45+ Contoh Soal TPA: Pembahasan dan Tips Mengerjakannya

45+ Contoh Soal TPA: Pembahasan dan Tips Mengerjakannya
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 08 July, 2024
Share

Tes Potensi Akademik (TPA) adalah salah satu instrumen penting dalam berbagai seleksi, mulai dari penerimaan mahasiswa hingga rekrutmen pekerja.

Secara garis besar, TPA dirancang untuk mengukur kemampuan kognitif seseorang, termasuk logika, verbal, dan numeriknya. 

Dengan makin ketatnya persaingan di dunia kerja saat ini, kemampuan untuk mengerjakan soal soal TPA secara baik tentunya bisa menjadi nilai tambah tersendiri bagi para job seekers.  

Oleh karena itu, memahami jenis soal TPA dan tips mengerjakannya secara benar dapat menjadi kunci sukses dalam menghadapi tes ini. 

Dalam artikel berikut, kamu bisa belajar 45+ contoh soal Tes Potensi Akademiklengkap dengan pembahasan dan tips mengerjakannya secara efektif.  

Ulasan berikut tentu akan bisa membantumu untuk mempersiapkan diri secara optimal dan meraih hasil terbaik. Untuk itu, mari disimak baik-baik, ya!


⁠Apa Itu Soal TPA? 

Suasana ujian tes potensi akademik atau TPA dalam proses rekrutmen kerja. (Sumber: Envato)

Sebelum belajar tentang soal dan pembahasan lengkapnya, ada baiknya kamu memahami definis TPA terlebih dahulu. 

Melansir laman psikologi UNAIR, Tes Potensi Akademik (TPA) dirancang untuk mengukur kemampuan berpikir seseorang dalam konteks akademik. 

TPA bertujuan untuk menilai potensi intelektual dan kesiapan belajar seseorang dalam berbagai bidang studi.  

Tes ini biasanya digunakan sebagai salah satu faktor dalam proses seleksi masuk perguruan tinggi, program beasiswa, atau bahkan rekrutmen kerja. 

Di sisi lain, menurut Accurate.id, Tes Potensi Akademik (TPA) adalah salah satu bentuk psikotes yang digunakan secara luas untuk mengukur kecerdasan intelektual seseorang.  

TPA sendiri pada dasarnya terbagi atas 3 aspek penting, yaitu numerikal, figural, dan verbal. 

Kemampuan numerikal melibatkan kemampuan berpikir dan pemahaman menggunakan angka. Di sisi lain, figural melibatkan kemampuan berpikir dan memahami gambar.  

Adapun aspek verbal lebih fokus kepada kemampuan berpikir dan memahami bahasa. 

Meskipun pertanyaan dalam TPA sering kali terkesan sederhana, banyak orang yang mengalami kesulitan dalam menjawabnya.  

Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya waktu, tidak teliti, atau kesulitan dalam menemukan jawaban yang benar. 

Maka, agar bisa berhasil dalam menjalani soal soal TPA, kamu memerlukan pemahaman dan strategi tertentu. Dengan demikian, kamu pun dapat menjawab semua pertanyaan dalam tes secara tepat dan sesuai waktu yang diberikan.


⁠Tujuan dari Tes Potensi Akademik 

Seorang karyawan pria sedang mengerjakan tes TPA dalam proses rekrtumen kerja. (Sumber: Envato)

Tes Potensi Akademik (TPA) tentunya memiliki beragam manfaat, terutama dalam proses rekrutmen karyawan. 

Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penggunaan materi Tes Potensi Akademik: 

1. Membantu menilai kemampuan kognitif calon karyawan 

TPA bisa membantu perusahaan untuk menilai seberapa baik tingkat kemampuan kognitif calon karyawan, terutama dalam hal analitis, logika, dan pemecahan masalah. 

Dengan demikian, hasil TPA dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang potensi dan kecocokan calon karyawan untuk berbagai posisi di perusahaan. 

2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan calon karyawan 

Hasil dari tes ini juga bisa membantu dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan calon karyawan. 

Informasi ini sangat berharga bagi perusahaan, khususnya dalam menentukan apakah calon karyawan memiliki keterampilan yang dibutuhkan dan di mana mereka mungkin memerlukan pengembangan lebih lanjut. 

3. Meningkatkan efisiensi proses seleksi 

Dengan menggunakan TPA sebagai bagian dari proses seleksi, perusahaan dapat lebih efisien dalam menyaring calon karyawan mereka. 

TPA dapat menjadi salah satu kriteria yang membantu suatu perusahaan atau organisasi dalam memilih kandidat yang paling memenuhi syarat. 

Pada gilirannya, tes ini akan sangat membantu untuk menghemat waktu dan sumber daya dalam proses rekrutmen. 

4. Menilai kemampuan beradaptasi dan belajar 

Mengutip laman Universitas Alma Alta, TPA sering mencakup komponen-komponen seperti pemahaman bacaan dan penalaran verbal. 

Semua komponen TPA itu tentunya menjadi indikator penting untuk menilai kemampuan calon karyawan dalam beradaptasi dan belajar hal baru. 

Hal itu penting bagi perusahaan yang memang membutuhkan karyawan yang mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dan teknologi baru. 

5. Mengidentifikasi potensi pengembangan karyawan 

Hasil TPA juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi pengembangan karyawan. Dengan mengetahui area yang perlu ditingkatkan, perusahaan dapat merancang program pelatihan yang sesuai. 

Dengan demikian, hal tersebut bisa membantu karyawan untuk mengembangkan keterampilan mereka dan mencapai kinerja optimal. 

6. Menentukan kesesuaian dengan budaya perusahaan 

Selain mengukur kemampuan kognitif, TPA juga dapat memberikan wawasan tentang kesesuaian calon karyawan dengan budaya perusahaan. 

Hasil TPA dapat membantu perusahaan dalam memilih karyawan yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga cocok dengan nilai-nilai dan budaya organisasi mereka. 

Dengan demikian, TPA tidak hanya menjadi alat seleksi, tetapi juga memberikan manfaat penting dalam membantu perusahaan mengidentifikasi, menilai, dan mengembangkan potensi karyawan mereka.


⁠Jenis Soal TPA 

Dua orang calon karyawan yang mengikuti proses rekrutmen kerja sedang mengerjakan soal TPA. (Sumber : Envato)

Soal soal TPA juga menjadi alat ukur yang digunakan untuk menilai kemampuan akademik seseorang secara menyeluruh. 

TPA pada dasarnya terdiri dari 4 subtes utama, yakni tes bahasa (verbal), tes angka (numerik), tes logika, dan tes gambar (spasial). 

Berikut ini penjelasan mengenai jenis soal TPA berdasarkan pemaparan Aristo (2012):

Tes verbal 

Tes bahasa atau verbal dalam Tes Potensi Akademik (TPA) bertujuan mengukur kemampuan peserta dalam memahami dan menggunakan bahasa secara efektif. 

Subtes ini kemudian dibagi menjadi 4 jenis tes, yakni: 

  • Tes lawan kata (antonim): Peserta diminta menemukan kata yang merupakan lawan dari kata yang diberikan dalam soal. Misalnya, jika kata yang diberikan adalah "panas", maka lawan katanya atau jawaban yang benar adalah "dingin".
  • Tes persamaan kata (sinonim): Peserta diminta mencari kata yang memiliki arti yang sama atau mirip dengan kata yang diberikan dalam soal. Contohnya, untuk kata "cepat", sinonimnya bisa "laju".
  • Tes pengelompokan kata: Peserta harus menemukan satu kata yang tidak termasuk dalam kelompok kata yang diberikan. Misalnya, dalam kelompok "apel, jeruk, mobil, pisang", kata "mobil" tidak termasuk dalam kelompok buah-buahan.
  • Tes padanan kata: Peserta diminta mencari kata yang memiliki pasangan atau hubungan khusus dengan kata yang diberikan dalam soal. Contohnya, jika kata yang diberikan adalah "mata", maka padanannya adalah "melihat". 

Kemampuan membaca dan memahami bahasa tentunya sangat penting dalam menilai kemampuan seseorang. 

Di sisi lain, subtes ini juga kerap digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana seseorang dapat menggunakan bahasa baku secara efektif. 


⁠Tes numerik 

Tes numerik adalah jenis soal TPA yang digunakan untuk menilai kemampuan seseorang dalam memahami, menganalisis, dan menginterpretasikan data numerik (angka). 

Tes ini sering dimanfaatkan dalam proses seleksi karyawan, terutama untuk posisi yang memerlukan keterampilan matematika, analisis data, atau pengambilan keputusan berbasis angka. 

Dalam hal ini, tes numerik terbagi lagi atas 5 jenis tes, yakni: 

  • Tes angka pada cerita: Peserta diminta menjawab masalah numerik yang tertuang dalam sebuah cerita. Misalnya, cerita tentang pembelian barang dengan jumlah tertentu, kemudian peserta harus menghitung total biaya atau sisa uang. 
  • Tes logika angka: Peserta harus menalar persamaan atau pola angka secara logis untuk menemukan jawaban yang benar. Contohnya, ada deret angka seperti 2, 4, 8, 16, dan peserta pun harus menentukan angka selanjutnya berdasarkan pola yang diterapkan pada deret tersebut.
  • Tes seri huruf: Peserta diminta melengkapi deret huruf yang rumpang dengan mengikuti pola tertentu. Misalnya, soal yang muncul adalah deret huruf A, C, E, _. Dengan demikian, jawaban yang benar untuk melengkapi deret tersebut adalah G, berdasarkan pola penambahan dua huruf.
  • Tes deret (serial angka): Peserta harus menemukan angka selanjutnya dalam deret angka yang memiliki pola tertentu. Misalnya, soal yang muncul adalah deret angka 1, 3, 6, 10... Dengan demikian, jawaban yang benar untuk melengkapi deret angka tersebut adalah 15, berdasarkan pola penambahan berturut-turut. 
  • Tes hitungan (aritmatika): Peserta melakukan operasi hitungan dasar seperti penambahan, pengurangan, perkalian, atau pembagian dengan angka yang tersedia dalam soal. Misalnya, menghitung hasil dari 25 × 4 atau 100 ÷ 5. 


⁠Tes logika 

Tes logika dirancang untuk menguji kemampuan peserta dalam memecahkan masalah dengan penalaran logis. Subtes ini terdiri dari 4 jenis tes, yaitu: 

  • Tes logika diagram: Peserta perlu menginterpretasikan diagram yang tersedia dan menjawab pertanyaan berdasarkan interpretasi tersebut.
  • Tes logika cerita: Peserta akan diminta untuk membaca sebuah cerita dan menjawab pertanyaan yang tidak secara langsung terdapat jawabannya dalam cerita tersebut.
  • Tes silogisme: Peserta harus bisa menilai kebenaran dari suatu pernyataan dan kesimpulan yang diambil dari soal dan jawaban yang diberikan.
  • Tes logika umum: Peserta perlu menalar secara cepat soal manakah pernyataan yang sifatnya logis. 


⁠Tes spasial 

Tes gambar atau spasial berfungsi untuk mengukur kemampuan peserta dalam memahami dan memanipulasi suatu objek visual. 

Subtes ini dibagi menjadi 4 jenis tes, yakni: 

  • Tes padanan gambar: Peserta diminta mencocokkan gambar dengan pasangan yang sesuai dari pilihan jawaban.
  • Tes bayangan gambar: Peserta diminta menentukan bagaimana gambar akan tampak jika dicerminkan atau dibayangkan dari sudut yang berbeda.
  • Tes kelompok gambar: Peserta diminta mengelompokkan gambar yang sesuai dalam satu kategori atau kondisi tertentu.
  • Tes identifikasi gambar: Peserta diminta mengidentifikasi gambar yang sesuai dengan deskripsi yang diberikan dalam soal. 

Pada dasarnya, materi soal TPA gambar dirancang untuk mengevaluasi berbagai aspek kecerdasan dan kemampuan kognitif peserta. Tes ini dapat menentukan potensi akademik dan kesiapan mereka dalam menghadapi tantangan akademis.


⁠Kumpulan Contoh Soal TPA dan Pembahasannya 

Seorang calon karyawan wanita sedang mengerjakan soal TPA ketika mengikuti proses rekrutmen kerja. (Sumber: Envato)

Berikut adalah kumpulan latihan soal TPA beserta pembahasannya yang bisa kamu jadikan rujukan:


⁠Contoh soal TPA verbal
 

Contoh soal Tes Potensi Akademik (TPA) sinonim atau persamaan kata 

  1. Apa persamaan kata dari kesahihan?
    A. Kebenaran
    ⁠B. Kemantapan
    ⁠C. Keberlakuan
    ⁠D. Kesalahan
    ⁠E. Kematangan

    Jawaban: A
    ⁠Pembahasan:
     Kesahihan merujuk pada keadaan atau kualitas yang valid atau sah. Sinonim dari kesahihan adalah kebenaran, karena keduanya mengacu pada sesuatu yang benar atau sah secara hukum atau fakta. Pilihan lain seperti kematangan, keberlakuan, kesalahan, dan kemantapan tidak tepat. Pasalnya, mereka tidak memiliki makna yang sama dengan kesahihan.
  2. Apa persamaan kata dari debat?
    A. Perbantahan
    ⁠B. Diskusi
    ⁠C. Komentar
    ⁠D. Permasalahan
    ⁠E. Pembicaraan

    Jawaban: A
    ⁠Pembahasan:
    Debat adalah proses atau kegiatan saling bertukar argumen antara dua pihak atau lebih yang biasanya berbeda pendapat. Kegiatan tersebut biasanya bertujuan untuk membuktikan kebenaran atau ketepatan argumen.

    ⁠Sinonim yang paling tepat untuk debat adalah perbantahan karena keduanya melibatkan pertukaran pendapat yang berlawanan. Diskusi, komentar, permasalahan, dan pembicaraan adalah jawaban yang salah karena empat kata tersebut tidak selalu melibatkan pertukaran argumen yang kontradiktif sebagaimana yang terjadi dalam debat.
  3. Apa sinonim dari kata terkenal?
    A. Kaya
    ⁠B. Terhormat
    ⁠C. Populer
    ⁠D. Berani
    ⁠E. Terkemuka

    Jawaban: C
    ⁠Pembahasan:
     Kata terkenal berarti dikenal oleh banyak orang atau memiliki reputasi yang luas. Sinonim yang paling tepat adalah populer. Alasannya, keduanya menunjukkan bahwa seseorang atau sesuatu dikenal oleh banyak orang. Pilihan lain seperti kaya, terhormat, berani, dan terkemuka tidak secara langsung berhubungan dengan tingkat keterkenalan.
  4. Kata yang memiliki makna sinonim dengan "membenci" adalah... 
    A. Menyukai
    ⁠B. Mengagumi
    ⁠C. Menjijikkan
    ⁠D. Mengejek
    ⁠E. Mengabaikan

    Jawaban: C
    ⁠Penjelasan:
     Kata "membenci" menggambarkan perasaan yang sangat negatif terhadap sesuatu atau seseorang. Hal ini berarti seseorang merasa sangat tidak suka atau memiliki antipati yang mendalam terhadap sesuatu atau individu lain. Dengan demikian, makna yang mirip dengan "membenci" adalah "menjijikkan". Pasalnya, kata "menjijikkan" juga menggambarkan sesuatu yang memicu rasa tidak suka yang kuat. Oleh karena itu, pilihan jawaban yang tepat adalah C. Menjijikkan.
  5. Kata yang memiliki makna sinonim dengan "cerah" adalah... 
    A. Gelap
    ⁠B. Terang
    ⁠C. Suram
    ⁠D. Mendung
    ⁠E. Redup

    Jawaban: B
    ⁠Penjelasan:
     Kata "cerah" digunakan untuk menggambarkan kondisi cuaca atau cahaya yang terang atau menyilaukan. Kata “cerah” ini sering digunakan untuk menggambarkan langit yang terang, cuaca yang cerah, atau cahaya yang terang. Adapun makna yang sama dengan "cerah" adalah "terang". Oleh karena itu, pilihan jawaban yang benar adalah B. Terang.


Contoh soal Tes Potensi Akademik (TPA) Antonim atau Lawan Kata 

  1. Apa lawan kata dari tenggelam?
    ⁠A. Melayang-layang
    ⁠B. Terombang-ambing
    ⁠C. Tak tentu
    ⁠D. Terkatung
    ⁠E. Terapung

    Jawaban: E
    ⁠Pembahasan:
    Tenggelam berarti berada di bawah permukaan air atau masuk ke dalam air dan tidak terlihat di permukaan. Lawan kata dari tenggelam adalah terapung, yang berarti berada di atas permukaan air atau mengambang di atas air. Pilihan lain seperti terombang-ambing, melayang-layang, tak tentu, dan terkatung tidak memiliki makna yang berlawanan langsung dengan tenggelam.
  2. Apa lawan kata dari keseragaman?
    A. Monopoli
    ⁠B. Disparitas
    ⁠C. Tinggi rendah
    ⁠D. Berdua
    ⁠E. Uni

    Jawaban: B
    ⁠Pembahasan:
     Keseragaman berarti keadaan di mana semua elemen atau bagian adalah sama atau serupa. Lawan kata dari keseragaman adalah disparitas, yang berarti perbedaan atau ketidakseragaman.

    ⁠Pilihan lain seperti monopoli, berdua, tinggi rendah, dan uni tidak memiliki makna yang berlawanan langsung dengan keseragaman. Disparitas secara khusus menunjukkan adanya perbedaan atau variasi, sehingga menjadi antonim yang tepat untuk keseragaman.
  3. Apa lawan kata dari kata ekstrovert?
    A. Terisolasi
    ⁠B. Introvert
    ⁠C. Pendiam
    ⁠D. Penyendiri
    ⁠E. Pemalu

    Jawaban: B
    ⁠Pembahasan:
     Ekstrovert adalah istilah psikologis yang menggambarkan seseorang dengan kecenderungan mendapatkan energi dari interaksi sosial dan merasa nyaman berada di sekitar orang lain.

    ⁠Lawan kata ekstrovert adalah introvert, yang menggambarkan seseorang dengan kecenderungan mendapatkan energi dari waktu yang dihabiskannya saat sendirian. Orang introvert juga merasa lebih nyaman dalam kesendirian atau saat melakukan interaksi satu lawan satu.
  4. Kendala >< …
    A. Hambatan
    ⁠B. Rintangan
    ⁠C. Pendukung
    ⁠D. Ujian 
    ⁠E. Halangan

    Jawaban: C
    ⁠Pembahasan:
     Kendala berarti sesuatu yang menghambat atau menghalangi, atau kesulitan yang mengganggu kelancaran suatu kegiatan. Maka, jawaban paling tepat untuk soal ini adalah C. Pendukung.

    ⁠Pasalnya, arti dari kata pendukung adalah sesuatu yang bisa membantu untuk memudahkan atau memperlancar sesuatu.
     Sementara itu, untuk pilihan lainnya, opsi tersebut memiliki makna serupa dengan kendala, yang berarti sesuatu yang menghambat atau menyulitkan.
  5. Lazim >< ...
    A. Zakat
    ⁠B. Beda
    ⁠C. Benci
    ⁠D. Jujur
    ⁠E. Lumrah

    Jawaban: B
    ⁠Pembahasan:
      Kata "lazim" mengacu pada sesuatu yang umum, biasa terjadi, atau sering terjadi. Antonim dari "lazim" adalah sesuatu yang tidak umum atau berbeda dari keadaan biasanya. Oleh karena itu, kata yang paling sesuai sebagai antonim dari "lazim" adalah "beda", yang menunjukkan keadaan yang berlawanan dengan yang umum atau biasa.

    ⁠Pilihan jawaban A. Zakat, memang berbeda dari "lazim" secara arti. Namun, "zakat" adalah pilihan yang salah karena tidak berlawanan dengan "lazim".
     Adapun pilihan jawaban C. Benci, D. Jujur, dan E. Lumrah tidak sesuai dengan makna antonim dari "lazim", karena mereka tidak menggambarkan sesuatu yang berlawanan dengan keadaan umum atau biasa.


⁠Contoh soal TPA analogi 

  1. Gerbong : Lokomotif = ... : ...
    ⁠⁠A. Taksi : Pengemudi
    ⁠B. Kereta : Masinis
    ⁠C. Pedati : Andong
    ⁠D. Trem : Rel
    ⁠⁠E. Delman : Kuda

    Jawaban: E
    Pembahasan: Dalam analogi ini, kamu harus mencari hubungan antara dua kata pertama dan menerapkannya ke pasangan kata yang lain. Gerbong dan lokomotif adalah bagian dari satu kesatuan sistem transportasi, di mana lokomotif adalah bagian yang menarik atau mendorong gerbong. Melihat hal tersebut, maka jawaban yang benar adalah Delman : Kuda. Pasalnya, kuda menarik delman seperti lokomotif menarik gerbong.

  2. Modern : Tradisional = ... : ...
    A. Roket : Rdal Scud
    ⁠B. Mobil : Pedati
    ⁠C. Pesawat : Sepeda Motor
    ⁠D. Ferrari : Fiat
    ⁠E. TV : VCD Player

    Jawaban: B
    ⁠Pembahasan:
     Kata "modern" dan "tradisional" menunjukkan hubungan antara sesuatu yang lebih baru atau mutakhir, dan sesuatu yang lebih kuno atau lama. Jadi, kamu perlu mencari pasangan kata yang menunjukkan hubungan antara sesuatu yang modern dan sesuatu yang lebih kuno dalam konteks teknologi atau penggunaan.

    ⁠Dengan demikian, jawaban yang benar adalah Mobil : Pedati. Ini karena mobil adalah contoh kendaraan modern, sedangkan pedati adalah contoh kendaraan tradisional.

  3. Gitar : Senar = ... : ... 
    A. Piano : Tuts
    ⁠B. Drum : Palu
    ⁠C. Flute : Lubang
    ⁠D. Biola : Busur
    ⁠E. Trompet : Katup

    Jawaban: A
    ⁠Pembahasan:
     Dalam analogi ini, gitar dan senar memiliki hubungan, di mana senar adalah bagian dari gitar yang menghasilkan suara ketika dimainkan. Selanjutnya, kamu perlu mencari pasangan kata yang memiliki hubungan serupa, di mana satu elemen adalah alat musik, dan elemen lainnya adalah bagian dari alat musik yang menghasilkan suara.

    ⁠Dengan demikian, jawaban yang paling tepat adalah Piano : Tuts. Ini karena tuts adalah bagian dari piano yang menghasilkan suara, sama seperti senar pada gitar.


⁠Contoh soal TPA numerik atau angka
 

Contoh soal TPA tentang deret angka 

  1. 3, 6, 4, 8, 6, ..., ...
    ⁠A. 24, 12
    ⁠B. 24, 36
    ⁠C. 12, 10
    ⁠D. 12, 18
    ⁠E. 12, 24

    Jawaban: C
    Pembahasan: Terlihat bahwa pola penambahan dan pengurangan dilakukan secara bergantian pada deret di atas. Lebih spesifik lagi, setiap angka pada posisi ganjil (1, 3, 5, ...) dikalikan 2, sedangkan setiap angka pada posisi genap (2, 4, 6, ...) dikurangi 2.

    ⁠Nah, setelah mengetahui polanya, mar kita tinjau pola tersebut dengan contoh angka yang diberikan:
    - ⁠Angka pada posisi pertama (3) dikalikan dengan 2 menjadi 6.
    ⁠- Angka pada posisi kedua (6) dikurangi 2 menjadi 4.
    ⁠- Angka pada posisi ketiga (4) dikalikan dengan 2 menjadi 8.
    ⁠- Angka pada posisi keempat (8) dikurangi 2 menjadi 6.

    ⁠Dengan demikian, kita bisa melihat adanya pola penambahan dan pengurangan bergantian pada soal ini.
     Maka, jika ingin mencari angka berikutnya dalam deret ini, kita tinggal melanjutkan pola yang sama, yakni:
    ⁠- Angka pada posisi kelima (6) dikalikan dengan 2 menjadi 12.
    ⁠- Angka pada posisi keenam (12) dikurangi 2 menjadi 10.

    ⁠Jadi, jawaban yang tepat adalah 12, 10.

  2. 6, 3, 4, 1, 2, -1, (...)
    A. -6
    ⁠B. -4
    ⁠C. -2
    ⁠D. -1
    ⁠E. 0

    Jawaban: E
    ⁠Pembahasan:
    Mari kita analisis pola perubahan antar angka di deret ini:
    ⁠- 6 menjadi 3 (6
    - 3 = 3)
    ⁠- 3 menjadi 4 (3
    + 1 = 4)
    ⁠- 4 menjadi 1 (4
    - 3 = 1)
    ⁠- 1 menjadi 2 (1
    + 1 = 2)
    ⁠- 2 menjadi -1 (2
    - 3 = -1)

    ⁠Dari pola di atas, terlihat bahwa angka-angka dalam deret secara berurutan berubah dengan setelah dikurangi (-) 3 dan ditambahkan (+) 1. Dengan menggunakan pola ini, maka jawabannya yang benar adalah E. 0. Pasalnya, angka terakhir dalam soal adalah -1, dan jika ditambahkan 1 sesuai pola, hasilnya adalah 0.

  3. 4, 0, 8, 4, 12, 8, ...
    A. 24
    ⁠B. 20
    ⁠C. 16
    ⁠D. 12
    ⁠E. 8

    Jawaban: C
    ⁠Pembahasan:
     Dalam deret angka yang diberikan (4, 0, 8, 4, 12, 8, ...), terdapat pola penambahan dan pengurangan yang berulang. Pola yang dimaksud adalah sebagai berikut:
    ⁠- Pertama, kita mengurangi 4 untuk mendapatkan angka kedua dari deret (4 - 4 = 0).
    ⁠- Kemudian, kita menambahkan 8 ke angka kedua untuk mendapatkan angka ketiga (0 + 8 = 8).
    ⁠- Selanjutnya, kita mengurangi 4 untuk mendapatkan angka keempat dari deret (8 - 4 = 4).
    ⁠- Setelah itu, kita kembali menambahkan 8 dari angka tersebut untuk mendapatkan angka kelima dari deret (4 + 8 = 12).
    ⁠- Terakhir, kita mengurangi 4 untuk mendapatkan angka keenam dari deret (12 - 4 = 8)

    ⁠Jadi, pola soal deret angka kali ini adalah kurang (-) 4 kemudian tambah (+) 8 secara berulang. Adapun angka terakhir dalam soal adalah 8. Dengan mengikuti pola yang sudah kita temukan, jawaban yang paling tepat adalah 16. Pasalnya, angka terakhir soal harus ditambahkan 8 untuk mengikuti pola.


⁠Contoh soal TPA tentang logika angka 

  1. Suatu hari, harga beras melonjak jadi 20%. Bila harga beras awalnya hanya Rp10.000 per kilogram, maka harga beras sekarang adalah ...
    A. Rp12.200 per kilogram
    ⁠B. Rp12.000 per kilogram
    ⁠C. Rp12.400 per kilogram 
    ⁠D. Rp12.600 per kilogram
    ⁠E.  Rp12.300 per kilogram

    Jawaban: B
    ⁠Pembahasan:
     Kenaikan harga 20% berarti, harga barunya adalah 100% + 20% = 120% dari harga awal. Jika harga beras semula adalah Rp10.000 per kilogram, maka harga baru setelah kenaikan adalah:

    ⁠⁠Harga baru = Harga awal + (20% x Harga Awal)
    ⁠Harga baru = Rp10.000 + (0.20 x Rp10.000)
    ⁠Harga baru = Rp10.000 + Rp2.000
    ⁠Harga baru = Rp12.000

    ⁠Jadi, harga beras sekarang adalah Rp12.000 per kilogram.
  2. Jika 8 orang bekerja selama 6 hari untuk menyelesaikan suatu proyek, berapa lama waktu yang dibutuhkan 12 orang untuk menyelesaikan proyek yang sama jika mereka bekerja dengan tingkat produktivitas yang sama?
    A. 4 Hari
    ⁠B. 2 Hari
    ⁠C. 5 Hari
    ⁠D. 6 Hari
    ⁠E. 1 Hari

    Jawaban: A
    ⁠Pembahasan:
     Karena ada lebih banyak orang yang bekerja, waktu yang dibutuhkan akan lebih sedikit. Mari kita sebut 𝑥 sebagai jumlah hari yang dibutuhkan 12 orang untuk menyelesaikan proyek yang sama.

    ⁠Dengan menggunakan konsep pekerjaan yang sama (48 (hasil dari 8x6)=12x), kita dapat menemukan bahwa 𝑥=4. Itu artinya, 12 orang dapat menyelesaikan proyek yang sama dalam waktu 4 hari.
  3. Perbandingan uang Suci dan Murni adalah 3 : 7. Jika uang Murni Rp210.000, berapakah selisih uang keduanya?
    A. Rp 90.000,00
    ⁠B. Rp 190.000,00
    ⁠C. Rp 120.000,00
    ⁠D. Rp 130.000,00
    ⁠E. Rp 150.000,00

    Jawaban: C 
    Pembahasan: Dari perbandingan uang Suci dan Murni yang diberikan (3:7), kita tahu bahwa setiap 7 bagian uang Murni setara dengan Rp210.000. Oleh karena itu, setiap 3 bagian uang Suci setara dengan:

    ⁠Uang Suci=3 : 7×Rp210.000=Rp90.000

    ⁠Selanjutnya, kita bisa menghitung selisih antara uang Murni dan uang Suci:
    ⁠- Selisih = Uang Murni−Uang Suci
    ⁠- Selisih = Rp210.000−Rp90.000
    ⁠- Selisih = Rp120.000
     


⁠Contoh soal TPA aritmatika 

  1. (25+12)×3−40 =
    A. 81
    ⁠B. 80
    ⁠C. 71
    ⁠D. 68
    ⁠E. 70

    Jawaban: C
    ⁠Pembahasan:
    = (25+12)×3−40
    = (37)×3−40
    ⁠= 111−40
    ⁠= 71

    ⁠Jadi, jawaban yang tepat adalah 71.
     
  2. 44 + 19 = 23 + …
    ⁠A. 38
    ⁠B. 39
    ⁠C. 41
    ⁠D. 40
    ⁠E. 42

    Jawaban: D
    Pembahasan: Pertama, kita harus menyelesaikan sisi kiri soal terlebih dahulu, yakni penambahan 44 dan 19 yang hasilnya 63. Nah, sekarang kita tahu bahwa nilai sisi kiri sama dengan nilai sisi kanan. Dengan demikian, kita bisa mengurangi nilai sisi kiri dengan angka terbuka di sisi kanan untuk mencari jawaban. Dari sini, kita dapat melihat bahwa angka yang kita cari adalah 63 dikurangi 23, yakni 40.
  3. Suatu seri: 1-2-4-8-16-32-, maka seri selanjutnya...
    A. 32-16-8
    ⁠B. 16-32-8
    ⁠C. 64-128-256
    ⁠D. 64-32-128
    ⁠E. 256-128-64

    Jawaban: C
    ⁠Pembahasan: 
    Untuk menemukan pola dalam seri angka yang diberikan: 1, 2, 4, 8, 16, 32, kita perhatikan bagaimana setiap angka diperoleh dari angka sebelumnya:

    ⁠⁠1 x 2 = 2
    ⁠2 x 2 = 4
    ⁠4 x 2 = 8
    ⁠8 x 2 = 16
    ⁠16 x 2 = 32

    ⁠Dapat dilihat bahwa setiap angka dalam seri ini diperoleh dengan mengalikan angka sebelumnya dengan 2. Oleh karena itu, untuk menemukan tiga angka berikutnya, coba lanjutkan pola tersebut:

    ⁠32 x 2 = 64
    ⁠64 x 2 = 128
    ⁠128 x 2 = 256

    ⁠Jadi, tiga angka berikutnya dalam seri tersebut adalah 64, 128, dan 256. Jawaban yang benar adalah: C. 64-128-256.
  4. 4, 8, (...), (...), 64, 128
    A. 28 , 24
    ⁠B. 16 , 32
    ⁠C. 26 , 14
    ⁠D. 13, 29 
    ⁠E. 22, 14

    Jawaban: B  
    Pembahasan: Untuk menemukan dua angka yang hilang dalam urutan 4, 8, (...), (...), 64, 128, kita perlu memahami pola urutannya terlebih dahulu. Mari kita analisis urutannya:

    ⁠⁠- Angka pertama adalah 4.
    ⁠- Angka kedua adalah 8.

    ⁠Pola yang mungkin pertama kali terlihat adalah bahwa setiap angka adalah hasil dari operasi tertentu pada angka sebelumnya. Untuk memulainya, kita juga perlu melihat hubungan antara angka-angka yang diberikan. Dari 4 ke 8, salah satu pola yang mungkin terjadi adalah 4 x 2 = 8.
     Berikutnya kita periksa hubungan antara 64 dan 128. Pola yang mungkin muncul adalah 64 x 2 = 128.

    ⁠Ini menunjukkan bahwa setiap angka berikutnya dalam urutan bisa didapatkan dengan mengalikan angka sebelumnya dengan 2. Sekarang, kita akan memeriksa apakah pola ini dapat diterapkan pada semua angka dalam urutan.

    ⁠Melanjutkan pola penggandaan:

    ⁠8 x 2 = 16
     
    16 x 2 = 32 
    32 x 2 = 64 
    64 x 2 = 128

    ⁠Hanya pilihan B yang sesuai dengan pola penggandaan dengan 2. Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah: B. 16, 32. Setiap angka adalah hasil dari mengalikan angka sebelumnya dengan 2. Jadi, 2 angka yang hilang sesuai urutan adalah 16 dan 32.
     
  5. N, A, O, B, P, C, (...), (...)
    A. Q, D 
    ⁠B. Q, F
    ⁠C. N, E 
    ⁠D. O, E
    ⁠E. M, E

    Jawaban: A
    ⁠Pembahasan:
     Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita pisahkan urutannya menjadi dua sub-urutan, satu untuk huruf-huruf yang berada di posisi ganjil dan satu untuk huruf-huruf yang berada di posisi genap:

    ⁠- Posisi Ganjil: N, O, P, ...
    ⁠- Posisi Genap: A, B, C, ...

    ⁠Pola pada Posisi Ganjil: N (14), O (15), P (16). Dari N ke O, kita menambahkan 1 (14 + 1 = 15).
     Dari O ke P, kita menambahkan 1 (15 + 1 = 16).

    ⁠Kesimpulannya, pola pada posisi ganjil adalah menambahkan 1 setiap kali menambah deret.
     Adapun pola pada posisi genap adalah A (1), B (2), C (3). Dari A ke B, kita menambahkan 1 (1 + 1 = 2). Dari B ke C, kita menambahkan 1 (2 + 1 = 3). Jadi, pola pada posisi genap adalah menambahkan 1 setiap kali menambah deret.

    ⁠Berdasarkan pola yang telah diidentifikasi:
    ⁠- Huruf di posisi ganjil berikutnya setelah P adalah P + 1 = Q.
    ⁠- Huruf di posisi genap berikutnya setelah C adalah C + 1 = D.

    ⁠Dengan pola ini, dua huruf yang hilang adalah Q dan D.


⁠Contoh soal TPA logika
 

  1. Jika semua kucing suka susu, dan Tom adalah seekor kucing, maka apa kesimpulan yang dapat ditarik?
    A. Tom suka susu
    ⁠B. Semua kucing adalah Tom
    ⁠C. Semua hewan suka susu
    ⁠D. Semua hewan adalah kucing
    ⁠E. Tom adalah manusia

    Jawaban: A 
    Pembahasan: Dari premis yang diberikan, kita tahu bahwa semua kucing suka susu. Karena Tom adalah seekor kucing, maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa Tom suka susu.
  2. Jika semua buku di rak adalah novel, dan Harry Potter adalah sebuah buku, maka apa kesimpulan yang dapat ditarik?
    A. Semua buku adalah Harry Potter
    ⁠B.  Semua novel adalah Harry Potter
    ⁠C. Semua novel adalah buku
    ⁠D.  Semua Harry Potter adalah novel
    ⁠E. Semua buku di rak adalah Harry Potter

    Jawaban: D
    ⁠Pembahasan:
     Dari premis yang diberikan, kita bisa tahu kalau semua buku di rak adalah novel. Karena Harry Potter adalah sebuah buku, maka kesimpulan yang dapat ditarik: Harry Potter adalah novel.
  3. Jika semua pensil di dalam kotak berwarna biru, dan pensil yang diambil dari kotak tersebut adalah biru, maka apa kesimpulan yang bisa diambil?
    A. Semua pensil di dunia berwarna biru
    ⁠B. Semua pensil yang diambil dari kotak tersebut berwarna biru
    ⁠C. Semua benda berwarna biru adalah pensil
    ⁠D. Semua pensil di dalam kotak tersebut berwarna biru
    ⁠E. Semua pensil yang berwarna biru diambil dari kotak tersebut

    Jawaban: D
    ⁠Pembahasan:
     Dari premis yang diberikan, kita tahu kalau semua pensil di dalam kotak berwarna biru. Maka, bila pensil yang diambil dari kotak tersebut adalah biru, kesimpulan yang bisa ditarik adalah bahwa semua pensil di dalam kotak tersebut berwarna biru.
  4. Semua mamalia menyusui anak mereka. Kucing adalah mamalia.
    A. Tidak ada kesimpulan
    ⁠B. Kucing menyusui anaknya
    ⁠C. Semua kucing menyusui anaknya
    ⁠D. Beberapa kucing menyusui anaknya
    ⁠E.  Semua salah

    Jawaban: B
    ⁠Pembahasan:
     Jawaban yang benar adalah kucing menyusui anaknya. Dari premis pertama, kita tahu bahwa semua mamalia menyusui anak mereka. Karena kucing adalah mamalia, maka kucing juga menyusui anaknya.
  5. Semua manusia adalah makhluk hidup. Bunga adalah makhluk hidup.
    A. Semua bunga adalah manusia
    ⁠B. Beberapa bunga adalah manusia
    ⁠C. Bunga adalah makhluk hidup
    ⁠D. Tidak ada kesimpulan
    ⁠E. Semua salah

    Jawaban: C
    ⁠Pembahasan:
     Jawaban yang paling tepat adalah bunga adalah makhluk hidup. Dari premis pertama, kita tahu jika semua manusia adalah makhluk hidup. Dari premis kedua, kita bisa menyimpulkan bahwa bunga juga adalah makhluk hidup.
  6. Semua hewan berdarah dingin. Ular adalah hewan.
    A. Semua ular berdarah dingin
    ⁠B. Beberapa ular berdarah dingin
    ⁠C. Ular adalah hewan berdarah dingin
    ⁠D. Beberapa ular bukan hewan berdarah dingin
    ⁠E.  Semua ular bukan hewan berdarah dingin

    Jawaban: C
    ⁠Pembahasan:
     Jawaban yang benar adalah ular adalah hewan berdarah dingin. Bila merujuk ke premis pertama, kita tahu kalau semua hewan berdarah dingin. Karena ular adalah hewan, maka ular juga termasuk berdarah dingin.
  7. Semua anjing berkaki empat. Kucing adalah hewan berkaki empat.
    A. Beberapa kucing adalah anjing
    ⁠B. Semua kucing adalah anjing
    ⁠C. Beberapa kucing bukan hewan berkaki empat
    ⁠D. Semua kucing adalah hewan berkaki empat
    ⁠E.  Tidak ada kesimpulan

    Jawaban: D
    ⁠Pembahasan:
     Jawaban yang benar adalah semua kucing adalah hewan berkaki empat. Dari premis pertama, kita tahu jika semua anjing berkaki empat. Maka, jika kucing adalah hewan, dan semua hewan berkaki empat, maka semua kucing adalah hewan berkaki empat.
  8. Semua ikan hidup di air. Piranha adalah ikan. Apakah piranha hidup di air?
    A. Ya
    ⁠B. Tidak
    ⁠C. Kadang-kadang
    ⁠D. Hanya saat kecil
    ⁠E. Tidak dapat dipastikan

    Jawaban: A
    ⁠Pembahasan: 
    Karena piranha adalah ikan, dan semua ikan hidup di air, maka piranha juga hidup di air.
  9. Semua mamalia bernapas dengan paru-paru. Paus adalah mamalia. Apakah paus bernapas dengan paru-paru?
    A. Ya
    ⁠B. Tidak
    ⁠C. Dengan insang
    ⁠D. Dengan kulit
    ⁠E. Hanya saat di darat

    Jawaban: A
    ⁠Pembahasan:
    Karena paus adalah mamalia, dan semua mamalia bernapas dengan paru-paru, maka paus juga bernapas dengan paru-paru.
  10. Semua burung bisa terbang. Sebagian hewan yang bisa terbang adalah burung. Jadi ....
    A. Semua hewan yang bisa terbang adalah burung 
    ⁠B. Sebagian burung adalah hewan yang bisa terbang
    ⁠C. Hewan yang tidak bisa terbang bukan burung 
    ⁠D. Sebagian hewan yang bisa terbang bukan burung
    ⁠E. Semua hewan adalah burung yang bisa terbang

    Jawaban: A
    ⁠Pembahasan:
     Dari pernyataan "Semua burung bisa terbang" dan "Sebagian hewan yang bisa terbang adalah burung", kita dapat menyimpulkan bahwa semua hewan yang bisa terbang adalah burung. Oleh karena itu, jawaban yang paling tepat adalah: A.
  11. Semua dokter adalah orang terpelajar. Sebagian orang terpelajar adalah ilmuwan. Jadi…
    A. Semua dokter adalah ilmuwan
    ⁠B. Sebagian ilmuwan adalah orang terpelajar
    ⁠C. Semua ilmuwan adalah dokter
    ⁠D. Sebagian dokter adalah ilmuwan 
    ⁠E. Semua orang terpelajar adalah dokter

    Jawaban: D
    Pembahasan: Dari pernyataan "Semua dokter adalah orang terpelajar" dan "Sebagian orang terpelajar adalah ilmuwan", kita dapat menyimpulkan bahwa sebagian dokter adalah ilmuwan.
  12. Semua siswa di sekolah itu pandai matematika. Sebagian siswa pandai fisika. Jadi .... 
    A. Semua siswa pandai fisika adalah pandai matematika
    ⁠B. Semua siswa pandai matematika adalah pandai fisika
    ⁠C. Sebagian siswa pandai matematika adalah pandai fisika 
    ⁠D. Sebagian siswa pandai fisika adalah tidak pandai matematika
    ⁠E.  Semua siswa pandai fisika adalah tidak pandai matematika

    Jawaban: A
    ⁠Pembahasan:
     Dari pernyataan "Semua siswa di sekolah itu pandai matematika" dan "Sebagian siswa pandai fisika", kita dapat menarik kesimpulan bahwa sebagian siswa yang pandai fisika itu juga pandai matematika.


⁠Contoh soal TPA gambar atau spasial

1.

Contoh soal TPA.

Sumber: https://serc.edu.au/ 

Jawaban: B
⁠Pembahasan: Memutar sebuah objek sebesar 90 derajat searah jarum jam berarti mengubah orientasi objek tersebut dengan memutarnya ke arah kanan sebanyak seperempat putaran penuh. Maka dari itu, jawaban B adalah yang paling tepat untuk soal di atas.

2.

Sumber: https://serc.edu.au/ 

Jawaban: C
⁠Pembahasan: 
Ketika dibuka, seharusnya jumlah sisi kotak cokelat ini ada 6. Maka, kemungkinan jawaban yang benar hanya ada pada pilihan A dan C. Namun, bila dicermati lagi, bentuk sisi kotak pada opsi A tidak sesuai karena tidak sama dengan titik tengahnya yang merupakan bentuk persegi panjang. Alhasil, jawaban paling tepat terletak pada opsi C.

3.

Contoh soal TPA.

Sumber: https://serc.edu.au/ 

Jawaban: B
Pembahasan: Jika dibayangkan kita duduk di kursi Windi, jelas posisi pas ada di posisi kanannya. Sebaliknya, bila diandaikan kita duduk di kursi Yuda, posisi vas bunga jelas berada di sisi kiri tubuhnya.


⁠⁠4.

Contoh soal TPA.

Sumber: https://serc.edu.au/ 

Jawaban: A
Pembahasan: Putaran searah jarum jam adalah sebuah gerakan melingkar yang berjalan ke arah kanan jika dilihat dari atas atau dari sisi depan. Ini berarti, titik-titik pada lingkaran atau objek yang berputar bergerak dari arah kiri atas ke kanan atas, kemudian ke kanan bawah, dan kembali ke kiri bawah, lalu kembali ke kiri atas, dan seterusnya. Maka, bila kita menggunakan konsep tersebut, jawaban paling tepat untuk soal di atas adalah A.


⁠5.

Contoh soal TPA.

Sumber: https://serc.edu.au/ 

Jawaban: B
Pembahasan: Logika yang bisa dipakai untuk menjawab soal di atas adalah, kita perlu memosisikan diri pada posisi tikus tersebut. Artinya, saat melihat gambar tersebut, sisi kanan tikus adalah sisi kiri kita, dan begitu juga sebaliknya. Maka, bila tikus dikatakan belok ke kanan, itu berarti dia bergerak ke sisi kiri pandangan kita. Hasilnya, jawaban paling tepat adalah huruf P.


⁠6. 

Sumber: https://serc.edu.au/ 

Jawaban: C
Pembahasan: Untuk menjawab soal ini, hitung dahulu jumlah sisi dari gambar kotak di atas. Setelah dihitung, jumlah sisi dari jaring-jaring kotak tersebut ada 6. Maka, carilah opsi yang paling mungkin dari gambar tersebut. Pada soal ini, opsi jawaban benarnya terletak pada pilihan A dan C. Namun, dari pilihan tersebut, ada yang kurang tepat, yakni A. Hal ini karena gambar jaring-jaring kotak di atas sisi terkecilnya berbentuk persegi. Sementara itu, opsi A menunjukkan bahwa sisi terkecilnya berbentuk persegi panjang. Dengan demikian, jawaban yang benar adalah C.


⁠7.

Contoh soal TPA.

Sumber: Kumparan 

Jawaban: C
Pembahasan: Sebelum mencari tahu jawabannya, pertama kita perlu mencermati ke mana huruf Y diputar. Pada gambar di atas, huruf Y paling mungkin diputar berlawanan dengan arah jam. Artinya, huruf Y diputar ke arah kiri, dengan jumlah putaran seperempat penuh atau 90 derajat. Maka, setelah tahu polanya, mari terapkan pada huruf Z. Jika dilakukan demikian, pilihan paling tepat berada pada opsi C.


⁠8.

Sumber: Kumparan 

Jawaban: B
Pembahasan: Saat hendak menjawab soal ini, perhatikan pola atau konsep pada gambar pertama. Pada gambar pertama, kamu akan melihat sebuah persegi yang kemudian diberi tanda panah menuju persegi yang lebih kecil. 

Maka, pada gambar kedua, kamu perlu menerapkan konsep yang sama. Jika awalnya adalah kubus dalam bentuk lebih besar, logika berikutnya adalah persegi yang lebih kecil. Dari situ, kita sudah bisa mengambil kesimpulan bahwa jawaban paling tepat adalah B. 


9.

Contoh soal TPA.

Sumber: eva-hr.com 

Jawaban: B 

Pembahasan:  Untuk menjawab soal yang melibatkan pengenalan pola pada kubus, penting untuk memperhatikan setiap sisi kubus dengan cermat. Pertama, perhatikan pola gambar yang ada pada setiap sisi kubus. 

Catat posisi garis hitam, persegi, dan segitiga di setiap sisi. Dari sini, dapat diketahui bahwa garis hitam berada di bagian atas kubus. Itu berarti kita harus mencari gambar yang menempatkan garis hitam di bagian atas sisi kubus yang relevan. Dengan demikian, persegi berada di sebelah posisi segitiga. Penting untuk memvisualisasikan atau menggambar ulang posisi ini jika perlu. 

Dengan mempertimbangkan pola bahwa persegi harus berdekatan dengan segitiga dan garis hitam berada di atas, periksa setiap pilihan gambar. Eliminasi gambar yang tidak sesuai dengan kriteria ini. Berdasarkan analisis ini, gambar B adalah yang paling mendekati sifat tersebut.


⁠10.   

Contoh soal TPA.

Sumber: eva-hr.com 

Jawaban: B
⁠Pembahasan:
Jika memperhatikan pola yang ada pada kubus, kamu akan melihat bahwa tabung kecil pada bagian atasnya berpindah posisi setiap kali gambar berubah, bergerak searah jarum jam

Pada gambar pertama, kedua, dan ketiga, tabung kecil ini terus bergeser ke arah kanan. Oleh karena itu, pada gambar keempat, posisi tabung seharusnya berada di sudut kanan depan. 

Selain itu, terdapat pola lain yang harus diperhatikan, yaitu jumlah lingkaran pada sisi depan kubus. Jumlah lingkaran ini berkurang satu setiap kali gambar berubah. Misalnya, jika pada gambar pertama terdapat empat lingkaran, pada gambar kedua akan ada tiga lingkaran, dan seterusnya. 

Berdasarkan pola-pola tersebut, pola gambar keempat adalah:

  • Tabung kecil akan berada di sudut kanan depan.
  • Jumlah lingkaran pada sisi depan kubus akan berkurang menjadi satu lingkaran. 

Dengan mempertimbangkan kedua pola ini, gambar yang paling sesuai adalah gambar C.


⁠11.

Sumber: https://serc.edu.au/

Jawaban: A
Pembahasan: Pada tes gambar di atas, kita diminta untuk mencari tahu bagian depan desain tersebut dari posisi Endang berdiri. Maka, logika termudahnya adalah posisi gambar yang terlihat dari sisi pembaca akan bertolak belakang dari yang tampak. 

Misalnya, jika yang tampak dari sisi pembaca adalah posisi desain yang bagian pendeknya berada di sisi kiri, maka logikanya Endang akan melihat bagian itu berada di sisi kanannya. Dari beberapa opsi yang tersedia, tentu hanya pilihan A dan B yang paling mungkin mendekati benar. Namun, bila dicari yang paling tepat, jawaban A adalah opsi yang benar.


⁠Persiapan Menghadapi Soal TPA 

Seorang calon karyawan wanita sedang mengerjakan soal TPA yang termasuk dalam proses rekrutmen kerja. (Sumber: Envato)

Persiapan menghadapi materi Tes Potensi Akademik merupakan langkah penting bagi siapa pun yang akan mengikuti tes tersebut. 

Sebagaimana dibahas sebelumnya, TPA adalah tes yang dirancang untuk mengukur kemampuan berpikir dan penalaran seseorang dalam berbagai aspek, seperti verbal, numerik, logika, dan spasial.  

Persiapan yang baik tentunya akan membantumu dalam meningkatkan kesempatan untuk meraih hasil yang baik dalam tes TPA. 

Berikut adalah beberapa langkah persiapan yang bisa kamu ambil saat melakukan latihan soal TPA:

1. Pelajari jenis soal TPA dan contohnya 

Salah satu langkah awal yang penting dalam persiapan TPA adalah mempelajari jenis-jenis soal yang mungkin muncul dalam tes tersebut. Umumnya, jenis soal TPA meliputi tes verbal, numerik, logika, dan spasial.  

Agar bisa lolos, kamu wajib mempelajari contoh-contoh dari setiap jenis soal soal TPA, serta mencari strategi untuk menjawabnya. Dengan memahami jenis-jenis soal dan pola-pola yang mungkin muncul, kamu tentu akan lebih siap menghadapi tes tersebut. 

2. Latihan soal TPA secara rutin 

Latihan adalah kunci untuk mempersiapkan diri menghadapi tes TPA. Luangkan waktu untuk melakukan latihan soal TPA secara rutin, baik menggunakan buku-buku latihan, situs web, atau aplikasi khusus yang menyediakan bank soal TPA.  

Melalui latihan rutin, kamu akan bisa mengasah kemampuan berpikirmu dan meningkatkan kecepatan serta ketepatan dalam menjawab soal yang diberikan.  

3. Tingkatkan kemampuan dasar 

Tes TPA menguji kemampuan dasar seperti pemahaman bahasa, penguasaan angka, logika berpikir, dan pemahaman spasial. 

Tingkatkan kemampuan dasar kamu dengan membaca lebih banyak, berlatih berhitung, memecahkan masalah matematika, memainkan teka-teki, dan meningkatkan pemahaman tentang ruang dan bentuk. 

Semakin kuat kemampuan dasarmu, pastinya kamu bakal menjadi makin siap untuk menghadapi berbagai jenis soal dalam materi Tes Potensi Akademik. 

4. Kelola waktu dengan efektif 

Waktu adalah faktor kunci dalam menghadapi tes TPA. Kamu harus berlatih mengelola waktu dengan efektif saat mengerjakan soal soal TPA. 

Biasakan diri untuk membaca soal dengan cepat tetapi teliti, serta alokasikan waktumu secara proporsional untuk menjawab setiap jenis soal.  

Jika kamu menemukan soal yang sulit dan memakan waktu, jangan terlalu lama terpaku pada soal tersebut, ya. Sebaliknya, selesaikan soal yang mudah terlebih dahulu, lalu kembali ke soal yang sulit jika masih ada waktu. 

5. Jaga kesehatan fisik dan mental 

Kesehatan fisik dan mental yang baik sangat penting dalam menghadapi tes TPA. Oleh sebab itu, pastikan kamu punya waktu istirahat yang cukup sebelum menjalani tes. Jangan lupa untuk makan makanan yang sehat, dan minum air putih.

Latihan fisik ringan seperti berjalan atau berolahraga ringan juga dapat membantumu untuk menjaga keseimbangan mental dan meningkatkan konsentrasimu. Selain itu, jaga pikiranmu agar tetap positif dan percaya diri, ya.  

Hindari stres berlebihan dan tetap tenang selama mengerjakan tes. Dengan mempersiapkan diri dengan baik dan mengikuti langkah-langkah persiapan di atas, kamu tentu akan bisa meningkatkan peluang kesuksesanmu untuk menghadapi tes TPA.


⁠Tips Mengerjakan Soal TPA

Suasana ujian TPA yang termasuk dalam proses rekrutmen karyawan. (Sumber: Envato)

Mengerjakan soal TPA bisa jadi sesuatu yang sangat menantang bagi kebanyakan pencari kerja. 

Namun, dengan beberapa tips yang tepat, kamu tentu akan dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam menjawab soal-soal tersebut.  

Nah, berikut adalah beberapa tips mengerjakan soal TPA yang dikutip dari Liputan6 dan beberapa sumber lain. Simak baik-baik, ya.  

1. Kerjakan soal yang mudah terlebih dahulu 

Salah satu strategi terbaik untuk mengerjakan soal soal TPA adalah dengan memulainya dari soal-soal yang lebih mudah. 

Ini akan sangat membantu dalam membangun momentum positif serta meningkatkan rasa percaya dirimu sebelum menghadapi soal-soal yang lebih sulit.  

Dengan mengerjakan soal-soal yang mudah terlebih dahulu, kamu pun bisa memastikan ada sejumlah soal yang terjawab dengan benar. 

Pada gilirannya, hal ini akan membantu kamu untuk mengurangi tekanan dan stres yang mungkin terjadi selama tes berlangsung. 

2. Baca soal dengan cermat dan pahami pertanyaannya 

Sebelum menjawab sebuah soal, pastikan untuk membaca dengan cermat dan memahami pertanyaannya dengan baik. 

Perhatikan kata kunci dalam pertanyaan tersebut dan pastikan kamu memang benar-benar memahami apa yang diminta sebelum memilih jawaban.  

Hal ini sangat penting karena kesalahan dalam memahami pertanyaan dapat mengarahkanmu pada pemilihan jawaban yang salah. Maka, sebaiknya cermati soal dan pertanyaan di dalamnya dengan penuh ketelitian.  

3. Gunakan metode eliminasi untuk mempersempit pilihan jawaban 

Jika kamu menghadapi soal yang sulit, gunakan metode eliminasi untuk mempersempit pilihan jawabanmu. Identifikasilah jawaban yang jelas-jelas salah dan buang pilihan tersebut.  

Dengan demikian, kamu akan dapat meningkatkan peluang untuk memilih jawaban yang benar. Metode ini juga bisa membantumu untuk menghemat waktu. Pasalnya, kamu tidak perlu lagi mempertimbangkan setiap pilihan jawaban secara mendalam. 

4. Jangan terpaku pada satu soal yang sulit 

Jika kamu menemukan jenis soal TPA yang sulit, jangan terlalu lama terpaku pada soal tersebut. Sebaiknya, lanjutkan mengerjakan soal-soal lainnya yang lebih mudah terlebih dahulu.  

Ini akan membantumu untuk mengelola waktu dengan lebih baik. Selain itu, hal tersebut juga dapat memastikan bahwa kamu tidak akan kehilangan kesempatan untuk menjawab soal-soal yang kamu ketahui. Kamu bisa kembali ke soal yang sulit itu ketika nanti masih ada waktu tersisa. 

5. Tetap tenang dan fokus selama mengerjakan soal 

Sangat penting bagi kamu untuk tetap tenang dan fokus ketika mengerjakan soal TPA. 

Jangan terburu-buru apalagi sampai merasa panik saat menemukan soal yang sulit. Bila kamu bisa tetap tenang, kamu akan dapat mempertahankan konsentrasi yang diperlukan untuk menganalisis dan menjawab semua soal dengan lebih baik.  

Sebagai catatan, perasaan panik hanya akan mengacaukan pikiranmu dan membuatmu lebih rentan untuk melakukan kesalahan.


⁠Kesimpulan 

Dengan mempelajari berbagai contoh soal beserta pembahasannya, kamu tentu selangkah lebih siap untuk menghadapi berbagai jenis materi Tes Potensi Akademik.

Secara garis besar, TPA terdiri dari 4 subtes utama, yakni tes bahasa (verbal), tes angka (numerik), tes logika, dan tes gambar (spasial). Nah, pastikan kamu memahami karakter setiap subtes sebelum berlatih, ya!

Pemahaman itu nantinya akan mempermudah kamu menyelesaikan soal dengan lebih cepat. Selain itu, kamu juga harus rutin berlatih mengerjakan soal TPA sebelum tes untuk mengasah kemampuan dan mencari strategi terbaik.

Dengan persiapan yang matang, yang diikuti dengan manajemen waktu yang efektif serta menjaga kesehatan fisik serta mental, kamu pastinya akan dapat meningkatkan peluang untuk meraih hasil yang baik dalam tes TPA. 

Bagaiamana? Sudah siap melamar kerja? Yuk, persiapkan diri kamu untuk menembus pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. 

Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dan terhubung dengan pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet.

Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat. 

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!


⁠Pertanyaan Seputar Soal TPA 

  1. Berapa banyak soal TPA yang biasanya diberikan?
    Jumlah soal TPA yang diberikan kepada peserta bisa bervariasi jumlahnya. Biasanya, tergantung pada tim penyelenggara tes dan tujuan penggunaannya. Namun, secara umum, tes TPA biasanya terdiri dari puluhan hingga ratusan soal.

    ⁠Misalnya, tes TPA yang digunakan untuk seleksi masuk perguruan tinggi atau program beasiswa biasanya memiliki lebih banyak soal daripada tes TPA yang digunakan untuk proses rekrutmen kerja.
  2. Apa saja faktor yang memengaruhi skor TPA?
    Berikut adalah faktor-faktor yang dapat memengaruhi skor pada Tes Potensi Akademik (TPA):
    a. Pendidikan dan Pengetahuan Awal: ⁠Tingkat pendidikan yang lebih tinggi biasanya memberikan keuntungan dalam memahami dan mengerjakan soal soal TPA. Pengetahuan dasar dalam mata pelajaran tertentu seperti matematika, bahasa, dan logika juga dapat meningkatkan kemampuan seseorang dalam menjawab soal TPA.

    b. Latihan dan persiapan: ⁠Tingkat persiapan dan latihan yang dilakukan sebelum tes dapat memengaruhi skor tiap individu secara signifikan. Latihan secara teratur dengan jenis soal TPA yang beragam tentu akan makin meningkatkan kecepatan, ketepatan, dan strategi peserta dalam menjawab soal.

    ⁠c. Keterampilan berpikir logis dan analitis: Kemampuan dalam berpikir logis dan analitis adalah faktor penting dalam mengerjakan soal TPA. Peserta yang memiliki kemampuan berpikir kritis yang baik cenderung lebih unggul dalam menyelesaikan soal-soal yang membutuhkan penalaran dan pemecahan masalah.

    d. Kondisi fisik dan mental: ⁠Kondisi fisik dan mental peserta saat menjalani tes juga dapat memengaruhi skor TPA. Tidak bisa dimungkiri bahwa kondisi fisik dan mental yang stabil dapat meningkatkan fokus dan konsentrasi selama tes.

    e. Tekanan waktu: ⁠Tekanan waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal soal TPA juga dapat menjadi faktor penentu dalam skor. Peserta yang mampu mengelola waktu dengan baik dan tetap tenang meski di bawah tekanan cenderung memiliki hasil yang lebih baik.
  3. Bagaimana cara mengetahui batas skor TPA yang minimal untuk lolos tes?
    Batas skor minimal TPA untuk lolos tes biasanya ditentukan oleh penyelenggara, seperti perguruan tinggi, lembaga beasiswa, atau perusahaan yang melakukan rekrutmen.

    ⁠Informasi mengenai batas skor minimal ini umumnya akan disampaikan kepada peserta tes, baik itu dalam bentuk panduan ataupun informasi terkait tes. Namun, kamu juga bisa langsung menanyakannya kepada pihak penyelenggara tes untuk memastikan batas skor yang diperlukan.
  4. Adakah tips khusus untuk menghadapi tes TPA di perusahaan tertentu?
    Menghadapi Tes Potensi Akademik di perusahaan tertentu memerlukan persiapan yang matang dan strategi yang tepat. Berikut adalah beberapa tips khusus yang bisa membantumu agar sukses dalam tes tersebut.

    ⁠a. Pahami dahulu format tes: ⁠Cari tahu jenis soal yang biasanya muncul dalam TPA perusahaan tersebut. Apakah lebih banyak soal logika, matematika, verbal, atau kombinasi semuanya? Jika sudah menemukannya, kamu bisa menyusun program latihan strategi khusus sesuai dengan jumlah soal.

    b. Latihanlah secara rutin: ⁠Gunakan buku latihan TPA dan sumber online lainnya untuk berlatih soal soal TPA. Latihan rutin tentu akan meningkatkan kecepatan dan ketepatanmu dalam menjawab soal.

    c. Belajar manajemen waktu: ⁠Latih diri kamu untuk mengatur waktu secara baik. Ketahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk setiap jenis soal TPA dan usahakan untuk tidak terpaku terlalu lama pada satu soal.

    ⁠d. Fokuslah pada kelemahanmu: ⁠Identifikasi area di mana kamu merasa lemah, apakah itu pada soal TPA gambar, numerik, atau verbal. Maka, fokuslah untuk memperbaiki kelemahan tersebut melalui latihan yang intensif.

    e. Pahami teknik skimming: ⁠Pelajari teknik skimming untuk membaca cepat, khususnya pada materi soal TPA verbalTeknik tersebut akan membantumu untuk menemukan informasi penting tanpa harus membaca seluruh teks secara detail.

    f. Jaga kondisi fisik dan mental: ⁠Istirahatlah yang cukup sebelum hari tes, makan makanan bergizi, dan hindari stres berlebih. Kondisi fisik dan mental yang prima sangat penting untuk mendapatkan performa yang optimal.

    g. Lakukan simulasi tes: ⁠Lakukan simulasi tes dengan suasana yang mirip dengan kondisi sebenarnya. Hal ini penting untuk membiasakan dirimu dengan tekanan waktu dan lingkungan tes nantinya. Dengan persiapan yang matang dan strategi yang tepat, kamu tentu akan dapat menyelesaikan semua soal TPA dari perusahaan tersebut secara baik.
  5. Apakah soal TPA sulit?
    Tingkat kesulitan soal TPA dapat bervariasi, tergantung pada jenis tes, tingkat kesulitan soal, dan kemampuan individu peserta tes. Bagi sebagian orang, soal TPA mungkin dianggap sulit karena menguji kemampuan berpikir dan penalaran yang cukup tinggi. Namun, dengan persiapan yang baik dan latihan yang cukup, bukan tidak mungkin semua soal tersebut jadi terasa lebih mudah untuk dijawab. 
  6. Apa yang harus dilakukan jika tidak terbiasa mengerjakan soal TPA?
    Jika tidak terbiasa mengerjakan soal Tes Potensi Akademik, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan dirimu dengan baik. Berikut rinciannya:

    a. Memahami jenis soal yang akan dikerjakan: ⁠Langkah pertama adalah memahami jenis-jenis soal yang biasanya muncul dalam TPA, seperti tes verbal, numerikal, logika, dan spasial. Dengan memahami karakteristik setiap jenis soal, kamu pun akan tahu cara terbaik untuk menjawabnya.

    b. Latihan soal secara teratur: Lakukan latihan soal TPA secara teratur untuk membiasakan diri dengan format dan tipe soal TPA. Fokuslah pada area yang kamu anggap kurang familier atau sulit. Latihan yang konsisten pastinya dapat membantumu meningkatkan kecepatan dan ketepatan dalam menjawab setiap soal.

    c. Menggunakan sumber belajar yang tersedia: Manfaatkan berbagai sumber belajar yang tersedia. Buku panduan TPA sering kali memberikan penjelasan mendetail dan strategi untuk mengerjakan setiap jenis soal.

    ⁠Selain itu, contoh soal TPA yang disertakan dalam buku tersebut juga dapat kamu gunakan untuk latihan.  Situs web latihan online juga menawarkan beragam soal yang bisa dikerjakan secara interaktif. Hal itu tentunya dapat membantumu dalam berlatih serta membiasakan dirimu menghadapi situasi yang mirip dengan kondisi tes sebenarnya.

    d. Mengikuti kursus atau bimbingan belajar: ⁠Jika memungkinkan, ikutlah kursus atau program bimbingan belajar khusus untuk TPA. Pengajar yang berpengalaman tentunya dapat memberimu tips dan trik yang efektif untuk mengerjakan semua soal, serta membantu menjelaskan konsep-konsep yang sulit.

    e. Menyusun jadwal belajar yang baik: ⁠Buatlah jadwal belajar yang teratur dan konsisten. Alokasikan waktu setiap hari atau minggu untuk latihan soal TPA dan meninjau kembali hasilnya. Dengan membuat jadwal belajar yang terstruktur, kamu dapat memastikan bahwa semua topik telah dipelajari dan dipahami dengan baik sebelum hari tes.

More from this category: Melamar pekerjaan

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Jelajahi topik terkait

Pilih bidang minat untuk menelusuri karier terkait.

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.