Mungkin ada beberapa di antara kalian yang sedang galau memilih korporasi atau start-up. Apalagi kebanyakan orang tua menginginkan hidup anaknya lebih terjamin dengan bekerja di korporasi seperti BUMN atau badan hukum lainnya. Tapi, tidak sedikit juga yang ingin bekerja di start-up agar kemampuannya semakin berkembang. Bagi kamu fresh graduates yang sedang bingung untuk memilih kerja di korporasi atau start-up, coba renungkan hal ini ya! Jangan sampai kamu salah mengambil jalan dan menyesal nantinya.
Budaya kerja di start-up lebih longgar dan santai. Bahkan ada beberapa perusahaan start-up yang mengizinkan karyawannya untuk bekerja di rumah atau yang lebih sering disebut remote. Eits, walaupun bekerja remote tapi ingat ya pekerjaannya pun juga harus sesuai target! Di start-up juga biasanya banyak yang masih muda. Berbeda dengan start-up, kalau di korporasi kamu akan menemui suasana yang kantoran banget alias suasananya sangat professional dan kamu juga harus siap dengan birokrasi perusahaan ya!
Jika kamu memilih bekerja di start-up, kamu bisa memakai pakaian casual. Berbeda jika kamu bekerja korporasi yang harus memakai pakaian formal. Namun dengan memakai pakaian formal, kamu bisa jadi terlihat lebih dewasa loh!
Bicara soal fasilitas, sebenarnya tergantung dari perusahaannya. Ada start-up yang masih menyewa ruko, namun terdapat mesin kopi modern yang memudahkanmu untuk menyeduh kopi. Ada juga korporasi yang sudah punya gedung sendiri dengan pantry yang luas dan nyaman.
Ini merupakan hal yang paling penting! Jika kamu memilih untuk bekerja di start-up, kamu memiliki andil yang cukup besar dalam masa depan perusahaan. Namun jika di korporasi, kamu harus pintar dalam menyeimbangi kualitas kerja dan networking.
Gaji memang sangat penting dan tidak boleh terlewatkan. Bekerja di korporasi memang mendapatkan gaji yang oke beserta dengan tunjangan. Bahkan bisa meningkatkan taraf hidup para fresh graduates hingga 3 kali lipat atau bahkan lebih. Kalau di start-up jangan mengharapkan gaji beserta tunjangan seperti di korporasi ya! Kebanyakan start-up untuk para fresh graduates hanya menggaji dengan batasan UMR atau tidak berbeda jauh dari itu.
Itulah hal yang harus pikirkan dengan matang sebelum kamu memutuskan untuk bekerja di start-up atau korporasi. Kamu juga harus berpikir realistis tentang kemungkinan-kemungkinan yang terjadi jika bekerja di start-up maupun korporasi. Jika kamu adalah tipe yang tidak suka birokrasi, lebih suka bekerja dengan pace yang cepat, tidak masalah harus multi-tasking maka start-up mungkin lebih sesuai. Jika tidak masalah dengan birokrasi, tapi lebih memprioritaskan kestabilan kerja, fasilitas dan tunjangan, mungkin kamu cocok di korporasi. Jangan lupa untuk sign up gratis di JobStreet karena ada lebih dari 30.000 lowongan pekerjaan di start-up maupun korporasi!