Seringkali kita diingatkan bahwa generasi millennial adalah generasi yang nantinya akan mengambil alih angkatan tenaga kerja, karena itulah mereka merupakankunci dari rencana suksesi Anda.Namun, tahukah Anda bahwa kebanyakan dari mereka bila diberikan kesempatan, mereka akan keluar dari tempat kerjanya saat ini untuk mendapatkan yang lebih baik. Jika Anda adalah generasi millennial, kenyataan ini pasti tidaklah mengagetkan.
Berdasarkan Deloitte’s 2016 Millennial Survey, dua dari tiga responden survei berharap dapat meninggalkan posisinya sekarang pada tahun 2020 nanti sedangkan hanya 16% dari mereka berpikir akan tetap tinggal selama 1 dekade mendatang. Survei ini dilakukan terhadap hampir 7.700 generasi millennial dari 29 negara di dunia. Kurangnya loyalitas dari generasi ini menunjukkan tantangan yang sebenarnya bagi perusahaan untuk mempertahankan pekerjanya.
Jadi, bagaimana cara yang tepat untuk menghadapi situasi ini? Secara spesifik, apa saja strategi yang dapat Anda lakukan untuk mempertahankan generasi millennial dan memastikan bahwa rencana suksesi Anda sudah efektif?
1. Mengadopsi Struktur Organisasi yang Lebih Datar
Generasi millennial memiliki keyakinan kuat akan pentingnya kebebasan dan mereka memiliki kepercayaan diri yang melebihi generasi sebelumnya, karena itulah mereka tidak cocok bekerja dalam struktur organisasi yang biasa dan hierarkis atau dengan seorang bos yang diktator. Generasi ini berpikir bahwa semua orang dapat menjadi pemimpin jika mereka menginginkannya, dan gelar hanyalah nama. Intinya, mereka mencari keterbukaan, kolaborasi, dan transparansi di dalam perusahaan.
2. Melibatkan Generasi Millennial dalam Pengambilan Keputusan Perusahaan
Sebagai generasi yang mementingkan tujuan, generasi millennial senang menjadi bagian dalam pengambilan keputusan. Pertimbangkanlah untuk meminta pendapat mereka dalam pengambilan keputusan penting perusahaan seperti berbagai prakarsa dan proyek yang memberikan kontribusi terhadap tujuan perusahaan secara keseluruhan. Dalam jangka panjang, hal ini juga dapat mengembangkan rasa loyalitas dan menciptakan keinginan yang lebih dalam bagi mereka untuk bekerja bagi perusahaan, karena mereka akan memiliki pemahaman yang lebih jelas akan misi perusahaan dan memahami betapa pentingnya peran mereka terhadap kepentingan perusahaan secara keseluruhan.
3. Mengidentifikasi Calon Pemimpin yang Tepat
Agar rencana suksesi berhasil, pertama-tama Anda harus belajar mengidentifikasi calon pemimpin yang tepat. Namun hal ini lebih sulit dilakukan dari sekian banyak generasi millennial karena 91% dari mereka berkeinginan kuat dan bercita-cita untuk menjadi pemimpin. Walaupun jumlah tersebut kelihatannya mengindikasi adanya sejumlah besar calon pemimpin, hanya sebagian yang bertahan lama karena 66% dari mereka berharap dapat meninggalkan posisi mereka pada tahun 2020 nanti. Cara terbaik adalah dengan melakukan sesi one-on-one yang bersifat jujur dan terbuka dengan para calon pemimpin ini dan melihat apakah mereka bersedia menginvestasikan waktu mereka untuk perkembangan perusahaan ke depannya.
4. Menyediakan Pelatihan yang Menyenangkan dan Interaktif
Survei yang dilakukan oleh Deloitte juga mengindikasikan bahwa lebih dari 70% generasi millennial mengatakan alasan mereka ingin meninggalkan posisinya 2 tahun ke depan adalah karena kurang adanya perkembangan dalam hal kepemimpinan. Untuk menjaga ketertarikan generasi millennial, perusahaan perlu secara berkala melibatkan diri dengan mereka melalui pelatihan yang interaktif untuk kepentingan, pertumbuhan dan perkembangan perusahaan. Hal ini dapat memudahkan masa transisi pada saat perusahaan Anda membutuhkan perubahan yang mendadak atau jika salah satu karyawan Anda memutuskan untuk meninggalkan perusahaan dalam waktu singkat.
5. Tetap Terhubung
Ketika Anda telah mengidentifikasi calon pemimpin yang potensial, penting untuk tetap menjaga komunikasi yang baik dengan mereka selama masa suksesi. Yaitu dengan lebih mendekatkan hubungan dengan calon pemimpin potensial Anda daripada dengan karyawan lainnya. Pertimbangkan juga untuk melakukan lebih banyak sesi tatap muka atau sesi coaching rutin, mengenalkan mereka kepada pemimpin lainnya sehingga mereka dapat belajar lebih banyak, serta memberikan feedback terhadap kemajuan mereka. Calon pemimpin potensial ini juga harus diinformasikan dengan baik mengenai kesempatan-kesempatan yang bisa ia dapatkan di perusahaan Anda.
Rencana retensi yang sukses sering menjadi faktor yang menentukan keberhasilan rencana suksesi. Dengan melakukan pendekatan yang lebih transparan, mengidentifikasi calon pemimpin yang tepat, dan tetap menjaga hubungan baik, Anda bisa yakin bahwa hal ini adalah cara terbaik untuk menjaga kemampuan kepemimpinan pekerja millennial Anda.