Brain Teaser)

Apakah kamu pernah berhadapan dengan HRD yang memberi banyak pertanyaan aneh hingga membuatmu menelan ludah karena tidak terpikirkan bahwa akan ada pertanyaan seperti itu? Pertanyaan interview seperti ini termasuk tipe pertanyaan interview asah otak. 

Tipe ini biasa digunakan oleh Microsoft saat ingin mencari kandidat terbaik untuk kantor mereka. Sekarang tipe pertanyaan interview ini sering kali digunakan oleh perusahaan berbasis teknologi. Namun sekarang industri perbankan, marketing, dan keuangan sering menggunakan tipe ini juga. Mirip dengan wawancara studi kasus, tipe ini juga dilakukan untuk dijadikan tolak ukur sejauh mana kempuanmu dalam menghadapi sebuah masalah, namun dengan cara yang terkesan lebih absurd.

Contoh pertanyaan yang sering digunakan:

“Bagaiamana cara Anda mendaki Gunung Everest?”

Pertanyaan seperti ini memiliki tata cara rahasia untuk menjawabnya, yaitu jangan terkecoh dengan pertanyaan aneh yang diajukan. Karena interview ini bertujuan untuk mengetes reaksi, ketelitian, dan logika kamu dalam menilai situasi dan solusi yang bisa kamu pikirkan jika ditempatkan dalam situasi yang ada.

Luangkan waktu sebentar untuk berpikir dan mempersiapkan jawaban dan solusi yang paling strategis. Kombinasikan kemampuan berpikir kritis dan wawasan tentang pengetahuan umum yang kamu miliki tentang apa yang dibutuhkan dalam menghadapi proses mendaki Gunung Everest. Cara berpikir yang luas akan menjadi kunci kesuksesan wawancara tipe ini.

6. Stress Interview 

Bayangkan adegan interogasi di mana kamu dan seorang polisi harus berhadapan dengan seorang detektif yang sangat mengintimidasi karena karakternya yang sangar. Ia berteriak padamu sehingga kamu merasa begitu ketakutan. Mungkin terdengar sedikit berlebihan, namun wawancara tipe stres ini akan membuatmu merasa berada dalam keadaan yang sangat tidak nyaman yang sengaja dibuat oleh HRD dan user perusahaan. 

Pertanyaan seperti ini diajukan untuk menguji mentalmu dan mencari titik kelemahanmu selama wawancara. Perusahaan ingin melihat bahwa kamu bersungguh-sungguh dalam melamar pekerjaan. Meski jarang digunakan, tipe pertanyaan interview seperti ini biasanya dihadapi oleh kandidat yang melamar untuk pekerjaan tingkat manajerial.

Contoh pertanyaan yang sering digunakan:

“Saya tidak tertarik dengan resume Anda. Apa yang membuat Anda yakin bahwa Anda adalah kandidat yang kami cari?”

Tata cara yang penting diperhatikan dalam menjawab interview ini adalah kamu harus dalam keadaan relax menghadapi pertanyaan yang diberikan agar melewati semua proses wawancara dengan lancar. Atur regulasi emosimu meski kamu mungkin merasa down mendengar pertanyaannya. Jelaskan tentang keunggulan dan keunikanmu yang relevan dengan tenang dan tetap profesional.

Ingat bahwa perusahaan hanya ingin mencari titik kelemahanmu. Jangan anggap bahwa mereka mengintimidasi karena itu dapat memperburuk suasana hatimu sehingga jawaban yang kamu berikan akan kurang memuaskan. Singkat kata, jika kamu dapat pertanyaan semacam ini, jangan dimasukkan ke hati ya!

Nah, poin-poin di atas adalah 6 tipe pertanyaan wawancara dan tips tata cara interview yang biasanya harus dihadapi oleh kandidat. Sangat penting mengingat bahwa seseorang tidak akan pernah siap menghadapi wawancara kerja yang dihadirkan oleh perekrut jika tidak melakukan persiapan sama sekali.

Mungkin saja di masa depan kamu akan menemui salah satu tipe pertanyaan interview di atas, atau mungkin tidak sama sekali. Namun pada dasarnya, jika kamu memiliki wawasan luas dan melakukan riset tentang posisi lowongan, bidang industri perusahaan, dan kultur perusahaan yang kamu lamar, proses rekrutmen pastinya akan menjadi jauh lebih mudah.

Tentunya, dengan dibarengi pengetahuan soal tipe wawancara dari artikel ini, kamu sudah tahu bagaimana mempersiapkan strategi tata cara interview terbaik. Sekarang agar lebih siap lagi, kamu bisa langsung berlatih untuk menjawabnya dengan Simulasi Wawancara.

Bersama JobStreet kamu bisa cari berbagai pekerjaan #BebasDrama yang kamu impikan. Karena itu, yuk selalu update profilmu secara berkala setiap kamu memperoleh pengalaman dan skills baru sebelum melamar pekerjaan!

Kunjungi juga laman Tips Karir untuk lebih banyak informasi dan tips mengenai pembuatan CV, interview, dan berbagai informasi lainnya tentang dunia kerja. 

Download aplikasi JobStreet di Google Play Store atau Apple App Store untuk mempermudah akses JobStreet kapan pun dan di mana pun.

More from this category: Interview pekerjaan

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Jelajahi topik terkait

Pilih bidang minat untuk menelusuri karier terkait.

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Dengan memberikan informasi pribadi Anda, Anda menyetujui Pemberitahuan Pengumpulan dan Kebijakan Privasi. Jika Anda berusia di bawah 21 tahun, Anda memiliki izin dari orang tua agar Jobstreet dan afiliasinya memproses data pribadi Anda. Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.