Sebagai seorang fresh graduate, setelah berjuang menempuh pendidikan, mengirimkan lamaran pekerjaan terbaik, dan berkutat dengan pahit manisnya sesi interview, mendekati saat di mana kamu akan mendapatkan pekerjaan tentunya sangat memikat untuk dilihat sebagai finish line.
Namun, mungkin saja terbersit dalam pikiran: bagaimana jika ketika mulai bekerja, gaji fresh graduate yang kamu peroleh rupanya tidak sesuai dengan expected salary atau jumlah gaji yang diharapkan. Kemungkinan kamu akan kesulitan untuk menunjang gaya hidup. Lebih buruk lagi, kamu mungkin akan kekurangan dan tidak bisa memenuhi keperluan sehari-hari!
Benarkah masalahnya datang dari gajimu dan bukan dari hal lain? Jika ya, apa saja hal yang bisa dilakukan untuk mencapai expected salary saat bekerja nanti? Inilah uraian lebih lanjut untuk masalah gaji fresh graduate!
Dari faktor eksternal yang hanya bisa kamu siasati, sampai faktor internal yang bisa kamu kontrol secara penuh, ini beberapa faktor yang bisa menentukan apakah gajimu akan kurang atau cukup.
Ada kemungkinan gaji yang tidak cukup untuk menutupi kebutuhan datang dari tingginya biaya hidup di tempat kamu tinggal. Tentu saja, seharusnya perusahaan menggaji pekerjanya sesuai dengan rentang biaya hidup di tempatnya tinggal atau setidaknya sesuai UMR yang ditetapkan pemerintah. Kamu harus berhati-hati, nih, bisa jadi kamu ternyata tidak digaji seperti seharusnya!
Pikirkan juga tentang pengeluaran-pengeluaran lain yang nantinya harus kamu penuhi. Jika kamu menggunakan kendaraan bermotor, apa biaya maintenance dan bahan bakar dapat sepenuhnya ditanggung dengan gajimu? Bagaimana dengan mode transportasi lainnya seperti taksi dan ojek? Apakah harga bahan pokok sedang naik, dan biaya makananmu sehari-hari terkena imbasnya juga?
Tentu saja, kamu pada umumnya tidak bisa mengendalikan “ombak” ekonomi yang tidak menentu. Di saat seperti itu, apa yang kamu bisa lakukan adalah beradaptasi! Cobalah bersepeda ke tempat kerja untuk menghemat ongkos dan berolahraga secara bersamaan. Kamu bisa juga coba patungan uang bahan bakar sekaligus memangkas jejak karbon dengan menumpang pada teman kamu yang memakai mobil. Selain itu, kamu bisa juga cari resep masakan yang mudah, murah, dan enak untuk mengurangi makan di luar. Dengan hidup hemat, mungkin kamu akan terlihat “murah”, tapi trik ini tidak boleh dipandang sebelah mata, ya!
Jika kamu telusuri pekerjaanmu lebih lanjut, mungkin ada kompensasi atas gajimu yang terasa kurang. Perusahaan mungkin memberikan tunjangan-tunjangan dan keuntungan lain yang bisa dinikmati karyawan mereka, seperti asuransi, BPJS, kesempatan pelatihan, saham perusahaan, kesempatan remote working, dan lain-lain.
Jika tempat kerja yang kamu incar menawarkan benefit seperti itu maka kelak kamu dapat bisa memanfaatkannya untuk mengurangi beban yang harus ditanggung oleh gaji. Dengan begitu, sebenarnya ada kompensasi yang mengimbangi gaji fresh graduate yang terasa kurang.
Faktor yang satu ini juga akan menentukan seberapa kamu akan dibayar untuk bekerja, nih. Menurut Laporan Gaji 2022 dari JobStreet yang membandingkan data gaji antara Q1-Q3 2021 dengan Q1-Q3 2020, industri TI, pertambangan, dan konsultasi adalah tiga industri dengan gaji paling tinggi, termasuk gaji dari fresh graduate di industri-industri tersebut. Bahkan, expected salary untuk fresh graduate di beberapa industri bisa lebih tinggi dibandingkan dengan jabatan tingkat menengah di industri-industri lainnya. Jadi, jangan kaget jika kamu melihat perbedaan yang cukup tinggi dalam jumlah antara teman-teman sebaya kamu di industri yang berbeda.
Nah, untuk akar masalah yang ini, satu-satunya pihak yang bertanggung jawab adalah dirimu sendiri. Ayo, siapa yang setiap kali makan harus pesan lewat aplikasi antar jemput makanan dan suka kejar promo, nih? Atau, mungkin kamu belum merasa keren kalau belum nongkrong di kafe setiap senja sambil menikmati segelas kopi mahal? Bisa jadi juga kamu hobi gaming, nih, dan setiap kali ada game baru yang rilis, kamu senang ikut-ikutan dan langsung belanja game ke sana dan ke mari.
Sebenarnya, tidak ada salahnya melakukan semua hal yang disebutkan di atas jika kamu memang sengaja menyisihkan uang yang kamu miliki untuk kesenangan pribadi. Namun, jika kebiasaan ini sampai membuat kamu tidak sanggup mencukupi kebutuhan hidup lain bahkan yang pokok, sudah saatnya latihan untuk menahan diri.
Untuk memastikan bahwa fresh graduate seperti kamu akan mendapatkan gaji yang cukup, bersiaplah untuk meyakinkan perusahaan untuk membayarmu sesuai keinginan (dan kelayakan) kamu pada tahap negosiasi gaji.
Jika kamu mengajukan gaji yang terlalu tinggi, upaya negosiasi kamu bisa ditolak mentah-mentah oleh perusahaan. Sebaliknya, jika kamu mengajukan gaji yang terlalu rendah, maka perusahaan bisa saja mengangguk dengan cepat dan tidak berkomentar. Pada akhirnya kamu baru akan menyadari bahwa kamu tidak dibayar seperti seharusnya (dan lebih parah lagi, kamu sendiri yang menyetujuinya!).
Sebelum itu terjadi, ini beberapa tips yang bisa kamu gunakan untuk menegosiasikan gaji kamu:
Pastikan bahwa kamu tahu jumlah gaji yang layak untuk seorang fresh graduate di industri kamu dan wilayah di mana kamu bertempat. Lakukan riset dengan mengacu kepada sumber-sumber yang bisa kamu percaya: publikasi resmi, riset yang kredibel (seperti Laporan Gaji dari JobStreet), data dari universitas, ikatan alumni, dan lain-lain. Pertimbangkan juga faktor-faktor lain yang kerap kali tidak terlihat, seperti akomodasi dan transportasi, untuk mengajukan gaji yang akan mencukupi kebutuhan kamu. Dengan ini, kamu akan punya acuan untuk mendasarkan negosiasi kamu.
Selain melihat keluar, lihat juga ke dalam diri kamu sendiri untuk mencari kualitas-kualitas yang akan memikat perusahaan. Jika kamu memiliki skill yang jarang dimiliki atau rangkaian pengalaman dan pencapaian yang cocok dengan posisi lamaran kamu, tidak ada salahnya "jual mahal” dan meminta gaji yang lebih tinggi dari rata-rata. Sesuaikanlah bayaran yang kamu tagih dengan kemampuan yang bisa kamu tawarkan pada perusahaan.
Ada kemungkinan bahwa tawaran gaji yang kamu ajukan akan ditolak oleh perusahaan, bahkan sampai beberapa kali. Jika kamu menghadapi situasi seperti ini, kamu harus siap untuk bertahan sampai kamu mencapai expected salary yang layak. Namun, jangan terburu-buru, apalagi terbawa emosi dalam proses negosiasi.
Percayalah pada kemampuan dan pengalaman yang kamu miliki, tapi jangan pula terlalu memaksa. Ingatlah pada akhirnya bahwa ini adalah negosiasi, bukan koersi. Jika gaji yang ditawarkan oleh perusahaan terlihat agak kecil, tanyakan tentang tunjangan non-gaji yang mungkin bisa mereka berikan. Siapa tahu, keuntungan yang diberikan oleh tunjangan bisa menutupi kekurangan gaji yang kamu rasakan.
Selain melakukan negosiasi pada saat interview, masih ada cara lain yang bisa kamu kejar untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi, loh! Salah satunya adalah upskilling atau upgrade keterampilan. Dengan melakukan upskilling dan memperkaya keterampilan yang kamu miliki, maka nilai kamu di mata perusahaan akan ikut naik.
Pastikan bahwa keterampilan yang kamu peroleh saat upskilling akan berguna di perjalanan karir yang kamu rencanakan. Dengan begitu, selain memberikan kamu keunggulan di tahap pencarian kerja, upskilling juga bisa membantu kamu menjadi seseorang yang jauh lebih berharga bagi perusahaan. Kalau sudah begitu, perusahaan akan rela, deh, untuk melakukan banyak hal untuk mempertahankan kamu, termasuk memberikan gaji yang besar!
Salah satu strategi lain yang bisa kamu perhitungkan saat upskilling adalah memperoleh transferable skills, atau keterampilan yang bisa kamu pakai di bidang pekerjaan yang lain. Dengan begitu, keamanan dan ketahanan kamu untuk situasi yang buruk seperti pandemi COVID-19 akan lebih terjaga. Sebab, kamu akan lebih fleksibel dan mampu menyesuaikan diri dengan lebih baik meskipun harus terpaksa untuk berpindah pekerjaan. Kemampuan untuk tetap bekerja di situasi genting bisa dilihat sama bagusnya seperti menaikkan gaji, kan?
Kamu berhak untuk mendapatkan gaji yang layak sesuai dengan keterampilan yang kamu miliki. Agar kamu bisa belajar dan bersiap untuk melakukan itu, JobStreet siap membantu kamu dengan menyediakan tips karir dan kursus eksklusif bekerja sama dengan FutureLearn yang bisa kamu ikuti sekarang. Untuk membantu kamu memulai pencarian kerja dengan lebih mudah, aplikasi JobStreet tersedia untuk diunduh sekarang juga di Google Play Store dan Apple App Store. Daftar dan perbarui profil kamu, yuk!
Di JobStreet kami selalu berupaya mengantarkan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Sebagai Partner karir, kami berkomitmen membantu pencari kerja menemukan passion dan tujuan dalam setiap langkah karir. Sebagai Partner Talent nomor 1 di Asia, kami menghubungkan perusahaan dengan kandidat tepat yang dapat memberikan dampak positif dan berkualitas kepada perusahaan.
Temukan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Kunjungi JobStreet hari ini.
Tentang SEEK Asia
SEEK Asia, gabungan dari dua merek ternama Jobstreet dan jobsDB, adalah portal lowongan pekerjaan terkemuka dan destinasi pilihan untuk pencari dan pemberi kerja di Asia. Kehadiran SEEK Asia menjangkau 7 negara yaitu Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina dan Vietnam. SEEK Asia adalah bagian dari SEEK Limited Company terdaftar di Bursa Efek Australia, portal lowongan pekerjaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. SEEK Asia dikunjungi lebih dari 400 juta kali dalam setahun.
Tentang SEEK Limited
SEEK adalah grup perusahaan yang beragam, dengan portofolio yang kuat yang mencakup usaha lowongan pekerjaan daring , pendidikan, komersial dan relawan. SEEK hadir secara global (termasuk di Australia, Selandia Baru, Cina, Hong Kong, Asia Tenggara, Brazil dan Meksiko), yang menjangkau lebih dari 2,9 miliar orang dan sekitar 27 persen PDB global. SEEK memberikan kontribusi positif kepada orang-orang dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Bursa Efek Australia, yang menempatkannya sebagai 100 perusahaan teratas dan telah diperingkat sebagai 20 Perusahaan Paling Inovatif oleh Forbes.